Kamar tidur yang luas hanya diterangi oleh satu lampu dinding, Selena mengenakan piyama tipis, tidak mengenakan sepatu, dan bergelung di sudut ruangan.Wajahnya penuh dengan rasa takut, Harvey sangat khawatir dan segera berlari cepat ke depan Selena."Seli, apa yang terjadi padamu?"Seperti menemukan jerami penyelamat terakhir, Selena langsung masuk ke dalam pelukan Harvey.Harvey melihat jejak air mata yang basah di wajahnya, jantungnya terasa sakit."Jangan menangis, aku sudah kembali."Harvey masih basah kuyup tapi Selena tidak keberatan sedikit pun. Dia meraih lengan Harvey dengan kedua tangannya, "Beritahu aku, bagaimana anak kita mati?""Kenapa membahas anak lagi?" Harvey meraih tangan dan mengusap air mata di wajahnya."Aku seperti melihat seseorang melompat dari tempat yang tinggi."Harvey menghiburnya sambil memukul punggungnya, "Pada malam itu petir menyambar, hujan deras turun, kondisi jalan sangat buruk, mobil keluar jalur dari jalan pegunungan dan akhirnya jatuh ke laut, a
Selena perlahan-lahan terbiasa dengan hari-hari kehilangan ingatannya, walaupun hatinya sering kosong, kadang-kadang dia juga akan terdiam tanpa alasan di suatu tempat.Namun Harvey sangat mencintainya. Lalu kenyataannya, cinta bisa melelehkan segalanya.Selena menghitung hari-hari yang tersisa sebelum dia berangkat ke luar negeri dengan Harvey. Kabarnya, dia sering melakukan perjalanan keliling dunia selama liburan sebelumnya dan telah mengunjungi banyak tempat, sayangnya sekarang dia tidak ingat apa pun.Selena tampaknya sangat mengidamkan kehidupan di luar negeri, hatinya sepertinya tidak ingin tinggal di kota ini.Sebelum berangkat, Selena mengusulkan untuk pergi mengunjungi keluarganya, karena dia tidak tahu kapan dia akan kembali.Salju menutupi sebagian besar Kota Arama, cuacanya sangat dingin dan jalannya sangat licin, Selena mengenakan jaket bulu tebal yang membungkusnya dengan rapat.Jalan di pegunungan sulit dilalui, Harvey meraih tangannya.Dibandingkan dengan beberapa hari
Pria yang biasanya sangat sabar ketika menghadapinya itu agak sedikit berbeda, dia terlihat tidak betah dan terus mendesaknya, "Itu makam orang lain, nggak ada yang menarik. Ayo kita pergi."Selena berpikir bahwa sebenarnya tidak baik untuk berkata seperti itu. Namun, entah mengapa, dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari makam itu."Wah, keren banget! Kalau bukan karena nama belakangnya Ferdiansyah, aku kayaknya bakal ngira dia itu saudaranya keluarga Irwin."Selena mengucapkan nama itu berulang kali, "Kok, namanya agak familiar, ya? Memangnya aku pernah kenal sama dia?"Makam ini diperbaiki kembali dengan nama Kezia Ferdiansyah untuk menegaskan kembali bahwa Lanny tidak mati. Semua informasi telah diubah menjadi atas nama Kezia. Harvey tidak menyangka jika Selena sangat bersikeras untuk mengingat-ingat nama itu.Harvey menjawab dengan tenang, "Nggak, kamu nggak kenal."Selena melirik nisan itu beberapa kali sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya, "Mungkin pikiranku doang kali,
Selena tidak tahu apa rencana Harvey, dia hanya bisa pasrah dan membiarkan para profesional merias wajahnya dengan berbagai macam produk kosmetik.Sesekali, dia mendengar komentar yang memuji, "Wah, kulitmu halus banget, pasti sering dimanjaim sama Tuan Harvey, ya.""Dan wajahmu, nggak ada cacatnya, lho! Padahal aku udah dandanin banyak artis, tapi susah banget nemuin wajah yang se-sempurna ini."Selena sedikit bingung dengan pujian tersebut, dia pun bertanya dengan tidak berdaya, "Maaf, ini aku kenapa didandanin kayak gini, ya? Memangnya ada acara apa?"Para penata rias agak terkejut. "Lho, kamu nggak dikasih tahu? Oke deh, kita berhenti nanya-nanya, biar kejutan dari Tuan Harvey nggak ketahuan."Chandra sudah memperingatkan mereka agar tidak banyak bicara, dan karena para penata rias tidak tahu kata-kata apa saja yang boleh diucapkan dan yang tidak, jadi mereka hanya diam dan lanjut merias Selena.Tiba-tiba, terdengar suara yang menusuk telinga dari luar pintu, "Aku sengaja terbang k
Selena tidak melihat ada ekspresi apapun di matanya, dia teringat dengan sikap wanita yang sombong tadi. Selena menyimpulkan Wina pasti juga orang yang tidak baik.Harvey tampaknya takut dia berpikir terlalu banyak, dia yang sebelumnya jarang menjelaskan situasi kepada Selena, kini membungkuk dan meletakkan tangan Selena di telapak tangannya.Dia berdiri setengah jongkok di tanah, tubuh tingginya sekarang lebih pendek dari Selena yang sedang duduk.Namun, Harvey sama sekali tidak peduli, dia mengangkat dagu, dengan serius dan sungguh-sungguh, "Seli, saat aku masih kecil, aku pernah tinggal di rumah bibi untuk sementara waktu, Wina dan keluarga Sissy adalah teman dekatku, beberapa kali kami berkumpul bersama-sama bermain selama pesta, hanya itu saja."Selena melihat ekspresi seriusnya dan merasa sedikit malu, "Aku nggak pernah mempertanyakanmu."Harvey langsung menggenggam tangannya, "Aku nggak ingin kamu merasa kurang nyaman sedikit pun karena orang lain. kalau ada, tolong beritahu aku
Selena hanya kehilangan ingatannya, tidak membuatnya menjadi bodoh. Jelas lorong-lorong ini sudah diperiksa supaya tidak ada seorang pun yang masuk. Bagaimana bisa tiba-tiba muncul wartawan.Bagaimana mungkin seorang wanita yang berdandan rapih dengan gaun seperti itu, bisa jatuh dengan sembarangan saat mengenakan sepatu hak tinggi?Jelas-jelas dia sengaja melakukannya.Rencana ini tampaknya sederhana tapi sangat efektif.Selena masih belum mengerti, Harvey hanyalah seorang pekerja biasa yang memiliki status lebih tinggi dan keluarga cukup baik. Untuk apa wanita itu berpura pura jatuh di hadapannya?Bagaimana reaksi Harvey saat menghadapi wanita yang berusaha jatuh ke pelukannya?Ternyata Selena tidak merasa cemburu seperti yang dia bayangkan. Bahkan dia bereaksi cukup tenang sambil menunggu reaksi Harvey.Melihat seorang wanita cantik jatuh, siapapun pasti akan menolongnya termasuk Selena sendiri.Harvey yang sedang menelepon dibawah cahaya lampu, menunjukkan sosok tingga nan semampai
Tangan yang diletakkan di depan Wina memiliki warna kulit yang sangat putih, tetapi telapak tangannya tidak terlalu bagus, terlihat jelas tanda-tanda penuaan.Orang sering mengatakan bahwa tangan adalah wajah kedua seorang wanitaDari tangan, kita bisa melihat sejauh mana Harvey peduli terhadapnya, tangan yang penuh dengan kapalan tersebut pasti sering melakukan pekerjaan kasar.Wina mengulurkan tangannya. Karena terbiasa dimanja sejak kecil dan menjalani perawatan tubuh rutin setiap minggunya, tangannya terlihat sangat cantik.Sendi-sendi tangannya simetris, jari-jarinya ramping, telapak tangannya putih dan lembut, bahkan kukunya pun terlihat rapi tanpa cacat sedikitpun.Hiasan di atas kuku-kukunya terlihat berkilauan, seperti perhiasan mewah yang dipajang di etalase toko.Ketika tangan mereka berdua dibandingkan, rasa superioritas yang kuat muncul di dalam hatinya.Dia yakin bahwa dirinya telah memenangkan permainan ini."Terima kasih." Dia tidak menolak kebaikan Selena. Saat ini, ke
Suasananya seketika menjadi agak canggung. Wina menarik napas dalam-dalam dan mengambil inisiatif untuk berbicara, "Padahal, kamu dulu bilang mau menikahiku, siapa sangka kamu ternyata malah menikah sama orang lain? Oh iya, kapan kalian menikah? Kenapa aku nggak dikasihtahu?"Kalimat ini sangat mematikan, Selena menoleh ke Harvey untuk meminta penjelasan.Seperti diselimuti oleh lapisan es, tatapan Harvey berubah menjadi dingin saat menatap Wina. "Aku sama kamu itu nggak ada hubungan apa-apa, jadi buat apa aku kasih tahu kamu? Terus, soal omonganku yang katanya aku bakal nikah sama kamu, itu cuma karena kita main rumah-rumahan waktu kecil, 'kan? Kamu yang maksa aku dan kalau aku nolak, kamu bakal ngadu ke orang tuamu, 'kan?"Dua kalimat tersebut berhasil merendahkan martabat Wina. Dia sama sekali tidak menyangka, setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, Harvey sudah berubah menjadi sosok yang sangat tidak berperasaan.Mengingat Sissy yang mengatakan bahwa Harvey juga menyukainya, p
Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t
Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da
"Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,
Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag
Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a
Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m
Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me
Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in
Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah