Memang benar, Agatha masih belum tidur. Dia tidaklah gembira, tetapi justru merasa kesal.Baru-baru ini, orangnya menemukan mobil Harvey pergi ke sebuah vila yang bukan milik keluarga Irwin. Di luarnya terdapat banyak pengawal, , jadi bisa dipastikan bahwa orang yang tinggal di sana adalah Selena..Bisa-bisanya pada malam sebelum pernikahan besar, dia malah pergi ke rumah mantan istrinya!Benar-benar keterlaluan!Oke, Selena, kalau kamu nggak berperasaan kayak gini, jangan harap aku bisa berbuat adil! Batin Agatha.Berbagai macam perasaan bercampur aduk di dalam hatinya. Dia senang karena Harvey malam ini tidak pergi. Namun, di sisi lain, dia juga merasa sedih. Meskipun Selena tidak menyukai Harvey, pria itu pasti akan tetap bersikeras duduk di samping tempat tidurnya sepanjang malam.Cahaya bulan menerangi tubuhnya dengan gemerlap. Di bawah samar-samar sinar bulan, Selena melihat bahwa tangannya telah dibalut, namun dia memilih untuk tidak membicarakannya.Karena tidak tahan dengan ra
Arya menahan rasa takut di wajahnya, sementara pikirannya berputar dengan cepat mencari solusi."Barusan aku cuma motong beberapa ranting bunga dan membuangnya ke tempat sampah."Dia menjawab pertanyaan itu sembari membuang beberapa batang bunga ke dalam tempat sampah, menutupi undangan yang sudah dirobek."Tuan Arya, biarkan kami yang melakukan pekerjaan kasar seperti itu.""Nggak apa-apa, aku juga harus sering-sering menggerakan badanku biar cepat pulih. Oh iya, Selena sudah bangun?""Belum, akhir-akhir ini Nona lagi suka tidur, kadang-kadang Nona baru bangun jam 11."Arya tampak berpikir sejenak, "Oke, biarkan dia tidur lebih lama. Oh iya, aku baru ingat kalau hari ini teman lamaku ada yang berulang tahun. Boleh nggak aku pinjam ponselmu sebentar untuk menelepon?"Tanpa ragu, Lian langsung memberikan ponselnya tanpa merasa curiga sedikit pun."Ini, Tuan Arya."Arya menghubungi sebuah nomor dan berjalan ke samping. Melihat bahwa dia mencoba untuk menjaga privasi, Lian pun juga memutu
Arya Bennett mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Meskipun sebagai orang tua, dia sangat puas dengan Harvey, tetapi dia langsung marah ketika mendengar bahwa Harvey tidak berencana mengadakan upacara pernikahan.Putrinya sangat berharga. Bagaimana mungkin dia menyerahkan putrinya kepada orang lain begitu saja?Namun, Selena Bennett memohon berulang kali, mengatakan bahwa Harvey adalah lelaki terbaik yang pernah dia temukan dan Harvey pasti tidak akan mengecewakannya. Selena tidak peduli dengan upacara apa pun, selama mereka berdua saling mencintai.Arya berharap agar Selena bahagia dengan cinta yang dia miliki. Cinta yang tidak bisa Arya Bennett dapatkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, pada akhirnya Arya Bennett merelakannya.Dia tidak pernah menyangka kalau dengan merelakan Selena, berdampak pada status putrinya sendiri. Bahkan, tidak ada yang tahu kalau Selena adalah istri Harvey.Alangkah konyolnya, sekarang lelaki itu kembali menikahi orang lain. Namun, diketahui oleh seluruh d
Lian Galendra menceritakan kejadian sebelumnya, "Ekspresi Tuan Arya saat itu seperti berpura-pura tenang, lalu dia sepertinya merobek sesuatu sebelum aku datang."Lian pun membalikkan tong sampah yang belum sempat dibersihkan itu ke lantai tanpa merasa jijik. Lalu dia menemukan undangan berwarna merah mencolok."Apa ini?"Lian langsung mengambil undangannya , "Oh tidak, Tuan Arya sudah melihat undangan ini. Dia juga meminjam ponselku. Lalu, dia bilang mau kembali ke kamar. Apa Tuan Arya pergi ke acara itu?"Wajah Selena Bennett langsung pucat, "Kapan itu terjadi?""Setengah jam lalu.""Bisa ada masalah besar. Siapkan mobil, aku harus segera berangkat. Aku harus menghentikan ayah!"Arya Bennett tidak berhubungan dengan orang-orang dan dunia luar selama lebih dari dua tahun. Dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.Jika Arya tahu kematian Maisha, pengkhianatan Harvey Irwin, dan masalah lainnya. Dia pasti tidak mampu menerima kenyataannya.Selena menghubungi Harvey sesegera mungkin, t
Meskipun Arya sudah mengelilingi tempat itu beberapa kali, dia tidak melihat batang hidung Harvey sama sekali. Bahkan, Calvin dan Maisha pun tidak terlihat.Sepengetahuannya, Calvin hanya memiliki seorang anak perempuan. Mengapa mereka tidak hadir di acara pernikahan putrinya sendiri?Di sana hanya ada Antono yang terlihat sangat tua dan suram, tidak ada sedikit pun kebahagiaan di wajahnya.Dia merasa lelah setelah berkeliling beberapa kali. Ketika ingin istirahat sejenak, tiba-tiba dia mendengar suara seorang wanita dari tempat istirahat di sebelahnya.Menurutmu, Selena bakal datang, nggak?Perkataan tentang Selena langsung menarik perhatiannya. Dia melihat seorang wanita yang mengenakan gaun pengantin duduk di kursi roda, persis seperti perempuan yang ada di foto besar di pintu masuk.Apakah wanita itu adalah orang yang akan dinikahi oleh Harvey?Arya merasa terkejut saat melihat bahwa calon pengantin wanita tersebut duduk kursi roda.Awalnya, dia memiliki prasangka buruk tentang ada
Kata-kata 'meninggal' meledak seperti kembang api di pikiran Arya, berhasil membuatnya sulit bernapas, dan darahnya seolah-olah membeku.Wajahnya terlihat pucat pasi, tubuhnya gemetar tak terkendali. Dia meraih tangan Agatha dengan sangat emosional, "Ibumu meninggal gara-gara apa?"Agatha sangat benci ketika ada orang yang membahas kematian Maisha di depannya karena dialah penyebabnya. Sampai saat ini, dia tidak bisa menghadapi kenyataan itu."Apa urusannya sama kamu? Dasar orang udik! Kalau kamu nggak pergi dari sini, kupanggil petugas keamanan, ya!"Agatha melihat ekspresi wajah Arya yang terlihat sangat terpukul, sedih, dan tidak percaya.Apakah pria itu teman lama Maisha?Melihat hal itu, Agatha tidak bersikap keras terhadap Arya seperti sebelumnya. "Oke, karena hari ini pernikahanku, aku maafin. Kamu boleh tetap di sini dan minum segelas anggur."Alana melirik Arya, "Jangan keluar dari sini, malu kamu berpakaian begitu. Kamu tahu kalau kamu tidak cocok di sini. Jangan kotori gaun
Kalimat ini seperti pukulan telak, tubuh Arya yang sudah goyah seakan ditendang dengan keras dari belakang.Dia merasa darahnya berdesir, dan tidak lama kemudian, dia memuntahkan darah segar dari mulutnya.Alana sontak terkejut, dia pun berteriak. "Paman ini kenapa, sih? Jangan pikir Paman bisa pura-pura, ya! Mana satpam? Cepat usir orang ini!Agatha menatap Alana dengan tajam, dia merasa sangat marah. Namun, belum sempat dia bicara, tiba-tiba Harvey datang dan menopang tubuh Arya dengan cepat. "Ayah kenapa? Chandra, cepat bawa Ayah ke rumah sakit!"Arya memalingkan wajahnya ke arah Harvey, pria itu mengenakan pakaian pengantin baru, membuatnya semakin marah sampai-sampai matanya memerah.Saat ini, dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun, bibirnya gemetar karena marah. "Jadi, keluarga Bennett bangkrut gara-gara kamu?"Dia tidak pernah membayangkan bahwa menantu yang selama ini dia percayai akan menjadi eksekutor yang membuat keluarga Bennett bangkrut.Meskipun kejadian ini dulu ter
Melihat tangan Arya jatuh, Selena panik dan histeris, seketika dia kehilangan kesadarannya."Seli!"Harvey segera membopong Selena, sementara Chandra menggendong Arya di punggungnya, mereka pun bergegas pergi ke rumah sakit.Agatha bingung melihat kejadian yang terlalu tiba-tiba ini, bagaimana bisa semuanya menjadi kacau begini?Melihat Harvey membawa Selena pergi, dia berteriak dengan suara putus asa, "Harvey! Upacara pernikahan sebentar lagi mulai!"Dia sontak bangkit dengan tergesa-gesa, ingin menahan Harvey agar tidak pergi dari tempat itu. Namun, karena kakinya tidak dapat digunakan, dia akhirnya terjatuh dengan keras ke lantai.Gaun pengantinnya yang mahal itu tidak dapat menyembunyikan kekacauan yang ada di dalam dirinya, dan bahkan tidak mampu menahan gosip dan desas-desus yang beredar.Alana baru menyadari bahwa dia telah membuat masalah besar, dia segera membantu Agatha yang terduduk di lantai."Kak Agatha, kamu nggak apa-apa?"Namun, niat baiknya itu justru disambut dengan t