Share

Bab 497

Arya menahan rasa takut di wajahnya, sementara pikirannya berputar dengan cepat mencari solusi.

"Barusan aku cuma motong beberapa ranting bunga dan membuangnya ke tempat sampah."

Dia menjawab pertanyaan itu sembari membuang beberapa batang bunga ke dalam tempat sampah, menutupi undangan yang sudah dirobek.

"Tuan Arya, biarkan kami yang melakukan pekerjaan kasar seperti itu."

"Nggak apa-apa, aku juga harus sering-sering menggerakan badanku biar cepat pulih. Oh iya, Selena sudah bangun?"

"Belum, akhir-akhir ini Nona lagi suka tidur, kadang-kadang Nona baru bangun jam 11."

Arya tampak berpikir sejenak, "Oke, biarkan dia tidur lebih lama. Oh iya, aku baru ingat kalau hari ini teman lamaku ada yang berulang tahun. Boleh nggak aku pinjam ponselmu sebentar untuk menelepon?"

Tanpa ragu, Lian langsung memberikan ponselnya tanpa merasa curiga sedikit pun.

"Ini, Tuan Arya."

Arya menghubungi sebuah nomor dan berjalan ke samping. Melihat bahwa dia mencoba untuk menjaga privasi, Lian pun juga memutu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status