Share

Bab 262

Padahal tidak saling bertatap muka, tetapi Selena merasa kalau suasana di antara mereka terasa aneh dan menakutkan.

Suara Harvey terdengar sangat kesal. "Jadi ini yang mau kamu katakan?"

Hal ini sudah terlampau jauh, sudah terlambat bagi Selena kalau mau mengakui apa yang sebenarnya ingin dia katakan. Selena meyakinkan hatinya dan berkata, "Iya, bagaimanapun juga kita pernah saling kenal, jadi aku pikir aku perlu mengucapkan selamat padamu secara langsung."

Harvey menggertakkan giginya. "Makasih atas doanya."

Begitu selesai bicara, Selena mendengar kalau teleponnya diputus, sementara dia sendiri hanya bisa menghela napas putus asa.

Padahal sudah jelas dia sendiri yang ingin tunangan, tetapi mengapa terlihat seolah-olah Selena lah yang memaksanya bertunangan? Dia merasa seperti tidak rela.

Selena tidak mungkin memberitahu Harvey. Jika tidak, pesta pertunangannya bisa kacau balau. Jangankan Agatha, bahkan Maisha sendiri juga pasti akan kesal setengah mati padanya.

Secara kebetulan, sebua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status