Selena yang pulang ke rumah dengan penuh amarah, menyalakan komputernya untuk memeriksa alat pelacak yang dia berikan kepada lima sekretarisnya.Keempat orang di antaranya berada di Apartemen Golda. Selena tahu bahwa apartemen itu adalah apartemen yang disediakan untuk karyawan senior.Sementara itu, Serlin berada di sebuah bar. Sesuai dengan kepribadiannya, dia menjadi sekretaris senior di siang hari dan menjadi ratu pesta di malam harinya.Keberadaan alat pelacak yang dia letakkan di meja Olive agak lebih rumit. Dia hampir mengelilingi seluruh area sebelum akhirnya berhenti di pusat pembuangan sampah.Selena pun memegangi dahinya, memang ada yang tidak beres dengan Olive.Siapa yang tidak suka dengan uang? Bros yang Selena berikan untuknya dibuang begitu saja ke tempat sampah.Karena tidak tahu bagaimana hasil penyelidikan George, Selena menghubungi nomor itu."Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif."Selena menjadi agak cemas, tidak mungkin terjadi sesuatu pada George, 'kan?
Selena menoleh. Dia melihat seseorang dengan rambut pendek yang sangat rapi, yang tampak sangat bersemangat, mendekat.Segera setelah keduanya melihatnya, mereka langsung menunduk dan tidak berani bersikap lancang lagi."Kak Sandra."Ternyata dia adalah Sandra, ketua Grup B.Dengan tatapan dingin, dia menatap beberapa orang, "Pekerjaan kalian sudah selesai? Perencanaan sudah disetujui?""Belum.""Kalau belum, kenapa nggak cepat kembali kerja?!""Baik, Kak Sandra." Keduanya berlari tanpa menoleh.Sembari menatap Selena, Sandra tersenyum sinis, "Ada banyak cara yang dilakukan anak muda untuk naik jabatan, nggak perlu memilih salah satu yang paling memalukan. Sekalipun kamu sudah di atas, lalu diinjak oleh orang lain, yang merasa malu kamu sendiri," jelasnya.Selena terdiam, hanya bisa menerimanya, "Terima kasih atas peringatannya, Bu," jawabnya.Dia merasa ada yang aneh dengan masalah ini, sekalipun Grup C yang mendapatkan kerja sama, tetapi mengapa semua orang menunjuknya?Dia tidak ber
Awalnya, Lilian kira Selena adalah anak muda yang kasar dan ceroboh, tidak disangka ternyata dia adalah orang yang licik, dia sudah menyiapkan cara untuk mengatasinya."Selena, aku nggak sengaja melakukannya, nggak disangka akan menjadi seperti ini. Bagaimana kalau begini? Aku akan membagikan hasil dari proyek ini padamu," ucap Lilian segera dengan menyenangkan.Awalnya Selena hanya ingin menipu. Dibandingkan dengan Lilian, dia lebih curiga bahwa ada dalang di balik semua ini.Orang itu seperti sepasang mata yang bersembunyi di dalam kegelapan, yang tidak lagi mengawasi setiap gerak-geriknya sepanjang waktu."Kamu kira aku peduli dengan hasil sekecil ini?" kata Selena mendengus dingin."Kalau begitu, kamu maunya bagaimana? Masalahnya sudah terlanjur terjadi dan sekarang sudah terlambat untuk menghentikannya.""Apa lagi yang kamu potret?" Dibandingkan dengan masalah ini, Selena lebih mempedulikan apakah ada fotonya dengan Harvey atau tidak."Memangnya apa lagi? Cuma dua foto ini saja. M
Sebenarnya, Selena tidak punya video, itu hanyalah trik untuk menipu Lilian. Bukti nyata bahwa Lilian memiliki mental yang buruk dan mudah ditipu.Dengan adanya "bukti" ini, Lilian seharusnya diam untuk sementara waktu.Darren jelas hanya budak orang itu.Walaupun tidak tahu siapa dalang di balik semua ini, setidaknya Selena tahu pasti bahwa dia datang ke tempat yang tepat.Orang itu pasti bersembunyi di Grup Irwin dan tahu betul semua rencana perjalanannya.Setelah memastikan arahnya, mulai sekarang dia tidak akan bertindak gegabah.Sepertinya dia harus membuat rencana yang detail untuk memancing orang itu keluar.Keberhasilan Grup C dalam menaklukkan Pak Niko yang berkepala batu ini, membuat seluruh grup diselimuti suasana bahagia sepanjang hari.Seorang tamu yang tak terduga pun datang."Astaga, Bu Agatha benaran datang."Mendengar nama Bu Agatha, Selena langsung mendongak.Kelompok gosip di kantor sudah bergegas ke arah pintu untuk menyambutnya dan terus bergumam, "Bu Agatha sengaj
Setiap kasih sayang yang dipamerkan Agatha saat ini adalah sesuatu yang belum pernah dimiliki oleh Selena.Harvey memberikan kasih sayang yang luar biasa pada Agatha, tetapi dia memberikan Agatha kehormatan yang cukup.Di tengah kerumunan orang-orang, diam-diam Selena meninggalkan ruangan.Sinar mentari sore sedikit terik dan tangan menutupi wajah saking mempesonanya.Di dalam gambar tersebut, ada pria dan wanita yang digambar kartun sedang mengenakan baju pengantin sambil meringkuk bersamaan. Mereka berciuman di bawah bunga sakura yang bergoyang. Itu adalah lukisan yang sangat romantis.Sebenarnya, Selena juga memikirkannya, bahkan dia sendiri merancang beberapa versi gerakan tangan.Saat Selena menunjukkan pada Harvey dengan sangat antusias, Harvey menurunkan bulu matanya tanda tidak senang dari wajahnya.Harvey menyentuh kepala Selena dan berkata dengan santai, "Maaf, Seli. Aku nggak berencana mengadakan pesta pernikahan, jadi untuk seserahannya ... ""Kenapa?" tanya Selena hati-hat
Kalau sebelumnya Selena sudah memeriksa luka Harvey atau memijat kepalanya.Namun, hari ini dia tidak melakukannya.Meskipun perpisahan mereka diperhitungkan, masuknya Arya ke rumah sakit tidak ada hubungannya dengan Harvey. Akhirnya pria di depannya sudah menjadi masa lalu.Selena harus terbiasa hidup tanpa Harvey di masa depan.Selena berdiri dengan sopan di samping dan dengan nada mantap dia berkata, "Tuan Harvey, aku sudah bawa proposal perencanaannya."Tanpa membuka mata, Harvey mengerutkan keningnya di wajahnya yang tampan dan berkata, "Kemarilah."Selena mengambil proposalnya dan berjalan ke samping Harvey, lalu berkata, "Kalau Tuan Harvey merasa sangat capek, biar aku yang bacain."Sebelumnya saat Harvey sibuk, Selena akan melakukan hal seperti itu. Harvey beristirahat dan Selena membacakan laporan atau proposal untuknya. Kemudian, setelah dia memutuskannya, dia memberi tahu Selena untuk mengurusnya.Harvey membuka matanya dan menggenggam pergelangan tangan Selena dengan lembut
Hubungan antara Selena dan Harvey lebih rumit dari sebelumnya. Entah apa yang Harvey pikirkan tentang Selena. Kadang dia mengganggu Selena dan kadang mengusirnya.Namun, Selena tahu bahwa sekarang dia tidak bisa memutus hubungannya dengan Harvey.Selena merasa dalang di balik kasus ini sudah menyebabkan begitu banyak masalah sampai mengusirnya dari Grup Irwin.Lagi pula, kedua foto itu tidak memiliki konten yang konkret. Paling-paling hanya mencoreng reputasi Selena, tetapi hal itu sudah cukup untuk menarik perhatian Agatha.Kalau tebakan Selena benar, Agatha tertarik dengan foto tersebut. Selama dia angkat bicara, Harvey akan mengeluarkannya dari perusahaan untuk menghindarkan kecurigaan.Dalang di balik kasus ini mungkin menyadari bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini, jadi mereka menggunakan Agatha untuk menjauhkannya dari Grup Irwin.Harvey adalah satu-satunya orang yang bisa digenggam oleh Agatha.Selena menyandarkan jemarinya dengan lembut ke dada Harvey dan memasang ekspresi
Selena tidak pernah berpikir untuk memprovokasi Agatha. Bagaimana bisa dia kembali secepat itu?Dulu Agatha sangat membenci Selena. Kalau dia tahu Selena ada di kantor direktur, bukankah ini bisa membuat Grup Irwin kacau balau?Ketika memikirkan tujuan utamanya datang ke Grup Irwin, Selena tidak akan membiarkan Agatha mengganggu rencananya.Selena mendorong dada Harvey dengan mengerutkan alisnya untuk menunjukkan ketidaksabarannya.Namun, Harvey mengabaikannya. Saat ini, seolah-olah Harvey sudah lama merindukan Selena, seperti musafir yang akhirnya menemukan satu-satunya mata air dan sama sekali tak mau melepaskannya.Selena sudah panik. Ketika melihat Agatha yang hendak menerobos masuk, Harvey masih tidak berniat untuk melepaskan tangan Selena.Agatha semakin tidak sabar. Jelas-jelas dirinya sudah menjadi tunangan Harvey, tetapi Chandra melihatnya seolah-olah bertingkah seperti pencuri."Kenapa? Apa aku masih perlu membuat janji untuk bertemu dengan tunanganku? Minggir."Jantung Selen