Share

Bab 210

Penulis: Jus Alpukat
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-12 16:30:16
Meskipun dia mendekat dan meletakkan kotak di atas meja, "Kak Simon, ini hadiahku untukmu."

Simon mendongakkan wajahnya, mendorong bingkai kacamata dengan tangannya, dan memasang ekspresi serius, "Kamu masuk ke Grup Irwin hanya untuk membuang-buang waktu dengan hal seperti ini?"

"Sudahlah, Selena. Jangan pedulikan dia. Itu memang sifatnya, jangan sampai kamu tertular juga."

Luke mengedipkan matanya ke arah Selena, "Rencana kerja ini akan kuserahkan kepada Asisten Chandra, jangan khawatir."

"Baiklah, terima kasih. Kami tidak akan mengganggu kalian lagi," Selena mengalihkan pandangannya dari simon ke arah lain.

Simon kembali fokus bekerja, sepertinya dia hanya fokus pada pekerjaan.

Karakter Luke dan Simon di kantor berbanding terbalik. Jika ada masalah, siapa yang akan menjadi biang keroknya?

Selena yakin jika seseorang memang licik, maka sifatnya itu tidak akan bisa disembunyikan.

Jika tidak bergerak sendiri, lawan juga tidak akan tahan.

Selena menyematkan pelacak di brosnya. Kali ini,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Krista April
iya se7 SMA pndpat mu kak semngat selena...
goodnovel comment avatar
Fathia Rahma
goblok...dan si Harvey ga cocok dgn karakternya klo harus tunduk ke agatha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 211

    Ini adalah masalah besar, biasanya Harvey hanya akan berkomunikasi dengan manajer penjualan, bukan malah mencari ketua tim.Seketika, ekspresi Lala yang sebelumnya tersenyum tiba-tiba berubah."Selena, aku sudah bilang kalau kamu masih kurang pengalaman, belajarlah di Kelompok C dengan baik. Kamu nggak fokus pada proyek dan hanya memikirkan hal yang tidak penting. Apa kamu yang membuat bos marah?""Ada orang yang mungkin berpikiran bahwa bisa melakukan apa saja dengan bermodalkan penampilan yang menarik, bukan? Kamu pikir Tuan Harvey itu siapa? Apa kamu tahu nasib pegawai wanita yang mencoba menggodanya sebelumnya?"Selena merasa sedang sial belakangan ini. Hal yang tidak menyenangkan selalu terjadi ke mana pun dia pergi.Dia hanya pergi ke ruang sekretaris sebentar dan rekan-rekan yang sebelumnya ramah langsung berdiri lalu menuduhnya dengan kata-kata yang sangat kasar.Selena menjawab dengan ekspresi tenang, "Aku nggak bertemu dengan direktur. Aku hanya menyerahkan rencana kerja ke r

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 212

    Ini pertama kalinya Selena melihatnya dalam lingkungan kerja, ternyata Harvey tidak hanya kejam pada dirinya.Lina sudah ketakutan setengah mati dan segera menjawab, "Tuan Harvey, jangan marah. Rencana ini ... Selena, kamu yang jelaskan."Dia berbalik dan menatap Selena, tetapi dia menyadari bahwa gadis kecil ini tidak merasa takut sedikit pun. Punggungnya tegak lurus, ekspresinya tenang, dan berani bertatap muka dengan Harvey.Pemberani!Aduh, apa yang sebenarnya dipikirkannya? Lina segera menghilangkan pikiran yang aneh dari kepalanya.Selena pun membantu dan menjawab dengan nada mengancam, "Apa yang tidak Anda sukai dari rencana saya, Tuan Harvey?"Harvey mengernyitkan keningnya, "Apa yang kamu lakukan?"Dia hanya bekerja selama dua hari, biasanya rencana kerja yang sangat penting seperti ini, meskipun dia ingin ikut serta, ketua tim tidak mungkin mengizinkannya. Ini berkaitan dengan penilaian kuartal dan bonus tahunan.Sudah jelas, ketua tim pasti ikut agar bisa tampil paling menon

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 213

    Ketika Lina masuk ke kantor, dia langsung melempar rencana kerja yang ada di tangannya ke arah Selena."Kau segera pergi ke bagian personalia dan urus pengunduran diri. Wilayah kecil ini kekuasaanku, orang arogan sepertimu tidak diterima."Selena pun mencibir ketus, "Padahal Ketua Lina punya kekuasaan yang besar, kenapa kau mengusirku yang tidak melakukan kesalahan?"Lina menyalurkan seluruh rasa malu yang diterimanya dari Harvey kepada Selena. Wajahnya mengerikan, dia tidak ingin berpura-pura lagi."Memang kenapa? Perusahaan ini tidak membutuhkan orang bodoh sepertimu.""Tidak unjuk diri adalah hal bodoh. Aku ingin menjadi yang terbaik dan Tuan Harvey pasti akan mempercayainya. Apa kau pikir Tuan Harvey punya kecerdasan serendah dirimu?"Lina menggebrak meja, "Selena!""Aku di sini. Jika Ketua Lina tidak ada urusan lagi, aku izin pergi terlebih dahulu. Oh iya, aku sudah menandatangai kontrak, kalau ingin memecatku, Ketua Lina harus bicara dengan Tuan Harvey."Setelah mengucapkan kata-

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 214

    Selena menggertakkan giginya dan mengutuk leluhur Harvey, sementara Olga tertawa terbahak-bahak."Kalau nggak melihat sendiri, aku nggak akan percaya kalau Harvey begitu kekanak-kanakan. Dia memercikkan lumpur padamu hanya karena kamu nggak mau naik ke mobilnya. Dia nakal sekali."Selena mengambil handuk kering untuk membersihkan lumpur di tubuhnya. Wajah mungilnya terlihat sangat kesal."Dia itu penjahat yang suka membalas dendam! Pada awalnya, aku saja mengira otakku rusak karena menyukainya.""Sangat mungkin," Olga mengangguk setuju.Setelah melihat Selena dari atas ke bawah, dia bertanya, "Kita sudah lama nggak bertemu, apa kamu baik-baik saja?"Selena tidak memberitahunya bahwa dia baru-baru ini muntah darah karena marah, "Ya, kemoterapi kali ini cukup efektif."Olga menyadari bahwa kondisi Selena jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan ekspresi wajahnya juga terlihat bugar.Olga segera menyarankan, "Maukah kamu mempertimbangkan untuk melakukan tes lagi? Jika ada kemajuan dan sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 215

    Keesokan harinya, Selena berangkat ke kantor dengan semangat.Penampilannya berbanding terbalik dengan rekan kerja lainnya yang memiliki mata merah dan berwajah lelah. Mereka seperti manusia yang telah menjadi mayat hidup.Selena seperti tidak ingat dengan ejekan rekan-rekannya kemarin, dia menyapa Lauren dengan sopan."Selamat pagi."Senyum yang menyilaukan itu membuat Lauren merasa tidak nyaman, dia mengambil segelas kopi dan kembali ke tempat kerjanya sendiri sambil menyindir, "Beberapa orang memang terlalu santai."Selena yang belum terbiasa menjawab dengan polos, "Aku juga ingin ikut dalam perencanaan. Bukankah kalian nggak mengizinkanku ikut karena berpikir aku adalah pemula yang bisa membocorkan informasi? Sekarang, kenapa kau malah berlagak kesal?"Kesabaran Lauren sudah habis, dia melemparkan data yang ada di tangannya ke atas meja, "Selena, apa yang kau katakan?"Selena mengangkat bahunya, "Bukan apa-apa, aku hanya bilang kalau kau harus memimpin dan bertanggung jawab.""Sele

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 216

    Selena hanya merasa aneh dan bertanya dengan spontan, dia tidak menyangka akan mendapatkan informasi."Latar belakang apa yang bisa dimiliki seorang petugas kebersihan?"“Kudengar, petugas kebersihan ini pernah menyelamatkan Tuan Harvey.”Selena tertawa, "Karena dia adalah penyelamatnya, mengapa Harvey masih menyuruhnya menjadi seorang pembersih?""Petugas pembersih itu nggak memiliki keluarga, dia juga sudah terbiasa bekerja sebagai pembersih, jadi dia memilih untuk terus melanjutkan pekerjaan pembersih ini, hanya saja dia bertanggung jawab untuk membersihkan kantor Tuan Harvey saja, sebenarnya pekerjaannya enggak begitu banyak, cukup ringan."Selena mengangguk, "Oh begitu."Setelah berbicara sebentar, Selena barulah pergi dan diam-diam mengingat petugas kebersihan ini.Malam sudah mulai larut, Selena menghadiri perjamuan bersama Lina.Lina yang sedang make up di dalam mobil terus melirik ke arah Selena, "Selena, aku lihat usiamu masih muda, asal kamu bisa memenangkan hati Pak Niko ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 217

    Selena menenangkan pikirannya dan membuka pintu, ekspresi wajahnya sudah kembali normal."Aku sudah siap."Lina melihat wajahnya yang agak pucat, "Riasan apa yang kamu rias, sudahlah, lebih baik kamu pakai saja lipstikku, ini warna populer yang paling disukai pria tahun ini."Lipstik yang cerah dioleskan ke bibirnya seolah-olah memberikan cahaya kilauan pada dirinya, Selena terlihat lebih segar.Lina menyemprotkan parfum aroma yang kuat dan memikat ke tubuhnya lagi.Selena mengerutkan keningnya, tubuhnya sudah tersemprot dengan parfum sebelum dia sempat menolak."Selesai, ayo kita masuk, jangan biarkan Pak Niko menunggu kita terlalu lama."Lina memastikan lagi, "Kamu tahu aturan perjamuan, kan? Nggak perlu aku ajari kamu lagi, 'kan?""Aku mengerti.""Baiklah."Mereka baru saja masuk ke ruangan pribadi, mungkin karena Lina sudah diam-diam mengirim foto Selena, jadi Pak Niko sudah datang lebih awal.Dia enggak terlambat setengah jam seperti dulu, dia bahkan datang senyuman yang ceria di

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12
  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 218

    Pak Niko melihat kaki babi yang menumpuk di mangkuknya seperti gunung kecil, kemudian dia mengangkat kepalanya melihat wajah Selena yang tulus.Seketika dia tidak tahu apakah Selena benar-benar tidak mengerti atau pura-pura bodoh, tetapi tatapan mata Selena begitu polos sehingga tidak ada tanda-tanda berpura-pura yang terlihat.Di usianya yang masih muda, sangat wajar jika dia tidak mengerti etika perjamuan di meja makan.Lina sangat panik, apakah ini maksud 'mengerti' yang dikatakan Selena?Jangankan kerja sama, sepertinya Pak Niko sudah ingin memblokirnya.Kenyataannya, pria selalu lebih toleran dan sabar terhadap gadis cantik.Lina melihat Pak Niko dengan hati-hati, tetapi dia melihat Pak Niko sedang tertawa bahagia tanpa ada rasa marah, "Anak muda memang bagus, dia sangat bersemangat."Lina melirik Selena dengan pandangan dingin, Selena pura-pura tidak melihatnya dan langsung kembali ke tempatnya sendiri."Baguslah jika Pak Niko suka.""Suka, suka, tentu saja aku suka makanan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-12

Bab terbaru

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1674

    Zane menatap Selena. Terlihat sedikit harapan di wajahnya yang pucat. "Selena, apa selama dua tahun lebih kita bersama, ada saat di mana kamu menyukaiku?"Selena menatapnya dengan dingin dan penuh kebencian."Nggak, aku selalu berharap kamu mati setiap saat."Zane tersenyum pahit. "Ternyata benar."Hukum alam berputar, segala sesuatu ada karmanya."Dor!"Burung-burung terbang melintasi langit dan darah segar tumpah ke tanah.Zane melihat foto dingin di atas batu nisan dan berkata dengan perlahan, "Lian, aku akan mengembalikan semua utangku padamu ... "Selena melihat orang-orang yang meninggal dengan hati yang terluka dan air matanya mengalir perlahan-lahan."Lian, aku sudah membalaskan dendam untukmu. Sekarang kamu bisa beristirahat dengan tenang."Dia sudah menunggu hari ini terlalu lama.Setelah benar-benar membalas dendam, Selena merasa hatinya kosong.Pada musim ini, bunga Canola mekar dengan indah. Dalam embusan angin sepoi-sepoi yang lembut, Winnie mengejar Ravi dan lonceng di t

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1673

    Namun Zane yang dibutakan karena cinta sama sekali tidak tahu kalau semua ini adalah perangkap yang disusun oleh Selena selama dua tahun.Saat dia melihat Selena bersandar di pelukan Harvey, dia baru menyadari kalau rencananya sudah terbongkar sejak awal.Semua ini juga harus diakhiri ...Meski Keluarga Bennett menang, tetapi selama bertahun-tahun menghadapi Andrew, Theresa, dan Shira, ada banyak yang terluka dan tewas. Pada kenyataannya, mereka tetap kalah.Kak Freya akhirnya menjadi korban dan meninggal dunia di usia muda.Selena menyalakan sebatang dupa di atas makamnya. "Kak Freya, kakak harus lebih berhati-hati di reinkarnasi berikutnya. Jangan khawatir, aku akan menjaga keluarga dengan baik."Angin sepoi-sepoi menerbangkan sehelai daun yang jatuh di bahu Selena seolah memberikan tanggapan padanya.Petra kembali dengan penuh kekuatan bersama anggota Keluarga Bennett dan Fanny akhirnya dimakamkan dengan tenang.Dia tidak memberi tahu pemakaman Fanny kepada siapa pun, tetapi Rudy da

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1672

    "Kak Sean, apa yang terjadi?" Selena tidak tahu situasinya. Sekarang dia masih tidak berani mendekati Louis dengan sembarangan.Dia hanya mengenal Sean dari antara orang-orang yang ada di sana."Selena, jangan datang ke sini. Tempat ini terlalu berbahaya." Sean terlihat khawatir.Louis juga menatap Selena. "Hei Tua Bangka, eksperimenku akan segera berhasil. Dia adalah keturunan Fanny, darah yang mengalir di tubuhnya sama seperti Fanny ... "Ekspresi Selena langsung berubah. Pantas saja dia selalu merasa kalau Louis sangat memperhatikannya.Pada saat itu, dia mengira kalau itu karena tubuh dan bakatnya sendiri. Dia tidak tahu kalau sejak awal Louis sudah mengetahui identitasnya.Program modifikasi manusia hidup ini adalah untuk menghidupkan kembali neneknya!Pria ini sangat menakutkan. Louis melakukan begitu banyak persiapan untuk menghidupkan kembali neneknya dan dia hampir saja ditipu karena percaya kalau Louis hanya melakukan program modifikasi saja.Meski Petra sudah berambut putih,

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1671

    Selena tiba di pulau itu. Kali ini, dia merasakan ada sedikit perubahan dari suasana di pulau itu.Meski pemandangannya masih sama, robot di seluruh pulau menghilang.Seharusnya dia akan bertemu dengan beberapa mata-mata robot setelah tiba di pulau.Ada banyak kapal yang berjejer rapi di tepi pulau. Banyak di antaranya adalah milik lembaga militer swasta dan tentara bayaran asing.Ada sejumlah besar orang yang mendarat di pulau!Apa yang terjadi?Apa sesuatu terjadi pada guru?Meski Louis ingin memodifikasi tubuh Selena, dia tetap berharap kalau gurunya masih hidup.Kalau ilmuwan sehebat Louis yang sangat berbakat di berbagai bidang meninggal, itu akan menjadi kerugian yang sangat besar.Guru!"Seli, jangan terburu-buru. Meski ada orang yang datang ke pulau ini, sepertinya nggak ada masalah besar." Harvey segera mengingatkannya.Kapal sebanyak ini pasti membawa banyak senjata berat, tetapi bunga dan bangunan di pulau ini masih utuh."Nggak, penduduk pulau ini memang nggak banyak. Sebag

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1670

    Hari itu, Rudy dan Richie berbicara berdua untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.Sebenarnya, hal ini juga tidak penting. Bagi Keluarga Bennett, itu hanya menambah satu anggota keluarga saja.Namun, Mira merasa agak gugup karena Keluarga Farrell tiba-tiba punya keturunan sebanyak ini. Kalau semuanya dimasukkan ke dalam Keluarga Farrell, harta milik putra dan putrinya akan berkurang banyak, 'kan?Setiap manusia itu adalah makhluk yang egois. Pada saat ini, siapa yang tidak memikirkan keuntungannya sendiri?Namun, hasil pembicaraan Richie dan Rudy justru mengejutkan.Meski Keluarga Bennett tidak mengakui identitasnya, Richie tidak berniat mengubah marganya menjadi Farrell.Ibunya menikah dengan Petra Bennett, jadi mereka adalah anggota Keluarga Bennett seumur hidup mereka. Namun, mereka bisa tetap menjaga hubungan keluarga dengan Keluarga Farrell.Meski merasa menyesal, Rudy memikirkan kalau Petra sangat baik pada keturunannya, jadi dia setuju dan memohon a

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1669

    Selena dan rombongannya kembali ke Kediaman Bennett yang sudah beroperasi dengan normal di bawah pengawasan Sean. Kaki Steve juga sudah jauh lebih baik. Dia tidak perlu lagi berpura-pura lumpuh dan bisa berjalan dengan bebas seperti orang normal.Tubuh Shane tidak bisa sembuh dalam waktu yang singkat, tetapi dia sudah terlihat jauh lebih baik.Richie juga menunjukkan pemulihan yang signifikan dibandingkan sebelum Selena pergi.Shira hampir saja menghancurkan seluruh Keluarga Bennett.Saat melihat Selena kembali, wajah Richie terlihat sangat khawatir. "Selena, aku dengar dari Sean kalau kamu kena serangga sihir? Gimana keadaanmu sekarang?""Jangan khawatir, Ayah. Aku sudah sembuh. Hanya saja, Shira mungkin mati di dalam laut."Richie memeluk Selena dengan erat. "Nggak apa-apa, yang penting kalian baik-baik saja."Selena merasa sedih saat melihat Richie terlihat lebih tua beberapa tahun dalam waktu singkat."Apa sudah ada kabar tentang ibu?""Sean menemukan beberapa informasi dan masih m

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1668

    Pasha berbicara dengan santai, tetapi membuat Melvin terkejut dan membayangkan bagaimana kehidupan putranya dulu.Lingkungan yang keras, dari berbagai latar belakang, tidak pernah mendapatkan apa-apa, jadi tidak takut kehilangan.Sejak istrinya meninggal, Melvin sebenarnya tidak terlalu memperhatikan Alan, tetapi dia selalu cukup dermawan dalam hal materi.Namun, saat dia menemukan anak kandungnya, dia langsung merasakan perasaan sayang.Kalau ini adalah satu-satunya keinginan anaknya, dia akan melakukan apa pun untuk membantu anaknya mencapainya.Selena berdiri di tepi laut sambil memandang matahari terbenam di cakrawala.Meski Shira seharusnya sudah mati di dasar laut, hatinya tidak merasa senang sedikit pun.Dalang utamanya sudah mati, tetapi Keluarga Bennett masih berantakan. Ibunya masih hilang hingga sekarang.Selena menghela napas pelan-pelan."Masih muda, tapi kenapa menghela napas?" Entah sejak kapan Markus sudah berjalan ke samping Selena.Dia duduk di sebelah Selena tanpa me

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1667

    Melvin merasa lelah. Dosa apa yang telah dia buat?Daripada mengatakan dia mendapatkan seorang putra, lebih tepatnya dia justru mendapatkan seorang ayah.Mana ada anak di dunia ini yang sudah tidak bertemu dengan orang tuanya selama 30 tahun, tetapi saat bertemu bukannya peduli pada keluarga, malah berteriak ingin menikah?Kalau wanita yang ingin dinikahi putranya hanyalah seorang gadis biasa, itu tidak masalah. Namun, sayangnya putranya ingin menikahi seorang wanita yang sudah menikah dan punya empat anak.Itu semua juga tidak masalah. Hal yang paling penting adalah mantan suami Selena adalah anak kandung adik perempuannya dan keduanya masih terikat satu sama lain.Telapak tangan dan punggung tangan semuanya darah dagingnya, jadi apa yang bisa dia lakukan?Dia juga sangat putus asa!Markus tidak memedulikan kesulitan Melvin dan memberikan sebatang rokok kepadanya, tetapi Melvin mengibaskan tangannya. "Ayah sudah berhenti merokok."Kemudian Markus duduk sendiri dan merokok.Putranya in

  • Antara Dendam dan Penyesalan   Bab 1666

    Melvin yang selalu sakit-sakitan hingga hari ini tidak pernah membayangkan kalau suatu hari putra kandungnya yang hilang selama bertahun-tahun akan tumbuh menjadi pohon raksasa meski sudah mengalami banyak penderitaan.Dia memang pohon yang besar, hanya saja pohon ini sepertinya tumbuh agak miring?Bagaimanapun juga, sebagai ayah dan anak yang punya ikatan darah, saat kebenaran terungkap, bukannya mereka seharusnya saling berpelukan dan mengungkapkan perasaan mereka setelah bertahun-tahun tidak bertemu?Kenapa anak sulungnya ini sama sekali tidak merasa senang menemukan ayahnya dan malah tertarik dengan gelar Tuan Muda Keluarga Davira?Tidak, lebih tepatnya dia tertarik pada putri Keluarga Bennett."Tunggu Anakku. Sekarang situasinya agak rumit. Kita harus berpikir panjang dulu ... ""Apa aku benar-benar anakmu?" Markus adalah orang yang pemarah, sama persis seperti ibunya. Dia sama sekali tidak mendengarkan saran apa pun.Dia hanya punya satu pikiran di kepalanya. Untungnya dia sudah

DMCA.com Protection Status