Selena menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jasper menghela napas sambil berkata, "Aku tahu kamu nggak ingin merepotkan kami, tapi ini hanyalah masalah kecil. Keluarga kita nggak kekurangan uang dan bawahan, dulu kamu harus menanggung semuanya sendirian, tapi sekarang sudah berbeda. Kamu punya rumah dan keluarga, nggak usah takut merepotkan kami. Aku malah takut kamu nggak merepotkan kami, itu artinya kamu nggak menganggap kami sebagai keluargamu."Perkataan Jasper membuat Selena terharu. Selain Arya, tidak ada yang memberinya kehangatan seperti ini."Paman, aku kurang pertimbangan. Aku menginginkan kamar yang lebih nyaman, nggak punya permintaan lain.""Oke, aku akan mempekerjakan arsitek.""Kalau boleh, aku ingin ... menanam pohon plum di pekarangan. Dulu di Kediaman Bennett terdapat pohon plum, aku sangat suka.""Oke, masih ada yang lain?"Selene menggelengkan kepala. "Itu saja.""Kelak nggak usah sungkan dengan kami. Kallau terjadi sesuatu, kita bisa mendiskusikan
Hasil pemeriksaan Michelle segera sampai di tangan Hayden.Asisten Hayden mengingatkan, "Tuan Hayden, dokter bilang peluang Nona Michelle untuk hamil dalam beberapa hari ini sangat besar.""Ya," jawab Hayden sambil mengusap keningnya.Dia bukan hanya tidak menyukai Michelle, bahkan Michelle adalah tipe wanita yang paling dia benci.Namun, inilah cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan Rudy.Rudy hanya memiliki seorang anak perempuan yang dia sayangi dari kecil. Kalau Michelle mengandung anak Hayden, sekalipun Rudy tidak menyukai Hayden, Rudy akan menyetujui pernikahan mereka.Meskipun koneksi Jasper cukup luas, dia sudah lama meninggalkan Kota Arama. Ditambah dengan faktor usia dan pengalaman hampir terbunuh sebanyak dua kali, dia ingin segera memiliki orang kepercayaan.Terbongkarnya identitas Selena bukanlah hal buruk. Hal ini membuktikan bahwa dia masih memiliki hubungan dengan Harvey. Dengan begitu, Michelle tidak mungkin menikah dengan Harvey.Sekarang, dia hanya perlu melakuka
Mira tercengang. "Apa? Tinggal di Kediaman Farrell untuk jangka panjang?""Ya, aku masih punya urusan lain, aku pergi dulu."Karena Mira tidak berani bertanya pada Rudy, hal ini pun berlalu begitu saja. Dalam dua hari berikutnya, dia tidak berani bersikap lancang pada Selena dan mencoba sebisa mungkin untuk mempertahankan ketenangannya.Namun, Selana dan Rudy menjadi makin dekat!Selain saat tidur, mereka terus bersama sepanjang hari. Dia beberapa kali melihat Rudy meraih tangan Selena sambil tersenyum ramah.Mira bahkan sempat mencurigai hubungan Selena dengan Rudy. Hasil penyelidikannya sama dengan Rudy.Arya tidak mungkin adalah anak Rudy. Keluarga Bennett sudah tinggal di Kota Arama selama bertahun-tahun, sedangkan Keluarga Farrell baru berkembang di Kota Arama belakangan ini, kedua keluarga ini tidak menjalin hubungan apa pun.Apa Rudy benar-benar hanya menganggap Selena sebagai dermawan yang pernah menyalamatkannya?Mira sangat gelisah. Untungnya beberapa hari ini Michelle tidak
Michelle berinisiatif melompat masuk ke dalam perangkap. Dia tidak pernah memikirkan soal masa depannya, dia hanya tahu bahwa dirinya akan makin bergantung pada Hayden.Kediaman Farrell sudah mulai direnovasi. Selena menyeduh segelas teh untuk Rudy, lalu berjalan memasuki ruang baca Rudy.Melihat Rudy mengerutkan kening, Selena pun berjalan menghampirinya. "Kakek, sudah waktunya istirahat."Terdapat setumpuk berkas merah di depan Rudy, raut wajahnya tampak sangat kusam."Nak, bukannya aku nggak mau tidur, tapi aku nggak bisa tidur.""Apa terjadi masalah besar?" tanya Selena."Kabar bahwa aku terluka sudah tersebar. Belakangan ini, Negara Arama diam-diam melakukan persiapan, Negara Batava menahan lima puluhan nelayanku di Pulau Naya dan ada yang mencoba untuk menimbulkan keributan di perbatasan Timur dan Barat ... "Rudy sangat pusing. Meskipun ini tidak termasuk masalah besar, raja singa pun akan merasa terganggu kalau terus diusik seperti ini.Setelah berjuang selama puluhan tahun, pe
Dalam beberapa hari berikutnya, bukan hanya Jasper yang tidak terlihat, bahkan Harvey pun sibuk tiada henti. Biasanya, dia selalu mengirimkan pesan pada Selena setiap hari. Sekarang, menjelang dini hari, dia baru sempat menanyakan apakah Selena sudah tidur.Sering kali Selena baru membaca pesan pada pagi hari. Dia membalas pesan Harvey, tapi entah kapan Harvey punya waktu untuk membalas pesannya.Dia malah menjadi lebih santai. Desainer Keluarga Farrell terus berdatangan, ada yang datang untuk membuatkan pakaian dan ada yang datang untuk merancang perhiasan.Selain pakaian yang dirancang secara khusus, setiap hari ada yang mengantarkan pakaian dan perhiasan bermerek. Seperti yang dikatakan Jasper, selain menebusnya dengan kasih sayang, mereka juga akan menebusnya dengan materi.Melihat tumpukan pakaian yang diantar ke kamar Selena, Mira mulai gelisah lagi.Perlu diketahui bahwa Rudy adalah orang yang hemat dan tidak mengizinkan mereka untuk hidup boros.Namun, Rudy malah membelikan beg
Mira menelepon Michelle dengan gembira. "Michel, Ibu punya kabar baik untukmu. Ayahmu menyuruhmu pulang untuk makan malam besok. Kamu harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik! Jangan sampai membuat ayahmu marah lagi."Michelle meraba perutnya yang rata. Tiga hari yang lalu, dia mendapatkan kabar bahwa dirinya hamil.Saat ini, dia tampak sangat bahagia. Dia berkata dengan sudut bibir yang terangkat, "Baik, Bu. Aku juga punya kejutan untuk kalian.""Kejutan? Kejutan apa yang kamu siapkan?"Michelle sungguh ingin memberi tahu Mira kabar baik ini sekarang juga, tetapi akal sehatnya memberitahunya bahwa kabar baik seperti ini harus diumumkan pada acara besok malam."Besok Ibu akan tahu! Bu, kamu pasti akan sangat gembira mendengarnya!"Meskipun Mira agak ragu, belakangan ini Michelle sangat patuh dan tidak berulah. Mungkin putrinya ini benar-benar sudah berubah.Dia berpesan beberapa patah kata, lalu mengakhiri panggilan.Setelah melihat waktu dan mengingat Hayden masih belum pulang, M
Tepat ketika Selena mengakhiri panggilan video dengan Ravi, panggilan dari Harvey masuk.Setelah putus kontak selama setengah bulan, akhirnya Selena dapat mendengar suaranya. "Seli."Suasana di sekitar Harvey sangat sepi dan diiringi dengan suara desiran angin."Ya." Awalnya Selena ingin menanyakan lokasi Harvey, tetapi mengingat Harvey mungkin sedang menjalankan misi rahasia, dia pun mengurungkan niatnya."Apa kamu merindukanku?" Suara Harvey terdengar agak serak, sepertinya dia berada di daerah yang sangat dingin.Selena pernah mengunjungi tempat itu beberapa kali. Bahkan menghirup oksigen saja membuat paru-parunya terasa sesak."Biasa saja.""Seli nggak manis, berbeda denganmu, aku sangat merindukanmu."Suara seraknya malah membuatnya terkesan makin maskulin dan hal ini membuat jantung Selena berdebar kencang.Dia bukan lagi Selena yang selalu merindukan Harvey ketika tidak bisa berjumpa, dia juga memiliki kesibukan sendiri.Dulu Selena menganggapnya sebagai bagaikan oksigen yang di
Harvey bergegas dan akhirnya tiba di Kota Arama pada tengah hari di hari kedua.Dia bahkan tidak sempat pulang untuk mandi. Dia langsung mendatangi rumah keluarga Farrell dengan tubuh yang masih dingin dan berbau darah, kemudian muncul di ruang kerja Rudy Farrell.Selena sedang menyeduh teh, sementara Rudy sedang membaca buku.Dia masuk dengan cepat, tatapannya lalu jatuh pada Selena. Sorot matanya yang awalnya tajam dan dingin pun melembut."Pak Rudy, aku sudah berhasil menjalankan tugasku dengan baik."Rudy pun menutup bukunya setelah membaca laporan semalam. Dia menatap Harvey dengan puas, "Kerja bagus. Sudah malam, tinggallah dan makan malam bersama kami."Mungkin karena Selena ada di sekitarnya, dia tidak banyak bicara tentang pekerjaan.Dulu, Harvey bahkan tidak sempat menolak dan kemungkinan besar tetap akan ikut makan. Namun, sekarang sudah berbeda. Kemungkinan besar ada Michelle, dan juga Selena. Dia sangat senang."Kalau begitu, maaf merepotkan."Harvey menatap Rudy, "Pak Rud