Selena kembali ke kamarnya terlebih dahulu. Begitu sampai, dia merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Selain itu, entah kenapa perut bagian bawahnya terasa panas dan aneh.Mungkinkah ada yang memberinya obat?Setelah memikirkannya, satu-satunya hal yang bermasalah adalah bir yang diberikan oleh Mira. Namun, Selena tidak pernah menyangka jika seseorang dengan status seperti Mira akan tega melakukan hal yang kotor seperti ini.Tampaknya, demi bisa membuat Michelle menikah dengan Harvey, mereka sama sekali tidak peduli dengan kehormatan yang mereka miliki.Selena mengisi bak mandi dengan air dan merendam tubuhnya di dalam air. Dia berharap dapat menghilangkan kegelisahan di dalam hatinya.Entah karena airnya yang panas atau bukan, Selena malah makin merasa panas saat berendam. Selena mengenakan jubah mandinya dan berdiri. Tampaknya, dia harus memberikan suntikan pada dirinya sendiri.Memikirkan bir yang disajikan untuknya dan Harvey, Mira mengambil gelas pertama. Gelas itu pasti tid
Jasper masih saja tidak berubah. "Kamu yakin, kamu baik-baik saja?""Tuan Jasper, aku ini seorang dokter. Aku sangat paham akan kondisi tubuhku sendiri. Terima kasih atas perhatianmu. Cuaca dingin dan berembun. Sebaiknya Tuan Jasper kembali saja."Mendengar suara langkah kaki yang makin menjauh, Harvey pun bersandar di leher Selena dan berkata, "Jasper menyukaimu."Sebagai teman yang sudah melalui banyak hal bersama, Jasper telah menunjukkan ketertarikannya pada Selena.Meskipun Selena merasa kemungkinan ini tidak terlalu besar, dia juga merasa jika Jasper terlalu perhatian padanya. Apakah perhatian ini karena perasaan atau karena terima kasih, Selena tidak mengetahuinya saat ini."Jangan berpikiran buruk pada orang lain."Harvey membungkuk dan membopong Selena, lalu membaringkannya di atas tempat tidur. "Kamu masih terlalu naif, Seli. Nggak ada kebaikan tanpa sebab di dunia ini. Terutama ketika seorang pria begitu perhatian kepada seorang wanita. Selain cinta, nggak ada alasan lain di
Untungnya tubuh Rudy belum pulih, sehingga tamparannya tidak terlalu keras. Namun, langsung terlihat bekas lima jari di wajah Mira."Kamu memukulku? Kamu berani memukulku? Aku melakukan ini semua untuk siapa, kalau bukan untukmu?"Mira menangis dengan sedih. "Aku tahu kalau orang yang kamu sukai selama ini adalah Harvey. Dulu, kamu juga takut kalau Harvey akan menjadi satu-satunya yang terhebat dan anak kita akan tertinggal jauh darinya. Itu sebabnya, kamu mempromosikan Hayden. Selama bertahun-tahun ini, aku tahu perasaanmu terhadap Harvey. Kalau bisa menjadikannya menantu kita, semua masalah akan teratasi. Aku melakukannya bukan hanya untuk kepentingan pribadi Michelle, aku melakukannya untuk keluarga kita, untuk kedua keluarga, dan terutama untuk kepentingan generasi mendatang!""Tapi kamu ... nggak seharusnya kamu menggunakan cara yang nggak pantas seperti ini. Apa yang akan dia pikirkan tentang kita nanti?""Bagaimana bisa dia memandang rendah pada kita? Kita sudah memberikan anak
Tok, tok, tok!!Begitu pelayan tersebut selesai mengetuk pintu, terdengar suara teriakan Michelle dari dalam kamar, "Ah! Bagaimana kamu bisa ada di sini!"Mira mengira jika Michelle sedang berakting. Oleh karena itu, Mira bergegas masuk bersama orang-orang yang dibawanya. "Michelle, kamu nggak apa-apa?"Sampai saat pintu terbuka, Michelle menutupi tubuhnya dengan selimut. Matanya berkaca-kaca. Dia menunjuk ke arah pria yang seharusnya tidak ada di sana. Bahkan, suara Michelle terdengar bergetar, "Kamu, kamu ... bagaimana kamu bisa ada di sini?"Jasper adalah satu-satunya orang yang tidak mengetahui kebenarannya. Untuk sementara waktu, dia juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Sementara itu, Rudy terlihat begitu muram ketika melihat Harvey berubah menjadi Hayden. Hal ini terasa tidak masuk akal, tetapi seolah-olah sudah bisa diduga sebelumnya.Jika Harvey begitu mudah ditundukkan, sejujurnya juga akan sangat membosankan.Mira menatap Hayden yang bagian atas tubuhnya terbuka
Michelle melompat ke tubuh Hayden dan menghajarnya, sambil berteriak bahwa dia telah dijebak.Hayden membiarkan Michelle memukulnya tanpa melakukan perlawanan. Sementara itu, Mira mencoba menarik Michelle untuk menghentikannya.Di sisi lain, wajah Rudy terlihat begitu muram. Jelas, dia sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Rudy mungkin sudah menduga jika Harvey tidak akan mau menyerah begitu saja. Namun, Rudy tidak menyangka jika Hayden akan berani bertindak sejauh ini, bahkan berani menyentuh putrinya di kediaman Keluarga Farrell sendiri.Akan tetapi, Michelle malah melemparkan dirinya ke dalam pelukan Hayden dengan sukarela. Sementara, Hayden memanfaatkan situasi ini dan berbalik menjadi pihak yang mengendalikan."Guru, masalahnya sudah jadi seperti ini. Aku akan bertanggung jawab terhadap Michel."Begitu mendengar kata-kata tersebut, Michelle langsung berlari menghampiri Hayden seperti orang gila. "Kamu bilang apa? Siapa yang menyuruhmu bertanggung jawab?""Michel, sebagai p
Selena duduk satu meja dengan Rudy. Mereka berdua menikmati dua mangkuk mi. Setelah selesai makan, tubuh mereka terasa lebih hangat."Apa perasaan Pak Rudy menjadi jauh lebih baik sekarang? Kalau belum, makanlah semangkuk lagi," kata Selena sambil tersenyum.Rudy mengulurkan tangan dan mengusap kepala Selena. "Kamu punya cara yang sangat istimewa untuk menghibur orang.""Semua yang terjadi saat ini bukan keinginan Nona Michelle ataupun Pak Rudy sendiri. Tapi, keadaan sudah jadi seperti ini. Nggak ada gunanya untuk terus meratapi. Hanya saja, jangan terlalu marah, karena akan menyakiti tubuh Pak Rudy."Meskipun Rudy tidak mengatakan apa-apa, Selena dengan cepat bisa menebak apa yang terjadi. Dia memang sangat pintar."Nak, kemampuanmu bukan hanya di bidang kedokteran. Apa kamu tertarik untuk bekerja denganku?" Rudy menawari Selena dengan tulus.Selena menggelengkan kepalanya. "Aku masih merasa lebih baik kalau aku bisa bebas melakukan apa pun yang kumau. Setelah Pak Rudy benar-benar sem
Mira menggertakkan giginya dengan penuh kebencian. Tak disangka, dia malah dipermainkan oleh seorang anak kecil. Mira takut, kali ini mungkin tidak ada cara untuk mundur dengan selamat!Hayden jelas-jelas mengambil keuntungan dan masih berlagak polos. Sementara Michelle, tidak perlu dibicarakan lagi. Dia hanya bisa menangis.Meskipun Rudy dan Jasper tahu jika mereka telah jatuh ke dalam perangkap Hayden, Hayden sudah memanggil orang tuanya. Hal ini jelas menunjukkan jika Hayden tidak akan memberi kesempatan bagi mereka untuk mundur.Jika mereka sendiri yang menolak, reputasi Michelle akan hancur total begitu tersiar kabar mengenai masalah ini.Reputasi Michelle memang penting. Namun, reputasi Keluarga Farrell jauh lebih penting.Mereka hanya bisa mengikuti kemauan Hayden."Ayo kita pergi ke ruang tamu. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama." Rudy berdiri. Hayden buru-buru mengikutinya.Hanya Michelle yang tersisa. Dia memegang tangan Jasper, sambil berkali-kali memohon, "Kak, tol
Michelle tergagap-gagap dan tidak tahu harus menjawab apa. Jika Michelle mengatakannya, dia akan mengungkapkan apa yang ingin dilakukannya pada Harvey semalam. Harvey pasti tidak akan melepaskannya begitu saja.Harvey berkata dengan penuh arti, "Kalian nggak mungkin ... melakukan sesuatu yang nggak bisa lagi diubah, 'kan?""Aku, aku waktu itu nggak tahu kalau itu dia. Kukira itu kamu yang datang!" Michelle menutup matanya dan mengaku segalanya."Kalau yang datang semalam adalah aku. Apa kejadiannya akan sama seperti yang kamu alami sekarang?"Michelle tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Harvey. Kebungkamannya sudah menjelaskan segalanya.Suara Harvey tiba-tiba menjadi dingin, "Pantas saja aku merasa nggak enak badan semalam. Kamu memanfaatkan informasi keberadaan Seli untuk memancingku datang. Kamu nggak mungkin mencampurkan obat dalam birku, 'kan?""Kak Harvey, aku melakukan semua ini karena aku sangat mencintaimu. Kamu nggak kunjung menerimaku. Aku nggak punya pilihan lain