Tok, tok, tok!!Begitu pelayan tersebut selesai mengetuk pintu, terdengar suara teriakan Michelle dari dalam kamar, "Ah! Bagaimana kamu bisa ada di sini!"Mira mengira jika Michelle sedang berakting. Oleh karena itu, Mira bergegas masuk bersama orang-orang yang dibawanya. "Michelle, kamu nggak apa-apa?"Sampai saat pintu terbuka, Michelle menutupi tubuhnya dengan selimut. Matanya berkaca-kaca. Dia menunjuk ke arah pria yang seharusnya tidak ada di sana. Bahkan, suara Michelle terdengar bergetar, "Kamu, kamu ... bagaimana kamu bisa ada di sini?"Jasper adalah satu-satunya orang yang tidak mengetahui kebenarannya. Untuk sementara waktu, dia juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Sementara itu, Rudy terlihat begitu muram ketika melihat Harvey berubah menjadi Hayden. Hal ini terasa tidak masuk akal, tetapi seolah-olah sudah bisa diduga sebelumnya.Jika Harvey begitu mudah ditundukkan, sejujurnya juga akan sangat membosankan.Mira menatap Hayden yang bagian atas tubuhnya terbuka
Michelle melompat ke tubuh Hayden dan menghajarnya, sambil berteriak bahwa dia telah dijebak.Hayden membiarkan Michelle memukulnya tanpa melakukan perlawanan. Sementara itu, Mira mencoba menarik Michelle untuk menghentikannya.Di sisi lain, wajah Rudy terlihat begitu muram. Jelas, dia sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Rudy mungkin sudah menduga jika Harvey tidak akan mau menyerah begitu saja. Namun, Rudy tidak menyangka jika Hayden akan berani bertindak sejauh ini, bahkan berani menyentuh putrinya di kediaman Keluarga Farrell sendiri.Akan tetapi, Michelle malah melemparkan dirinya ke dalam pelukan Hayden dengan sukarela. Sementara, Hayden memanfaatkan situasi ini dan berbalik menjadi pihak yang mengendalikan."Guru, masalahnya sudah jadi seperti ini. Aku akan bertanggung jawab terhadap Michel."Begitu mendengar kata-kata tersebut, Michelle langsung berlari menghampiri Hayden seperti orang gila. "Kamu bilang apa? Siapa yang menyuruhmu bertanggung jawab?""Michel, sebagai p
Selena duduk satu meja dengan Rudy. Mereka berdua menikmati dua mangkuk mi. Setelah selesai makan, tubuh mereka terasa lebih hangat."Apa perasaan Pak Rudy menjadi jauh lebih baik sekarang? Kalau belum, makanlah semangkuk lagi," kata Selena sambil tersenyum.Rudy mengulurkan tangan dan mengusap kepala Selena. "Kamu punya cara yang sangat istimewa untuk menghibur orang.""Semua yang terjadi saat ini bukan keinginan Nona Michelle ataupun Pak Rudy sendiri. Tapi, keadaan sudah jadi seperti ini. Nggak ada gunanya untuk terus meratapi. Hanya saja, jangan terlalu marah, karena akan menyakiti tubuh Pak Rudy."Meskipun Rudy tidak mengatakan apa-apa, Selena dengan cepat bisa menebak apa yang terjadi. Dia memang sangat pintar."Nak, kemampuanmu bukan hanya di bidang kedokteran. Apa kamu tertarik untuk bekerja denganku?" Rudy menawari Selena dengan tulus.Selena menggelengkan kepalanya. "Aku masih merasa lebih baik kalau aku bisa bebas melakukan apa pun yang kumau. Setelah Pak Rudy benar-benar sem
Mira menggertakkan giginya dengan penuh kebencian. Tak disangka, dia malah dipermainkan oleh seorang anak kecil. Mira takut, kali ini mungkin tidak ada cara untuk mundur dengan selamat!Hayden jelas-jelas mengambil keuntungan dan masih berlagak polos. Sementara Michelle, tidak perlu dibicarakan lagi. Dia hanya bisa menangis.Meskipun Rudy dan Jasper tahu jika mereka telah jatuh ke dalam perangkap Hayden, Hayden sudah memanggil orang tuanya. Hal ini jelas menunjukkan jika Hayden tidak akan memberi kesempatan bagi mereka untuk mundur.Jika mereka sendiri yang menolak, reputasi Michelle akan hancur total begitu tersiar kabar mengenai masalah ini.Reputasi Michelle memang penting. Namun, reputasi Keluarga Farrell jauh lebih penting.Mereka hanya bisa mengikuti kemauan Hayden."Ayo kita pergi ke ruang tamu. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama." Rudy berdiri. Hayden buru-buru mengikutinya.Hanya Michelle yang tersisa. Dia memegang tangan Jasper, sambil berkali-kali memohon, "Kak, tol
Michelle tergagap-gagap dan tidak tahu harus menjawab apa. Jika Michelle mengatakannya, dia akan mengungkapkan apa yang ingin dilakukannya pada Harvey semalam. Harvey pasti tidak akan melepaskannya begitu saja.Harvey berkata dengan penuh arti, "Kalian nggak mungkin ... melakukan sesuatu yang nggak bisa lagi diubah, 'kan?""Aku, aku waktu itu nggak tahu kalau itu dia. Kukira itu kamu yang datang!" Michelle menutup matanya dan mengaku segalanya."Kalau yang datang semalam adalah aku. Apa kejadiannya akan sama seperti yang kamu alami sekarang?"Michelle tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Harvey. Kebungkamannya sudah menjelaskan segalanya.Suara Harvey tiba-tiba menjadi dingin, "Pantas saja aku merasa nggak enak badan semalam. Kamu memanfaatkan informasi keberadaan Seli untuk memancingku datang. Kamu nggak mungkin mencampurkan obat dalam birku, 'kan?""Kak Harvey, aku melakukan semua ini karena aku sangat mencintaimu. Kamu nggak kunjung menerimaku. Aku nggak punya pilihan lain
Harvey memeluk Selena dan membenamkan kepalanya di leher Selena. "Seli, aku sudah bilang kalau kekayaan yang dimiliki Keluarga Irwin nggak akan habis dalam beberapa generasi. Mengenai kekuasaan, kecuali Tuhan, aku nggak takut pada yang lain. Aku nggak peduli dengan apa yang diinginkan oleh Hayden. Bagiku, kekuasaan hanya berfungsi untuk melindungi Keluarga Irwin dan dirimu. Sekalipun nggak ada Michelle, aku masih punya cara lain. Bagiku, orang yang paling penting adalah dirimu."Harvey berulang kali berbisik di telinga Selena, "Seli, jangan mengusirku lagi. Kamu adalah segalanya bagiku."Selena mengangkat tangannya dan menjentik dahi Harvey. "Kak, tolong kendalikan dirimu sedikit. Ini adalah rumah Keluarga Farrell. Bagaimana kamu akan menjelaskan kalau kamu ketahuan berbaring di kamarku?""Kalau kamu mengusirku sekarang, bukankah itu sama artinya dengan memberi tahu semua orang kalau aku sama sekali nggak meninggalkan kediaman Keluarga Farrell sejak semalam?""Jadi menurutmu, apa yang
Hayden mengacaukan semua rencananya. Mira begitu membenci Hayden. Sekarang, dia harus ikut bermain sandiwara bersama mereka. Hal tersebut membuat Mira merasa sangat muak."Nyonya Katarina, kamu terlalu berlebihan. Masalah ini nggak ada hubungannya denganmu. Ini adalah masalah anak-anak muda. Mari kita duduk dan membahas bagaimana cara menyelesaikannya.""Apa yang Nyonya katakan memang benar. Gideon, berhentilah memukuli Hayden." Nyonya Katarina menghentikan tindakan tersebut. Sambil mengusap air matanya, dia berkata, "Ayah, menurut Ayah, bagaimana kita harus menyelesaikan masalah ini?"Selanjutnya.Tuan Harold menatap Hayden yang berlutut di lantai dan berkata dengan suara yang dingin, "Bajingan ini sudah melakukan kesalahan besar. Nona Michelle masih merupakan seorang gadis muda yang polos. Setelah dia melakukan hal seperti itu, aku khawatir satu-satunya jalan yang bisa diambil adalah dia harus menikahi Nona Michelle. Pak Rudy, meski cucuku ini nggak berguna, dia sudah dewasa dan bija
Keluarga Aswin datang dengan penuh semangat hari ini. Hal tersebut jelas menunjukkan jika mereka tidak akan menyerah sampai tujuan mereka tercapai. Meskipun Tuan Harold tidak mengancam secara langsung, Rudy tahu betul apa yang ada di pikiran Tuan Harold.Begitu mereka menolak pernikahan ini, nama baik Michelle dan Keluarga Farrell akan hancur.Namun, menerima pinangan Keluarga Aswin juga bukan sesuatu yang diinginkan oleh Rudy. Setelah memikirkannya, Rudy pun merasa lelah secara emosional.Michelle tidak bisa mendapatkan orang yang dicintainya. Sementara itu, orang yang tidak dicintainya berusaha sekuat tenaga untuk menikahinya.Bagaimanapun, ini adalah takdir yang buruk."Tuan Harold, tentu saja aku memahami ketulusan Keluarga Aswin. Sama seperti istriku, aku sendiri juga nggak ada masalah dengan Hayden. Tapi, putriku adalah hartaku yang paling berharga, terutama dalam urusan pernikahan. Keluarga kami selalu mengikuti prinsip sukarela. Tapi, karena situasinya sudah seperti ini, aku me