Harvey juga melihat ke arah Selena. Meskipun Harvey tahu jika dirinya tidak bisa melihat Selena karena dibalut perban, tetap saja dia merasa cemas tanpa alasan.Selena berdiri dan meletakkan permen apel yang sudah jadi ke dalam keranjang. "Aku akan memberikan beberapa kepada Nenek. Bisakah kamu tinggal di sini dan menjaganya?"Winnie menganggukkan kepalanya.Selena pergi. Winnie duduk di samping Harvey sambil mengelus kepala rusa kecil. Sesekali, tubuh rusa kecil itu akan membentur Harvey. Harvey bisa merasakan jika rusa kecil dan anak itu tengah bermain-main.Harvey seharusnya merasa senang. Akan tetapi, tiba-tiba Harvey menyadari sesuatu. Di daerah ini sama sekali tidak ada pohon apel. Jadi, dari mana datangnya buah apel ini?Hanya ada satu kemungkinan. Ada orang lain yang membawanya dari luar.Orang itu pasti George!Pikiran itu tiba-tiba terlintas di benak Harvey.Selena juga ingin memberikan sebagian permen apel yang dibuatnya kepada George.Beberapa tahun telah berlalu. Hanya Tuh
Harvey hanya bisa membayangkan Selena yang berbaring di bawah tubuh pria lain. Darahnya langsung mengalir deras menuju kepalanya dan keinginan untuk membunuh meluap dalam tubuh Harvey.Suara lonceng di tubuh Winnie menarik perhatian kedua orang itu. Isaac berlari menghampiri Winnie dengan gembira. Namun, senyumnya langsung membeku begitu melihat pria di sebelah Winnie.Dia menunjuk Harvey dan bertanya kepada Selena. "Ini pasienmu?""Hmm. Ceritanya panjang."Selena seharusnya memberi isyarat kepada Isaac. Isaac tidak lagi mengatakan apa pun.Harvey merasa dia harus memainkan perannya dengan baik."Apakah ada tamu, Vanessa?"Jelas saja Isaac tertawa. "Siapa tamunya?"Harvey pura-pura tidak mengerti. "Tuan ini tampaknya agak memusuhiku. Apa kita saling kenal?"Selena memotong dengan dingin. "Nggak kenal. Ngapain kamu datang kemari?"Winnie menggerak-gerakkan tangannya. Barulah kemudian Selena menatap Harvey. "Apa matamu sakit?""Hmm. Setelah kamu pergi, tiba-tiba saja mataku terasa agak n
Bagaimana mungkin Nolan tidak bisa melihat perubahan suasana hati Harvey? Nolan pun dengan bijak langsung menutup pintu dan bertanya dengan suara pelan, "Apa ada perintah, Bos?"Harvey beberapa kali menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Dia menahan emosinya dan menganalisis situasi saat ini dengan tenang.Jika benar-benar telah terjadi sesuatu antara Selena dan Isaac, sudah terlambat bagi Harvey untuk menghentikannya sekarang.Sebaliknya, jika keduanya tidak memiliki hubungan semacam itu, berarti Isaac belum berhasil. Isaac pasti akan membenci Harvey, melebihi kebencian Harvey terhadap Isaac.Oleh karena itu, yang terpenting saat ini adalah Harvey tidak boleh panik. Yang terbaik adalah mencoba mencari tahu hubungan mereka sejelas-jelasnya.Setelah menenangkan diri, Harvey membisikkan beberapa instruksi di telinga Nolan. Nolan jelas tampak enggan melakukannya."Ini terlalu berbahaya, Tuan Harvey.""Lakukan seperti yang kukatakan. Kita harus sedikit berkorban untuk mendapatka
Menghadapi ejekan Wilma, Harvey pun menundukkan kepalanya. Sementara itu, Winnie menengadah. Seolah-olah dia juga ingin mendapatkan jawaban dari Harvey.Sebelum ini, Winnie tidak tahu apa-apa tentang ayahnya. Kadang-kadang, dia bertanya pada Selena. Namun, Selena hanya menjawab dengan singkat dan tidak mau menceritakan apa pun tentang ayahnya.Kali ini, Winnie bertemu dengan Harvey. Untuk pertama kalinya, Winnie mendengar tentang Selena dari mulut Harvey.Tampaknya tidak seperti yang dibayangkan Winnie. Ayahnya jelas-jelas sangat mencintai ibunya."Nek, Nenek boleh mengutukku. Aku sudah melakukan banyak hal yang menyakitinya di masa lalu. Aku bukan manusia dan aku ini bajingan. Tapi, Nenek nggak bisa mempertanyakan cintaku padanya. Meskipun dia menghilang dari duniaku selama beberapa tahun, aku nggak pernah melupakannya barang sehari pun!"Terdengar suara Isaac. "Kata-kata Tuan Harvey cukup lucu. Kalau kamu benar-benar mencintainya seperti yang kamu katakan, bagaimana mungkin kamu tega
Kacang polong itu meledak di wajahnya, Harvey menjadi agak marah. Dia melemparkan polong-polong itu ke dalam keranjang. "Nek, aku nggak bisa melakukannya.""Jangan marah-marah, anak muda. Aku tahu, kamu itu seorang tuan muda yang belum pernah melakukan pekerjaan semacam ini. Tapi, kamu harus memikirkannya baik-baik. Matamu itu nggak bisa sembuh dalam waktu singkat. Kamu harus mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan orang buta terlebih dulu."Harvey tercengang. Ternyata, Wilma melakukannya agar Harvey bisa melatih dirinya sendiri.Selena juga pernah mengatakan hal yang sama. Waktu itu, Harvey tenggelam dalam kebahagiaan karena bisa bertemu kembali dengan Selena. Dia sama sekali tidak menganggap serius matanya.Mendengar Wilma mengingatkannya, Harvey pun menatap Wilma dengan serius. "Nek, berapa lama waktu yang diperlukan hingga mataku sembuh?""Sulit untuk mengatakannya. Paling cepat mungkin sekitar tiga hingga lima bulan. Paling lambat bisa memakan waktu satu setengah tahun. Sebaiknya
Pintu terbuka dengan suara berderit.Harvey tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Seluruh darahnya mengalir ke otaknya.Hal tersebut karena tanpa disadari pikiran Harvey membayangkan adegan Selena dan Isaac yang tengah bercumbu. Beberapa tahun yang lalu di kapal, Isaac ingin melakukan hal ini kepada Selena dengan menggunakan obat-obatan.Sekarang, Selena sudah lama bercerai. Jika benar-benar terjadi sesuatu antara Selena dan Isaac, hal itu bisa disebut sebagai hubungan cinta. Sekalipun Harvey mengetahuinya, apa yang bisa dia lakukan?Pada saat ini, Harvey bahkan bersyukur karena dia tidak bisa melihat adegan yang mengerikan itu.Ada satu aroma yang menyebar di dalam ruangan. Aroma ini tidak seperti rempah-rempah. Malah seperti aroma sampo atau sabun mandi.Terdengar suara dingin Selena. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Harvey tiba-tiba merasa agak panik sekarang. Apa yang dia lakukan di sini? Apa dia datang untuk menangkap pezina?Harvey memaksakan diri untuk menekan emosi yan
Selena membersihkan rambutnya dan duduk di tepi jendela sambil menatap bulan purnama di langit. Dia sudah berbohong pada Isaac.Selama tiga setengah tahun ini, Selena berpikir dia sudah melepaskan perasaannya terhadap Harvey. Namun, pada saat Selena mengetahui jika Harvey keracunan dan akan segera mati, Selena menjadi sangat panik dan merasa tidak berdaya.Selena mengabaikan segalanya dan bergegas kembali. Anak hanyalah satu alasannya saja. Yang paling utama adalah, di dalam hatinya, Selena benar-benar tidak ingin Harvey mati.Emosi seperti ini seharusnya tidak muncul pada diri Selena.Tampaknya lebih baik segera menyembuhkan Harvey dan menyuruhnya pergi untuk menghindari masalah.Suara okarina terdengar di kejauhan. Winnie tengah duduk di teras kamar Harvey sambil meniup okarina. Anak itu sangat menyukai Harvey. Namun, bagaimana Selena harus memberitahu anak itu jika Harvey bukanlah ayah kandungnya?Jika Harvey mengetahui bahwa Selena mengandung anak orang lain dan melahirkannya, apak
Suara terdengar dari jauh. Selena sepertinya sedang mengejar seseorang.Harvey buru-buru menuruni tangga sambil berpegangan pada pegangan tangga dan mengikuti arah suara tersebut.Sepanjang perjalanan, Harvey berkali-kali jatuh. Akan tetapi, Harvey kembali berdiri dan terus berlari, seolah-olah tidak merasakan sakit.Suara itu tidak terlalu dekat ataupun jauh, seakan-akan sengaja menggodanya.Harvey mengkhawatirkan keselamatan Selena. Dia berteriak keras memanggil nama Selena, "Seli, kamu di mana? Bagaimana keadaanmu?"Selena langsung terbangun dari mimpinya. Sepertinya, dia baru saja mendengar Harvey memanggil namanya. Apa itu hanya mimpi?Entah kenapa, Selena merasa agak cemas.Awalnya, Selena ingin kembali tidur. Namun, dia akhirnya kembali terbangun. Selena merasa lebih tenang jika pergi melihatnya sendiri.Selena menyelimuti Winnie dan turun dari tempat tidur. Ketika turun dari lantai atas, dia langsung melihat pintu kamar Harvey yang terbuka lebar.Ini sudah larut, kenapa dia mem