Menghadapi ejekan Wilma, Harvey pun menundukkan kepalanya. Sementara itu, Winnie menengadah. Seolah-olah dia juga ingin mendapatkan jawaban dari Harvey.Sebelum ini, Winnie tidak tahu apa-apa tentang ayahnya. Kadang-kadang, dia bertanya pada Selena. Namun, Selena hanya menjawab dengan singkat dan tidak mau menceritakan apa pun tentang ayahnya.Kali ini, Winnie bertemu dengan Harvey. Untuk pertama kalinya, Winnie mendengar tentang Selena dari mulut Harvey.Tampaknya tidak seperti yang dibayangkan Winnie. Ayahnya jelas-jelas sangat mencintai ibunya."Nek, Nenek boleh mengutukku. Aku sudah melakukan banyak hal yang menyakitinya di masa lalu. Aku bukan manusia dan aku ini bajingan. Tapi, Nenek nggak bisa mempertanyakan cintaku padanya. Meskipun dia menghilang dari duniaku selama beberapa tahun, aku nggak pernah melupakannya barang sehari pun!"Terdengar suara Isaac. "Kata-kata Tuan Harvey cukup lucu. Kalau kamu benar-benar mencintainya seperti yang kamu katakan, bagaimana mungkin kamu tega
Kacang polong itu meledak di wajahnya, Harvey menjadi agak marah. Dia melemparkan polong-polong itu ke dalam keranjang. "Nek, aku nggak bisa melakukannya.""Jangan marah-marah, anak muda. Aku tahu, kamu itu seorang tuan muda yang belum pernah melakukan pekerjaan semacam ini. Tapi, kamu harus memikirkannya baik-baik. Matamu itu nggak bisa sembuh dalam waktu singkat. Kamu harus mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan orang buta terlebih dulu."Harvey tercengang. Ternyata, Wilma melakukannya agar Harvey bisa melatih dirinya sendiri.Selena juga pernah mengatakan hal yang sama. Waktu itu, Harvey tenggelam dalam kebahagiaan karena bisa bertemu kembali dengan Selena. Dia sama sekali tidak menganggap serius matanya.Mendengar Wilma mengingatkannya, Harvey pun menatap Wilma dengan serius. "Nek, berapa lama waktu yang diperlukan hingga mataku sembuh?""Sulit untuk mengatakannya. Paling cepat mungkin sekitar tiga hingga lima bulan. Paling lambat bisa memakan waktu satu setengah tahun. Sebaiknya
Pintu terbuka dengan suara berderit.Harvey tidak bisa menggambarkan perasaannya saat ini. Seluruh darahnya mengalir ke otaknya.Hal tersebut karena tanpa disadari pikiran Harvey membayangkan adegan Selena dan Isaac yang tengah bercumbu. Beberapa tahun yang lalu di kapal, Isaac ingin melakukan hal ini kepada Selena dengan menggunakan obat-obatan.Sekarang, Selena sudah lama bercerai. Jika benar-benar terjadi sesuatu antara Selena dan Isaac, hal itu bisa disebut sebagai hubungan cinta. Sekalipun Harvey mengetahuinya, apa yang bisa dia lakukan?Pada saat ini, Harvey bahkan bersyukur karena dia tidak bisa melihat adegan yang mengerikan itu.Ada satu aroma yang menyebar di dalam ruangan. Aroma ini tidak seperti rempah-rempah. Malah seperti aroma sampo atau sabun mandi.Terdengar suara dingin Selena. "Apa yang kamu lakukan di sini?"Harvey tiba-tiba merasa agak panik sekarang. Apa yang dia lakukan di sini? Apa dia datang untuk menangkap pezina?Harvey memaksakan diri untuk menekan emosi yan
Selena membersihkan rambutnya dan duduk di tepi jendela sambil menatap bulan purnama di langit. Dia sudah berbohong pada Isaac.Selama tiga setengah tahun ini, Selena berpikir dia sudah melepaskan perasaannya terhadap Harvey. Namun, pada saat Selena mengetahui jika Harvey keracunan dan akan segera mati, Selena menjadi sangat panik dan merasa tidak berdaya.Selena mengabaikan segalanya dan bergegas kembali. Anak hanyalah satu alasannya saja. Yang paling utama adalah, di dalam hatinya, Selena benar-benar tidak ingin Harvey mati.Emosi seperti ini seharusnya tidak muncul pada diri Selena.Tampaknya lebih baik segera menyembuhkan Harvey dan menyuruhnya pergi untuk menghindari masalah.Suara okarina terdengar di kejauhan. Winnie tengah duduk di teras kamar Harvey sambil meniup okarina. Anak itu sangat menyukai Harvey. Namun, bagaimana Selena harus memberitahu anak itu jika Harvey bukanlah ayah kandungnya?Jika Harvey mengetahui bahwa Selena mengandung anak orang lain dan melahirkannya, apak
Suara terdengar dari jauh. Selena sepertinya sedang mengejar seseorang.Harvey buru-buru menuruni tangga sambil berpegangan pada pegangan tangga dan mengikuti arah suara tersebut.Sepanjang perjalanan, Harvey berkali-kali jatuh. Akan tetapi, Harvey kembali berdiri dan terus berlari, seolah-olah tidak merasakan sakit.Suara itu tidak terlalu dekat ataupun jauh, seakan-akan sengaja menggodanya.Harvey mengkhawatirkan keselamatan Selena. Dia berteriak keras memanggil nama Selena, "Seli, kamu di mana? Bagaimana keadaanmu?"Selena langsung terbangun dari mimpinya. Sepertinya, dia baru saja mendengar Harvey memanggil namanya. Apa itu hanya mimpi?Entah kenapa, Selena merasa agak cemas.Awalnya, Selena ingin kembali tidur. Namun, dia akhirnya kembali terbangun. Selena merasa lebih tenang jika pergi melihatnya sendiri.Selena menyelimuti Winnie dan turun dari tempat tidur. Ketika turun dari lantai atas, dia langsung melihat pintu kamar Harvey yang terbuka lebar.Ini sudah larut, kenapa dia mem
Hawa dingin tiba-tiba saja menjalar di punggung Nolan. Dia langsung teringat apa yang dikatakan Wilma padanya, saat mereka sedang mengobrol.Ada 48 spesies ular yang telah ditemukan di tempat ini. Lebih dari 30 di antaranya merupakan jenis ular berbisa. Satu gigitan saja tidak bisa disembuhkan dengan obat apa pun.Harvey tidak bisa melihat. Apa yang akan terjadi jika dia jatuh?Selena dan Nolan tidak berani menunda-nunda lagi. Mereka berlari kencang ke arah depan."Bos, berhenti Bos!" Nolan berteriak dengan sekuat tenaga. Di pegunungan yang sunyi ini, Harvey pasti bisa mendengar suaranya.Sandal Harvey lainnya ditemukan tidak jauh dari situ. Sesekali masih terlihat beberapa tetes darah segar.Selena tidak mengerti, apa yang begitu menarik bagi Harvey. Dia berkali-kali jatuh, tetapi masih saja berlari ke depan tanpa memedulikan segalanya.Apa dia tidak tahu bahayanya?Tentu saja tidak. Harvey tidak mau berhenti meskipun dia tahu bahayanya. Sesuatu yang dikejarnya jauh lebih penting diba
Selena mempercepat langkah kakinya. Makin dekat dengan gua ular, makin gelisah hatinya. Orang normal sekalipun kesulitan untuk keluar dari tempat semacam itu, apalagi orang buta.Jika Harvey jatuh ke dalam gua ular itu, dia pasti akan mati dimakan oleh puluhan ribu ular.Selena tidak berani membayangkan adegan seperti itu.Angin dingin membawa aroma amis ular. Tubuh Selena menggigil tak terkendali.Selena seperti seekor binatang pemburu. Satu-satunya hal yang dipikirkannya adalah berlari sekuat tenaga.Selena tidak bisa mendengar suara lain. Hanya suara desiran angin yang membuatnya panik.Terdengar suara "gedebuk". Selena jatuh ke tanah karena terlalu gugup. Nolan buru-buru berhenti dan membantunya berdiri. "Kamu baik-baik saja?"Akan tetapi, Nolan mendapati seluruh tubuh Selena gemetar dengan hebat."Cepat, lari! Di depan sana sarang ular!"Selena tidak peduli pada lututnya yang terluka. Dia bergegas berdiri dan berlari dengan sekuat tenaga.Pada titik ini, Selena tidak merasakan sak
"Bos, aku nggak bisa diam saja.""Jangan mendekat. Ini perintah! Tetap di tempat dan jangan bergerak!"Nolan menengadah ke langit, untuk mencegah agar air matanya tidak menetes. Dia sudah melihat banyak saudaranya yang gugur di medan perang. Mereka sudah lama tidak peduli pada hidup dan matinya sendiri.Kematian Lian pada tahun itu meninggalkan trauma pada diri Nolan. Kakinya seharusnya lumpuh, tetapi Nolan berusaha keras untuk melakukan rehabilitasi. Nolan hanya berharap dia masih bisa berdiri di sisi Harvey dan melindungi Harvey, agar tidak terjadi tragedi lainnya.Namun, sekarang, sesuatu yang menakutkan telah terjadi.Sama seperti malam berhujan waktu itu. Nolan hanya bisa menyaksikan Lian mati ditembak orang lain tanpa daya.Selena memanfaatkan kesempatan ketika Isaac lengah. Dia menjatuhkan Isaac dengan keras ke tanah, dengan cara membantingnya melewati bahu. Kemudian, Selena berlari melewati Nolan dan menuju gua ular.Selena tidak peduli lagi dengan akal sehat maupun konsekuensi