Share

Catatan Ketujuh puluh Sembilan : Malam Paling Absurd

"Wuih...! Tadi rasanya aku benar-benar seperti di luar angkasa menyaksikan big bang meledak dhuaaaar...!"

"Hahaha... ya seru kan! Disini memang selalu ada sisi edukasi yang dikemas secara modern. Sudah diakui oleh orang-orang seantero Nuuswantaara ini."

Hah! Asnee rasanya kembali seperti anak kecil saja. Dia terus bercerita soal film edukasi pembentukan alam semesta tadi. Memang seru sih, tapi teknologi itu juga sudah ada di dalam Dome. Makanya aku, Serenada dan Dova biasa saja.

SPC akhirnya berhenti tepat di depan rumah Azka. Tak terasa hari sudah gelap ya. Perjalanannya memang jauh, belum termasuk Dova mengecek SKYLAR. Elina sudah menyambut kami semua, ternyata makan malamnya sudah siap.

"Wah, akhirnya yang ditunggu...."

"Hei, jangan lupa cuci tanganmu dulu Dova!"

"Iya, ya! Aah! Kau ini seperti inspektur kesehatan saja yang selalu mengingatkan tentang cuci tangan."

"Menjaga kebersihan diri baru makan kan penting, Dova!"

"Iya, Artemis! Huh, dasar cerewet!"

"Artemis, mau kubantu pukul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status