Share

1

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah mobil berhenti di tepi tebing bebatuan. Seorang pria keluar dari mobil itu dengan wajah dingin, kemudian pria itu membuka pintu penumpang dan menarik paksa seorang wanita keluar dari sana. Suara deburan ombak yang menyapu tebing menyambut mereka.

"Kenapa kau membawaku ke sini?!" Wanita yang mengenakan dress bermotif bunga menatap pria berpakaian rapi di depannya dengan tajam. Matanya yang berair menunjukan bahwa ia tengah menahan tangis. Tangan wanita itu mengepal, menandakan bahwa amarah tengah menguasainya saat ini.

"Karena kau sudah mengetahui tentangku dan Briella, maka kau harus mati." Pria itu menjawab dengan nada dingin yang menusuk.

Mata sang wanita melebar. Menatap tak percaya pria di depannya yang tak lain adalah suaminya. "Setelah menyelingkuhiku, sekarang kau ingin membunuhku?! Kau benar-benar kejam, Calvin!"

Pria yang bernama Calvin itu tak peduli dengan makian istrinya.

"Tidakkah seharusnya kalian bersujud meminta maaf padaku setelah mengkhianatiku!" seru wanita itu lagi.

Calvin mendengus sinis. "Meminta maaf?" Tatapan mata Calvin tampak mencemooh istrinya. "Kaulah yang harusnya meminta maaf, Aletta! Kau yang sudah merusak kebahagiaanku dan Briella. Karena statusmu sebagai putri sulung keluarga Evangellyn maka aku harus menikahimu meski aku sangat enggan. Aku sudah cukup baik membiarkan kau hidup sampai hari ini."

Aletta tidak percaya bahwa kalimat mengerikan itu akan keluar dari mulut pria yang setengah mati ia cintai. Pria yang selalu ia agungkan bagai dewa. Pria yang ia pikir mencintainya dengan tulus. Ke mana larinya suami yang menatapnya dengan hangat dan lembut? Sungguh ironi, ia tertipu sekian tahun lamanya dan baru beberapa hari terakhir ini melihat wajah asli suaminya.

"Baguslah akhirnya kau tahu tentang hubunganku dengan Briella. Aku sudah muak hidup denganmu. Kau adalah aib untukku. Jika bukan karena kau adalah putri sah keluarga Evangellyn maka aku tidak akan pernah menikahi wanita menjijikan sepertimu." Calvin memandang Aletta muak. Baginya Aletta tak lebih dari sekedar alat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Selama ini ia bertahan dengan Aletta karena Aletta berguna baginya. Akan tetapi, sekarang sudah berbeda. Aletta sudah tidak berguna lagi baginya. Ditambah semua harta warisan Aletta yang Calvin inginkan juga akan jatuh pada Meisie —putrinya. Dan sebagai satu-satunya keluarga yang tersisa tentu saja Calvin lah yang menjadi wali Meisie.

Hati Aletta terasa seperti ditikam ribuan pisau. Seburuk itukah dirinya di mata Calvin? Ia telah menemani Calvin selama 7 tahun. Membantu Calvin dalam segala hal. Ia telah memberikan ide serta sebagian uangnya demi menyelamatkan perusahaan keluarga Calvin yang berada diambang kehancuran. Bukan hanya itu, ia juga telah menjadi istri dan juga keluarga yang sangat baik untuk Calvin serta orangtua Calvin. Lebih memperhatikan Calvin daripada dirinya sendiri. Ia bahkan lupa untuk mengurusi dirinya sendiri karena memprioritaskan Calvin dan keluarga Calvin.

Dan inikah balasan yang harus ia terima setelah semua yang telah ia perbuat untuk Calvin dan keluarga Calvin.

Sebuah mobil lain berhenti di belakang mobil Calvin. Wanita cantik berambut ikal dengan warna coklat cerah turun dari sana. Wanita itu mengenakan dress ketat berwarna hitam. Tidak membuatnya terlihat murahan melainkan elegan. Dia adalah Briella —adik tiri Aletta. Jika dilihat tak akan ada seorangpun yang bisa mengabaikan kecantikan Briella. Kecantikan yang memang tidak bisa dibandingkan dengan Aletta yang biasa saja. Pria mana pun yang Briella inginkan tentu saja tidak akan mampu menolak Briella, berbeda dengan Aletta yang demi untuk bisa mendapatkan suami yang baik harus dicarikan oleh ayahnya.

Briella adalah kecantikan yang bahkan membuat sinar rembulan saat ini terlihat tak ada apa-apanya.

Tanpa rasa berdosa, Briella berdiri di sebelah Calvin. Dadanya yang tertutupi oleh pakaian menempel di lengan Calvin.

Aletta semakin tertikam. Bahkan sekarang Briella tak segan-segan menunjukan seberapa jalang adik tirinya itu.

"Ah, akhirnya aku bisa berdekatan dengan kekasihku tanpa harus bersembunyi darimu, Aletta." Briella tersenyum congkak, seolah ia tengah menunggu hari ini sangat lama.

"Kau wanita menjijikan, Briella! Bagaimana bisa kau melakukan hal seperti ini pada saudarimu sendiri." Mata Aletta menatap tajam Briella. Adik tiri yang ia anggap seperti adik kandungnya tak ubah serigala berbulu domba. Di depannya, Briella berlaku seperti adik tiri yang sangat baik, tapi di belakangnya Briella menusuknya tanpa ampun. Menggoda suaminya, bermain gila tanpa memikirkan seberapa banyak kasih sayang yang sudah ia berikan pada adik tirinya itu.

"Saudari?" Briella terkekeh geli. "Aku tidak memiliki saudari, Aletta."

"Jadi, selama ini kau tidak pernah menganggapku sebagai saudarimu?" Aletta jelas bodoh karena mempertanyakan hal itu. Kata-kata Briella sudah cukup jelas. Briella tidak memiliki saudari, yang artinya ia tidak menganggap Aletta seperti Aletta menganggap Briella ada.

"Bagiku kau hanya perusak kebahagiaanku, Aletta. Harusnya aku yang hidup mewah sepertimu. Harusnya aku yang menjadi istri Calvin, bukan wanita bodoh sepertimu."

Malam ini semua terlihat semakin jelas di mata Aletta. Suami dan adik tirinya yang telah melakukan pengkhianatan tidak menyesal sama sekali. Bahkan mereka memamerkan cinta menjijikan mereka di depan dirinya yang telah terbakar hancur.

Aletta tertawa terbahak-bahak. Ia tertawa sampai air matanya menetes deras. Rasa sakit yang membelenggunya tak mampu lagi ia tanggung. Jari telunjuk Aletta terangkat, menunjuk Calvin dan Briella tajam.

"Kalian berdua adalah pemain drama yang sangat hebat. Kalian berhasil menipuku selama bertahun-tahun. Membuatku menjadi orang paling tolol di dunia ini. Suami yang aku anggap sempurna tidak lebih dari sampah yang harusnya tidak aku lihat sama sekali. Dan adik yang aku sayangi sepenuh hati tidak lebih dari lintah penghisap darah. Ya, kalian memang pasangan serasi. Sama-sama tidak berperasaan dan menjijikan."

Plak! Wajah pucat Aletta yang basah ditampar keras oleh Calvin. Kini darah mengalir dari sudut bibir Aletta. Rasanya sakit, tapi tidak sesakit hati Aletta saat ini.

"Tutup mulutmu. Kaulah yang menjijikan di sini. Dasar wanita tidak berguna!" maki Calvin kejam.

Aletta lagi-lagi tertawa keras. Wanita tidak berguna? Haruskah ia mengingatkan Calvin seberapa besar jasanya bagi Calvin dan perusahaan Calvin? "Mungkin maksudmu sudah tidak berguna lagi, Calvin." Tawa Aletta lenyap dalam sekejap. Wajahnya kini berganti dengan wajah sinis penuh kemarahan.

"Sudahlah, Sayang. Berhenti membuang waktu sia-sia dengan sampah seperti dia. Putri kita pasti sedang menunggu kita pulang." Briella mengelus lengan kokoh Calvin lembut.

Putri kita? Kening Aletta berkerut. Siapa yang Briella maksud. Mungkinkah mereka telah memiliki anak di belakangnya?

"Kau benar, Briel. Meisie pasti sedang menunggu kita." Calvin mengelus tangan Briella. Semakin tak berperasaan di depan Aletta.

"Jangan berani-berani menyentuh putriku!" Aletta memperingati Calvin dan Briella tajam. Jika Calvin dan Briella saja mampu menyakitinya hingga seperti ini, tentu saja mereka akan tega melakukan hal yang lebih kejam pada Meisie —putrinya yang baru berusia 5 tahun.

Briella tertawa geli. "Apa yang sedang kau pikirkan, Aletta?" Ia menatap Aletta mencemooh. "Bagaimana mungkin, aku, ibu kandungnya akan menyakiti putriku sendiri."

Jantung Aletta berdetak semakin patah. Ibu kandungnya? Isi kepala Aletta bertabrakan. Membuat rasa nyeri bersarang di sana dengan hebat.

"Ah, aku harus mengatakan ini sebelum kau mati. Meisie adalah putriku dan Calvin."

Petir seakan menyambar di atas kepala Aletta. Kebenaran yang baru saja diungkapkan oleh Briella dengan nada puas itu berhasil mengoyak hatinya. Jadi, selama lima tahun ini ia telah merawat putri dari Calvin dan Briella. Dua manusia yang bermain api di belakangnya.

Aletta tidak tahu terbuat dari apa hati Calvin dan Briella. Teganya dua manusia ini memperlakukannya seperti orang bodoh. Calvin dan Briella mungkin bukan lagi manusia, tapi iblis yang terperangkap dalam tubuh manusia. Bagaimana mungkin mereka bisa sekejam ini. Menyusun skenario yang bahkan tidak akan pernah terpikirkan olehnya.

"Dan sekarang Meisie bisa memanggilku dengan sebutan ibu. Bukankah aku cukup baik padamu karena mengizinkan kau —wanita mandul, menjadi ibu selama lima tahun ini?" Briella mengembangkan senyuman iblis lagi. Sungguh Aletta sesali bahwa ia pernah menyayangi adik seperti Briella.

Dan Calvin. Aletta lebih menyesal lagi. Bagaimana bisa ia mencintai pria seperti Calvin. Pria yang telah menipunya mentah-mentah dan memanfatkannya habis-habisan.

Aletta menatap kedua telapak tangannya yang telah ia gunakan untuk membesarkan Meisie. Betapa tololnya ia yang bersusah payah membesarkan Meisie dengan menganggap Meisie sebagai putrinya.

"Kalian bukan manusia!" Kedua tangan Aletta mengepal hingga memutih. Matanya menyala seperti api. "Kalian adalah iblis!"

Calvin menatap datar Aletta. Tak peduli sama sekali pada makian Aletta.

"Kalian tidak akan pernah bahagia setelah memperlakukan aku seperti ini. Meski aku mati, aku akan menghantui kalian dan menghancurkan kalian!" Aletta menatap Calvin dan Briella bergantian. Kata-katanya adalah sumpah. Akan tetapi, Calvin dan Briella tidak peduli pada ucapan Aletta yang akan segera mati.

Malas mendengar ocehan tidak penting Aletta. Calvin menarik tangan Aletta. Membawa Aletta mendekat ke tepi tebing. Aletta memberontak, tapi ia tidak akan bisa menang melawan dua orang sekaligus. Ya, Briella juga ikut menyeretnya.

"Lepaskan aku!" Aletta memberontak kuat. Namun, kakinya malah terseret semakin mendekati tepi tebing.

"Sudah saatnya kau menyusul ayah dan ibumu, Aletta. Selamat tinggal!" Calvin mendorong tubuh Aletta tanpa belas kasihan.

Senyuman keji tercetak di wajah Briella. Waktu yang telah lama ia tunggu akhirnya tiba. Ia bisa bersama dengan Calvin dan juga bisa menguasai harta kekayaan Aletta yang ditinggalkan oleh ayah Aletta. Kini ia bisa hidup dengan nyaman tanpa merasa iri pada Aletta yang hidup penuh keberuntungan. Ia telah mendapatkan posisi Aletta yang sejak dulu ia inginkan.

Calvin dan Briella kemudian masuk ke dalam mobil mereka masing-masing setelah memastikan tidak ada yang melewati tempat itu.

Sementara Aletta, tubuhnya terhempas oleh ombak. Berbenturan dengan tebing bebatuan yang mengakibatkan rasa sakit tak tertahankan. Kemudian tenggelam dalam lautan tanpa bisa mencapai puncak lagi.

Ia tidak memiliki kemampuan berenang yang baik. Berada di tepi pantai saja sudah membahayakan baginya, apalagi terjatuh dari tebing dan menghantam lautan ganas dengan ombak yang menerjangnya berkali-kali. Calvin dan Briella telah memastikan dengan baik bahwa dirinya tidak akan bisa menyelamatkan diri dari dalamnya lautan.

Tenggorokan Aletta telah menelan banyak air. Perlahan matanya mulai tertutup. Inilah akhir dari cinta tulusnya pada Calvin. Bukan hanya sebuah pengkhianatan, tapi ia juga tewas di tangan pria yang setengah mati ia puja.

Tbc

Related chapters

  • Another Life - Revenge and Love   2

    "Apa yang ada dipikiran gadis bodoh ini. Bagaimana mungkin dia mencoba bunuh diri!" suara kesal bercampur khawatir itu terdengar di telinga Aletta."Ibu sudahlah. Yang terpenting Qyra bisa diselamatkan." Suara asing lainnya juga terdengar."Apa yang nanti harus aku katakan pada ayah dan ibunya jika dia tidak bisa diselamatkan."Aletta masih mendengarkan suara penuh kecemasan itu. Saat ini Aletta tengah berpikir apakah di akhirat terdapat bau khas rumah sakit karena penciumannya menangkap bau itu. Aletta cukup akrab dengan bau rumah sakit karena hampir tiap hari ia menjaga ayahnya yang mengidap penyakit kanker sebelum akhirnya meninggal karena digrogoti oleh penyakit mematikan itu.Perlahan bulu mata Aletta terbuka. Ia penasaran seperti apa dunia setelah kematian. Hal pertama yang Aletta lihat ketika membuka mata adalah langit-langit sebuah ruangan yang berwarna putih."Qyra!"Aletta merasakan hangat di tangannya. Perlahan pandangan Aletta tu

  • Another Life - Revenge and Love   3

    Mata Aletta menatap layar ponsel di depannya. Baris demi baris ia lihat, ibu jarinya bergerak memindahkan berita yang ia baca.Senyum sinis terlihat di wajah Aletta. Calvin dan Briella bahkan tidak puas hanya dengan membunuhnya, hingga dua manusia laknat itu membuat skenario menjijikan yang membuat dirinya menjadi hina.Kematiannya disamarkan menjadi sebuah aksi bunuh diri. Dan alasan dari aksi hina itu adalah bahwa dirinya — Aletta Evangellyn, melakukan perselingkuhan dan tertangkap basah oleh Calvin. Bukan hanya itu, foto perselingkuhan yang menjadi bukti kuat juga tersebar di media online.Aletta tertawa sumbang. Bukankah Calvin dan Briella sangat pintar dalam mengarang cerita?"Ada apa? Kau kenal siapa mereka?" Laura yang sejak tadi berdiri di sebelah ranjang Aletta menatap Aletta dengan wajah bingung.Aletta mengembalikan ponsel yang ia pinjam dari Laura tanpa menjawab pertanyaan Laura atau mengucapkan kata terima kasih. Hatinya saat ini

  • Another Life - Revenge and Love   4

    Aletta berdiri di depan pintu masuk rumah sakit bersama dengan Laura dan Gretta yang selalu menjaganya saat berada di rumah sakit. Hari ini Aletta telah diperbolehkan pulanh oleh dokter, dan ia masih harus mendatangi rumah sakit beberapa kali lagi untuk memeriksakan keadaannya.Sebuah taksi berhenti di depan tiga orang itu. Laura membukakan pintu untuk Aletta dan ibunya, kemudian memasukan barang-barang bawaannya ke bagasi mobil.Taksi melaju, membelah kota S yang pagi itu cukup lengang. Pandangan mata Aletta hanya tertuju pada tepi jalanan. Menatap rindangnya pepohonan hijau yang berbaris rapi di sepanjang jalan.Pikiran kosongnya buyar ketika ia merasa kehangatan menjalar di tangannya. Ia melihat ke arah sana dan menemukan Gretta menggenggam tangannya. Aletta segera menarik tangannya, membuat Gretta tersenyum hampa. Wanita paruh baya itu merasa sedih karena keponakannya masih menganggapnya orang lain.Taksi sampai di sebuah rumah kecil yang sudah nampak

  • Another Life - Revenge and Love   5

    Pikiran Aletta kini berpusat pada bagaimana cara melakukan pembalasan. Dengan wajah yang ia miliki saat ini, Aletta yakin bisa menggoda Calvin. Namun, Aletta terlalu muak jika harus menjalin sebuah hubungan dengan Calvin meski saat ini ia memakai tubuh orang lain.Aletta memutar otaknya, apa yang harus ia lakukan agar bisa masuk ke dalam kediaman Calvin. Jika ia ingin menghancurkan Calvin dan Briella maka ia harus berada sedekat mungkin dengan dua orang itu.Pelayan. Aletta harus menjadi pelayan di kediaman itu.Dengan kesibukan Briella sebagai model, ia yakin Briella tak akan sudi melakukan pekerjaan rumah tangga. Briella juga tak akan menyerah dengan karirnya yang saat ini sedang cemerlang. Sudah pasti Calvin akan menggunakan pelayan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.Dan Aletta tahu ke mana ia harus mencari informasi apakah Calvin sedang mencari pelayan atau tidak.Tanpa Aletta sadari taksi yang ia tumpangi telah sampai di depan kediaman

  • Another Life - Revenge and Love   6

    Aletta telah mendapatkan informasi dari security kediaman Calvin. Saat ini kediaman itu memang membutuhkan pelayan. Tanpa membuang waktu, Aletta segera mengirimkan lamaran untuk posisi pelayan. Tidak masalah baginya menjadi pelayan di sana, apapun akan ia lakukan demi pembalasan."Meisie!" Lagi-lagi Aletta melihat Briella mengejar Meisie yang berlari dari rumah.Aletta yang berada di tepi jalan mengamati ketidakmampuan Briella mendekati Meisie. Saat ini Briella tengah menggenggam tangan Meisie, meminta Meisie untuk masuk kembali ke kediaman Calvin."Lepaskan aku!" Meisie memberontak. Ia menggigit tangan Briella dan akhirnya terbebas. Meisie berlari tanpa peduli sekitar.Aletta melihat ada mobil yang melaju kencang. Hatinya berdenyut tak karuan, kakinya melangkah cepat. Berlari untuk menyelamatkan Meisie. Tidak bisa dipungkiri, kasih sayang Aletta untuk Meisie tidak pernah berubah meski Aletta tahu bahwa Meisie bukan putrinya."Meisie!"

  • Another Life - Revenge and Love   7

    "Kenneth! kapan kau datang?" Calvin meninggalkan meja kerjanya dan melangkah menuju ke seorang pria yang baru saja memasuki ruangannya. Wajahnya terlihat begitu bahagia.Kenneth tersenyum hangat. "Apa aku datang di saat yang tidak tepat, Kak?" Kenneth melihat ke tumpukan berkas yang ada di meja kerja kakaknya."Oh, tidak, Ken. Kau tidak mengganggu sama sekali." Calvin membuka kedua tangannya lebar, lalu memeluk adiknya yang jarang ia lihat. "Sudah lama kita tidak bertemu, Kakak merindukanmu."Kenneth membalas pelukan Calvin. "Ayolah, kita baru bertemu dua bulan lalu." Kenneth melepaskan pelukannya."Dua bulan? Kenapa rasanya seperti sudah 2 tahun, ya?" gurau Calvin. Ia duduk di sofa begitu juga dengan Kenneth."Aku turut berduka atas kematian istrimu, Kak." Kalimat belasungkawa dari Kenneth membuat senyum di wajah Calvin memudar. Pria itu kini memasang wajah kehilangan bercampur kecewa. "Semua pasti terasa berat bagimu.""Tidak ada kehilanga

  • Another Life - Revenge and Love   8

    Seperti ucapannya, Kenneth mengunjungi kediaman Calvin. Hanya saja ia tidak datang sepulang bekerja karena ternyata team dokter yang bekerja sama dengannya menyiapkan acara untuk merayakan bergabungnya dirinya ke dalam rumah sakit itu.Dengan boneka beruang berukuran besar, Kenneth masuk ke dalam rumah Calvin dan menunggu di ruang tamu. Sembari menunggu, Kenneth memperhatikan sekitarnya. Ini adalah pertama kalinya Kenneth mengunjungi kediaman kakaknya."Kau terlambat, Ken." Calvin menghampiri adiknya setelah diberitahu oleh pelayan yang tinggal di kediaman Calvin."Kau terlambat, Ken." Calvin menghampiri adiknya."Aku akan meminta maaf pada Meisie. Di mana dia sekarang," tanya Kenneth."Aku akan mengantarmu ke kamarnya." Calvin melangkah dan diikuti oleh Kenneth."Bagaimana hari pertamamu bekerja? Kau tidak membuat dokter residen menangis, kan?" Calvin memiringkan kepalanya, menatap sang adik dengan wajah tersenyum. Calvin sangat mengenal ad

  • Another Life - Revenge and Love   9

    Setelah kepulangan Kenneth, Briella kembali ke kediaman Calvin. Wanita ini harus pergi untuk sementara waktu agar Kenneth tidak mencurigai apapun."Kenapa kita harus menyembunyikan hubungan kita dari Ken? Cepat atau lambat ia akan mengetahui tentang hubungan kita." Briella merasa tidak senang karena harus menyembunyikan hubungannya di depan Calvin. Ia dan Calvin memang tidak akan menunjukan hubungan mereka di depan umum karena masalah nama baik mereka. Namun, jika di depan keluarga seharusnya itu tidak masalah. Lagipula ayah dan ibu Calvin sudah tahu tentang hubungan mereka."Aku adalah kakak yang sempurna bagi, Ken. Dan aku tidak ingin merusak itu. Tahan saja, Ken tidak akan setiap hari ke sini. Papa dan Mama tidak akan memberitahu Ken, jika memang mereka akan melakukannya maka mereka akan memberitahu Ken sejak mereka tahu kita masih berhubungan." Calvin melangkah menuju ke sofa."Kenapa kau selalu memikirkan citramu? Kau tidak memikirkan perasaanku? Aku harus

Latest chapter

  • Another Life - Revenge and Love   Epilog

    Palu telah diketuk. Calvin mendapatkan hukuman berlapis atas kejahatan yang sudah Calvin lakukan. Pembunuhan terhadap Aletta, pembunuhan terhadap Leon, dan percobaan pembunuhan terhadap Qyra, membuatnya mendapatkan hukuman seumur hidup.Delillah yang menghadiri persidangan itu tidak kuasa menahan tangis. Ia tidak menyangka bahwa putra yang selalu ia banggakan telah melakukan kejahatan yang tidak termaafkan. Delillah begitu kecewa terhadap Calvin, tapi mau bagaimanapun Calvin adalah putranya. Ia tidak akan meninggalkan putranya sendirian.Berbeda dengan Moreno yang tidak mau menganggap Calvin sebagai anaknya lagi. Kenyataan bahwa Calvin telah membunuh Aletta begitu menghantam Moreno. Ia tidak pernah berpikir bahwa perjodohan yang ia lakukan membawa petaka. Ia tidak pernah berpikir bahwa anaknya akan begitu tega pada Aletta. Moreno merasa sangat bersalah, ini semua terjadi karena dirinya.Kenneth juga berada di sana, tatapan matanya ber

  • Another Life - Revenge and Love   50 -End

    Calvin mengepalkan kedua tangannya. Ia menerima laporan dari Arion bahwa saat ini Qyra tengah bersama Kenneth.Ia tidak habis pikir bagaimana bisa adiknya masih bersama dengan wanita yang sudah menghancurkan keluarga mereka.Apakah rasa suka Kenneth pada Qyra telah membutakan mata Kenneth? Kenneth bahkan tidak memikirkan bagaimana nasib keluarganya.Tidak tahukah Kenneth bahwa Qyra merupakan wanita berbisa yang tidak pantas sama sekali bersama Ken. Atau jangan-jangan Kenneth menutup mata atas perbuatan Qyra padanya. Calvin tersenyum pahit, bukankah Kenneth sangat kejam padanya?Ckck, Calvin berdecak kesal. Ia tidak akan membiarkan semua berjalan seperti ini."Dapatkan Qyra bagaimanapun caranya!" perintah Calvin pada Arion. Ia tidak peduli jika nanti Kenneth akan menghajarnya lagi. Yang terpenting baginya saat ini adalah mendapatkan Qyra agar tak ada orang lain yang tahu per

  • Another Life - Revenge and Love   49

    Qyra kembali ke kediaman Kenneth setelah menyaksikan bagaimana hancurnya Briella. Setelah ini Briella tak akan bisa lagi bersikap angkuh. Ia yakin Briella akan jijik pada dirinya sendiri.Keempat pria yang menggilir Briella positif mengidap HIV/AIDS, Qyra sengaja meminta pria yang sudah positif mengidap penyakit itu karena jika ia menggunakan pria sehat maka pria-pria itu akan tertular virus HIV yang sudah ada di tubuh Briella sebelumnya. Qyra tidak ingin membahayakan orang yang sudah bekerja sama dengannya.Kenneth melihat ke arah Qyra yang baru saja datang. Ia mengetahui apa yang dilakukan oleh Qyra pada Briella. Ken memerintahkan Dave untuk mengikuti Qyra. Ia melakukannya semata-mata demi menjaga Qyra.Ken tidak menyalahkan Qyra atas kekejaman Qyra pada Briella. Wanita itu memang pantas mendapatkannya atas perbuatannya pada Qyra."Apa yang kau inginkan dariku?" Qyra bertanya tanpa berbasa-ba

  • Another Life - Revenge and Love   48

    Briella tersadar dengan kepala yang terasa sakit. Ia membuka matanya dan menyadari bahwa ia berada di tempat yang sama sekali tidak ia kenali."Di mana aku?" Briella memegangi kepalanya yang sakit dengan wajah bingung.Ia bangkit dari ranjang, bergerak menuju ke pintu kamar itu, mencoba membukanya, tapi tidak berhasil. Pintu itu terkunci."Siapapun di luar, buka pintunya!" Briella menggedor pintu dengan tenaganya yang belum terkumpul.Berkali-kali Briella menggedor, tapi tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Briella kembali mengingat kejadian semalam, mungkinkah pria yang bersamanya yang sudah membawanya ke tempat ini?Briella mulai merasa ada yang aneh. Semalam ia tidak terlalu banyak minum, dan seharusnya ia tidak akan mabuk hanya dengan beberapa teguk alkohol. Mungkinkah seseorang mencampur sesuatu ke dalam minumannya? Otak Briella bekerja dengan cepat.

  • Another Life - Revenge and Love   47

    Setelah penolakan kejam Calvin, Briella melampiaskan emosinya dengan bersenang-senang. Ia tidak ingin menjadi wanita idiot yang terpuruk karena dicampakan oleh Calvin.Briella yakin ia bisa mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari Calvin. Sudah cukup ia menerima Calvin melukai harga dirinya. Memangnya siapa Calvin sekarang? Pria itu tidak sehebat dulu lagi. Calvin sudah kehilangan segalanya. Memang sudah seharusnya ia meninggalkan Calvin. Untuk apa mengharapkam pria yang sudah tidak punya apa-apa lagi.Briella tidak akan membuang waktunya dengan hidup sengsara bersama Calvin."Hai, boleh aku temani?" Seorang pria tampan dengan pakaian edisi terbatas menyapa Briella dengan ramah."Silahkan." Briella membalas dengan senyuman menawan. Malam ini ia butuh teman melepaskan penat, dan sepertinya pria di sampingnya cocok menjadi temannya."Berdansa denganku?" Pria itu mengulurkan tanga

  • Another Life - Revenge and Love   46

    Ken akhirnya menyelesaikan tugasnya sebagai seorang dokter dengan susah payah. Ia tidak tahu bahwa menahan hasrat jauh lebih menyulitkan dari menghapal buku-buku kedokteran.Sial! Ken bahkan lebih memilih membaca puluhan buku daripada menahan sesak di celananya."Sudah selesai." Ken berdiri dengan cepat. Ia harus segera menjauh dari Qyra agar ia tidak jadi predator ganas yang menerkam mangsa lemah."Istirahatlah." Ken berbalik dan pergi.Qyra mengenakan kembali pakaiannya. Setelah itu ia terjebak dalam rasa sakit dan kemarahan saat mengingat kejadian di gudang. Bukan tentang penyiksaan yang Calvin lakukan padanya, tapi tentang Leon yang tewas mengenaskan karena melakukan pekerjaan darinya.Dada Qyra terasa sangat sesak. Ia telah menyeret teman-temannya mendekat pada kematian. Qyra sangat menyesal, ia merasa bahwa kematian teman-temannya disebabkan oleh dirinya.Air mata Qy

  • Another Life - Revenge and Love   45

    Setelah karirnya hancur, Briella tidak memiliki banyak kegiatan. Ia menghabiskan waktunya dengan mengurung diri di kediamannya. Briella seperti kehilangan hidupnya. Cacian dan makian yang dilayangkan orang-orang padanya membuatnya merasa harga dirinya telah lenyap."Apa yang salah denganmu, Briella?" Kimmy duduk di kursi sebelah putrinya.Briella tak menanggapi ucapan ibunya. Ia hanya menyesap wine yang ada di tangannya."Hidupmu masih harus berjalan, Briella. Karirmu hancur bukan berarti hidupmu juga hancur." Kimmy menasehati putrinya. Saat ini ia kembali mengambil peran sebagai ibu Briella.Briella tersenyum kecut. Ia tidak memiliki sedikitpun kebanggaan lagi dalam hidupnya. Dunia telah mencatatnya sebagai penggoda suami orang. Gambaran dirinya yang selalu terlihat seperti malaikat kini berganti menjadi iblis betina yang licik dan tak tahu malu. Briella bahkan ingin sekali menenggelamkan diri

  • Another Life - Revenge and Love   44

    Qyra menangis dalam tidurnya. Alam bawah sadarnya membawa ia kembali ke hari di mana ia ditenggelamkan ke laut oleh Calvin.Tubuh Qyra berkeringat dingin. Napasnya tercekat seolah saat ini ia berada di dalam air."Tolong! Tolong aku!" Qyra berteriak putus asa. Air matanya mengalir makin deras.Suara Qyra membuat Kenneth yang berada di dalam kamar itu mendekat ke arahnya."Mama, Papa, tolong Aletta. Aletta tidak bisa bernapas. Tolong Aletta."Ken mematung. Apakah baru saja ia mendengar Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta?Ia kembali menghadapi sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal sehatnya. Beberapa hari lalu ia meyakinkan dirinya bahwa Qyra hanyalah peniru Aletta, tapi hari ini Qyra menyebut dirinya sebagai Aletta. Kegilaan macam apa yang sebenarnya terjadi saat ini?"Mama, Papa, Aletta tidak bisa berenang, tolong Aletta." Qyr

  • Another Life - Revenge and Love   43

    Lebam memenuhi tubuh Qyra. Kondisinya setelah disiksa oleh orang-orang Calvin sungguh mengerikan. Sekujur tubuh Qyra terasa sakit, tapi Qyra telah mati rasa. Siksaan dari Calvin tidak membuatnya menunjukan kelemahannya. Qyra tidak akan membiarkan Calvin merasa puas.Bahkan jika ia harus mati hari ini, ia tidak akan membiarkan Calvin melihat air matanya. Ia bahkan tak akan memohon pada Calvin untuk sebuah pengampunan.Kebencian dan kemarahan membuat Qyra seperti tak mengenal rasa sakit. Ia menjadikan dendam yang ia miliki sebagai pegangan untuk bertahan dari siksaan Calvin.Apa yang Qyra lakukan membuat Calvin merasa kesal. Ia berharap Qyra akan menangis meraung meminta pengampunan. Akan tetapi, yang terjadi Qyra hanya diam. Bahkan mendengar jeritan Qyra merupakan hal yang mustahil.Calvin terpacu, ia memerintahkan Arion untuk menyiksa Qyra lebih menyakitkan. Namun, sekali lagi, Qyra tidak memberikan

DMCA.com Protection Status