Share

138. Berhadapan dengan Tuan Besar

Arnon memandang Arnella dengan rasa iba. Hatinya terenyuh bercampur sedih. Arnon masih belum bisa berkata-kata melihat kenyataan Arnella harus mengalami stroke. Arnella duduk di ranjang, Fea ada di sisinya sedang menyuapi wanita itu.

Sesekali dia tersenyum dengan bibir yang tidak lagi normal dan cantik. Fea begitu sabar berada di sisinya. Jika makanan tidak masuk dengan benar, sedikit menetes di ujung bibirnya, Fea cepat-cepat membersihkan mulut Arnella.

Arnon yang sedari tadi duduk di dekat jendela, memilih keluar. Ada rasa tidak tega juga melihat pemandangan itu. Arnon menuju ke pantry dekat dapur. Di sana ada Wati dan Samir, mereka sedang menyiapkan hidangan buat makan siang.

"Tuan Muda." Samir menyapa saat melihat Arnon masuk.

"Beri aku minuman dingin, seperti biasa." Arnon menarik kursi di depannya, duduk di sana.

"Baik, Tuan Muda." Dengan cepat Samir melakukan perintah Arnon. Setelah minuman ada di depannya, Arnon segera meneguknya hingg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status