Share

113. Buang Pikiran Picik Kamu!

Tidak punya pilihan, Riko dan sekretaris serta asisten Arnon harus meneruskan urusan kantor. Riko mengatakan pada yang lain Arnon kurang sehat sehingga tidak mungkin datang. Meeting tetap berjalan dengan lancar. Untungnya Arnon sudah mengatakan semua hal pada Riko dan asistennya sehingga mereka tahu apa yang harus diputuskan setelah pertemuan. 

Usai meeting, Riko menghubungi Fea. Saat bicara di telpon, Fea menahan sedih dan tangis, tidak banyak bicara. Riko segera meluncur menuju rumah Arnon. Dia perlu tahu semua yang terjadi. Arnon bisa berantakan kalau begini. Dan Riko tidak akan tinggal diam.

"Fea ..." Riko menatap wanita yang sedang hamil muda di depannya. 

Wajah Fea kuyuh dan lesu. Matanya sembab. Riko maju beberapa langkah, dia rentangkan tangan pada Fea. Tangan terbuka itu, membuat Fea punya satu bahu lagi untuk menangis. Fea menjatuhkan badannya dalam pelukan Riko. 

Riko benar-benar seperti ayah yang Fea tidak punya lagi. Fea bi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status