Share

118. Arnon Kembali Meledak

Tatapan tajam Arnon menghujam Briani demi mendengar apa yang dikatakan wanita itu. Tidak mungkin rasanya percaya dengan apa yang Arnon dengar. Briani tersenyum getir.

"Aku paham, Arnon. Bagaimanapun juga ibu adalah ibu. Kita akan selalu berpikir dia baik, sayang kita dan menginginkan kebahagiaan kita. Ya, sangat wajar." Briani meneruskan kalimatnya.

Arnon dan Irvan memandang Briani yang mengeluarkan rokok, menyulut ujungnya lalu mulai mengisapnya perlahan.

"Kurasa kamu juga akan bersikap sama." Arnon masih terus menatap tajam pada Briani.

"Kamu pasti pernah tahu kisah pedih anak yang dijual ibunya. Atau ibu yang tega menyiksa anaknya hingga cacat. Realistis aja, Ar, ada ibu yang kejam. Memanh sedih kalau ternyata itu adalah ibu kita." Mengatakan itu, Briani meletakkan rokok, membuka galeri di ponsel, dia kirimkan lagi foto yang lain kepada Arnon.

"Cermati gambar itu. Zoom kalau perlu, simpulkan sendiri. Jangan aku." Briani kembali melempar sen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status