"Aisyah! Gue kan belain Sumelika sama lo juga, kenapa lo malah marah-marah ke gue? Emang gue salah apa hahh? Halahhh, kagak tau terimakasih amat sih lo, Syah! Dasaarrr!" Tania mendorong Aisyah sampai terjatuh, dia juga sempat mendorong Popon dan juga Sumelika yang mencoba menenangkannya dari kemarahan besar kepada Bu Iis.
Brakkkk!
"Udah, Tania! Jangan kek gini, udah!"
Brakk!
Desti yang menenangkan Tania, malah ikut didorong oleh Tania sampai Desti tersungkur ke lanti.
"Tania! Sabarrr! Tahan emosi, Tan! Tahan emosii!" Arsela.
"Cipratin air, Sel! Cipratin air! Kayanya Tania kemasukan! Ayoo cepetan!" suruh Irene. Seketika Arsela dan Bu Iis membawa air dari dapur, mereka berdua membacakan ayat kursi lalu mencipratkan air ke wajah Tania secara terus menerus.
Crakkk!
Crakk!
Crakkkk!
Crakk!
Tania semakin marah, tapi untung saja Irene menahan kedua tangan Tania agar tak melakukan hal yang tidak-ti
"Ya ampun, lama sekali. Apa tidak ada seorang peri yang mengalahkan peri jahat itu? Saya tidak bisa lama-lama di sini, bisa-bisa nyawa anak-anak saya terancam di rumah!" ungkap Bu Iis, ingin cepat pulang dan menyelamatkan Sumelika dari cengkraman dan rencana jahat yang dilakukan oleh adiknya, Iik."Maaf, Bu. Peri jahat ini kuat dan tidak ada peri yang sanggup melawan dia. Peri jahat ini juga memakai tongkat sihir dari ratu peri yang sangat sakti hingga bisa membuat keadaan alam peri menjadi alam kegelapan.""Di sini, Ibu bisa tinggal di rumah kue jahe. Itu rumah kayu, yang di dalamnya banyak barang-barang yang sangat lucu dan cantik. Ibu bisa membuat kue jahe di sana sebari menunggu keadaan alam peri stabil, kue jahe itu akan saya bagikan ke anak-anak yang ada di luaran sana." Ucap Peri Chahat."Saya senantiasa berada dan mengawasi Curug Bubble Ice dan kondisi alam peri, Ibu jangan khawatir ya."Terpaksa karena keadaannya seperti ini, Bu Iis i
Bu Iis membuat kue jahe kembali di dapur, Aisyah dan Sumelika menghampiri Bu Iis ke dapur untuk membantu Bu Iis juga di sana dalam membuat kue jahe yang sangat lezat dan enak. Beberapa jam setelah pembuatan kue jahe selesai, Tania akhirnya sadar dan terbangun dari pingsannya. Mengetahui bahwa Tania sadar, Sumelika dan Aisyah pun menjelaskan semuanya kepada Tania tentang keberadaan yang sesunggunya akan bu Iis.Tania sempat tak percaya, tapi lama-kelamaan dengan dukungan pejelasan yang terus menerus dituturkan oleh Sumelika membuat Tania percaya lalu meminta maaf juga kepada bu Iis saat itu juga, dia tak enak sudah berkata-kata kasar kepada bu Iis, apalagi dia sampai berjerit sebegitunya mungkin saja sewaktu pergi ke bukit ini, Tania melamun di atas langit. Tania menyampaikan permintaan maaf sampai berkali-kali, Bu Iis pun memaafkannya dengan ikhlas. Sekarang mereka semua sudah kembali seperti semula, semuanya menikmati sajian yang dibuat Bu Iis bersama dengan Sumelika dan Aisyah tadi
Di ruangan yang sangat dipenuhi kegelapan, ada orang banyak yang sedang bersembunyi. Ruangan itu tak ada celah untuk sumber cahaya sedikitpun, yang ada hanya kegelapan dan kesunyian saja. Sudah lama mereka bersembunyi di sana, kira-kira siapakah mereka?"Udah aman, Rom?" tanya seorang remaja perempuan yang ternyata itu adalah suara Fanny!"Belum, tunggu dulu beberapa menit lagi." Jawab Romi.Ternyata orang banyak itu adalah rombongan orang dari masa depan yang sedang bersembunyi di ruangan bawah tanah rumah bu Iis supaya mereka tidak ketahuan oleh Gayatri dan Tono.Beberapa jam yang lalu, saat Gayatri dan Tono menunggangi Singacore menuju ke rumah bu Iis, Fanny melihatnya dari kejauhan. Langsung saja Fanny memanggil banyak orang dengan penuh ketakutan, memberitahukan bahwa Gayatri dan Tono akan datang kemari dengan membawa seekor monster yang sangat menyeramkan. Seketika saja, Romi yang tahu bahwa di rumah ini ada ruangan bawah tanah langsung
"Tujuan dari kedatanganku kemari adalah aku ingin bertemu denganmu.""Salam, Anjana. Kenapa kamu mendadak ingin bertemu denganku? Ada apa gerangan? Apa ada hal yang penting?"Nama peri bangkai itu adalah Anjana, wajahnya cantik meskipun dandanannya sedikit menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Anjana ialah peri jahat yang sudah menguasai alam peri saat ini, dia memiliki 2 kekuatan. 1 kekuatan separuhnya adalah kekuatan racun bunga bangkai dan separuhnya lagi adalah kekuatan burung gagak."Iya, memang benar. Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kamu, Gayatri. Kebetulan juga aku mencium baumu di sekitar sini hingga aku bisa menemukanmu dalam sekejap mata.""Memangnya ada apa, Anjana? Hal penting apa yang membuatmu sampai kemari?" Gayatri sudah tidak sabar dengan kabar yang dibawa oleh teman karibnya itu."Kau musuh bubuyutannya seorang remaja perempuan yang bernama Sumelika bukan?" tanya Anjana.
Gayatri, Tono dan juga Anjana sudah sampai di alam peri yang sekarang menjadi alam kegelapan. Mereka sekarang berada di depan goa laboratorium prayogashaala, mereka bersiap untuk menerkam Sumelika, Peri Chahat dan yang lainnya di sana."Wahh! Wahh! Alam peri menjadi bagian alam kegelapan, bagus, Anjana! Kau memang patut menjadi rangking pertama di akademi ilmu sihir waktu itu, hahaha!" tawa Gayatri, dia sangat bangga dengan pencapaian yang sudah dicapai oleh temannya itu."Terimakasih banyak atas pujianmu, Gayatri. Kau terbaik, maukah kau menjadi bagian dari istanaku? Aku akan mengangkat kau sebagai perdana mentri." Tawar Anjana."Ah, tidak-tidak! Aku tidak tertarik dengan jabatan di kerajaan, aku hanya ingin menganggu para warga di Desa Mangga setelah permasalahan Sumelika selesai." Tolak Gayatri, santai."Baiklah, tidak apa-apa.""Gayatri, ini adalah goa laboratorium prayogashaala, ini goa ajaib yang letaknya di belakang b
"Oh iya, aku hampir lupa, sungai berlian permata ada dimana-mana jadi kalian jangan khawatir ya." Tambah Peri Chahat yang menggamblangkan tentang keberadaan sungai berlian permata."Alhamdulilah, syukur kalau gitu." Arsela, bersyukur."Sumelika, kalau kamu dan yang lain sedang diserang monster yang dibawa oleh Gayatri dan Tono, kalian bisa masuk ke sebuah muara madu, di dalam sana ada sebuah kerang mutiara. Di dalam kerang itu ada sebuah mutiara yang cahayanya bisa melumpuhkan bahkan menghabisi monster itu. Karena aku yakin, monster yang dibuat sekaligus dibawa oleh Gayatri kemari adalah monster gabungan atau yang bisa kami sebut monster daanav yaitu monster gabungan. Dulu semasa ratu peri Alice masih ada di sini, alam peri pernah diserang monster daanav besar-besaran, bahkan rupanya cukup mengerikan dibandingkan monster yang dibawa oleh Gayatri. Monster yang dibawa Anjana waktu itu adalah seekor gajah yang memiliki gabungan dengan badak, ular bahkan burung
Arsela meminum airnya walapun hanya sedikit saja karena sangat mual dan tak nafsu untuk minum air.Glek!"Ini, Syah, makasih." Arsela mengembalikan botol air mineral kepada Aisyah."Kakak udah mendingan?" tanya Sumelika, dia sangat cemas dengan keadaan Arsela."Sebenernya belum sih, Mel. Perut Kakak sedikit mual, tapi masih bisa untuk ngelanjutin perjalanan." Timpal Arsela, lemas."Hmm, yaudah gini aja, Kak. Kita istirahat aja dulu, sekalian sholat sama makan siang. Sekalian Kakak mulihin tenaga, supaya bisa lanjut lagi dengan tenaga ekstra," usul Aisyah."Bagus juga ide lo, Syah. Gimana, Kak?" Sumelika, menunggu kepastian dari Arsela."Iya, Mel, Syah." Arsela.Mereka bertiga melakukan sholat dzuhur terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan, setelah menunaikan sholat dzuhur, mereka semua kembali segar dan bugar terutama Arsela. Dia menjadi tak mual dan tak sehat lagi, sekarang Arsela benar-ben
"Ini gawat, Sumelika, Aisyah sama kak Arsela nggak sadarkan diri! Gimana ini, Peri Chahat?" Tania panik, ia melihat keadaan teman-temannya melalui air ajaib."Iya, Anjana juga sudah membawa abu dari Iik dan Mohini ke istananya untuk dibangkitkan kembali! Kita susul aja, gimana?" Bu Iis juga sangat khawatir dengan kebangkitan Iik dan Mohini."Kalau mereka bangkit, mereka bertiga akan lebih kuat dan bisa aja Sumelika bakalan mereka habisin." Desti."Jangan disusul, ini berbahaya. Tunggu selama beberapa jam, mungkin sore hari nanti mereka akan sadar kembali! Kita do'akan yang baik-baik saja tentang Sumelika, Aisyah dan Arsela, semoga mereka tidak kenapa-kenapa. Kalau saja mereka tidak melepas jaket dan tak berisik, mereka tak akan ketahuan oleh kubu kejahatan saat ini, aku benar-benar lupa memberitahukan mereka tadi."Di kerajaan, Peri Anjana menyiapkan 2 peti yang berisi mumi peri jahat yang sudah mati beberapa ratus tahun lalu. Peri Anjan