Share

23. Ganjaran Setimpal Untuk Siska

POV Dina

Sudah lima jam aku duduk di mushalla ini, entah berapa banyak sudah pengunjung lalu lalang datang dan pergi. Tapi tubuh ini masih saja betah duduk di atas sajadah sambil mengangkat kedua tangan. Pada-Nya aku memohon, kesembuhan dan keselamatan untuk suamiku yang kini sedang berjuang dalam koma.

Pisau yang tak sengaja tertancap di perutnya, ternyata menembus usus halus. Operasi memang sudah dilakukan, tapi kesadarannya masih dalam genggaman Allah.

Selama di rumah sakit jiwa, ibadahku rusak. Dua puluh tahun, semoga Allah mengampuni semua dosa-dosa itu. Tapi aneh, saat memulai kembali shalat setelah terbebas dari rumah sakit itu. Hanya beberapa kali diajar oleh perawat, aku sudah bisa mengucapkan seluruh doanya dengan sempurna.

Aku kembali bersujud. Doa yang paling mudah diijabah adalah ketika seorang hamba sedang dalam posisi sujud. Maka kugunakan kesempatan ini untuk memanjatkan doa yang seluas-luasnya dan sebaik-baik doa. Kiranya, hanya Allah yang bisa mengabulkan dan membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
buat Dina lebih pintar Thor jangan sampai kena jebakan lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status