Beranda / Pernikahan / Anak Selundupan Suamiku / Pertemuan Soraya dan Ratu

Share

Pertemuan Soraya dan Ratu

Penulis: kupukupuku
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ibu guru, tolong! Naka sepertinya sakit!”

Di suatu hari Ratu tengah masuk ke kelasnya si kembar untuk melakukan tugasnya mengajar Bahasa Inggris. Di saat itu, Nala tiba-tiba berseru sambil mengangkat satu tangannya.

Sontak, Ratu pun menghentikan pengajarannya. Lantas kemudian dia segera mendekati anak-anak tersebut. Dilihatnya Naka tampak membaringkan kepalanya dengan lemas di atas meja.

“Naka? Kamu bisa dengar ibu?” Ratu kaget saat tangannya menyentuh kulit dahi sang bocah. “Astaga, badan kamu terasa panas. Sepertinya kita harus bawa ke UKS.”

“Aah… Naka, sakit lagi… sakit lagi… hobi sekali dia sakit.”

Perhatian Ratu beralih pada beberapa anak murid lainnya yang tiba-tiba mengeluh. Walau dengan nada polos, tapi tetap saja bukan sesuatu yang baik untuk didengar.

“Iya. Heran deh kenapa dia lembek banget? Padahal Nala yang cewek aja selalu kuat dan sehat.”

“Kata Mamiku… dia itu tipe anak cowok lemah.”

“Heh, kalian jangan sembarangan ngomong soal adikku ya! Kalian tidak tahu apa-apa!” Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Anak Selundupan Suamiku   Wajah Yang Familier

    “Tapi sebenarnya dia terlihat familier. Apa aku pernah bertemu dengannya ya?” gumam Soraya tiba-tiba sambil berhenti mengunyah buah anggur yang tengah dia makan. Tentu saja membuat suaminya yang tengah duduk disampingnya menoleh heran.“Siapa memangnya?” tanya Vino penasaran.“O-Oh… enggak, Mas. Jadi seperti yang kubilang, kemarin kan Naka suhu tubuhnya mendadak naik lagi pas belajar. Waktu itu aku ketemu sama guru Bahasa Inggris anak-anak yang baru. Kemarin aku nggak terlalu kepikiran karena panik dengan kondisi Naka, tapi setelah itu kok dipikir-pikir kayak ada yang ngeganjel gitu. Aku merasa pernah melihat dia sebelumnya.”“Teman masa sekolah atau kuliah kamu dulu kali. Saat itu kan kita bertemu ribuan orang, tapi hanya berinteraksi dengan sekitar beberapa ratus saja karena beda kelas atau sebagainya,” sahut Vino sambil lanjut memeriksa tablet berisi file pekerjaan di tangannya.“Iya, kah? Tapi dia terlihat jauh lebih muda, Mas. Mungkin empat sampai lima tahun di bawah kita. Orang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Sebotol Abshinte

    Hari ini Ratu kembali bekerja dengan tak fokus. Kepalanya penuh dengan segala permasalahan terkait dirinya, Vino, Soraya, hingga si kembar. Apalagi semenjak pertemuannya dengan Soraya tadi pagi.‘Mbak Soraya sepertinya memang benar-benar tak tahu tentang diriku. Sedangkan fakta kalau dia tengah membesarkan anakku, dia bahkan tak tahu hubunganku dengan Mas Vino di masa lalu. Di mana artinya rencana Mas Vino dan Pak Herdean untuk cuci tangan memang berhasil.’Tak pernah sekalipun Ratu tak emosi memikirkan semua itu. Bahkan walau terbukti kalau Soraya tak salah dalam semua ini, hatinya malah semakin membenci. Rasa iri pada wanita itu menumpuk kian tinggi semakin harinya.‘Wanita itu juga… betapa sombongnya dia. Hanya karena aku menjadi guru di sekolah anak-anaknya, dia merasa berkedudukan lebih tinggi dariku. Serta tadi saat aku ingatkan kalau aku pernah jadi mantan suaminya, sikapnya menjadi lebih arogan lagi. Dari awal fakta kalau dia tak ingat wajahku sangatlah menyebalkan, padahal s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Pesta BBQ

    “Naka, ayo terbang!”“Aaaaa… Papa!”Naka tertawa senang kala Vino mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi, lalu bahkan sesekali melemparnya ke udara. Membuat anak itu merasa seperti tengah terbang saja dalam lindungan sang ayah. Teriakan sang putra langsung membuat Soraya langsung melirik ke arah mereka.“Hati-hati, Mas. Ntar jatuh Nakanya. Kamu suka banget deh begitu,” omelnya sambil sibuk membantu beberapa Asisten Rumah Tangga menyiapkan beberapa daging segar yang akan digunakan untuk pesta barbeque keluarga malam ini.“Iya nih, Mama juga cemas. Naka itu kan punya penyakit asma yang mudah kambuh kalau kamu kejutkan begitu. Gimana kalau kambuh coba?” ucap Indah yang juga tampak ikut bekerja.“Para ladies ini terlalu cemas deh.” Arvino menyahut sampe terkekeh. “Aku tahu kok yang aku lakukan, sehingga nggak mungkin aku bahayain dia. Lagipula Naka selalu senang banget main pesawat-pesawatan. Ya nggak, Nak?” tanyanya sambil mengusap sang putra yang telah kembali dia turunkan ke tanah.“Hm… mai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Darah Tak Terlalu Kental

    Lima tahun yang lalu. Beberapa bulan semenjak kelahiran Nala dan Naka.“Papa bilang kamu nggak usah memikirkan lagi soal perempuan itu. Papa udah urus semuanya. Kamu hanya perlu fokus sama istri dan kedua anak kamu, sehingga mereka tak akan pernah menyadari semua ketidakberesan ini.”Hardean menyahut begitu saat sekali lagi Vino menanyakan soal keberadaan Ratu.Vino sebenarnya ingin tak peduli sepenuhnya, namun tetap saja ini sudah menjadi urusannya sejak awal. Walau bagaimanapun dia yang terlibat langsung dengan Ratu. Sehingga setelah perempuan itu menghilang begitu saja setelah melahirkan, tentu saja dia jadi terus penasaran. Dia juga khawatir kalau saja nantinya perempuan itu akan kembali datang dan mengacaukan semuanya.“Aku hanya pastikan saja semuanya aman, Pa—““Aman. Semuanya aman-aman saja, jadi kamu sama sekali nggak perlu mencemaskan hal ini. Papa yang akan mengurus semuanya.” Hardean menyahut cuek sambil terus bekerja. Sampai ketika ia tiba-tiba menghentikan pekerjaannya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Apa Aku Gendutan?

    Vino melihat mobil yang dinaiki oleh istri dan kedua anaknya mulai bergerak meninggalkan gedung Taman Kanak-Kanak itu. Pria itu bahkan sedikit merungkukkan badannya di bagian belakang mobil, sehingga mereka tidak melihat keberadaannya di sana.Setelah merasa yakin mereka telah pergi, barulah Vino meluruskan duduknya lagi. Pandangannya tertuju pada pintu pagar dengan cat biru muda itu.“Sedan putih di depan. Sepertinya inilah mobil yang dimaksudkan oleh anak buah yang bertugas, Pak.”Vino memfokuskan pandangan pada kendaraan yang dimaksud saat hendak melewati mereka. Sekilas dari jendela kaca, dia seperti melihat wajah dari pengemudinya. Sepertinya cocok dengan orang di foto yang didapatkannya pagi ini.“Segera ikuti dia, Fad.”“Baik, Pak.” Fadly beralih pada sopir di sampingnya. “Pak, tolong ikuti mobil yang tadi. Jangan sampai hilang.”“Siap, Pak.”Mobil mewah itu pun bergerak lagi meninggalkan gedung sekolah itu. Mereka berusaha mengekori mobil sedan yang dieprkirakan dikendarai ole

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Wajah Baru

    Dengan tangan yang saling bertautan, Soraya dan Vino memasuki lokasi pesta tersebut. Senyuman kebahagian terpancar di wajah masing-masing saat mereka menyapa beberapa undangan yang cukup mereka kenal dalam lingkungan bisnis ini. Memungut setiap pujian serta ucapan selamat dari semua orang atas posisi baru Vino di perusahaan.“Kita sapa Pak Tanaka dulu, sayang,” bisik Vino setelah mereka berdiri sebentar untuk berbasa basi dengan undangan itu. “Mereka di sana.”Soraya menganggukkan kepalanya. Lantas setelah pamit sejenak pada orang-orang tadi, mereka pun lebih bergeser untuk memasuki ruangan. Menuju pemilik acara yang tampak selalu sibuk untuk menyapa semua tamu undangan.“Itu istri mudanya Pak Tanaka. Wah, dia cantik banget. Bahkan terlihat sangat muda -- seperti masih ABG karena gen mereka yang sering terlihat lebih muda. Apa aku nggak kelihatan kayak Tantenya saat berdiri dengannya nanti,” bisik Soraya sambil mereka terus mendekati pasangan yang sibuk menyapa semua orang itu.Vino t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Wanita Bergaun Biru

    [+62812XXXXXXX9: Ini aku, Mas. Wanita bergaun biru yang datang hanya untukmu. Temui aku di balkon menuju toilet lantai ini sekarang. Aku menunggu untuk kamu.]Baru sekitar dua menit setelah Ratu tampak berjalan menuju arah kamar mandi, pria itu menerima pesan itu di ponselnya. Membuatnya nyaris meludahkan tetesan anggur yang tengah dikecapnya.Dilayangkannya pandangan ke arah sang istri yang duduk tepat di sampingnya. Walaupun perhatian perempuan itu kini teralihkan pada istri Tuan Tanaka yang duduk di sisinya yang lain. Di mana mereka tampak akrab lebih mudah dari yang Vino bayangkan.Ponselnya bergetar lagi. Sebuah pesan masuk lagi.[+62812XXXXXXX9: Datanglah kalau tidak mau aku membuat masalah. Jangan mengujiku. Lagipula kamu bisa berpura-pura seperti menyapa lagi mantan karyawanmu dulu, kan? Aku hanya memberimu waktu kurang lebih sepuluh menit, Mas. Kutunggu.]Arvino semakin mendesah kesal. ‘Bisa-bisanya dia memerintahku,’ gumam pria itu di dalam hati.Namun, kemudian terpikir ol

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Anak Selundupan Suamiku   Mencari File Lama

    ‘Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Papa kepada Ratu? Kenapa dia tampak sedendam itu?’Kepala Vino jadi dipenuhi oleh hal itu setelahnya. Dari sejak dia meninggalkan tempat pesta tadi, di jalan pulang, bermesraan dengan Soraya, hingga kini saat seharusnya dia mengistirahatkan tubuh setelah lelah seharian. Pikirannya tak bisa berhenti untuk menemukan jawaban atas rasa penasaran ini.Dialihkannya pandangan menuju jam dinding yang menempel di salah satu sudut ruangan, menemukan jarum pendek dan panjangnya sama-sama menunjuk angka tiga. Berarti subuh akan segera jatuh tak lama lagi. Namun, kenapa dia masih juga belum mengistirahatkan dirinya?Kini diliriknya sosok yang tidur tenang di sisinya. Soraya tampak telah tertidur nyenyak walau telah melepaskan diri dari dekapan sang suami. Sebab tentu dia pun juga kelelahan seharian ini mulai dari merawat anak-anak hingga menghadiri pesta. Sehingga setelah tadi mereka bertukar pakaian dan sambil bercumbu selama beberapa menit, akhirnya dia menyer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Anak Selundupan Suamiku   Kali Ini Aku Yang Milih Kamu

    Delapan bulan kemudian.“Papa!!!”Vino yang awalnya bersandar pada badan mobil tampak langsung mengangkat wajahnya. Ekspresi wajahnya tampak berubah cerah saat melihat Nala dan Naka yang berlari-lari kecil ke arahnya. Di belakangnya tampak sang wali kelas yang mengiringi sambil memperingatkan untuk berhati-hati.Menggunakan tongkat yang selalu dipegangnya, Vino pun juga berusaha mendekati mereka. Hanya beberapa langkah saja sebelum mereka berhadapan.“Sudah sering dibilangin jangan lari-larian. Tuh, denger juga Bu guru Farida sampe kesusahan mengejar kalian begitu,” ucap Vino menasehati mereka. Dengan gemas mengacak rambut mereka secara bergantian.“Habisnya kami senang karena dijemput sama Papa lagi. Mama kan bilang kalau ini terakhir kalinya sebelum Papa kembali masuk kerja,” sahut Naka sambil cemberut.“Iya. Kalau Papa udah kerja kan Papa bakal sibuk banget sehingga nggak bisa antar jemput kami lagi,” sambung Nala ikut cemberut.“Ini artinya kalian nggak suka dijemput Mama begitu?

  • Anak Selundupan Suamiku   Kuberi Kamu Waktu

    Sosok yang biasa terlihat glamor itu tampak berantakan. Dengan baju tahanan yang terpasang di tubuhnya, dia duduk di sudut sel dengan memeluk kakinya. Mengabaikan hiruk pikuk dari napi lain yang berbagi ruangan dengannya.“Tahanan nomor 1036, Anda mendapatkan kunjungan!”Seorang sipir wanita berteriak dari luar sel, namun beliau tak didengarkan. Baik oleh sosok penyendiri tadi ataupun para napi yang asyik bergosip itu.“Tahanan nomor 1036, Anda mendapatkan kunjungan!”Di satu titik salah satu napi yang sibuk bergosip itu melayangkan pandangannya menuju napi yang menyendiri tadi. “Hey, 1036. Ada yang manggil lo tuh. Tuli ya?”Sosok itu masih diam.“Siapa sih dia namanya? Oh, ya, Ratu! Bu sipir manggil lo tuh.”Baru di saat itulah wanita itu bereaksi. Dia mengangkat wajahnya memandang ke arah lawan bicaranya.“Ada yang manggil lo. Dasar ya, belum juga terbiasa sama nomor lo sendiri. Lo hapalin tuh karena itu nama yang bakal lo pake selama bertahun-tahun setelah apa yang lo lakuin ke ana

  • Anak Selundupan Suamiku   Liontin Kunci Bermahkota

    “Kenapa Bi Yuyun pergi dari rumah kita, Mama? Apa Bi Yuyun beneran nggak bakal kembali?” tanya Naka padanya dengan ekspresi polos. Di mana langsung diangguki oleh gadis kecil di sampingnya.“Iya, Mama. Bi Yuyun kan selalu bersama kita. Bi Yuyun juga sering nemenin Nala dan Dek Naka saat Mama nggak ada. Kami sedih deh kalau Bi Yuyun nggak ada.”Soraya menghela napas pelan mendengar curhatan para malaikat perginya setelah melihat kepergiaan Bi Yuyun beberapa menit yang lalu. Ya, seperti yang sudah disarankan oleh Vino tiga hari yang lalu, Soraya langsung mengecek gerak-gerik Bi Yuyun di rumah ini melalui rekaman CCTV. Dari sana baru disadarinya kalau selama ini sang ART ternyata sering melakukan hal-hal yang mencurigakan.Tentu saja beliau sudah tak bisa kerja di sini lagi. Apalagi karena Bi Yuyun akhirnya mengakui segala tuduhan itu. Walaupun dia minta maaf sambil memohon dan berjanji tak mengulangi tapi nasi telah menjadi bubur. Apalagi mengingat dampak yang terjadi karena ulah beliau

  • Anak Selundupan Suamiku   Setelah Sembilan Hari

    “Udah empat hari sejak kejadian itu, tapi… Vino belum sadar juga.”Soraya langsung mengelus pundak Indah saat mendengar hal itu. Lantas dia mengalihkan pandangannya menuju ranjang pasien di mana suaminya berbaring.Vino saat ini masih dirawat di ruang ICU, namun keluarga akhirnya diizinkan menjenguk mulai dari kemarin. Walaupun mereka harus dipastikan steril dan mengenakan jubah khusus. Serta hanya boleh sekitar lima belas menit saja di dalamnya.“Apa semuanya akan baik-baik saja? Apakah dia akan sadar? Mama nggak bakal kuat kalau Vino juga harus pergi seperti Papa --““Sst, Ma. Jangan mikir gitu. Mas Vino pasti kuat kok, Ma. Dia pasti akan segera sadar. Sebab itulah yang sedang dia perjuangkan dengan terus bertahan seperti sekarang. Jadi… dia pasti akan bangun, Ma. Mas Vino kan orangnya kuat dan pemberani.”Soraya mengatakan itu dengan penuh keyakinan dan semangat, walaupun ada celah di dalam hatinya yang malah berpikir sebaliknya. Nyatanya dia juga mempunya ketakutan yang besar meli

  • Anak Selundupan Suamiku   Jungkir Balik Dunia Soraya

    Seluruh tubuh Soraya langsung bergetar hebat saat mendengar kabar di telepon. Dia sampai tak tahu harus bicara apa.“Ada apa, Bu? Apa ada masalah?” tanya babysitter Ekky yang awalnya bercengkerama ringan dengannya di ruang tamu apartemennya Evan. Sekitar beberapa menit setelah mereka menidurkan si kecil.Soraya tak mampu menjawab pertanyaan itu. Dia terlalu syok dan kebingungan dengan semua ini. Rasa takut juga langsung melingkupinya.“Bu?” tanya babysitter itu lagi dengan khawatir.“S-Saya… saya pulang dulu ya, Sus. A-Ada masalah di rumah. S-Saya titip E-Ekky… nanti saya telepon Evan juga buat kasih tahu. S-Saya permisi.”Dengan tubuh masih bergetar Soraya bangkit dari sana. Tampak kebingungan sendiri dengan apa yang dia lakukan. Untungnya sang babysitter tadi dengan sigap mengambilkan tas Soraya yang tertinggal di atas sofa.“Ini, Bu. Nanti ketinggalan.”“O-Oh ya. Makasih ya, Sus. S-Saya pulang dulu.”“Y-Ya, Bu. Hati-hati.”Soraya bergegas meninggalkan unit apartemen itu dengan tubu

  • Anak Selundupan Suamiku   Menyerah atau Mati

    Vino tak bisa menepis perasaan di hatinya. Ia benar-benar yakin kalau memang ada penyusup di antara pegawainya berdasarkan pengamatannya belakangan ini, namun sayangnya ia belum sempat memastikan hal itu sama sekali. Sehingga kini itu jadi ganjalan baru di tengah pekerjaannya.‘Haruskah aku mengambil cuti sejenak untuk sekadar memastikan? Aku benar-benar kepikiran dan khawatir kalau firasat ini benar. Tapi masalahnya kan sekarang lagi banyak kerjaan.’Di saat itu tiba-tiba ia jadi kepikiran tentang apa yang menimpanya saat Fadly berkhianat. Vino sangat ingat bagaimana itu semua itu terjadi tanpa peringatan sama sekali, seperti hujan badai yang datang di siang hari yang awalnya cerah. Vino tak akan pernah melupakan perasaan itu. Ia tak akan pernah lupa rasanya ditikam dari belakang oleh orang begitu ia percayai. Lalu saat tersadar semuanya benar-benar sudah terlambat.‘Enggak. Aku harus memastikannya sekarang. Aku nggak boleh jatuh ke lubang yang sama.’Kala memikirkan itu Vino segera

  • Anak Selundupan Suamiku   Teman Bu Farida

    [SPY: Terima kasih atas uangnya. Aku selalu tahu kamu akan menepati janjimu. Sekarang… berusahalah sebaik mungkin untuk sisa rencanamu itu. Sementara aku… akan segera meninggalkan negeri ini dulu untuk menghambur-hamburkan uang yang kudambakan seperti ini. Jangan menghubungiku lagi karena nomor ini akan kusingkirkan. Dan yang sangkutpautkan aku dengan apapun yang tengah kamu kerjakan. Good luck!]Ratu mematikan layar ponselnya kembali setelah membaca pesan singkat tersebut. Dia lalu melemparkan benda tersebut begitu saja ke atas jok mobil di sampingnya.Omong-omong saat ini perempuan itu kembali berada di jalan yang menghubungkan kompleks perumahan elit yang ditinggali keluarga Bentala menuju jalan raya. Tepatnya beberapa ratus meter dari pos penjagaan di mana sebelumnya dia pernah dua kali mencegat Vino yang hendak pergi bekerja.‘Di sini terakhir kali kita bertemu. Selanjutnya di mana? Aku nggak keberatan kalau harus bertemu denganmu di persidangan atau sebagainya. Yang jelas… kamu

  • Anak Selundupan Suamiku   Aktivitas Pagi Yang Normal

    “Hari ini Bu Farida akan datang lagi untuk mengajar ke rumah ini. Tapi nantinya… setelah kita dapat sekolah lagi, Bu Farida tak akan ke sini lagi. Nala sedih deh kalau memikirkannya,” celoteh Nala di tengah sarapan mereka pagi ini. Di mana hari yang baru dan cerah telah kembali menyapa di rumah kediaman yang penuh cinta ini.“Nggak apa-apa, Kakak. Kan kita akan tetap bertemu dengan Bu Farida di sekolah. Begitu juga dengan guru-guru kita yang lainnya, seperti: Bu Arin, Bu Mega, Bu Helen, Bu --““Dan ibu guru cantik Miss Ratu!”Baik Soraya maupun Vino sama-sama langsung tersedak mendengar ucapan polos Naka itu. Serempak mereka saling berpandangan, sebelum beralih pada kedua bocah yang terus mengobrol dengan riang gembira itu. Sementara Indah juga tampak memasang ekspresi prihatin di wajahnya.“Pokoknya aku udah nggak sabar buat ketemu semua guru dan teman-teman. Aku ingin agar dapat segera sekolah.”“Naka juga, Kak.”Dan akhirnya pembicaraan itu terhenti juga karena kini mereka mulai me

  • Anak Selundupan Suamiku   Rencana Guru Homeschooling

    ‘Soraya benar-benar harus dikasih pelajaran. Dia tak seharusnya cari gara-gara padaku seperti ini.’Setelah diam membisu selama berjam-jam lamanya, setelah dia benar-benar panik akibat serangan tak terduga dari Soraya, di suatu titik Ratu akhirnya menarik kesimpulan. Setelah tadi dia benar-benar hanya diam saja sambil memikirkan apa yang harus dia lakukan di tengah krisis ini.Lalu apa keputusannya?Bukannya merasa kapok dan mundur agar rahasianya itu bisa aman, dia malah berfokus tentang bagaimana caranya memberi pelajaran terhadap Soraya. Sebab Ratu merasa Soraya bukanlah orang yang seharusnya memperlakukannya begini. Sampai kapanpun wanita itu bukanlah tandingannya sama sekali.‘Aku akan membuatnya menyesal karena telah cari gara-gara denganku. Lihat saja, hal yang dia sebut senjata ini pada akhirnya akan berbalik melukai dirinya sendiri.’Berhenti menenggak minuman keras yang terus saja dia masukkan ke dalam tubuhnya, Ratu segera meraih ponselnya untuk menghubungi Fadly. Dia memin

DMCA.com Protection Status