Share

S3| 96. Bersatu Lagi

"Kenapa? Bukankah kami sudah mengabarkan kalau Philip juga selamat?" Louis mendekatkan mukanya ke kamera, menunjukkan keseriusannya.

"Bibi tidak percaya. Dia menuduh kita berbohong agar dia bisa tenang," Kara mengedikkan pundak.

"Dia masih menangis?" Frank akhirnya ikut bicara.

Kara mengangguk. "Padahal, air matanya sudah kering. Tapi dia masih tersedu-sedu."

Bibir Emily mengerucut. "Kenapa Bibi cengeng sekali? Apakah dia tidak malu kepadaku? Aku saja tidak menangis."

"Kamu tidak boleh sombong, Emily. Kasusmu dan Bibi itu berbeda. Mama, di mana Bibi sekarang? Aku mau bicara dengannya."

"Tunggu sebentar."

Saat wajah sembap Barbara terlihat, si Kembar melambaikan tangan. "Halo, Bibi."

Barbara memalingkan muka. "Sudah kubilang, aku tidak mau dihibur oleh siapa pun. Aku hanya mau Philip."

"Bibi yakin tidak mau dihibur oleh kami? Padahal, kami punya sesuatu yang spesial untuk Bibi." Sedetik kemudian, Louis menyikut lengan Frank. "Papa, cepat ganti ke kamera belakang."

Mendengar itu
Pixie

Yang kangen part bahagia, yang kangen part manis-manis, niiih, Pixie kasiiih. Semoga suka ya. Bab berikutnya bakalan lebih dahsyat manisnya. Part siapakah itu? Tunggu nanti siang.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
gemezzzz.. mksh thor happy dehhh
goodnovel comment avatar
Monika Anastasia Khim
Uwuuhhhh melelehh...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status