Share

29. Kekhawatiran yang Tulus

Kara mengenakan kemeja putih dan rok hitam. Rambutnya dikuncir rapi, persis seperti anak magang. Frank dapat menebak dengan mudah bahwa Kara sedang mencari pekerjaan.

“Sekretaris bodoh itu ... dia telah menyelamatkanku?”

Ia mendesah tak percaya. Namun, setelah mengeraskan rahang, ia bangkit dengan raut dingin.

“Apa yang kau lakukan di kursiku?”

Kara menoleh. Tangannya berhenti mencatat, tetapi perhatiannya tetap tertuju pada telepon yang tersangkut di antara leher dan pundaknya. Setelah panggilan berakhir, barulah ia menghampiri Frank bersama selembar kertas.

“Apakah Anda sudah membaik, Tuan?”

Kekhawatiran Kara terdengar tulus. Frank nyaris terenyuh.

“Sudah.” Tidak ada ucapan terima kasih yang menyusul.

“Syukurlah,” gumam Kara tak terduga. Kemudian, ia menyerahkan kertas di tangannya.

“Saya hendak pergi tadi. Tujuan saya kemari hanya untuk mengamb

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Othe Fenty
selalu ada ancaman
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
sangat menarik. aku suka
goodnovel comment avatar
Elly Makagiansar
Begitulah sikap orang kaya, cerita yang menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status