Share

135. Aku Benar-Benar Sudah Lelah

Kara berusaha mengatur napas. Kepalanya bergerak-gerak mengimbangi desakannya. “Aku juga tidak tahu, Bu. Pikiran itu datang begitu saja, sama seperti perasaan ini. Aku juga tidak mengerti.”

“Sadarlah, Kara. Laki-laki itu sudah menghancurkan hidupmu. Dia sudah pernah meninggalkanmu. Kau masih berani menaruh harapan padanya?”

Kara menggigit bibir. Ia tidak tahu jawaban apa yang tepat. Ketika melihat sang ibu mendesah kecewa, ia akhirnya memilih kejujuran.

“Bukankah Ibu pernah bilang kalau aku tidak harus selalu tegar? Kalau aku ingin menangis, menangis saja. Mungkin, aku sudah benar-benar lelah, Bu.”

Setetes kesedihan kembali meleleh di pipi Kara. Susan cepat-cepat mengalihkan pandangan. Ia tidak bisa berpikir jernih jika melihat kepedihan putrinya.

“Selama empat tahun lebih, aku menanggung semuanya sendiri. Ya, Ibu memang selalu membantuku, tapi ....” Kara tidak tahu harus bagaimana menjelaskan porsinya tanpa menyinggung sang ibu.

“Tapi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Efri Ef
bagus kara,, pikirkan kebahagiaan mu dan anak2 mu,,Frank juga Ndak terlalu bersalah,,bagus lh klw Susan sdh merestui,, perjuangkan cinta kalian...
goodnovel comment avatar
Nunu Alfi
setelah penuh airmata membaca di bab2 ini akhirnya restumu mama susan trimakasih..dan trimakasih thor ceritamu mengaduk aduk kalbu
goodnovel comment avatar
Monika Anastasia Khim
Banyak banget bawangnya thorr T.T
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status