Share

Dhira Marah-marah

Kondisi Renata semakin membaik. Dia sudah tidak lagi mengalami kram dan kondisi bayinya pun baik dan tumbuh sebagaimana mestinya.

“Bagaimana kabar si kecilku?” Evan langsung memeluk sambil menciumi perut Renata yang mulai keras dan sudah terasa sedikit besar.

“Dia merasa sesak karena ayahnya main peluk di pagi hari,” seloroh Renata kemudian diakhiri tawa.

Evan gemas karena istrinya malah bercanda. Dia mencium perut Renata kemudian mencium bibir istrinya hingga berhenti tertawa.

“Masih sering kencang?” tanya Evan kemudian.

“Sudah tidak. Sepertinya dia semakin rileks di dalam,” jawab Renata kemudian.

“Aku tidak sabar menunggunya besar, kemudian lahir,” ujar Evan kemudian.

“Aku pun,” balas Renata sambil mengusap pipi Evan, lantas mencium bibir suaminya itu.

“Bangunlah, aku harus menyiapkan keperluan anak-anak sekolah,” ujar Renata meminta suaminya bangun.

Meski Renata tidak bisa mengantar Dhira dan Dharu, tapi setiap pagi selalu berusaha mengurus semua keperluan Dhira dan Dharu. Renata h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status