Orang bertopeng masih menahan amarahnya selama beberapa hari ini, juga karena masih ada yang bisa dimanfaatkan dari kedua belah pihak.Sekarang orang bertopeng masih bisa berinteraksi dengan Samuel, bukan langsung membunuhnya, juga karena Caden masih belum tiba.Sasaran orang bertopeng hari ini adalah Caden!Hanya saja, orang bertopeng telah melibatkan Baby dalam rencananya melawan Caden. Mana mungkin Samuel akan tinggal diam lagi?Baby sudah dalam bahaya. Mana mungkin dia bisa tinggal diam, pergi membalas dendamnya kepada Tony?Baby adalah orang yang paling Samuel cintai di dunia ini. Rasa sayangnya Samuel terhadap Baby, bahkan telah melampaui rasa sayang Samuel terhadap dirinya sendiri.Bukan berarti Samuel telah melupakan semua yang telah menimpa keluarganya! Hanya saja, dia tidak bisa membiarkan Baby begitu saja. Dia mesti menyelamatkan Baby duluan, baru pergi membalaskan dendamnya!Pembalasan dendam masih bisa ditunda! Baby … mesti segera diselamatkan!Saat orang yang berhasil men
Pembagian tugas Samuel dan Caden sangat saksama. Fokus Samuel tertuju pada diri Baby. Dia mesti beraksi di kala ada kesempatan!Caden menjadi sasaran tembak, bertarung habis-habisan melawan para preman itu! Gerakannya cepat, brutal, dan tepat, seperti binatang buas yang sedang mengamuk saja!Sementara itu, orang itu berdiri di tingkat 2 dengan tangan di belakang. Perhatiannya terus tertuju pada diri Caden. Sasarannya hari ini adalah Caden.Orang bertopeng juga tidak buru-buru. Dia menyaksikan perkelahian sengit Caden dengan sekelompok anak buahnya, bagai sedang menyaksikan sebuah pertunjukan saja.Bahkan ….Saat orang bertopeng menyadari Caden dalam bahaya, dia juga berteriak memperingati Caden untuk lebih berhati-hati. Saat merasa pukulan Caden sungguh bagus, orang bertopeng akan bertepuk tangan dan menyorakinya!Caden menyadari tingkah aneh dari diri orang itu. Setelah Caden berhasil melawan beberapa orang, Caden mengangkat kepala untuk menatapnya selagi orang-orang belum datang meny
Orang bertopeng mengeluarkan sebilah pisau, lalu memainkannya di samping Baby.“Sewaktu kecil dulu, kamu suka menggores tubuhmu sendiri, tapi lukamu itu nggak seru, cuma melukai permukaan kulitmu saja. Begini saja, aku akan tentukan berapa besar tenaganya. Kamu boleh memilih untuk menggores dirimu sendiri atau menggoresnya. Sebenarnya … sst ….”Belum sempat ucapan selesai dilontarkan, tiba-tiba pergelangan tangan orang bertopeng terkena hantaman batu! Pisau otomatis jatuh ke lantai.Caden memperingati dengan sinis, “Jauhi dia!”Orang bertopeng menatap Caden dengan sedikit kaget. “Beraninya kamu turun tangan sama aku? Apa kamu nggak sadar dengan kondisi saat ini? Dia ada di tanganku. Aku bisa membunuhnya kapan saja!”Tatapan Caden sangat dingin. “Coba kamu pikir dulu, kenapa aku berani berbuat seperti ini!”Orang bertopeng merasa bingung. “Kenapa?”Caden bertanya kembali, “Bukannya kamu sangat memahamiku? Apa kamu nggak tahu aku nggak akan melakukan serangan tanpa persiapan penuh?”Tata
Bagian perut Samuel terkena tembakan peluru. Dia tidak bisa membangkitkan tubuhnya lagi!Hati Caden sungguh terasa tegang. Matanya disipitkan. Dia segera mengarahkan senjatanya ke sisi penembak, lalu melakukan tembakan sebanyak 3 kali!Penembak jatuh dari tingkat atas. Saat ini, dia sudah kehilangan napasnya.Caden segera berlari ke sisi Samuel. Darah segar sudah membasahi pakaian Samuel, bahkan sudah menyebar ke sisi lantai.Caden buru-buru melepaskan pakaiannya untuk menyumbat cedera, memperlambat kecepatan alir darah.Pada saat ini, Samuel menggenggam pergelangan tangan Caden. Kemudian, tangannya yang satu lagi menunjuk ke sisi Baby. Suaranya terdengar lemah. “Jangan urus aku! Cepat … cepat bawa Baby tinggalkan tempat ini. Bom akan segera meledak! Bawa … dia pergi … cepat!”Jakun Samuel bergerak. Hatinya terasa kalut.“Bom nggak akan meledak. Sekarang Baby juga sudah aman.”Samuel merasa bingung.Caden segera berkata, “Sekarang Baby sudah aman. Kamu jangan bicara lagi. Sekarang dokt
Iya! Papa sangat mencintai Baby! Sangat amat mencintai Baby!Hanya saja … Papa juga bersalah kepada Baby. Papa telah ingkar janji.Malam ini, Papa tidak bisa menemani Baby untuk makan malam bersama. Ke depannya, Papa juga tidak bisa menemanimu lagi.Papa juga tidak bisa menemani Baby untuk melihat panda, tidak bisa membawa Baby untuk liburan lagi.Sebelumnya Papa janji akan mengajari Baby berenang dan tinju. Papa juga berjanji akan menemani Baby untuk mempersiapkan ujian masuk universitas, lalu mengantar Baby ke tangan suami Baby ….Papa bahkan pernah berpikir, kelak setelah kamu melahirkan anak, Papa bersedia untuk menjadi kakek rumah tangga. Papa akan menggunakan semua waktu Papa untuk menjaga anakmu. Hehe ….Janji Papa terhadap Baby terlalu banyak. Hanya saja, tidak ada yang berhasil Papa tepati.Papa sungguh menyesal. Jika tahu perpisahan akan datang terlalu awal, Papa pasti tidak akan meninggalkan Desa Baiza. Dalam waktu 5 tahun ini, Papa sudah berpisah 2 tahun dengan Baby. Papa
Di dalam pabrik, anggota tim medis sudah selesai melakukan penanganan darurat terhadap cedera Samuel. Mereka hendak segera membawanya ke rumah sakit, tetapi Samuel malah menolak.“Jangan repot-repot lagi. Sudah nggak ada gunanya lagi. Sudah nggak bisa diselamatkan lagi.”Usai berbicara, Samuel langsung melihat Caden dan bergumam, “Waktuku hanya sisa sedikit saja. Biarkan aku melewati sisa waktuku dengan tenang. Ada yang ingin aku bicarakan dengannya.”Tim medis tidak berbicara. Para polisi yang berdiri di samping juga terdiam.Caden berjalan mendekat, lalu bertanya pada dokter, “Apa masih ada harapan lagi?”Dokter menggeleng dengan langsung. Cedera yang diderita Samuel tergolong sangat serius. Sudah syukur Samuel tidak langsung meninggal di tempat.Kening Caden berkerut. “Kalau begitu, jangan siksa dia lagi. Biarkan aku ngomong berdua sama dia.”Tim medis mengangguk, lalu meninggalkan tempat.Kedua polisi merasa ragu sejenak. Mereka juga tidak berbicara lagi, langsung berjalan pergi.S
Samuel menghela napas dengan penuh kecewa.“Sayangnya, kelak aku nggak bisa menemaninya lagi. Kami mesti berpisah untuk selamanya. Aku sungguh nggak merelakannya. Ketika kepikiran nggak bisa bertemu dengannya lagi, aku … aku sungguh merasa sakit hati.”Mata Samuel mulai basah. Mungkin karena terlalu banyak bicara atau karena terlalu sedih, napasnya semakin kencang lagi. Dia menarik napas dalam-dalam, takut dirinya akan meninggal pada 1 detik kemudian. Dia pun bergegas berkata pada Caden, “Baby sangat suka dengan kelinci pemberianmu. Tapi kelinci itu mati dalam kebakaran. Kamu jangan kasih tahu dia kalau kelincinya sudah mati, aku … juga belikan kelinci yang sama persis untuknya.”“Tadinya aku ingin diam-diam menukarkannya. Tapi sekarang sudah nggak usah lagi. Nanti malam akan ada yang mengantar kelinci baru. Kamu kasih tahu Baby kalau kelinci itu … Angel-nya ….”Caden mengangguk. “Oke.”“Selain itu, selama beberapa tahun ini Baby tinggal di Desa Baiza. Dia nggak pernah pergi ke tempat
Caden terbengong di tempat.Kali ini, napas Samuel semakin buru-buru lagi. “Mereka … mereka … mereka ….”Belum sempat Samuel mengatakannya, tiba-tiba tidak terdengar gerak-gerik lagi.Kedua mata Caden disipitkan. Dia segera menjerit, “Dokter!”Dokter dan polisi di dekat sana langsung berlari ke sisi mereka!Dokter segera memeriksa Samuel. Dia menggeleng, lalu berkata, “Sudah meninggal.”Caden terdiam membisu. Sebenarnya Caden bukan terkejut karena kabar kematian Samuel. Sebab, dia memang tahu nyawa Samuel sudah tidak lama lagi. Hanya saja, kenapa Samuel tiba-tiba mengungkit masalah orang tua kandungnya Naomi? Apa maksudnya?Apa karena Samuel sudah ingin meninggal, jadi dia ingin memberi tahu semua rahasianya kepada Caden? Atau karena orang misterius memiliki hubungan dengan orang tua kandungnya Naomi?Saat Caden sedang berpikir, tiba-tiba Naomi berlari ke dalam. Ketika melihat Samuel yang berbaring di atas lantai, napasnya langsung terasa sesak. Dia melebarkan matanya.Caden langsung m
Jika bukan Joseph yang terus berusaha membujuk Maria makan, mungkin Maria sudah mati kelaparan. Joseph berkata sembari terisak, "Oke. Kita makan."Hayden merasa kasihan pada Joseph. Dia menggandeng tangan Joseph sambil berujar, "Kakek juga belum makan, ya? Nanti kita makan sama-sama.""Oke. Kita makan sama-sama," balas Joseph. Dia segera memerintah pelayan untuk menyiapkan sarapan, lalu menambahkan, "Kalian masak lebih banyak, keluarga Hayden pasti belum makan. Siapkan pelayanan sesuai standar untuk menyambut tamu terhormat."Joseph tidak memedulikan status keluarga Hayden. Orang yang bisa menghibur Maria adalah penyelamat dan tamu terhormat Joseph.Keenan masih berdiri di ruang tamu. Melihat ekspresi Joseph dan Maria yang gembira, ekspresinya menjadi dingin. Tadi Keenan mendengar mereka menyukai Hayden karena teringat pada putri mereka.Apa pun yang berkaitan dengan putri mereka pasti bisa membuat mereka senang. Namun, Joseph dan Maria malah mengatakan mereka menganggap Keenan sebagai
"Kakek, apa aku boleh telepon mamaku supaya dia bisa jemput aku? Aku nggak mau pergi ke kantor polisi. Aku takut bertemu penculik itu lagi di jalan," ucap Hayden sambil memandang Joseph."Oke," sahut Joseph sembari mengangguk. Permintaan Hayden memang sesuai dengan keinginannya.Maria tidak menangis lagi karena Hayden. Bahkan, Maria sangat gembira. Tentu saja, Joseph berharap Hayden tidak pergi agar bisa menemani Maria.Joseph bertanya dengan ekspresi lembut, "Apa kamu tahu nomor telepon orang tuamu?""Tahu. Aku telepon mamaku sekarang," jawab Hayden.Tiba-tiba, Braden menelepon. Hayden tidak bisa pergi, jadi dia terpaksa menjawab panggilan telepon di depan Joseph. Hayden segera menjelaskan kondisinya terlebih dahulu untuk mencegah Braden mengungkapkan rencana mereka.Hayden berkata, "Kak, aku dibawa penculik ke tempat asing. Tapi, kalian nggak usah khawatir. Aku aman. Di sini ada kakek yang baik dan nenek yang cantik, mereka sangat ramah. Beri tahu Mama, jadi dia bisa jemput aku."Bra
Ketika melihat sosok sang nenek yang begitu malang, Hayden sungguh merasa sakit hati. Betapa inginnya dia memberi tahu kenyataan kepada Maria. Hayden ingin memberitahunya bahwa Naomi masih hidup. Sekarang Naomi pun sedang berada di Kota Haidi! Namun, demi melangsungkan rencananya, Hayden terpaksa menahan! Hayden hanya bisa berkata dalam hatinya, ‘Nek, kamu yang sabar, ya. Mamaku sudah kembali. Bisa jadi saat ini dia sedang perjalanan kemari. Dia akan segera menemuimu.’Hayden mengusap ingusnya. Baru saja dia berencana ke lantai atas untuk menghibur Maria, seorang pelayan wanita datang dengan menyuguhkan semangkuk.“Tuan, ini sup buat Nyonya.”Kening Hayden berkerut. Jadi, ini sup beracun itu?Keenan juga kemari. Ketika melihat Maria sedang menangis, dia berbicara dengan berlagak kasihan, “Ada apa dengan Bibi? Apa dia jatuh?”Sambil berbicara, Hayden sambil hendak berjalan ke lantai atas. Raut wajah Hayden menjadi muram. Dia sengaja menjulurkan kakinya, lalu “gedebum”!Keenan terjatuh
Di dalam gedung utama, Maria masih sedang menangis dan merengek ingin mencari putrinya di dermaga.Saat ini, Joseph sedang membujuk Maria. Dia telah terluka, jadi dia tidak boleh ke dermaga.Usai mendengar ucapan Hayden, dia menenangkan Maria terlebih dahulu, kemudian baru meninggalkan kamar untuk mencari tahu situasi.Ketika melihat Hayden, hati Joseph langsung berdegup kencang! Dalam sekilas mata, wajah anak ini sungguh mirip dengan putrinya! Wajah Hayden sungguh mirip dengan Caden, tetapi ada sedikit kemiripan dengan Naomi. Bagaimanapun, dia itu dilahirkan oleh Naomi.Joseph spontan teringat Naomi ketika masih kecil dulu. Rasa familier itu tumbuh di hatinya. Saat dia belum sempat bertanya, Hayden langsung menangis histeris. Dia berlari pergi memeluk paha Joseph!“Kakek, selamatkan aku! Ada orang jahat yang ingin menangkapku. Huhuhu ….”Joseph merasa kaget. Ketika melihat gambaran ini, asisten langsung maju hendak menarik Hayden. Ingus dan air mata bocah ini telah mengotori celana
“Ini adalah cara teraman yang kepikiran olehku.”Kening Lisa berkerut. Dia terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu, ikut apa katamu saja. Aku akan menyiksanya selama 3 sampai 5 bulan lagi! Apa racunnya sudah dipersiapkan?”“Sudah dipersiapkan semuanya.”“Kalau begitu, kamu turun tangan hari ini. Aku nggak ingin menunda sehari pun lagi!”Semalam sikap Joseph sungguh membuat Lisa terasa sedih. Sekarang dia ingin segera menghabisi Maria!Begitu Maria meninggal, perhatian Joseph otomatis akan beralih ke dirinya!Si pria muda mengangguk. “Oke, aku akan segera atur. Kebetulan Joseph menyuruh orang memasak sup untuknya. Ini adalah kesempatan bagus untuk menaruh racun.”“Kalau begitu, ayo, cepat ke sana!”“Emm!”Si pemuda membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi. Lisa menghentikannya. “Keenan, setelah semuanya berhasil nanti, aku pasti akan beri kamu keuntungan.”Keenan adalah tamatan kedokteran yang disubsidi oleh Joseph sejak kecil. Joseph menganggap Keenan sebagai putra angkatnya. Si
Majikan dan pelayan ini tidak menyadari ada orang di atas pohon.Lisa mendengus dingin. “Padahal tubuhnya sudah ditusuk ratusan jarum, dia masih saja mau keluar lagi. Sepertinya semalam aku terlalu lembut sama dia! Seharusnya kutusuk sampai tulang kakinya patah. Dengan begitu, seumur hidupnya dia nggak bisa berdiri lagi. Dia hanya bisa merangkak bagai anjing yang kehilangan kakinya saja!”Pelayan menimpali, “Aku dengar-dengar kalau ingin membuat seseorang merasa sakit setengah mati, kita bisa menabur garam di atas luka tusukan itu. Biar rasa sakit di tubuhnya bertambah berkali-kali lipat!”“Ide bagus! Lain kali kita coba, ya. Biar wanita murahan itu rasakan! Siapa suruh dia berani menggoda Joseph! Dasar siluman rubah! Sudah gila, tapi tetap saja genit!”Ketika kepikiran sikap Joseph terhadap Maria semalam, amarah Lisa langsung membara! Gara-gara masalah ini, semalam dia tidak bisa tidur hingga tengah malam. Hatinya benar-benar terasa sakit! Dia melampiaskan api di hatinya ke diri Maria
Saat hampir tiba di dermaga, Braden berpikir sejenak, lalu bertanya, “Ayah, setelah kita bertemu Nenek, apa kita akan langsung mengakuinya?”Caden tahu apa yang sedang dipikirkan Braden. Mereka perlu menyelidiki latar belakang Keluarga Howie lagi. Akan lebih bagus jika mereka tidak berterus terang terlebih dahulu. Dengan tidak terbongkarnya identitas mereka, mereka pun akan lebih gampang dalam beraksi.Hanya saja, Caden tidak langsung mengungkapkan pendapatnya, melainkan menoleh untuk melihat Naomi, membiarkan dia membuat keputusan sendiri.Naomi berkata dengan mengerutkan keningnya, “Aku lihat kondisinya dulu.”Satu-satunya hal yang menjadi pertimbangan Naomi adalah masalah kesehatan Maria. Ibunya sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Ketika melihatnya, dia pasti akan sangat emosional.Bagi pasien yang memiliki penyakit mental, tidaklah bagus untuk terlalu emosional. Nantinya kondisi mereka malah akan semakin buruk lagi.Caden mengangguk. “Kita lihat sikon saja.”Tidak masalah juga
Amarah Joseph meledak. “Apa kamu lupa semua ajaran Papa dan Mama? Dasar berengsek!”Raut wajah Joshua berubah muram. Dia kelihatan sangat marah.“Kamu memang nggak tahu diri. Intinya, sekarang aku sudah membujukmu, ke depannya kamu jangan menangis untuk minta bantuanku lagi! Aku pasti nggak akan membantumu!” Usai berbicara, Joshua mendengus dingin, lalu berjalan pergi.Anggota Keluarga Howie lainnya juga meninggalkan tempat.“Kalau kamu nggak bisa diajak kompromi, sampai ketemu di rapat umum pemegang saham 3 hari kemudian!”Mereka semua meninggalkan tempat dengan rasa benci dan arogan. Sepertinya mereka semua lupa, siapa yang sudah membesarkan mereka selama beberapa tahun ini? Mereka juga lupa siapa yang merintis Perusahaan Pelayaran Howie. Padahal mereka sudah menikmati hasilnya, sekarang mereka masih merasa tidak puas, ingin meminta lebih banyak keuntungan lagi! Dasar serakah dan berhati dingin! Mereka memang sekelompok orang yang tidak punya hati!Joseph duduk di tempat dengan mengg
“Kalian ini namanya sedang mempertaruhkan masa depan Keluarga Howie dan juga rasa percaya negara! Kalau kalian bertransaksi dengan iblis, kalian pun akan berada di bawah kendali mereka. Kemudian, Perusahaan Pelayaran Howie bukan lagi milik Keluarga Howie! Kalian pasti mengerti, tapi kalian masih saja bersikeras ingin melakukannya!”“Demi keuntungan sendiri, kalian bahkan nggak memedulikan keturunan kalian lagi. Kalian sungguh memalukan!”Senior dan anggota Keluarga Howie lainnya merasa malu ketika mendengar ucapan Joseph. Salah satu dari mereka berkata dengan gusar, “Kamu nggak usah omong kosong sama kami. Hari ini kami mencarimu karena ingin memberimu kesempatan, bukan datang untuk memelasmu! Kalau kamu mendengar apa kata kami, hubungan kita juga nggak akan menjadi tegang. Kamu masih bisa melindungi harga dirimu!”“Kalau kamu masih bersikeras, kamu bukan hanya nggak bisa mempertahankan Perusahaan Pelayaran Howie saja, kamu juga nggak bisa menjaga reputasimu lagi! Bisa jadi kamu juga a