Para tamu terus berkomentar."Astaga, kembar empat! Semuanya sangat tampan! Aku benar-benar iri, pantas saja belakangan ini suamiku terus desak anakku lahirkan cucu untuknya. Aku juga mau cucu.""Tapi, kudengar selain Rayden, 3 anak yang lain dibesarkan Naomi. Dia cuma wanita biasa, tapi dia pandai merawat anak-anaknya sehingga mereka terlihat begitu berkelas.""Harus diakui Naomi memang pandai merawat anak-anaknya."Mendengar ucapan orang-orang itu, anggota Keluarga Pangestu merasa tidak senang. Salah satu dari mereka mengomentari, "Mereka beruntung mewarisi gen Keluarga Pangestu makanya begitu tampan. Apa hubungannya dengan Naomi?"Orang-orang terdiam. Mereka diam-diam membatin, 'Keturunan Keluarga Pangestu sangat banyak. Tapi, nggak semua punya tampang yang menonjol seperti keempat anak ini.'Naomi hanya fokus kepada anak-anaknya. Dia sama sekali tidak mendengarkan komentar orang-orang. Naomi buru-buru menghampiri anak-anaknya.Hayden dan Jayden menghambur ke pelukan Naomi sembari m
Naomi menahan napas. Dia terbelalak. Ternyata pria di depannya ini adalah Caden? Jadi, dia adalah suami yang selama ini ingin diceraikan Naomi?Naomi tidak percaya. Dia bertanya lagi, "Bukannya ... nama kamu Cayden?"Caden merasa bersalah. Dia menyahut, "Maaf, sebelumnya aku membohongimu."Naomi menghela napas dan memastikan, "Kamu ... kamu itu presdir Grup Pangestu, Caden?""Iya," sahut Caden.Naomi terpaku di tempat. Dia memandangi Caden dengan mata membelalak. Naomi sangat terkejut hingga tidak bisa berkata-kata lagi.Jantung Naomi berdetak kencang. Seketika Naomi tidak tahu harus marah atau senang. Demi bercerai dengan Caden, Naomi terus mencari berbagai cara dan merasa gundah setiap hari. Akan tetapi, Caden malah membohonginya.Hanya saja, sekarang Naomi baru tahu ternyata pria yang disukainya adalah suaminya. Ini kabar gembira! Sebelum Naomi memutuskan untuk menendang Caden atau memeluk Caden sambil menciumnya, tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang. "Istri Pak Caden datang
Keluarga Pangestu sudah memendam amarah begitu lama dan menghabiskan banyak uang untuk Keluarga Tandi. Mereka juga mengeluarkan uang untuk mengadakan acara ini. Tentu saja mereka sangat menantikan momen ini. Anggota Keluarga Pangestu meluapkan amarah mereka."Wanita ini memang nggak tahu statusnya atau sengaja mempermalukan Caden dan Keluarga Pangestu?""Aku rasa dia memang sengaja datang untuk memprovokasi Cynthia! Pelakor zaman sekarang memang makin nggak tahu malu! Istri sah belum buat perhitungan dengan dia, tapi dia sudah cari masalah dulu!""Keluarga kaya nggak kekurangan anak. Jangan harap dia bisa menaikkan statusnya dengan anak haram! Rencananya pasti gagal! Keluarga Pangestu nggak akan mengakui anak haram itu!"Naomi langsung marah begitu mereka menjelek-jelekkan anaknya. Dia menampar wanita yang berbicara tadi dan memarahi, "Beraninya kamu menghina anak-anakku!"Semua orang tertegun. Wanita yang ditampar itu memegang wajahnya dan berkata seraya menangis, "Kalian semua lihat,
Cynthia menangis. Sonia berteriak, "Kamu nggak usah takut pada dia! Semua anggota Keluarga Pangestu menyokongmu! Kamu bilang saja dengan lantang dia itu apa!"Anggota Keluarga Pangestu yang lain menimpali, "Benar, bilang saja!"Cynthia berujar dengan geram sambil berlinang air mata, "Memangnya kenapa kalau kamu itu istrinya Caden? Kamu sudah merebut posisiku! Seharusnya aku yang menikah dengan Caden!"Naomi adalah istri Caden? Anggota Keluarga Pangestu, para tamu, serta Dylan dan teman-temannya sangat terkejut. Apalagi Caden. Keempat anak Naomi dan Caden tersenyum, sudah saatnya mengungkap kebenaran.Naomi mengabaikan Cynthia, dia memandang anggota Keluarga Pangestu sembari berkata, "Kalian sudah dengar, 'kan? Sebenarnya siapa yang jadi pelakor? Kalian bilang mau bela kebenaran, jadi menurut kalian istri sah yang salah dan pelakor yang benar? Aku benar-benar kagum dengan pemikiran kalian!"Naomi menegaskan, "Sekarang aku beri tahu kalian, bukan kalian yang nggak izinkan aku dan anak-an
Itu berarti semua tenaga dan uang yang dihabiskan Keluarga Pangestu untuk mencari Cynthia menjadi sia-sia. Bahkan, mereka membantu Keluarga Tandi membayar utang dalam jumlah yang banyak.Keluarga Pangestu berniat mempermalukan Naomi dengan status istri sah Cynthia. Alhasil, mereka yang dipermalukan.Acara yang megah ini khusus diadakan untuk Caden dan Naomi, tetapi akhirnya Keluarga Pangestu malah menjadi pemeran utama. Mereka menjadi bahan tertawaan orang-orang dari kalangan atas. Mereka benar-benar tolol!"Astaga!" teriak Zaskia. Dia pingsan lagi.Anggota Keluarga Pangestu yang lain juga menyadari nasib mereka yang tragis. Mereka menangis histeris. Tadi mereka masih begitu semangat, sekarang mereka benar-benar lemas. Semua anggota Keluarga Pangestu sadar mereka sangat bodoh.Tony juga terperangah. Bahkan dia ingin mati saat mendengar komentar orang-orang. Tony menegaskan, "Ayo, pergi!"Tony menyuruh Melvin untuk membawanya pergi meninggalkan acara. Dia tidak ingin berlama-lama di tem
Staf dari kantor catatan sipil tiba-tiba datang. Dia tampak buru-buru. Kemarin Caden menyuruh kantor catatan sipil membuat akta nikah secepatnya saat tengah malam.Caden juga meminta akta cerainya harus disiapkan pagi ini. Alhasil, ada sedikit masalah di kantor catatan sipil sehingga akta nikah baru selesai dibuat.Atasan terus menunggu Caden datang untuk mengurus prosedur perceraian, tetapi Caden tidak datang. Dia takut menyinggung Caden, jadi dia mengutus bawahan untuk mengantar akta nikah.Dengan begitu, Caden tidak bisa menyalahkan kantor catatan sipil karena tidak mendapatkan akta cerai. Caden sendiri yang tidak datang.Staf yang datang merupakan pemuda berusia 20-an tahun. Dia terlihat sangat polos. Staf itu berucap, "Pak Caden, akta nikah sudah selesai dibuat. Coba lihat, kamu bisa cerai sesegera mungkin."Caden masih belum menenangkan dirinya. Dia bertanya, "Nama istriku Naomi?"Staf tersebut tertegun sejenak, apa Caden tidak tahu nama istrinya? Dia melihat akta nikah dan menya
Semua masalah sudah berlalu. Yang penting selanjutnya Caden menyayangi Naomi selamanya. Naomi sudah banyak mengalami penderitaan, jadi dia pantas menikmati kebahagiaan.Jayden yang sensitif menangis. Hayden segera menyeka air matanya dan bertanya, "Jayden, kenapa kamu menangis?"Jayden menyahut sembari terisak-isak, "Nggak tahu. Aku ... ingin menangis lihat Papa senang."Hayden menghela napas, lalu menimpali, "Kalau aku hajar dia sampai menangis, kamu senang, nggak?""Jangan pukul Papa," balas Jayden.Hayden mencebik sambil memandang Caden yang berdiri di bawah layar. Jelas-jelas dia terharu, tetapi dia tetap mengkritik, "Memalukan, dia seperti orang bodoh. Jangan bilang aku kenal dia."Dylan dan lainnya berdiri di sudut seraya merokok. Saat melihat Caden termenung tadi, mereka masih berniat bercanda dengannya. Saat melihat Caden menggila sekarang, mereka tiba-tiba terdiam.Edward menjepit rokok di jarinya seraya berkomentar, "Aku ingat terakhir kali Caden begitu senang waktu Rayden me
Staf dari kantor catatan sipil tidak pernah melihat kejadian seperti ini. Dia juga terlalu gugup sehingga tidak bisa berpikir jernih. Melihat Caden hendak pergi, staf itu mengejarnya dan bertanya, "Pak Caden, apa kamu jadi cerai? Kita sudah mengurus semuanya, jadi kamu bisa cerai kapan saja."Mendengar ucapan staf, Dylan langsung mematikan rokoknya dan menghampiri staf itu. Dia memarahi, "Sialan, kamu bodoh, ya?"Dylan dan teman-temannya menutup mulut staf, lalu menariknya ke sudut dan mengamatinya. Staf itu bertanya dengan gugup, "Ke ... kenapa?"Dylan bertanya seraya menyipitkan matanya, "Kamu pasti baru lulus kuliah, 'kan?"Staf menjawab, "Iya. Aku baru magang 2 bulan. Bagaimana kamu bisa tahu?"Dylan tersenyum dan menyahut, "Tatapanmu menunjukkan kamu sangat bodoh."Staf tersebut kebingungan. Edward menimpali sambil tersenyum, "Dia puji kamu polos. Kamu belum pernah pacaran, ya?"Staf berucap, "Be ... belum.""Pantas saja," balas Edward."Ha?" sahut staf.Edward menambahkan, "Panta
Lisa terbelalak. Dia menunjuk Hayden sembari berucap, "Kamu ...."Hayden yang melempar kotoran kucing itu. Hayden tertawa dan menimpali, "Nggak usah berterima kasih padaku. Seharusnya kamu berterima kasih pada baskom itu. Kalau bukan karena baskom, mungkin kamu sudah mati tenggelam.""Kamu hanya bisa andalkan baskom yang terapung itu. Setelah sembuh, kamu harus menyembah baskom itu. Tapi, aku penasaran. Kotoran kucing enak, nggak?" lanjut Hayden.Tubuh Lisa gemetaran. Dia melihat pelayan pribadinya dan berujar, "Mati ...."Pelayan langsung paham. Lisa memerintahkannya untuk membunuh Hayden. Sekarang pelayan juga membenci Hayden.Pelayan menyahut seraya mengangguk, "Nyonya, jangan marah. Masalah di sini begitu heboh. Orang di gedung utama mengabarkan Naomi mau datang cari anaknya. Maria nggak mau berpisah dengan Naomi sehingga ikut keluar dari gedung utama, kesempatan kita sudah datang."Lisa memerintah dengan geram, "Cepat bertindak!"Pelayan melihat pengawal dan memberi isyarat kepada
Sudut bibir Rayden berkedut saat melihat foto Lisa. Hanya Hayden yang bisa memikirkan cara aneh seperti ini untuk memberi seseorang pelajaran.Rayden menyadari Hayden sangat tertarik pada kotoran. Saat memberi pelajaran pada anggota Keluarga Pangestu di Kota Jawhar, Hayden juga memakai cara ini.Sepertinya, Jayden dan Baby juga tertarik. Setiap mengungkit tentang hal ini, mereka berdua akan tertawa terbahak-bahak. Apa semua anak-anak normal memang tertarik pada hal itu?"Serahkan padaku," sahut Rayden. Ini adalah hal yang sangat mudah baginya.Lisa belum keluar dari danau, tetapi kabar mengenai anggota Keluarga Khoman yang suka makan kotoran kucing sudah tersebar di Kota Haidi.Awalnya semua anggota Keluarga Khoman kebingungan, lalu mereka murka. Mereka menelepon Lisa. Namun, Lisa tidak menjawab panggilan telepon. Jadi, mereka menelepon Keenan untuk menanyakan kondisinya.Keenan yang mendapatkan kabar bergegas pergi ke gedung bagian barat. Dia juga kebingungan. Keenan mendengar ada see
Lisa berpikir sejenak sebelum berucap, "Pilih anak yang bernama Hayden itu. Dari beberapa anak Naomi, dia yang diculik. Itu berarti dia paling bodoh dan gampang dihadapi.""Oke," ujar pelayan. Kemudian, dia memberi instruksi kepada kaki tangan mereka.Lisa bersandar di kursi, lalu memejamkan mata untuk menenangkan dirinya. Mulut Lisa terasa hambar, jadi dia hendak mengambil buah.Alhasil, Lisa memegang sesuatu yang lembek. Dia terkejut. Lisa membuka matanya dan melihat ke arah piring buah. Seekor binatang menatap Lisa.Lisa tertegun sejenak. Wajahnya memucat. Dia melompat dari kursi dan berteriak. Tiba-tiba muncul seekor tikus besar di piring buah.Begitu Lisa berteriak, tikus itu langsung melompat ke tubuhnya. Lisa merasa takut dan jijik. Dia segera mundur dan menjerit, "Kenapa tiba-tiba ada tikus? Cepat pukul tikusnya!"Beberapa pelayan juga merasa jijik. Mereka panik dan tidak berani maju. Tikus terus memanjat tubuh Lisa dan naik ke kepalanya. Lisa yang ketakutan setengah mati terus
Hayden dan Putih berkeliling di halaman, lalu datang ke gedung bagian barat. Melihat Lisa yang berada di gazebo dekat danau, Hayden menggertakkan giginya dan berujar, "Putih, ayo."Putih langsung melompat ke rerumputan dan masuk ke danau. Kala ini, Lisa sedang menenangkan diri di gazebo.Namun, Lisa malah makin marah setelah melihat berita di internet. Sebelumnya, dia tidak pernah memperhatikan penilaian netizen mengenai dirinya dan Maria. Lisa penasaran sesudah mendengar ucapan Braden.Kenapa orang yang berasal dari luar kota tahu Maria adalah orang yang lembut dan ramah? Jadi, Lisa yang senggang membaca berita di internet.Begitu melihat berita-berita itu, amarahnya memuncak. Semua penilaian tentang Maria sangat bagus. Orang-orang memuji kecantikan Maria dan menyebut Maria sebagai wanita paling elegan di Kota Haidi.Mereka juga memuji Maria sangat ceria dan optimis saat muda. Setelah menikah, Maria sangat lembut dan ramah. Ada yang menyayangkan hidup Maria, tetapi mereka melihat kasi
Maria sangat gembira. Dia menepuk tempat tidur dan berkata, "Nanti malam kamu tidur di sini. Ibu temani kamu tidur.""Oke," sahut Naomi.Joseph sangat terharu ketika melihat ekspresi Maria yang gembira. Naomi menjelaskan, "Dia menjadi gila karena terlalu stres. Kebetulan aku memahami ilmu psikologi. Kalau Pak Joseph nggak keberatan, aku bisa bantu periksa kondisinya."Joseph menanggapi dengan ekspresi terkejut, "Kamu memahami ilmu psikologi?"Hayden dan Jayden langsung berujar, "Mama sangat hebat. Dia juga menguasai ilmu medis!"Joseph berucap dengan ekspresi kagum, "Kalau begitu, mohon bantuanmu. Naomi, kamu baru periksa kondisinya kalau ada waktu.""Nggak usah sungkan. Apa sekarang kamu bisa biarkan kami berduaan sebentar?" timpal Naomi.Joseph menyahut, "Oke. Aku tunggu di luar. Panggil aku kalau ada masalah.""Oke," ujar Naomi.Joseph membawa anak-anak keluar. Naomi segera membujuk Maria dan membuka kain kasa yang membalut tangannya.Maria sudah disiksa selama bertahun-tahun, tetap
Hayden dan Maria masih menunggu di depan pintu gedung utama. Begitu melihat Naomi, perhatian Maria langsung teralih padanya.Maria memiringkan kepalanya sambil mengamati Naomi. Terkadang dia tampak terkejut, terkadang dia tampak kebingungan.Joseph memperkenalkan, "Maria, ini ibunya Hayden, Naomi."Joseph melihat Naomi sembari memperkenalkan, "Naomi, ini istriku, Maria."Ini adalah pertama kalinya Naomi bertemu ibunya. Matanya berkaca-kaca. Dia menyapa seraya terisak, "Halo."Maria tidak menanggapi sapaan Naomi. Dia terus memandangi Naomi. Tiba-tiba, Maria memelotot dan berseru, "Celine! Celine anakku!"Naomi dan ketiga anaknya terkejut. Joseph tertegun sejenak, lalu membujuk, "Maria, jangan emosional. Nanti Naomi terkejut."Maria berujar, "Joseph, Celine sudah pulang. Dia ini Celine!"Maria berseru lagi sambil menangis, "Celine! Ini Ibu! Dia memang Celine kesayanganku! Joseph ... Celine ...."Maria mulai panik. Tangannya yang dibalut kain kasa menarik Joseph, lalu memeluk lengan Naomi
Joseph sangat gelisah. Jayden yang sensitif ikut menangis saat melihat Naomi meneteskan air mata. Dia melepaskan diri dari pelukan Joseph dan menghampiri Naomi. Jayden memanggil, "Mama ...."Naomi berjongkok, lalu memeluk Jayden dengan erat seraya menangis tersedu-sedu. Braden memandangi mereka dengan mata memerah. Dia sangat sedih.Braden bisa memahami perasaan Naomi. Setelah telantar selama 20 tahun lebih, akhirnya Naomi bertemu dengan orang tuanya. Dia pasti sangat emosional. Hanya saja, sekarang Naomi tidak bisa mengungkap identitasnya.Menurut kabar tepercaya, 15 persen saham perusahaan Keluarga Howie ada di tangan Naomi. Joseph memiliki saham 40 persen. Jadi, total saham mereka adalah 55 persen. Joseph pasti akan menang di rapat pemegang saham.Namun, rapat itu baru diadakan 3 hari lagi. Jika sekarang Naomi mengungkap identitasnya, orang-orang yang berniat jahat pasti akan menyembunyikan kelicikan mereka setelah memahami situasinya. Mereka akan terus mendekati Joseph dan menunggu
Joseph terbelalak saat melihat kedua mata yang familier itu. Dia mengira penglihatannya bermasalah. Joseph terpaku di tempat sembari berkata terbata-bata saking emosionalnya, "Kamu ... kamu ...."Joseph melihat putrinya. Ini adalah Celine! Joseph ingin segera mengakui putrinya, tetapi dia takut salah mengenali orang dan menakuti Naomi.Joseph gemetaran. Dia berusaha mengendalikan dirinya dan berucap dengan hati-hati, "Kamu itu ...."Naomi memandang Joseph sambil berlinang air mata. Ini adalah ayah kandung yang mencarinya dengan susah payah selama 20 tahun lebih!Jelas-jelas Naomi tidak mengingat sosok Joseph. Namun, sekarang dia merasa sangat familier begitu melihat Joseph. Naomi juga merasa sedih melihat sikap Joseph yang hati-hati.Joseph pasti terlalu antusias sampai-sampai begitu gugup begitu melihat Naomi. Dia pasti sering kecewa setelah mencari Naomi selama bertahun-tahun. Joseph sangat berharap bisa bertemu putrinya.Jadi, Joseph baru bersikap hati-hati serta meragukan penglihat
Joseph belum memperhatikan Naomi. Dia yang menggendong Jayden menegur Lisa, "Ada apa ini?"Lisa menyahut dengan ekspresi sedih, "Kenapa kamu tegur aku? Jelas-jelas aku ini korban. Aku nggak sengaja bertemu mereka dan aku menyapa mereka dengan sopan. Tapi, mereka tiba-tiba memarahi dan menghinaku."Braden berusaha menahan antusiasmenya karena baru pertama kali bertemu kakeknya. Dia menenangkan dirinya, lalu menimpali, "Dia berbohong. Tadi dia mengaku sebagai nyonya besar di rumah ini."Braden melanjutkan, "Mamaku mengira dia itu Nenek Maria. Hanya karena salah paham, dia langsung membentak mamaku dan berniat memukul kami."Tentu saja, Lisa tidak ingin mengaku. Dia menyangkal, "Nggak, mereka fitnah aku!"Joseph menimpali dengan ekspresi dingin, "Fitnah kamu? Kalau kamu nggak bilang begitu, apa anak kecil bisa tahu? Kalau kamu itu nyonya besar di kediaman Keluarga Howie, jadi Maria itu apa? Maria cuma sakit, dia belum mati!"Lisa membantah, "Kak Joseph, aku nggak bilang begitu. Aku ...."