Rayden langsung berseru, "Mama, aku juga dukung kalian bersama!"Jayden menimpali, "Aku ... aku juga."Hayden mengerutkan bibirnya. Caden belum mendapatkan 100 poin darinya, tetapi saat teringat kondisi Caden yang menyedihkan beberapa hari ini ....Hayden mengatupkan bibirnya, lalu berujar, "Aku juga dukung kalian bersama."Apa daya, Naomi menyukai Caden. Meskipun tidak rela, Hayden juga harus menahannya. Ibunya adalah yang terpenting.Naomi melihat keempat anak-anaknya. Jantungnya berdegup kencang. Dia memang menyukai Caden. Begitu mendapat dukungan dari keempat anaknya, Naomi memberanikan diri untuk membuat keputusan.Naomi berkata, "Aku mau bicara dengannya. Mana dia?"Rayden menyahut, "Papa pergi ke kediaman Keluarga Pangestu. Dia mau memasukkan Braden, Hayden, dan Jayden ke silsilah Keluarga Pangestu."Naomi kaget. Dia bertanya, "Dia mau memasukkan Braden, Hayden, dan Jayden ke silsilah Keluarga Pangestu?""Iya," jawab Rayden.Naomi bertanya lagi, "Kenapa dia tiba-tiba mau memasuk
Anggota Keluarga Pangestu mengundang bawahan para tokoh hebat itu untuk meluruskan masalah. Sekarang para tokoh hebat juga datang, kebetulan mereka bisa menekan Caden. Memangnya kenapa kalau Caden punya kekuasaan besar? Dia tidak boleh bertindak semena-mena.Anggota Keluarga Pangestu berharap para tokoh hebat bisa memberi pelajaran pada Caden. Tony sangat licik. Dia yang mengusulkan untuk memasukkan anak-anak Naomi ke silsilah Keluarga Pangestu, tetapi dia hanya duduk di kursi roda dan tidak berbicara.Anggota Keluarga Pangestu yang lain sangat emosional. Bagaimanapun, masalah ini berkaitan dengan keuntungan mereka masing-masing. Mereka memprotes secara bergantian."Aku sudah tua, tapi ini pertama kalinya aku mendengar orang yang nggak punya hubungan darah boleh masuk ke silsilah keluarga! Jangankan Keluarga Pangestu yang berkuasa, bahkan keluarga biasa juga nggak terima orang luar masuk ke silsilah keluarga mereka! Garis keturunan Keluarga Pangestu pasti jadi kacau!""Benar. Kalau ora
Setelah Carlos menjadi tentara, semua rekan, pasukan, dan orang yang ditemuinya tahu dia cinta mati kepada seorang wanita, yaitu Wanda. Namun, sesudah Wanda dan Darman bersama, Carlos tidak pernah menghubungi Wanda lagi.Carlos benar-benar menepati janjinya. Dia memang menyukai Wanda, tetapi tidak ingin mengganggunya. Carlos hanya mengamati Wanda dari jauh. Jika Wanda bahagia, dia juga turut bahagia.Bahkan, Darman sangat menghormati saingannya ini. Setelah Darman dan Wanda meninggal, Carlos langsung pulang dan menjaga jasad Wanda sambil menangis untuk waktu yang lama. Sejak saat itu, Carlos menjadi penyokong Caden yang kuat.Sayangnya, kala itu situasi di perbatasan sangat genting sehingga Carlos tidak bisa menjaga Caden setiap saat. Jadi, dia tidak terlalu memahami masa kecil Caden.Selain itu, dulu jabatan Carlos tidak tinggi. Dia tidak punya kekuasaan besar seperti sekarang untuk melindungi Caden. Akan tetapi, keberadaan Carlos membuat banyak musuh takut.Terutama beberapa tahun in
Semua orang di dalam ruangan tertegun, termasuk anggota Keluarga Caden, para tokoh hebat, dan Caden. Mereka semua mengamati Naomi. Tidak ada yang berbicara, sudah jelas mereka tidak memercayai ucapan Naomi.Bahkan, Caden mengira Naomi sengaja berkata seperti itu untuk membantunya. Dia segera berdiri dan menghampiri Naomi. Ekspresinya sangat lembut.Begitu melihat Naomi, sikap Caden langsung melunak. Dia terlihat berbeda dengan pria yang bersikap arogan tadi.Caden menggenggam tangan Naomi di depan umum, lalu bertanya dengan sangat lembut, "Kenapa kamu tiba-tiba datang? Kamu mengkhawatirkanku, ya?"Naomi mengkhawatirkan uang. Dia mengamati semua orang di dalam ruangan. Selain beberapa anggota Keluarga Pangestu yang pernah dia temui, Naomi tidak mengenal yang lainnya.Naomi mengira mereka semua adalah anggota Keluarga Pangestu dan musuh Caden, jadi dia sama sekali tidak menyapa. Naomi memelototi mereka, lalu menarik Caden ke depan pintu dan berbisik, "Kamu memberikan uang kepada mereka?"
Tony bertanya, "Kamu bilang anak-anakmu itu anggota Keluarga Pangestu, apa maksudnya? Aku nggak pernah dengar cucuku bilang."Caden sudah memberi perintah. Dia akan membuat perhitungan dengan siapa pun yang berani mengungkapkan identitasnya di depan Naomi. Jadi, Tony tidak berani menyebutkan nama Caden. Ucapan Tony berhasil mengalihkan perhatian anggota Keluarga Pangestu yang lain kepada Naomi.Naomi menjelaskan seraya mengernyit, "Karena berbagai alasan, sebelumnya aku menyembunyikan identitas anak-anak darinya. Jadi, dia baru berniat menghabiskan uang untuk memasukkan anak-anak ke silsilah keluarga.""Sekarang aku tegaskan sekali lagi, anak-anakku memang anggota Keluarga Pangestu. Mereka punya hubungan darah dengan kalian. Sudah seharusnya mereka masuk ke silsilah keluarga kalian, jadi kalian nggak boleh meminta uang," lanjut Naomi.Naomi sudah berbicara begitu tegas, tetapi semua orang masih tidak memercayainya. Sonia mencibir, lalu menyindir, "Aku rasa kamu terobsesi untuk menaikka
Senior Keluarga Pangestu langsung berdiri, begitu pula para tokoh hebat. Tony juga berusaha untuk berdiri dari kursi rodanya. Anggota Keluarga Pangestu yang lain terbelalak seraya berseru, "Mana mungkin?"Naomi mencibir dan membalas, "Kenapa nggak mungkin? Kenyataannya sudah begitu jelas."Sonia yang panik menimpali, "Nggak mungkin! Kalian pasti mengubah wajah anak ini! Jelas-jelas tadi wajahnya nggak begini! Apa anak ini memakai topeng kulit? Coba aku lihat!"Sonia hendak menarik Hayden dengan kasar, tetapi Caden langsung mendorong Sonia. Alhasil, Sonia terhuyung dan jatuh ke lantai. Caden sama sekali tidak memedulikannya.Caden menghampiri Hayden, lalu berjongkok dan mengamati Hayden dari dekat. Jantung Caden berdegup kencang. Dia terus menghela napas seraya memandang Hayden dengan ekspresi tidak percaya.Zaskia yang dari tadi diam tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Dia benar-benar kaget! Suasana di ruangan hening untuk beberapa saat.Tiba-tiba, seseorang berkomentar, "Di dunia i
"Ternyata kamu sudah lakukan tes DNA dulu, baguslah! Masalah ini terlalu mendadak, aku nggak sempat lakukan tes DNA. Kamu memang orang yang baik," puji Naomi.Zaskia terdiam. Naomi hendak mengambil laporan tes DNA, tetapi Zaskia tidak ingin memberikannya kepada Naomi.Zaskia takut Caden menolak untuk melihat hasil tes DNA di depan umum. Bagaimana kalau Caden menghancurkan laporan tes DNA ini, lalu membuat laporan tes DNA palsu?Bagaimanapun, nantinya sangat mudah bagi Caden untuk membuat laporan hasil tes DNA yang palsu. Namun, Zaskia yang menyuruh orang untuk membuat laporan hasil tes DNA ini. Jadi, tidak mungkin palsu.Zaskia langsung menyerahkan laporan tes DNA kepada ayahnya Dylan dan berkata, "Kita minta pihak ketiga yang buka amplopnya supaya lebih adil."Tentu saja Kevin membela Caden. Dia mengambil laporan tes DNA dan memandang Caden sembari mengernyit. Bagaimana kalau hasil tes DNA menunjukkan Caden dan Hayden bukan ayah dan anak? Caden pasti celaka!Caden yang gugup menatap N
Zaskia mengeluarkan laporan tes DNA untuk mempermalukan Naomi, bukan membantu mereka masuk ke silsilah keluarga. Dia menghela napas dan tidak bisa berkata-kata. Zaskia benar-benar kewalahan.Zaskia hanya memikirkan Caden tiba-tiba mempunyai 3 putra lain. Itu berarti penerus Keluarga Pangestu bertambah 3 anak. Jadi, bagaimana dengan putra Zaskia?Bahkan, mereka tidak berhasil menghabisi Rayden. Bagaimana mereka menghabisi 4 anak? Jika mereka tidak mati, kapan putra Zaskia bisa jadi penerus Keluarga Pangestu? Zaskia yang terlalu emosional langsung pingsan.Terdengar suara teriakan di ruangan. Suasananya sangat kacau sehingga membuat orang pusing. Caden juga tidak buru-buru mengurus silsilah keluarga lagi. Dia menggandeng tangan Naomi dan membawanya beserta kedua anak mereka meninggalkan tempat yang kacau ini.Tak lama kemudian, lingkaran sosial keluarga kaya menjadi gempar. Caden langsung mempunyai 4 putra dan memecahkan kutukan Keluarga Pangestu yang hanya memiliki 1 putra di setiap gen
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. âApa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula âŠ.âDylan memotongnya, âBukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!ââApa bisa disamakan?ââKenapa nggak bisa? Sama saja!âCamila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.âNaomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?ââKami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?ââLapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.âNaomi merasa penasaran. âKalian mau keluar?ââEmm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.ââOke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.ââEmm, emm.âKetika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, âApa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?ââBisa.âDylan melihat navigasi sekilas.âSekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?âCamila membalas, âKetemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.âSaat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. âKenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?âDylan terdiam beberapa detik baru membalas, âAku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.âCamila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, âItu ⊠kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.âCamila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, âCoba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!âTopik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, âSebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?âDylan membalas, âAku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, âJujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.ââKita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!âTerlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening âŠ.Camila masih sedang m
Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, âMasalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.ââKita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.âFurla pun menangis. âWaktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku âŠ.âFurla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, âFurla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.ââKita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada
Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. âDylan, selamatkan aku. Huhuhu âŠ.âTanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!âEnak?â Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. âKelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!âKedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. âAku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu
Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, âKak Camila âŠ.âCamila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja âŠ.Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, âFurla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.âDylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter
Camila berkata, âAku menganggapmu sebagai teman.âKening Dylan berkerut. âItu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?âCamila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. âCamila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.âCamila tersenyum. âAku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya âŠ.âDemi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, âKamu