Share

Bab 606

Author: Erlina
Caden menatap Naomi, lalu berkata, “Kalau emosimu sudah reda, bisa nggak kita bicara dengan tenang?”

Naomi bergumam, “Jelas-jelas kamu duluan yang marah!”

“Makanya aku minta maaf. Tadi aku terlalu gegabah. Sikapku nggak bagus. Emosiku langsung meluap ketika melihat kalian bersama. Jelas-jelas kamu mengingatkanku untuk menjauhinya.”

“Aku juga sudah jelaskan. Aku ketemu dia di bawah juga murni kebetulan saja. Kamu sendiri yang nggak percaya sama aku!”

Caden menggerakkan bibirnya. “Kamu jujur sama aku. Apa kamu suka sama Samuel?”

Naomi sungguh kehabisan kata-kata. Betapa inginnya dia memarahi pria ini. Hanya saja, ketika melihat ekspresi serius Caden, Naomi pun menelan kembali ucapannya, kemudian bergumam, “Nggak suka! Sepertinya aku sudah bilang berkali-kali!”

Caden diam-diam menghela napas lega. Akhirnya dia merasa tenang. Sebenarnya Caden masih keberatan lantaran Naomi berdandan secantik ini ketika bersama dengan Samuel. Hanya saja, untungnya dia tidak menyukai Samuel.

Caden mengangkat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
FAtun
GK suka SM wanita yg egois dasar Naomi murahan bngt..terlalu mengintimidasi..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 607

    “Bukannya nggak boleh, tapi bukan sekarang saja. Tunggu beberapa saat lagi. Kamu … kamu beri aku sedikit waktu lagi, ya?”Setelah Naomi memastikan hubungannya dengan Caden, dia pasti akan memberi tahu masalah anak-anak kepada Caden. Namun, sekarang masih belum saatnya!Hubungan mereka berdua baru saja dimulai. Mereka baru saja memiliki sedikit rasa terhadap satu sama lain, tetapi masih belum memutuskan untuk bersama. Bahkan, tidak ada yang pernah memberi tahu bahwa sebenarnya ada rasa suka di hati mereka. Jadi, Naomi berencana untuk merahasiakan masalah anak-anak.Anak-anak sangatlah penting bagi Naomi. Sebelum semuanya dipastikan, Naomi pasti tidak akan mengatakannya. Masih terlihat raut muram di wajah tampan Caden. “Kalau kamu butuh waktu, aku bisa beri kamu waktu. Tapi kamu mesti beri tahu aku alasannya. Kenapa kamu nggak izinkan aku pindah dalam waktu dekat?”“Alasannya … aku akan kasih tahu alasannya nanti.”“Jadi, aku perlu menunggu berapa lama lagi?”“Aku sendiri juga nggak jel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 608

    Naomi berlari ke lantai atas dengan mata memerah. Ketika berdiri di koridor, dia berusaha untuk menenangkan dirinya baru berani kembali ke rumah. Naomi tidak berharap anak-anak menyadari ada yang aneh dengan dirinya, kemudian anak-anak pun mengkhawatirkannya.Setelah anak-anak melihat Naomi pulang, mereka pun bertanya kapan ayah mereka akan datang?Naomi berusaha untuk tersenyum, lalu mencari alasan Caden memiliki urusan mendadak. Dia segera membalikkan tubuh berjalan ke dalam dapur, berusaha untuk memendam rasa pilu di hatinya, pergi membuatkan sarapan untuk anak-anak.Selesai makan dan beres-beres, Naomi baru mengurung dirinya ke dalam kamar dan menangis di dalam selimutnya. Hatinya sungguh terasa penat, sangat amat penat! Caden malah mencurigai dirinya menganggap Caden sebagai ban serap!Apa seperti itu kesan Naomi di hati Caden? Jelas-jelas pertemuannya dengan Samuel tadi hanyalah kebetulan belaka. Caden malah tidak memercayainya, bahkan mencurigainya sedang berkencan dengan Samuel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 609

    Caden ingin pindah untuk menjaga Naomi dan Rayden. Jadi, dia tidak boleh mengalah.Langit semakin gelap. Mereka berdua terus menyiksa diri sendiri, juga menyiksa satu sama lain ….Selama 3 hari ini, mereka berdua hidup dalam keadaan tersiksa.Sudah 3 hari Caden tinggal di dalam perusahaan. Hawa mengerikan di tubuhnya semakin kental saja. Dia bagai robot yang tidak memiliki perasaan, hanya fokus dalam pekerjaannya saja. Dia bahkan sudah menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk ketika liburan Tahun Baru!Seluruh karyawan perusahaan tidak sanggup mengejar langkah Caden. Bahkan, ada 3 petinggi sudah jatuh sakit karena kecapekan. Sementara itu, yang lain juga terus berteriak dalam hati meminta untuk istirahat. Hanya saja, bos mereka sedang lembur dengan gilanya. Mereka juga tidak berani untuk istirahat, terpaksa fokus dalam pekerjaan!Para karyawan berdoa semoga Tuhan bisa berbaik hati membuat suasana hati Caden kembali membaik ….Selama 3 hari ini, Naomi juga kelihatan patah semangat. K

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 610

    Naomi dan Samuel sedang bersama. Mereka sedang menguji batas kesabaran Caden! Caden saja sudah kehilangan akal sehatnya ketika melihat foto bersama mereka, apalagi ketika melihat gambaran di depan mata!Pagi-pagi seperti ini, biasanya orang-orang masih belum bangun. Samuel malah sedang berada di rumah Naomi! Apalagi, sekarang rambut Naomi berantakan dan wajahnya merona. Ketika membuka pintu dan melihat kedatangan Caden, dia kelihatan sangat kaget, gugup, dan juga tidak tenang. Napasnya juga terlihat terengah-engah. Sepertinya mereka berdua baru melakukan sesuatu ….Sosok mereka berdua membuat Caden berpikir melenceng! Sepertinya mereka sedang menguji setiap sel di tubuh Caden!Pada saat ini, Caden yang berusaha untuk memendam amarahnya langsung meledak. Amarah di hatinya bahkan lebih berkobar dibandingkan saat dia datang tadi!Caden menggigit bibirnya sembari berdiri di depan pintu. Lantaran merasa emosi, urat di bagian lehernya juga kelihatan menonjol!Sekujur tubuh Caden diselimuti o

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 611

    Naomi buru-buru berjalan ke depan pintu, seperti sudah tidak sabar bertemu dengan Caden. Samuel yang berdiri di ruang tamu memandangi Naomi sembari mengernyit.Namun, Naomi sama sekali tidak melihat Samuel, seolah-olah dia sudah melupakan keberadaan Samuel dan perselisihannya dengan Caden.Naomi berjalan ke pintu dengan perasaan gembira, lalu merapikan pakaian dan rambutnya. Setelah menarik napas dalam-dalam, Naomi baru membuka pintu.Naomi menatap Caden dengan wajah memerah dan berbicara terbata-bata, "Kamu ... kenapa ... kamu nggak bilang dulu sebelum datang?"Kala ini, Caden sangat marah sehingga tidak bisa melontarkan sepatah kata pun. Dia tidak menanggapi ucapan Naomi dan hanya melihatnya sekilas.Caden melihat Samuel dengan tatapan dingin. Naomi juga merasakan tatapan Caden. Dia segera berjalan keluar karena takut Caden berkelahi lagi. Naomi berucap, "Kita bicara dulu."Sesudah keluar, Naomi menutup pintu. Samuel belum mengalihkan pandangannya. Dia terus memperhatikan gerak-gerik

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 612

    Sementara itu, Samuel sedang membantu tukang reparasi untuk memperbaiki pipa. Dia menyipitkan matanya saat melihat Caden datang. Ekspresi Samuel tetap tampak datar.Caden memelototi Samuel dan berusaha menahan dirinya untuk menghajar Samuel. Dia meletakkan kunci mobil di rak dekat pintu, lalu menggulung lengan baju dan berjalan masuk ke kamar mandi."Minggir!" bentak Caden. Dia berniat untuk segera memperbaiki pipa air agar Naomi tidak panik. Caden juga tidak tenang membiarkan Samuel sendirian di kamar mandi. Dia takut Samuel memanfaatkan kesempatan ini untuk memasang sesuatu di kamar mandi.Samuel merasa gusar saat mendengar bentakan Caden. Namun, dia segera menyembunyikan kegusarannya setelah melihat Naomi. Samuel hanya tersenyum tidak berdaya kepada Naomi, lalu berjalan keluar. Dia terlihat seperti orang yang pasrah ditindas.Naomi merasa canggung. Bagaimanapun, Samuel sudah membantunya. Alhasil, dia malah dibentak Caden. Naomi berkata, "Hari ini suasana hatinya kurang baik. Jangan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 613

    Begitu Samuel membuka pintu, Caden langsung menendangnya. Samuel yang lengah langsung terpental dan menabrak rak bunga. Pajangan keramik di rak pun hancur.Tangan Samuel tergores dan lukanya cukup parah. Darah terus mengalir. Tatapan Samuel menjadi dingin. Melihat Caden membanting pintu dan berjalan masuk, Samuel langsung bangkit dan menerjang Caden.Samuel tidak memedulikan kondisinya. Dia melawan Caden. Hari ini, mereka berdua sama-sama memendam amarah.Caden marah karena diprovokasi Samuel dan melihat perhatian Naomi pada Samuel. Sementara itu, Samuel marah karena Naomi menyukai Caden. Hal ini benar-benar di luar perkiraan Samuel. Dia tidak menyangka Naomi bisa menyukai Caden.Suara barang-barang pecah memenuhi rumah. Satu lengan Samuel masih dipasang gips. Meski marah, dia tetap tidak mampu melawan Caden. Jadi, dia terus dihajar.Pukulan Caden lebih kuat dari kemarin. Tak lama kemudian, Samuel kalah dan tubuhnya babak belur. Dia menjilat darah di sudut bibirnya, lalu tiba-tiba tert

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 614

    Akhirnya, Rayden yang menarik Caden keluar dari rumah Samuel. Dia takut Caden kehilangan kendali dan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Rayden yang khawatir pun pergi ke rumah Samuel untuk memeriksa kondisinya.Rayden sudah menduga Caden dan Samuel berkelahi. Dia berdiri di koridor dan melihat Caden dengan hati-hati sambil bertanya, "Papa, kamu baik-baik saja?"Rayden tidak tahu apa yang terjadi pada Caden, tetapi dia bisa merasakan ada yang tidak beres dengan Caden. Ayahnya tampak tertekan dan kecewa. Meski tidak terluka, ekspresi Caden terlihat menderita. Sepertinya, hati Caden terluka.Sudah lama Caden tidak seperti ini. Caden hanya mengernyit dan terdiam. Rayden sangat mengkhawatirkan Caden. Dia menarik lengan Caden dan memanggil, "Papa ...."Caden baru tersadar. Melihat ekspresi Rayden yang terlihat khawatir, Caden berusaha menenangkan dirinya dan menghibur, "Papa nggak apa-apa. Kamu nggak usah khawatir."Caden mengusap kepala Rayden, lalu menggendongnya dan berjala

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status