Setelah Naomi selesai menidurkan Jayden, dia segera kembali ke kamarnya untuk membasuh tubuh. Pakaian dilepaskan. Saat melihat bekas merah di lehernya, Naomi pun merasa malu hingga wajahnya merona.Entah karena kebutuhan atau karena ada Caden di hatinya, jika bukan karena suara tangis Jayden, sepertinya Naomi sudah menyerahkan dirinya kepada Caden. Bahkan Naomi sendiri juga tidak menyangka, dirinya yang sudah lama tidak berhubungan itu kembali mengharapkannya.Saat Caden menciumnya, Naomi pun merasa gugup dan hatinya ikut berdebar ….Naomi refleks menelan air liurnya. Dia memejamkan matanya membiarkan air shower membasahi dirinya, berusaha untuk menenangkan dirinya.Setelah membasuh tubuh selama beberapa saat, Naomi baru berhasil menenangkan dirinya. Dia mengingatkan dirinya sendiri untuk mengendalikan hasratnya.Mereka berdua memang menyukai satu sama lain. Hanya saja, mereka masih belum memastikan hubungan, tidak boleh melakukan hal seperti itu ….Selesai mandi, Naomi pergi melihat a
Dulu Naomi tidak peduli dengan cara berpakaiannya. Hari ini, dia malah mengganti 3 jenis pakaian, lalu merias wajahnya.Ketika anak-anak bangun dan bertemu dengan Naomi, mereka semua pun merasa bingung.“Apa Mama mau keluar?”“Nggak. Hari ini kabutnya tebal sekali. Nggak cocok untuk keluar.”“Jadi kenapa Mama berdandan secantik ini?”Naomi mengedipkan matanya dengan sangat cepat. “Bukannya Mama selalu seperti ini? Apa dulu Mama nggak cantik?”“Cantik sih cantik, tapi ….”Biasanya ketika di rumah, Naomi hanya mengenakan pakaian santai, membiarkan rambutnya terurai panjang dan tidak merias wajahnya. Namun hari ini, dia malah mengenakan terusan panjang berwarna putih. Rambutnya tetap terurai panjang, tetapi kelihatan sekali sudah dicuci. Dia bahkan mengoles lipstik, mengenakan anting-anting dan kalung ….Keempat bocah cilik merasa syok ketika melihat Naomi.Naomi yang ditatap anak-anak pun merasa canggung. Dia bisa mengenakan pakaian kerah tinggi juga demi menutupi bekas di lehernya. Meng
“Benar … benarkah?”“Emm, kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya dia,” balas Samuel dengan sangat yakin.Usai berbicara, Samuel mengingatkan lagi, “Aku merasa masalah ini cukup berpengaruh terhadapmu. Kamu mesti berpikir bagaimana cara mengatasinya.”Kening Naomi berkerut. Dia kelihatan gelisah. Seandainya apa yang dikatakan Samuel itu benar, sepertinya masalah itu cukup berdampak terhadapnya!Tiba-tiba Samuel mengangkat tangan untuk mengusap kepalanya!Naomi merasa syok. Dia menatap Samuel dengan syok. Keningnya sedikit berkerut. “Kamu lagi ngapain?”Samuel terbengong sejenak. Dia menjelaskan dengan penuh hati-hati, “Tadi ada ulat di atas kepalamu. Aku khawatir kamu akan takut. Jadi, aku pun menepuknya.” Usai berbicara, Samuel menunjuk ulat di atas lantai. “Yang itu, baru saja jatuh dari atas pohon.”Naomi sungguh merasa canggung. “Maaf, nada bicaraku tadi agak ketus.”Samuel tersenyum. “Nggak masalah. Aku yang terlalu lancang.”Saat ini, hati Naomi terasa penat. Dia kepikiran deng
Caden menatap Naomi, lalu berkata, “Kalau emosimu sudah reda, bisa nggak kita bicara dengan tenang?”Naomi bergumam, “Jelas-jelas kamu duluan yang marah!”“Makanya aku minta maaf. Tadi aku terlalu gegabah. Sikapku nggak bagus. Emosiku langsung meluap ketika melihat kalian bersama. Jelas-jelas kamu mengingatkanku untuk menjauhinya.”“Aku juga sudah jelaskan. Aku ketemu dia di bawah juga murni kebetulan saja. Kamu sendiri yang nggak percaya sama aku!”Caden menggerakkan bibirnya. “Kamu jujur sama aku. Apa kamu suka sama Samuel?”Naomi sungguh kehabisan kata-kata. Betapa inginnya dia memarahi pria ini. Hanya saja, ketika melihat ekspresi serius Caden, Naomi pun menelan kembali ucapannya, kemudian bergumam, “Nggak suka! Sepertinya aku sudah bilang berkali-kali!”Caden diam-diam menghela napas lega. Akhirnya dia merasa tenang. Sebenarnya Caden masih keberatan lantaran Naomi berdandan secantik ini ketika bersama dengan Samuel. Hanya saja, untungnya dia tidak menyukai Samuel.Caden mengangkat
“Bukannya nggak boleh, tapi bukan sekarang saja. Tunggu beberapa saat lagi. Kamu … kamu beri aku sedikit waktu lagi, ya?”Setelah Naomi memastikan hubungannya dengan Caden, dia pasti akan memberi tahu masalah anak-anak kepada Caden. Namun, sekarang masih belum saatnya!Hubungan mereka berdua baru saja dimulai. Mereka baru saja memiliki sedikit rasa terhadap satu sama lain, tetapi masih belum memutuskan untuk bersama. Bahkan, tidak ada yang pernah memberi tahu bahwa sebenarnya ada rasa suka di hati mereka. Jadi, Naomi berencana untuk merahasiakan masalah anak-anak.Anak-anak sangatlah penting bagi Naomi. Sebelum semuanya dipastikan, Naomi pasti tidak akan mengatakannya. Masih terlihat raut muram di wajah tampan Caden. “Kalau kamu butuh waktu, aku bisa beri kamu waktu. Tapi kamu mesti beri tahu aku alasannya. Kenapa kamu nggak izinkan aku pindah dalam waktu dekat?”“Alasannya … aku akan kasih tahu alasannya nanti.”“Jadi, aku perlu menunggu berapa lama lagi?”“Aku sendiri juga nggak jel
Naomi berlari ke lantai atas dengan mata memerah. Ketika berdiri di koridor, dia berusaha untuk menenangkan dirinya baru berani kembali ke rumah. Naomi tidak berharap anak-anak menyadari ada yang aneh dengan dirinya, kemudian anak-anak pun mengkhawatirkannya.Setelah anak-anak melihat Naomi pulang, mereka pun bertanya kapan ayah mereka akan datang?Naomi berusaha untuk tersenyum, lalu mencari alasan Caden memiliki urusan mendadak. Dia segera membalikkan tubuh berjalan ke dalam dapur, berusaha untuk memendam rasa pilu di hatinya, pergi membuatkan sarapan untuk anak-anak.Selesai makan dan beres-beres, Naomi baru mengurung dirinya ke dalam kamar dan menangis di dalam selimutnya. Hatinya sungguh terasa penat, sangat amat penat! Caden malah mencurigai dirinya menganggap Caden sebagai ban serap!Apa seperti itu kesan Naomi di hati Caden? Jelas-jelas pertemuannya dengan Samuel tadi hanyalah kebetulan belaka. Caden malah tidak memercayainya, bahkan mencurigainya sedang berkencan dengan Samuel
Caden ingin pindah untuk menjaga Naomi dan Rayden. Jadi, dia tidak boleh mengalah.Langit semakin gelap. Mereka berdua terus menyiksa diri sendiri, juga menyiksa satu sama lain ….Selama 3 hari ini, mereka berdua hidup dalam keadaan tersiksa.Sudah 3 hari Caden tinggal di dalam perusahaan. Hawa mengerikan di tubuhnya semakin kental saja. Dia bagai robot yang tidak memiliki perasaan, hanya fokus dalam pekerjaannya saja. Dia bahkan sudah menyelesaikan semua pekerjaan yang menumpuk ketika liburan Tahun Baru!Seluruh karyawan perusahaan tidak sanggup mengejar langkah Caden. Bahkan, ada 3 petinggi sudah jatuh sakit karena kecapekan. Sementara itu, yang lain juga terus berteriak dalam hati meminta untuk istirahat. Hanya saja, bos mereka sedang lembur dengan gilanya. Mereka juga tidak berani untuk istirahat, terpaksa fokus dalam pekerjaan!Para karyawan berdoa semoga Tuhan bisa berbaik hati membuat suasana hati Caden kembali membaik ….Selama 3 hari ini, Naomi juga kelihatan patah semangat. K
Naomi dan Samuel sedang bersama. Mereka sedang menguji batas kesabaran Caden! Caden saja sudah kehilangan akal sehatnya ketika melihat foto bersama mereka, apalagi ketika melihat gambaran di depan mata!Pagi-pagi seperti ini, biasanya orang-orang masih belum bangun. Samuel malah sedang berada di rumah Naomi! Apalagi, sekarang rambut Naomi berantakan dan wajahnya merona. Ketika membuka pintu dan melihat kedatangan Caden, dia kelihatan sangat kaget, gugup, dan juga tidak tenang. Napasnya juga terlihat terengah-engah. Sepertinya mereka berdua baru melakukan sesuatu ….Sosok mereka berdua membuat Caden berpikir melenceng! Sepertinya mereka sedang menguji setiap sel di tubuh Caden!Pada saat ini, Caden yang berusaha untuk memendam amarahnya langsung meledak. Amarah di hatinya bahkan lebih berkobar dibandingkan saat dia datang tadi!Caden menggigit bibirnya sembari berdiri di depan pintu. Lantaran merasa emosi, urat di bagian lehernya juga kelihatan menonjol!Sekujur tubuh Caden diselimuti o
”Aku memukulmu juga demi memberi tahu mereka kalau hubungan pernikahan kita sudah nggak bagus. Dengan begitu, mereka nggak akan cara masalah sama kamu. Aku pukul kamu juga demi kebaikanmu.”Yuna menatap Loki dengan kaget. Dia malah percaya dengan omong kosong itu.“Wah!” Yuna menangis kuat. Hatinya terasa sangat penat.Loki menarik Yuna ke dalam pelukannya. Setiap ucapan yang dilontarkannya sangatlah lembut. Namun, tatapannya kelihatan sinis.“Kalau kamu ingin menangis, menangislah. Semua ini salahku. Kamu sudah hidup sengsara selama beberapa tahun ini. Sebenarnya setiap kali memukulmu, aku akan merasa bersalah. Meski kamu yang dipukul, hatiku yang terasa sakit.” Loki menenangkan Yuna yang sedang menangis, lalu bertanya, “Yuna, apa kamu nggak ingin menyembuhkan putri kita?”Yuna segera mengangguk. “Mau!”“Oke, kalau begitu, kamu dengar apa kataku. Lakukan apa yang kusuruh.”“Emm.”Loki berbisik di samping telinga Yuna. Yuna tidak berhenti mengangguk, lalu menyeka air matanya. Dia seger
Loki sedang menunggu di sebuah gang dekat rumah sakit. Begitu mendengar semuanya sudah berjalan sesuai dengan rencananya, dia merasa sangat gembira. Dia segera mengajak Yuna untuk bertemu di gang yang sepi ini.Saat bertemu dengan Yuna, dia langsung bertanya, “Di mana uangnya?”Yuna menyerahkan uang yang diberikan Naomi kepadanya. “Nah.”Loki langsung merampas uang itu. Keningnya seketika berkerut. “Cuma sesedikit ini?”Uang di tangannya paling-paling hanya senilai 7 juta saja. Tadi Loki berpesan kepada Yuna untuk meminta 200 juta!Sebelumnya Loki sudah mencari tahu, orang tua asuh Jayden adalah orang kaya. Mereka menaiki mobil mewah dan tinggal di hotel berbintang! Lagi pula, mereka juga kenal dengan putrinya Giman. Dapat diketahui bahwa mereka bukan orang biasa.Hal yang lebih penting lagi adalah mereka sangat menyukai Jayden! Seharusnya tidaklah susah bagi mereka untuk mengeluarkan sedikit uang. Mereka pasti tidak akan keberatan. Siapa sangka Yuna hanya mendapatkan uang sesedikit in
“Ada!”“Emm? Cara apa?”“Aku masih belum kepikiran.”Naomi menggigit bibirnya. Dia merasa kecewa. “Jadi, kenapa kamu bisa bicara seyakin itu!”Caden memeluk Naomi, lalu berkata dengan tersenyum, “Aku hanya belum kepikiran saja, tapi pasti ada caranya. Kalau aku nggak bisa menyelesaikan masalah sesimpel ini, apa aku pantas untuk menjadi suaminya Naomi? Naomi sudah terkenal dengan IQ tingginya. Tentu saja suaminya Naomi juga nggak boleh bodoh!”Naomi memukul dada Caden. “Kenapa kamu malah bercanda di saat seperti ini!”“Aku harus selalu menyenangkan hati istriku. Bagaimanapun, kamu itu pusat dari keluarga kita. Kalau kamu gembira, seluruh keluarga kita baru akan gembira. Kalau kamu nggak gembira, seluruh keluarga kita juga akan ikut merasa nggak gembira.”Naomi mengisap ingusnya, lalu bergumam, “Masalah ini terlalu mendadak. Aku nggak bisa mencernanya! Ketika kepikiran mesti berpisah dengan Jayden dan nggak bisa bertemu dengan Jayden, aku …. Apalagi keluarga kandung Jayden itu …. Aku ngg
Naomi berdiri di ujung koridor. Beberapa saat kemudian, dia baru berbicara kepada Caden, “Kata Yuna, ayahnya Yuna masih belum tahu masalah Jayden. Dia berharap kita bisa segera bawa Jayden pergi dari sini. Semakin cepat semakin bagus.”“Bagaimana menurutmu?”“Menurutku, bawa pergi Jayden secara diam-diam bukanlah cara penyelesaian yang bagus.”Kali ini, mereka berhasil membawa pergi Jayden. Namun, bagaimana dengan kemudian hari?Bisa jadi kelak ayahnya Jayden akan menyadari keberadaan Jayden. Dia pasti akan mencari Jayden. Lagi pula, sebelum mengetahui apa yang terjadi dengan Yuna dan Mia, Naomi juga merasa tidak tenang untuk pergi.Seandainya Yuna tidak mencintai Jayden, Naomi juga tidak akan memedulikannya. Namun, Yuna mencintai Jayden! Demi Jayden, Naomi tidak boleh tidak memedulikan Yuna. Bagaimanapun ceritanya, Jayden bisa terlahir di dunia ini juga berkat Yuna!Caden mengamati ekspresi Naomi. Dia sungguh merasa sakit hati!Sejak menerima panggilan dari Tiara, Naomi kelihatan sang
Caden sudah mengatakan sebelumnya. Dia akan menyumbangkan uang kepada mereka. Dia akan memastikan Mia akan hidup dengan tenang. Hanya saja, Naomi sungguh tidak menyangka Yuna akan langsung memintanya ….Ketika menyadari Naomi tidak menjawab, Yuna segera berkata, “Aku nggak minta banyak-banyak, kok. Kalian … kalian cukup beri aku 200 juta saja. Kamu tenang saja, setelah kamu beri aku 200 juta, kamu bisa bawa Jayden pergi dengan tenang. Aku pasti nggak akan mengganggu kehidupan kalian lagi.”Naomi terdiam membisu.Uang 200 juta bukanlah nominal kecil. Hanya saja, uang itu tergolong besar bagi mereka. Demi Jayden dan Mia, Naomi bersedia untuk mengeluarkan uang itu. Lagi pula, awalnya mereka berencana menyumbang uang yang lebih banyak daripada yang diminta. Naomi mengeluarkan segepok uang dari dalam tasnya. “Tadi aku datangnya buru-buru. Aku nggak persiapkan terlalu banyak. Ini ada sedikit dari aku dan temanku. Kamu terima dulu, anggap saja untuk beli makanan bergizi buat Mia.”“Nanti mal
Ketika mengungkit soal Jayden, air mata Yuna langsung menetes. Dia duduk di sisi ranjang sembari menunduk. Air mata tidak berhenti menetes.Naomi menatapnya dengan ekspresi rumit. Mereka berdua adalah seorang ibu. Dia setidaknya bisa memahami perasaan Yuna.Ekonomi keluarga Yuna tidak bagus. Dia menahan dirinya untuk tidak berkenalan dengan Jayden demi membuktikan rasa cintanya terhadap Jayden.Ketika melihat putra yang dia cintai, dia tidak boleh mengakuinya, malah mesti mendorongnya sejauh mungkin! Semua itu adalah hal yang sangat kejam bagi seorang ibu.Naomi menarik selembar tisu, lalu menyerahkannya kepada Yuna. Yuna mengulurkan tangan untuk mengambilnya. Tiba-tiba Naomi menyadari bekas luka yang cukup banyak di pergelangan tangannya. Naomi spontan tertegun! Dia merasa sangat syok!Yuna bergegas mengambil tisu, lalu menutupi bekas luka dengan lengan pakaiannya. Dia takut Naomi akan melihatnya. Dia menyeka air mata, lalu berkata dengan tersedu-sedu, “Terima kasih sudah menjaga putr
Seandainya Naomi tahu kondisi keluarga asli Jayden, sepertinya dia akan merasa sangat cemas!Setelah ragu beberapa saat, Caden pun menelan kembali informasi tentang Loki ke dalam perutnya.“Oke, aku akan utus orang untuk menyelidikinya. Nanti aku akan beri tahu kamu hasilnya.”“Emm.”Naomi berpamitan dengan Tiara dan Intan, lalu pergi ke bangsal rawat inap anak.Di dalam kamar pasien, Mia sudah siuman.Yuna duduk di samping ranjang sembari mengusap wajah anaknya dengan mata merah. Suaranya terdengar lembut. “Mia kagetin Mama saja. Kalau terjadi apa-apa sama Mia, Mama pasti nggak bisa hidup lagi. Maaf, Mia, semua ini gara-gara Mama nggak berguna. Mama nggak berhasil melindungi Mia.”Salah satu tangan si gadis sedang ditusuk jarum infus. Dia mengangkat tangannya yang satu lagi, lalu menyeka air mata Yuna. “Mama jangan menangis. Aku nggak salahin Mama.”Yuna terisak-isak. “Mama nggak menangis. Apa Mia masih merasa sakit?”Gadis itu menggeleng dengan pengertian. “Nggak sakit. Apa Mama kesa
Setelah kembali ke kamar pasien, Tiara menghiburnya, “Naomi, kamu jangan gugup. Yang penting dia nggak berencana untuk mengakui Jayden. Dengan persyaratan keluarganya, dia nggak sanggup memberi kebahagiaan kepada Jayden. Kalau Jayden pulang bersama mereka, hidupnya pasti akan sengsara.”Bukan hanya persyaratan keluarganya saja, ibu kandungnya itu juga tidak normal.Intan juga menimpali, “Asalkan mereka nggak mencari masalah, kamu bisa terus mengasuh Jayden. Kamu jangan terlalu gugup. Oh, ya, apa Jayden tahu masalah ini?”Naomi menggeleng. “Masih belum tahu.”“Kalau begitu, jangan beri tahu dia dulu.”Bagaimanapun, kondisi keluarga kandung Jayden tidaklah bagus. Seandainya Jayden mengetahuinya, bisa jadi dia akan terus memikirkan ibu kandungnya. Pada saat itu, Naomi akan berada di posisi serbasalah.Seandainya Jayden kembali ke sisi Yuna, dia mesti meninggalkan Naomi. Jika Jayden melepaskan Yuna, sepertinya Jayden akan merasa tidak tega? Jadi, lebih baik tidak memberi tahu masalah ini k
Yuna juga tidak berhenti bersujud di hadapan Intan dan Tiara. Seolah-olah jika mereka tidak mengulurkan bantuan, Yuna tidak akan berhenti untuk bersujud.Perasaan seperti itu sangat tidak nyaman, bagai sedang diancam secara terang-terangan saja! Jika mereka tidak membantu Yuna, bisa jadi mereka akan dicap telah menindasnya!Padahal mereka telah mengantar putrinya ke rumah sakit, mereka juga telah membayar uang deposito 40 juta ke pihak rumah sakit. Apa semua itu tidak tergolong sedang membantu?Mereka sudah membantu Yuna. Jadi, apa lagi yang diinginkan Yuna? Bukannya dia seharusnya berterima kasih?Selain itu, Tiara menyadari wanita ini sangat cengeng. Dari tadi, dia terus menangis hingga sekarang!Tiara tahu Yuna merasa sedih lantaran putrinya sedang sakit. Bukannya Tiara tidak kasihan terhadap Yuna. Hanya saja, mereka sedang berada di rumah sakit. Tidak berhenti menangis hanya akan mengganggu pasien lain saja. Intan dan Tiara sudah membujuk Yuna dalam waktu yang sangat lama. Namun,