Share

Bab 600

Author: Erlina
Caden dan Naomi terkejut. Walaupun sekarang Caden berhasrat, dia tidak berani menginap. Caden memandang Naomi untuk menunggu keputusannya.

Setelah terdiam sejenak, Naomi menolak, "Nggak bisa. Tempat tidur kalian terlalu kecil, nanti kalian nggak bisa tidur kalau terlalu sempit. Biar dia tidur di rumahnya saja."

Selesai bicara, Naomi melihat Caden lagi. Tatapan Caden yang berhasrat membuat Naomi gugup. Akan tetapi, Naomi tetap berujar, "Sudah waktunya anak-anak tidur. Kamu juga sudah boleh pulang."

Caden tahu Naomi pasti tidak mengizinkannya menginap. Dia tidak menanggapi ucapan Naomi.

Caden memandang anak-anak sembari berucap, "Besok aku harus bangun pagi-pagi, jadi nggak leluasa kalau aku tidur di sini. Tapi, aku bisa bacakan cerita untuk kalian sebelum pergi."

Anak-anak langsung bersemangat begitu mendengar Caden akan membacakan cerita untuk mereka. Terutama Hayden dan Jayden.

"Kamu bisa baca cerita?" tanya Hayden.

"Iya. Mau dengar, nggak?" sahut Caden.

Hayden membalas, "Kamu bisa ba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Apriluna Liz
mana nih lanjutanya
goodnovel comment avatar
Angelina Abisay
ini tamatnya sampai bab berapa sih
goodnovel comment avatar
Arum
min min udah tersambung lagi Bae.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 601

    Waktu istirahat anak sangat teratur. Biasanya mereka akan tidur pada jam setengah sepuluh malam.Naomi tidak berencana mengusir Caden setelah anak-anak tidur. Dia merasa akan lebih aman jika mengusir Caden sebelum anak-anak tidur.Setelah mematikan televisi, Naomi berdiri, lalu berjalan ke kamar anak. Namun ketika Naomi mengangkat tangan hendak mengetuk pintu, dia malah kedengaran suara ramai di dalam ruangan, hatinya pun terasa luluh.Naomi mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu, lalu membalikkan tubuhnya berjalan kembali ke kamar.Setelah selesai membasuh tubuh, Caden masih belum pulang! Hati Naomi sungguh terasa penat. Apa Caden yakin dia sedang membaca cerita sebelum tidur? Kenapa ceritanya jadi sepanjang itu? Apa Caden bercerita dari masa kakek sampai masa cucunya? Naomi berjalan mondar-mandir di dalam ruang tamu, kemudian pergi ke ruang baca. Naomi ingin mencoba menenangkan dirinya dengan membaca buku. Namun, Naomi tidak bisa konsentrasi. Hanya ada Caden di dalam benaknya.En

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 602

    Tenaga Caden terlalu kuat. Naomi pun tidak sanggup untuk menghalanginya. Apalagi Naomi sudah kehabisan oksigen. Dia juga tidak bisa berpikir lagi ….Ciuman ganas ini hampir saja merenggut nyawa Naomi! Dia bahkan tidak tahu sejak kapan dirinya dibawa ke sofa. Setahu Naomi, bibirnya tidak sedetik pun dilepaskan oleh Caden. Setelah memberi ciuman dalam, dia mulai mencium wajah Naomi, daun telinga, dagu, leher, lalu beralih ke bagian bawah. Caden mulai menempelkan bibirnya di tulang selangka si wanita ….Tubuh Naomi seketika terasa lemas. Hatinya juga mulai gemetar. Dia tidak melakukan perlawanan apa-apa, hanya meremas kedua sisi kemeja di bagian pinggang si pria. Dia membiarkan Caden untuk berbuat apa yang dia inginkan.Sepertinya Caden memang sedang “kelaparan”. Tidak peduli sudah berapa banyak yang dia “makan”, dia masih saja merasa lapar! Bagian bawah tubuh Caden yang menempel di bagian paha Naomi semakin membara dan keras saja, seolah-olah bisa meledak kapan saja!Caden sungguh merasa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 603

    Setelah Naomi selesai menidurkan Jayden, dia segera kembali ke kamarnya untuk membasuh tubuh. Pakaian dilepaskan. Saat melihat bekas merah di lehernya, Naomi pun merasa malu hingga wajahnya merona.Entah karena kebutuhan atau karena ada Caden di hatinya, jika bukan karena suara tangis Jayden, sepertinya Naomi sudah menyerahkan dirinya kepada Caden. Bahkan Naomi sendiri juga tidak menyangka, dirinya yang sudah lama tidak berhubungan itu kembali mengharapkannya.Saat Caden menciumnya, Naomi pun merasa gugup dan hatinya ikut berdebar ….Naomi refleks menelan air liurnya. Dia memejamkan matanya membiarkan air shower membasahi dirinya, berusaha untuk menenangkan dirinya.Setelah membasuh tubuh selama beberapa saat, Naomi baru berhasil menenangkan dirinya. Dia mengingatkan dirinya sendiri untuk mengendalikan hasratnya.Mereka berdua memang menyukai satu sama lain. Hanya saja, mereka masih belum memastikan hubungan, tidak boleh melakukan hal seperti itu ….Selesai mandi, Naomi pergi melihat a

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 604

    Dulu Naomi tidak peduli dengan cara berpakaiannya. Hari ini, dia malah mengganti 3 jenis pakaian, lalu merias wajahnya.Ketika anak-anak bangun dan bertemu dengan Naomi, mereka semua pun merasa bingung.“Apa Mama mau keluar?”“Nggak. Hari ini kabutnya tebal sekali. Nggak cocok untuk keluar.”“Jadi kenapa Mama berdandan secantik ini?”Naomi mengedipkan matanya dengan sangat cepat. “Bukannya Mama selalu seperti ini? Apa dulu Mama nggak cantik?”“Cantik sih cantik, tapi ….”Biasanya ketika di rumah, Naomi hanya mengenakan pakaian santai, membiarkan rambutnya terurai panjang dan tidak merias wajahnya. Namun hari ini, dia malah mengenakan terusan panjang berwarna putih. Rambutnya tetap terurai panjang, tetapi kelihatan sekali sudah dicuci. Dia bahkan mengoles lipstik, mengenakan anting-anting dan kalung ….Keempat bocah cilik merasa syok ketika melihat Naomi.Naomi yang ditatap anak-anak pun merasa canggung. Dia bisa mengenakan pakaian kerah tinggi juga demi menutupi bekas di lehernya. Meng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 605

    “Benar … benarkah?”“Emm, kalau kamu nggak percaya, kamu bisa tanya dia,” balas Samuel dengan sangat yakin.Usai berbicara, Samuel mengingatkan lagi, “Aku merasa masalah ini cukup berpengaruh terhadapmu. Kamu mesti berpikir bagaimana cara mengatasinya.”Kening Naomi berkerut. Dia kelihatan gelisah. Seandainya apa yang dikatakan Samuel itu benar, sepertinya masalah itu cukup berdampak terhadapnya!Tiba-tiba Samuel mengangkat tangan untuk mengusap kepalanya!Naomi merasa syok. Dia menatap Samuel dengan syok. Keningnya sedikit berkerut. “Kamu lagi ngapain?”Samuel terbengong sejenak. Dia menjelaskan dengan penuh hati-hati, “Tadi ada ulat di atas kepalamu. Aku khawatir kamu akan takut. Jadi, aku pun menepuknya.” Usai berbicara, Samuel menunjuk ulat di atas lantai. “Yang itu, baru saja jatuh dari atas pohon.”Naomi sungguh merasa canggung. “Maaf, nada bicaraku tadi agak ketus.”Samuel tersenyum. “Nggak masalah. Aku yang terlalu lancang.”Saat ini, hati Naomi terasa penat. Dia kepikiran deng

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 606

    Caden menatap Naomi, lalu berkata, “Kalau emosimu sudah reda, bisa nggak kita bicara dengan tenang?”Naomi bergumam, “Jelas-jelas kamu duluan yang marah!”“Makanya aku minta maaf. Tadi aku terlalu gegabah. Sikapku nggak bagus. Emosiku langsung meluap ketika melihat kalian bersama. Jelas-jelas kamu mengingatkanku untuk menjauhinya.”“Aku juga sudah jelaskan. Aku ketemu dia di bawah juga murni kebetulan saja. Kamu sendiri yang nggak percaya sama aku!”Caden menggerakkan bibirnya. “Kamu jujur sama aku. Apa kamu suka sama Samuel?”Naomi sungguh kehabisan kata-kata. Betapa inginnya dia memarahi pria ini. Hanya saja, ketika melihat ekspresi serius Caden, Naomi pun menelan kembali ucapannya, kemudian bergumam, “Nggak suka! Sepertinya aku sudah bilang berkali-kali!”Caden diam-diam menghela napas lega. Akhirnya dia merasa tenang. Sebenarnya Caden masih keberatan lantaran Naomi berdandan secantik ini ketika bersama dengan Samuel. Hanya saja, untungnya dia tidak menyukai Samuel.Caden mengangkat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 607

    “Bukannya nggak boleh, tapi bukan sekarang saja. Tunggu beberapa saat lagi. Kamu … kamu beri aku sedikit waktu lagi, ya?”Setelah Naomi memastikan hubungannya dengan Caden, dia pasti akan memberi tahu masalah anak-anak kepada Caden. Namun, sekarang masih belum saatnya!Hubungan mereka berdua baru saja dimulai. Mereka baru saja memiliki sedikit rasa terhadap satu sama lain, tetapi masih belum memutuskan untuk bersama. Bahkan, tidak ada yang pernah memberi tahu bahwa sebenarnya ada rasa suka di hati mereka. Jadi, Naomi berencana untuk merahasiakan masalah anak-anak.Anak-anak sangatlah penting bagi Naomi. Sebelum semuanya dipastikan, Naomi pasti tidak akan mengatakannya. Masih terlihat raut muram di wajah tampan Caden. “Kalau kamu butuh waktu, aku bisa beri kamu waktu. Tapi kamu mesti beri tahu aku alasannya. Kenapa kamu nggak izinkan aku pindah dalam waktu dekat?”“Alasannya … aku akan kasih tahu alasannya nanti.”“Jadi, aku perlu menunggu berapa lama lagi?”“Aku sendiri juga nggak jel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 608

    Naomi berlari ke lantai atas dengan mata memerah. Ketika berdiri di koridor, dia berusaha untuk menenangkan dirinya baru berani kembali ke rumah. Naomi tidak berharap anak-anak menyadari ada yang aneh dengan dirinya, kemudian anak-anak pun mengkhawatirkannya.Setelah anak-anak melihat Naomi pulang, mereka pun bertanya kapan ayah mereka akan datang?Naomi berusaha untuk tersenyum, lalu mencari alasan Caden memiliki urusan mendadak. Dia segera membalikkan tubuh berjalan ke dalam dapur, berusaha untuk memendam rasa pilu di hatinya, pergi membuatkan sarapan untuk anak-anak.Selesai makan dan beres-beres, Naomi baru mengurung dirinya ke dalam kamar dan menangis di dalam selimutnya. Hatinya sungguh terasa penat, sangat amat penat! Caden malah mencurigai dirinya menganggap Caden sebagai ban serap!Apa seperti itu kesan Naomi di hati Caden? Jelas-jelas pertemuannya dengan Samuel tadi hanyalah kebetulan belaka. Caden malah tidak memercayainya, bahkan mencurigainya sedang berkencan dengan Samuel

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status