Share

Bab 55

Author: Erlina
Hanya saja, Naomi tidak menceritakan masalah penyelamatnya, juga tidak menceritakan soal kehidupannya di dalam pegunungan. Naomi hanya mengatakan mereka hidup di desa dekat kaki gunung.

Sebenarnya Naomi juga merasa bingung. Pertanyaan itu terus terlintas di benaknya. Orang yang mengantar Naomi ke pegunungan tidak mirip sedang mencelakainya, juga tidak mirip sedang membantunya. Semuanya terasa … aneh.

“Apa orang itu nggak meninggalkan petunjuk apa pun?”

Naomi menggeleng. “Nggak.”

“Dia nggak menampakkan diri lagi?”

“Nggak juga.”

“Aneh sekali ….” Tiara berpikir sejenak, lalu berkata, “Ya sudah, ngapain mikirin masalah itu? Kalau bingung, ya nggak usah dipikirkan lagi. Lagi pula, cepat atau lambat fakta juga bakal terkuak.”

Naomi mengangguk. Dia juga berpikir seperti itu.

Bukannya banyak masalah seperti itu? Meski kamu memutar otak untuk memikirkan jawabannya, tetap tidak ditemukan apa-apa. Namun saat kamu tidak memikirkannya, kamu pun akan mengerti sendirinya.

“Jangan hanya bahas soal aku
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
suka sama ceritanya...
goodnovel comment avatar
Erleynna Leynna
Ceritanya menarik.cuma,terlalu banyak cerita yang di ulang- ulang semula.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 56

    “Logikanya memang seperti itu. Tapi kata orang tua, kalau kita nggak menikah dan melahirkan di usia muda, kita bakal menyesal di hari tua nanti.”Tiara juga sangat santai. “Biarin saja! Hidup itu pendek. Kita mesti menikmati hidup kita. Ini hidupku sendiri. Yang paling penting aku gembira. Lagi pula, memangnya masalah perasaan bisa dipaksakan? Aku juga nggak bilang nggak akan nikah. Aku hanya belum menemukan pangeran kuda putihku saja. Setelah pangeranku menampakkan diri, tanpa perlu didesak pun, aku akan minta untuk menikah.” Kemudian, Tiara bertanya pada Naomi, “Jadi, bagaimana denganmu? Apa kamu masih akan mencari pasangan hidup?”Naomi menggeleng. “Aku sudah pernah merasakan pahitnya pernikahan. Jadi, aku nggak ingin cari pasangan lagi. Lagi pula, aku juga sudah punya anak. Aku nggak akan kesepian di hari tua nanti.”Tiara mendekati Naomi, lalu tersenyum lebar. “Milikmu itu juga milikku. Mulai hari ini, aku juga sudah punya anak. Aku juga nggak akan kesepian di hari tua nanti. Kal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 57

    “Sudah, Bu Naomi dan istrinya Leon, Camila, adalah sahabat sekaligus teman semasa kuliah. Leon itu kakak tingkatannya. Hubungan mereka bertiga sangat akrab. Aku juga sekalian mengorek informasi Bu Naomi. Ternyata dulu Bu Naomi juga pernah tinggal di Kota Jawhar. Dia adalah anak asuh dari Keluarga Tandi.”“Bu Naomi nggak diperlakukan dengan baik sejak kecil, tetapi prestasinya cukup bagus. Dia berhasil masuk ke Universitas Jawhar. Semua guru yang pernah mengajarinya dan juga teman-teman di sekitarnya mengatakan Bu Naomi orangnya sangat baik, lembut, suka membantu orang lain, dan juga giat belajar.”“Kalau bukan karena dia putus sekolah secara mendadak, lalu menikah, dia pasti memiliki masa depan yang cemerlang. Setelah putus sekolah, dia diberitakan berselingkuh dalam pernikahannya. Suaminya mengajukan perceraian, bahkan menceraikannya tanpa mendapatkan sepeser pun.”“Setelah itu, dia pun menghilang secara mendadak. Dia sudah menghilang selama enam tahun. Dengar-dengar dia baru kembali

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 58

    Sementara istrinya Giman, Intan, adalah sahabat terbaik ibunya Caden di saat ibunya masih hidup dulu. Caden tahu Giman memiliki seorang putri semata wayang. Hanya saja, Caden tidak pernah bertemu dengannya, juga tidak tahu siapa namanya.Caden juga tidak menyangka ternyata Naomi adalah teman baik dari putri semata wayang Giman.“Apa Pak Giman dan Bu Intan masih di Kota Amari?”“Emm, beberapa saat lalu, mereka menemukan sebuah makam kuno. Jadi, mereka pun langsung pergi ke Kota Amari. Seharusnya mereka nggak akan kembali dalam waktu dekat.”Ketika melihat ekspresi serius di wajah Caden, Steven pun berkata, “Seharusnya kita nggak usah mencemaskan keselamatan Bu Tiara. Dia dan Bu Naomi benar-benar adalah teman baik. Waktu itu, setelah terekspos kabar perselingkuhan Bu Naomi, orang-orang yang kenal dengan Naomi pada memarahinya, tetapi Bu Tiara dan Bu Camila malah memarahi orang-orang yang memarahi Naomi.”“Perilaku mereka malah membuat mereka menerima hujatan dari warganet. Mereka dimaki

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 59

    Pada saat ini, Tony juga merasa sangat gembira.“Apa benar sudah berhasil menghubunginya?”“Emm, dia juga bersedia untuk membantu kita, tapi semuanya tergantung persyaratan yang kita keluarkan. Dengar-dengar hari ini orang itu melakukan permintaan maaf secara terbuka kepada Pak Caden. Katanya masalah Pak Caden menindas wanita hanyalah sebuah salah paham belaka. Demi menunjukkan ketulusan hatinya, dia menyuntik dana 10 triliun dalam proyek baru Pak Caden!”“Berapa?”“Sepuluh triliun!”Tony merasa sangat syok. “Orang itu sungguh kaya!”“Iya! Sekarang dia sudah minta maaf dan berbaikan dengan Pak Caden. Meski kita mencarinya, apa mungkin dia akan bekerja sama dengan kita?”Tony menghela napas berat. “Sepertinya dia tahu Caden terus mencarinya. Jadi, dia pun mengambil inisiatif untuk menunjukkan akhlak baiknya. Dia kaya dan berkuasa. Dia adalah pilihan yang sangat bagus untuk membantu kita! Kemampuanku juga nggak kalah dari Caden.” “Setelah menemukan peretas itu, kita juga nggak perlu tak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 60

    Baru saja Leon pergi, ketiga bocah kecil pun bangun.Jayden melihat jam di atas nakas. Dia langsung merasa kaget. “Astaga! Sudah jam 10-an. Celaka! Celaka! Mama dan Mama Tiara pasti sudah kelaparan.”Tanpa mengulur waktu, Jayden langsung mengesampingkan selimutnya, kemudian berlari ke luar dengan mengenakan piama.Hayden juga ikut terbangun. Beberapa saat kemudian, Jayden kembali ke kamar, lalu berkata kepada mereka, “Mama dan Mama Tiara sudah selesai sarapan. Ada Paman yang antar sarapan buat kita.”Begitu mendengar, Braden dan Hayden serentak berseru, “Paman?”“Aku juga nggak kenal.” Tanpa menggosok gigi, Braden dan Jayden langsung berlari keluar kamar untuk bertanya pada Naomi. Tiba-tiba muncul seorang pria di sisi ibu mereka yang polos itu. Tentu saja mereka mesti menanyakannya.Naomi menjelaskan dengan tersenyum, “Dia itu suaminya dari mama angkat kalian yang satu lagi. Dia itu juga kakak tingkat Mama. Dia tahu kita datang ke Kota Jawhar, makanya dia datang untuk mengunjungi Mama

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 61

    Saat menerima pesan dari Vila Uwana, Naomi masih sedang di mal. Dia pun merasa sangat emosi.Apa maksudnya akan bercerai pada waktunya? Jangan-jangan suaminya itu tidak ingin bercerai?Sialan! Betapa inginnya Naomi memaki saat ini. Ketika Naomi tiba di Mal Goldana, dia baru kepikiran untuk menelepon ke Vila Uwana. Dia ingin bertanya masalah perceraian. Saat ini, Naomi baru menyadari ternyata dia telah memasukkan nomor telepon Vila Uwana ke dalam daftar hitam.Naomi bergegas mengeluarkan nomor tersebut dari dalam daftar hitam. Kemudian, dia pun menelepon.Saat mengetahui ternyata sang suami sempat menghubunginya semalam, bahkan mengajak untuk ketemuan, Naomi sungguh merasa bersemangat. Namun, siapa sangka kondisi akan berubah.Naomi juga tidak tahu apakah suaminya marah atau tidak lantaran tidak bisa menghubunginya semalam. Setahu Naomi, sekarang dia sedang merasa sangat marah terhadap dirinya sendiri!Seandainya Naomi mengangkat panggilan itu semalam, bukannya dia sudah resmi untuk be

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 62

    Beberapa wanita mulai mendekat. Mereka semua menatap Naomi dan Jayden dengan tatapan tidak bersahabat.“Mereka orangnya?”Jayden merasa takut. Sekujur tubuhnya mulai gemetar, tetapi dia masih bisa-bisanya berkata, “Jangan tindas mamaku!”Para wanita melipat lengan di depan dada sembari mengamati Jayden. Mereka sungguh takjub ketika melihatnya. Jika Jayden masuk ke dunia hiburan, dia pasti akan menjadi bintang kecil yang sangat populer.Wajah Jayden berbeda dengan Braden maupun Hayden. Wibawa mereka juga tidak sama sedikit pun.Semuanya memang adalah anak imut. Namun, Braden dan Hayden kelihatan lebih gagah, sedangkan Jayden kelihatan lebih lemah lembut.Setelah melihat paras indah Jayden, wanita itu baru berkata dengan galak, “Anak kecil awas sana! Jangan sampai aku menamparmu!”Jayden ketakutan hingga tidak berani bernapas. Hanya saja, dia masih tidak mundur. Jayden memang penakut, tetapi dia ingin melindungi ibunya.Ibu adalah orang yang paling disukai Jayden. Dia tidak akan mengizin

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 63

    Naomi memaki, lalu membungkukkan tubuhnya untuk memungut ponselnya. Baru saja ponsel berhasil diambilnya, tiba-tiba rambutnya malah dijambak.“Padahal kami belum turun tangan, kamu malah turun tangan duluan. Kamu memang minta diberi pelajaran! Dasar wanita jalang!” Para wanita itu memaki sembari hendak memukulnya.Kali ini, Naomi kelihatan sangat emosi. Seandainya bukan karena takut memperbesar masalah, dia pasti sudah menusuk mereka semua dengan jarumnya!Naomi menginjak ujung sepatu wanita yang menjambaknya tadi. Wanita itu langsung melepaskan tangannya, lalu menjerit, “Sakit, sakit, sakit! Kakiku … huhuhu ….”Meskipun tidak menggunakan jarum, wanita-wanita ini juga bukan tandingan Naomi. Konon katanya, seorang wanita yang sudah menjadi ibu akan menjadi lebih kuat lagi. Sejak Naomi melahirkan anak, dia bukanlah sosok wanita lemah yang bisa disiksa orang-orang.Apalagi Naomi pernah tinggal bertahun-tahun di dalam pegunungan. Setiap harinya Naomi mesti melakukan pekerjaan kasar seperti

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1182

    Leon melangkah maju dengan garang. Alhasil ....Sebelum Leon sempat mendekati Caden, Caden sudah menendangnya hingga dia terpental sangat jauh. Setelah berkelahi secara langsung, Leon baru menyadari seberapa besar perbedaannya dengan Caden.Gerakan Caden sangat lincah, juga bertenaga dan tepat sasaran. Jangankan memukul Caden, Leon bahkan tidak sempat menghindari serangan Caden. Setelah meninju wajah Leon beberapa kali, Caden menendang lututnya sehingga Leon langsung jatuh berlutut di lantai. Kemudian, Caden yang berekspresi dingin berdiri di belakang Leon dan membidik tepat pergelangan kakinya sebelum menginjaknya dengan kuat.Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, Leon pun berteriak kesakitan, “Ah!”Namun, Caden masih belum mengampuni Leon. Dia menendang tulang rusuk Leon sehingga Leon terpental sangat jauh. Tulang rusuk Leon pun patah akibat tendangan itu.Caden berjalan mendekati Leon dengan ekspresi suram. Kali ini, tidak ada lagi kearoganan dan ejekan dalam mata Leon sa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1181

    Leon berseru dengan marah, “Aku orang picik, sedangkan dia pria sejati? Kalau dia itu pria sejati, dia nggak akan bilang mencintaimu, tapi malah bawa kamu datang untuk meneliti virus baru dan obat penawarnya!”“Kamu tahu seberapa berbahaya virus ini? Begitu nggak hati-hati, kamu akan langsung terinfeksi! Setelah terinfeksi, kamu akan sangat menderita! Ini nggak ada bedanya dengan mau celakai kamu, juga nggak peduli sama hidup dan matimu!”Begitu mendengar ucapan Leon, Naomi makin murka dan menyahut sambil menggertakkan gigi, “Caden nggak membujukku untuk meneliti virus ini! Aku sendiri yang mau melakukannya! Dia setuju aku datang kemari bukan karena nggak peduli sama hidup dan matiku, tapi karena tahu dia nggak akan bisa menghentikanku!”“Sebaliknya kamu. Kamu juga tahu seberapa berbahaya virus ini? Kamu tahu betapa menderitanya orang yang terinfeksi virus ini? Tapi, kamu malah mau gunakan virus ini untuk celakai orang? Kenapa kamu bisa sekejam itu!”Leon berseru, “Ini semua demi kamu!

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1180

    Leon awalnya mengira Naomi tidak akan peduli padanya dalam waktu dekat. Jadi, saat melihat Naomi berjalan mendekatinya, dia merasa sangat gembira. Setelah berjarak dekat dengan Naomi, dia menyapa, “Naomi.”“Plak!” Begitu mendengar sahutan Leon, Naomi langsung menamparnya. Kepala Leon terkulai ke samping akibat tamparan itu. Di pipinya, terlihat bekas telapak tangan yang sangat jelas.Leon menoleh ke arah Naomi dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. “Naomi ....”Naomi menggertakkan gigi dan berseru dengan tubuh gemetar, “Aku bukan cuma salah menilaimu, juga terlalu meremehkanmu. Leon, kamu benar-benar hebat! Kamu sudah sepenuhnya mengubah pengertianku terhadap sampah masyarakat!”“Aku pernah ketemu banyak sampah masyarakat, tapi nggak pernah ketemu sama yang separah kamu! Selain mau celakai Camila, Paman Herbert, dan Keluarga Nandara, kamu juga berniat untuk celakai rakyat jelata? Leon, kamu benar-benar nggak layak jadi manusia!”Leon yang ditampar tidak sedih, malah berkata dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1179

    Setelah menerima data-data yang bersangkutan dengan virus itu, Naomi pun memusatkan semua perhatiannya pada hal ini hingga lupa makan dan tidur. Meskipun sudah membaca sampai jam 3 dini hari, dia masih menolak untuk tidur. Jika bukan karena dipaksa Caden, dia mungkin akan bergadang.Setelah tidur tidak sampai 4 jam, Naomi bangun pagi-pagi keesokan harinya dan lanjut meneliti hal ini seharian. Saat menjelang malam, dia tiba-tiba berkata, “Aku mau pergi ke rumah sakit.”Melihat ekspresi Naomi yang serius, Caden bertanya, “Nggak bisa ditunda?”“Nggak bisa! Aku harus pergi sekarang!”Caden tahu tidak ada gunanya dia menghentikan Naomi. Jadi, dia pun menemani Naomi. Joseph dan anak-anak tahu Naomi sedang menyibukkan hal serius. Mereka menyuruhnya untuk bekerja dengan tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah.Selama perjalanan, Naomi tidak berhenti mengerutkan keningnya. Caden menggenggam tangannya dan berkata, “Yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik. Untuk sisanya, kita se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1178

    Caden pulang di malam hari. Begitu dia mendekati Naomi, Naomi langsung berkata, “Kamu sudah merokok, juga pergi ke rumah sakit. Ada apa? Apa ada masalah?”Indera penciuman Naomi sangat sensitif, terutama dalam mencium bau obat dan rokok. Caden pun tertegun setelah mendengar ucapan Naomi.Naomi lanjut berkata, “Jujurlah padaku. Kalau kamu menutupinya dariku, aku akan makin khawatir.”Caden akhirnya menjawab jujur, “Aku pergi ke rumah sakit untuk ketemu Robbin.”“Karena masalah obat penawar?”“Emm.”“Ada apa dengan obat penawarnya? Hari ini, Camila juga meneleponku untuk tanya masalah obat penawar dan virus itu. Leon sudah menghubunginya.”Caden bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang dikatakan Leon?”“Dia masih mau pakai Paman Herbert buat ancam Camila supaya bisa rebut harta Keluarga Nandara. Dia bilang cuma dia yang bisa tolong Paman Herbert.”“Suruh Camila abaikan dia.”“Emm. Apa yang kamu dan Robbin gusarkan? Bukannya Paman Herbert nggak terinfeksi virus?”Naomi tidak mengetahui

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1177

    Seusai sarapan, Caden tiba-tiba menerima telepon dari Robbin. Keadaan putra haram Zaskia sudah bertambah parah dan nyawanya juga terancam. Ini adalah kabar buruk. Jika virus ini bukan hanya membuat orang sakit, tetapi juga bisa merenggut nyawa, itu berarti masalahnya jauh lebih serius dari yang diperkirakan mereka.Caden mengernyit dan menyimpan kembali ponselnya. Kemudian, dia berpesan pada Naomi, “Kamu istirahat saja yang baik di rumah. Kalau ada apa-apa, telepon aku. Aku mau keluar dulu.”Naomi yang menyadari keanehan caden bertanya, “Ada masalah apa?”“Masalah kerja. Kamu nggak usah khawatir soal aku maupun Ayah. Aku akan tangani semuanya. Kamu cuma perlu istirahat yang tenang.”Seusai berbicara, Caden mengecup dahi Naomi dan menyelimutinya sebelum berjalan keluar. Setelah turun ke lantai bawah, dia menanyakan rencana Joseph untuk hari ini. Joseph khawatir mereka akan mengganggu istirahat Naomi. Jadi, dia ingin membawa Maria dan anak-anak jalan-jalan. Caden langsung mengaturkan or

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1176

    “Dia mau buka studio yang khusus menangani anak-anak dengan gangguan psikologis,” jawab Caden.Joseph bertanya dengan heran, “Dia kan bukan belajar psikologi waktu kuliah. Kenapa dia bisa berpikir untuk kerja di bidang itu?”“Dia pernah hidup di daerah pegunungan selama beberapa tahun dan belajar ilmu medis waktu senggang. Sekarang, dia sangat tertarik dalam bidang ini.”Begitu mengungkit tentang kehidupan Naomi di gunung, Joseph menyahut dengan bersemangat, “Aku baru mau tanya sama kamu. Waktu Celine kena masalah sebelumnya, dengar-dengar ada yang menolongnya, lalu bawa dia dan anak-anak hidup di gunung selama 5 tahun. Kamu tahu siapa yang menolongnya?”“Nggak tahu.”Joseph bertanya dengan terkejut, “Bahkan kamu juga nggak tahu?”“Emm. Naomi bilang, sebelum turun gunung, dia sudah pernah janji pada penyelamatnya untuk nggak cerita soal kehidupan mereka selama di gunung atau ungkapkan informasi tentang penyelamatnya.”Joseph merasa makin terkejut. “Hal ini perlu dirahasiakan sampai seg

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1175

    Sebelum masuk ke kamar mandi, Naomi berusaha untuk mencari kembali sedikit akal sehatnya. Dia memperingati Caden, “Cu ... cuma boleh sekali, ya!”Caden menarik napas berat dan buru-buru menyetujuinya. “Oke!”Malam ini, Naomi dan Caden melewati malam penuh gairah. Sesuai dugaan, Caden sudah berjanji hanya akan melakukannya sekali, tetapi akhirnya malah melakukannya berulang kali.Keesokan harinya, Naomi pun merasa sangat lemas. Dia berusaha untuk turun dari tempat tidur beberapa kali, tetapi malah gagal. Kedua kakinya sangat lemas hingga tidak sanggup menahan berat tubuhnya, sedangkan tubuhnya juga terasa sangat berat seperti ditimpa oleh batu yang besar.Naomi sama sekali tidak bisa turun dari tempat tidur. Begitu berdiri, kakinya langsung gemetar. Dia pun memelototi pria yang tidur di sampingnya dan mengumpat, “Caden! Dasar bajingan!”Caden tahu dirinya yang tidak dapat mengendalikan diri dan sudah menyiksa Naomi semalaman. Dia pun tidak berani melawan karena khawatir istrinya marah d

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1174

    Naomi langsung merinding, lalu hendak mendorong Caden. “Siapa yang mau mandi bareng kamu!”“Aku sudah mabuk, nggak bisa mandi sendiri, cuma bisa mandi bareng kamu.”Naomi tahu apa yang ingin dilakukan Caden. Dia pun membalas dengan malu, “Kalau nggak bisa mandi, kamu nggak usah mandi malam ini!”“Nggak bisa, kotor!”“Aku nggak merasa kamu kotor. Cepat pergi tidur sana!”Naomi hendak mendorong Caden, tetapi Caden malah berjalan mendekat dan menekan tubuh Naomi ke arah pintu. Tubuh mereka menempel dengan erat tanpa ada sedikit celah pun.Meskipun terhalang pakaian, Naomi bisa merasakan detak jantung Caden yang kuat dan seluruh tubuhnya yang panas. Jantung Naomi pun secara refleks berdetak makin kencang dan napasnya mulai memburu. Suasana di dalam kamar langsung berubah dan terasa sangat intim. Naomi diam-diam menelan ludah, lalu mengancam dengan suara rendah, “Caden! Cepat minggir! Kalau nggak, aku akan mulai maki orang, lho!”Naomi menolak permintaan Caden karena memiliki alasan kuat.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status