Kejadian ini benar-benar di luar dugaan dan sosok Naomi sangat menggoda. Caden lupa mengalihkan pandangannya. Dia malah mengamati Naomi.Pemandangan yang sensasional ini langsung membuat hasrat Caden bergelora. Dia mulai tidak bisa mengendalikan dirinya dan perlahan kehilangan akal sehatnya.Caden sangat bergairah. Dia mulai membayangkan dirinya bercinta dengan Naomi. Mereka berdua telanjang dan sedang berciuman dengan intens.Caden dan Naomi berpelukan dengan erat sambil berguling di tempat tidur, mereka terus bertukar posisi. Keduanya bersanggama dan merasakan kenikmatan yang luar biasa.Mereka berdua memuaskan hasrat satu sama lain. Caden mengerahkan tenaganya, sedangkan Naomi merasakan kepuasan yang diberikan Caden.Tiba-tiba, Naomi menampar Caden. Akhirnya, Caden baru tersadar dan bayangan dalam benaknya seketika menghilang.Naomi sudah mengambil kembali handuknya dari tangan Caden dan menyelubungi tubuhnya. Naomi yang marah dan juga sedih memelototi Caden seraya memarahi, "Dasar
Sepertinya, membujuk dengan uang bukan ide bagus. Walaupun Naomi terobsesi dengan uang, dia sangat berprinsip. Jadi, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan uang.Apa Caden perlu mencari Braden dan lainnya untuk membantunya membujuk Naomi? Ini ide yang buruk! Jika ketiga anak itu tahu masalah ini, mereka pasti akan menghajar Caden habis-habisan.Kalau Rayden sudah bangun, mungkin menyuruh dia membujuk Naomi lebih membantu. Caden sakit kepala. Dia menyesal masuk dari jendela malam ini.Lebih baik Caden tidak bisa tidur semalaman daripada harus menghadapi situasi seperti sekarang ini. Saat Caden kebingungan, tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Robbin bertanya, "Bu Naomi, apa kamu sudah tidur?"Caden mengernyit. Dia merasa tidak senang, untuk apa Robbin mencari Naomi malam-malam begini? Robbin benar-benar tidak tahu batasan.Caden menghabiskan sebotol air dingin, lalu melemparnya ke tong sampah dengan tepat. Dia berjalan ke depan pintu dengan ekspresi dingin. Setelah membuka pintu, Ca
Robbin mengurungkan niatnya untuk bicara. Kemudian, terdengar suara Naomi yang memanggil, "Pak Robbin?"Caden memberi isyarat pada Robbin untuk memaksanya bicara. Robbin merasa tidak berdaya, sebenarnya apa maksud Caden?Robbin menyahut, "Bu Naomi, aku di sini."Setelah mendengar suara Robbin, Naomi baru yakin Caden tidak membohonginya. Dia berujar, "Tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu.""Oke," kata Robbin. Sesudah itu, Caden langsung menarik Robbin ke luar.Caden mendorong Robbin dan mengingatkan, "Kamu nggak usah ikut campur lagi, cepat tidur. Selain itu, ingat ucapanku! Ke depannya, jangan cari Naomi malam-malam begini."Caden melanjutkan, "Kalau ada urusan penting, cari aku dulu. Kamu itu pria dewasa, harus tahu batasan!"Selesai bicara, Caden menutup pintu. Dia tidak memedulikan Robbin yang berdiri di koridor dengan ekspresi linglung. Beberapa menit kemudian, Naomi membuka pintu ruangannya.Saat melihat Naomi lagi, Caden berkeringat dingin saking gugupnya. Pemandangan Naomi yang
Naomi menekankan, "Kamu memang sengaja!"Caden membalas, "Aku nggak sengaja."Naomi menegaskan, "Kamu sengaja!"Caden menimpali, "Aku benar-benar nggak sengaja."Naomi menyahut dengan ketus, "Pokoknya kamu sengaja!"Caden berujar, "Aku ...."Mata Naomi memerah. Dia mengentakkan kakinya dan menegur, "Kamu nggak menyadari kesalahanmu, untuk apa kamu minta maaf? Kamu nggak sengaja, kamu nggak salah! Aku yang salah, seharusnya aku nggak marah kepadamu, 'kan?"Caden menanggapi, "Bukan itu maksudku ....""Jadi, apa maksudmu?" sergah Naomi. Dia terlalu emosional sampai-sampai hampir menangis.Caden makin gugup. Dia terpaksa berkata, "Oke, aku akui tadi aku memang sengaja. Kamu tenangkan diri dulu. Jangan marah."Akan tetapi, Naomi makin marah. Dia membentak, "Sudah kubilang kamu pasti sengaja! Tadi kamu malah membantah! Dasar pria mesum yang nggak tahu malu!"Naomi meneruskan, "Aku nggak mau bicara denganmu lagi! Aku juga nggak ingin melihat kamu! Cepat pergi! Kalau nggak, aku lapor polisi!"
Wajah Naomi memerah. Dia memandang Caden seraya terbelalak. Pria ini benar-benar mesum! Naomi yang kesal menampar Caden lagi.Caden kaget. Dia meraih tangan Naomi dan bertanya dengan ekspresi marah, "Kenapa kamu tampar aku lagi?""Kamu nggak tahu malu! Kamu mesum!" bentak Naomi.Caden bertanya, "Kapan aku berbuat mesum?"Naomi menyahut, "Tadi kamu bilang begitu, itu sama saja dengan berbuat mesum."Ekspresi Caden menjadi muram. Dia tidak paham. Caden menimpali, "Aku sudah melihat tubuhmu, jadi kamu merasa nggak senang karena sudah dirugikan.""Jadi, sekarang aku biarkan kamu lihat tubuhku. Biar aku juga dirugikan. Dengan begitu, bukannya sudah impas? Kenapa kamu malah mengira aku berbuat mesum?" lanjut Caden.Jelas-jelas, Caden telah berinisiatif mengorbankan dirinya. Tidak semua orang bisa melihat tubuh Caden.Naomi menegur dengan wajah memerah, "Siapa mau lihat tubuhmu? Kamu itu memang mesum dan nggak tahu malu! Lepaskan aku!"Caden menggenggam tangan Naomi dengan erat. Meski tidak p
Namun, Naomi kesakitan. Padahal Caden sama sekali tidak mengerahkan tenaganya. Hanya saja, Naomi pasti akan kabur jika Caden melepaskannya.Caden terpaksa menggendong Naomi, lalu berjalan ke dalam ruangan dan meletakkan Naomi di tempat tidur. Caden menindih Naomi.Naomi langsung terdiam. Dia membelalak dan bertanya dengan suara bergetar, "Apa ... yang ingin kamu lakukan?"Caden menekan tubuh Naomi dan menelan ludah. Dia berusaha menenangkan diri sebelum berbicara, "Sebaiknya kamu tenang dan dengarkan omonganku. Kalau nggak, takutnya malam ini aku akan kehilangan kendali.""Apa ... maksudnya ... kehilangan kendali?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Mungkin aku akan melecehkanmu.""Kamu berani?" timpal Naomi.Caden membalas, "Kamu mau lihat aku berani atau nggak?"Naomi berusaha memberanikan dirinya. Sudah jelas Naomi tidak terima, tetapi dia tidak berani bersuara lagi. Naomi memelototi Caden seraya menggigit bibirnya.Caden menegur sembari mengernyit, "Jangan gigit bibirmu!"Sejak awal, Ca
Naomi menggigit bibirnya. Dia merasa tidak senang melihat sikap Caden yang dominan. Namun, yang dikatakan Caden memang kenyataan.Jika Caden benar-benar ingin meniduri Naomi, dia pasti tidak mampu memberontak. Tadi Naomi terlalu panik sehingga tidak bisa berpikir rasional. Dia merasa Caden memang sengaja.Bagaimanapun, Caden menyelinap masuk dari jendela. Naomi sedang mandi dan seorang pria dewasa tiba-tiba muncul di ruangannya. Bahkan, dia juga ingin menangkap Naomi dan menarik handuknya saat Naomi kabur.Tentu saja, Naomi mengira Caden berniat jahat dan sengaja berbuat seperti ini. Naomi mencebik dan menceletuk, "Aku nggak peduli kamu sengaja atau nggak. Pokoknya kamu tetap salah!"Caden membalas, "Iya, aku akui aku memang salah. Jadi, bukannya aku membiarkan kamu melihat tubuhku?"Naomi memelototi Caden. Dia hendak marah-marah lagi. Caden segera menjelaskan, "Aku nggak berniat berbuat mesum. Kalau nggak, untuk apa aku menanyakan pendapatmu?""Aku juga nggak mengerti kenapa kamu begi
Namun, Naomi tiba-tiba berkata, "Oh, iya. Aku mau jelaskan sesuatu kepadamu. Aku memperhatikanmu karena merasa kamu bukan orang jahat dan kamu sangat menyayangi Rayden."Naomi meneruskan, "Tapi, ini bukan berarti aku menyukaimu. Aku hanya menganggapmu sebagai teman."Mendengar ucapan Naomi, kegembiraan di hati Caden langsung sirna. Dia bertanya seraya mengernyit, "Teman?"Naomi menjelaskan, "Iya. Meski ada beberapa masalah yang terjadi di antara kita, semua itu sudah berlalu. Kalau kamu mau jadi temanku, aku pasti terima."Caden membalas dengan ekspresi muram, "Aku nggak mau!"Naomi yang terkejut bertanya, "Kamu nggak mau?"Ekspresi Caden sangat muram. Dia menegaskan, "Aku nggak mau!"Naomi mengerutkan bibirnya dan menimpali, "Ya sudah kalau kamu nggak mau. Aku juga nggak sudi jadi temanmu!"Naomi merasa Caden sangat sombong. Namun, lebih baik mereka tidak menjadi teman. Jadi, Naomi tidak merasa kasihan pada Caden saat membawa Rayden pergi.Melihat Naomi yang kesal, Caden ingin menjela
Jadi, Samuel memeras otaknya untuk memikiran solusi ….Selanjutnya Samuel pun kepikiran dengan Naomi!Samuel tahu Caden masih kesulitan dalam mencari Naomi. Seandainya Naomi masih hidup, dia bisa memanfaatkan Naomi untuk mengancam Caden. Naomi bisa menggantikan Baby menjadi pion mereka untuk menjatuhkan Caden!Pada saat itu, Samuel sungguh menyesal. Dia menyesal telah meninggalkan Naomi di pegunungan dulu! Dia sungguh tidak menyangka Caden adalah seorang budak cinta!Hanya karena pernah tidur sekali, Caden pun hanya menginginkan Naomi saja!Jika tahu masalah akan seperti ini, waktu itu Caden seharusnya mencari tempat untuk menyembunyikan Naomi. Dengan begitu, dia bisa menggunakan Naomi untuk mengancam Caden!Jadi, setelah tiba di Kota Jawhar, Samuel langsung melamar untuk menjadi guru di taman kanak-kanak tempat Tiara bekerja.Pada saat itu, Samuel masih tidak tahu hidup matinya Naomi. Hanya saja, dia tahu seandainya Naomi masih hidup, dia pasti akan berhubungan dengan Tiara.Setelah b
Saat Samuel baru tiba di Kota Jawhar, Baby menangis histeris. Dia terus merengek bertanya di mana ayahnya?Baby yang berumur 3 tahun bagai Baby yang masih berumur 3 bulan saja. Dia tidak makan dan tidak minum, hanya terus menangis saja.Pembantu melakukan panggilan video dengan Samuel. Air mata yang diteteskan Baby waktu itu bagai mutiara saja, mengalir membasahi wajah putih si wanita. Waktu itu, hati Samuel langsung remuk!Samuel langsung membeli tiket pesawat untuk pulang! Sejak saat itu, Samuel mengerti bahwa dirinya tidak bisa terlepas dari Baby lagi! Dia telah terikat oleh bocah cilik itu!Samuel mencintai Baby, sangat amat mencintai Baby! Meskipun Baby tidak tergolong terlalu pintar, semuanya juga bukan masalah ….Sepertinya Baby mewarisi gen Naomi yang agak bodoh!Anak-anak pada umumnya bisa membalikkan tubuhnya pada umur bulan ke-3, sedangkan dia baru bisa melakukannya di bulan ke-4! Biasanya anak-anak bisa berjalan pada umur bulan ke-11, tetapi dia baru bisa berjalan di bulan
Demi memikirkan nama anak perempuan itu, Samuel memeras otaknya selama 2 minggu. Dia bahkan telah memilih ratusan nama! Pada akhirnya, Samuel baru memutuskan untuk memanggilnya “Baby”!Nama itu sungguh sesuai dengannya. Dia memang telah menjadi kesayangannya Samuel!Konon katanya, anak kecil bisa membalikkan tubuhnya di usia 3 bulan dan bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Baby tidaklah pintar. Saat dia hampir menginjak usia 7 bulan, dia masih tidak bisa duduk!Samuel merasa panik. Dia membawa Baby ke rumah sakit untuk diperiksa, bukan hanya ke satu rumah sakit saja. Semua dokter mengatakan kondisi Baby sangat normal. Namun, Samuel masih saja merasa tidak tenang. Dia mulai insomnia.Samuel terus bergadang untuk mencari data dari internet. Katanya, sangat wajar jika anak masih belum bisa duduk di usia 6 bulan. Namun, Samuel masih saja tidak tenang. Dia bahkan menggunakan status seorang ibu demi bergabung ke dalam forum ibu dan anak, demi menanyakan kondisi putrinya kepada para ibu.Akhirn
Keesokan harinya, di Desa Baiza. Desa Baiza adalah tempat bagai alam surga yang dipermak Samuel dalam waktu 10 tahun. Lokasi desa ini dekat dengan pegunungan dan perairan. Pemandangan setempat juga sangat indah. Tidak berlebihan apabila mendeskripsikan pemandangan desa ini bagai lukisan saja.Setiap batu, genteng, rumput, kayu, bahkan penduduk yang tinggal di sini diatur langsung oleh Samuel.Desa Baiza adalah desa yang diciptakan Samuel khusus untuk Wanda. Dia tahu impian Wanda sewaktu masih hidup dulu. Jadi, dapat terlihat banyak tanaman yang disukai Wanda dulu.Setiap gaya bangunan di desa ini juga mengikuti hasil desain yang pernah digunakan Wanda sebelumnya. Samuel menggunakan cara ini untuk mengenang Wanda dan mewujudkan keinginan yang tidak sempat dia selesaikan.Samuel juga mendirikan sekolah dan perpustakaan atas nama Abigail. Sebab, Wanda dan Abigail adalah 2 wanita yang paling dia rindukan.Kemudian, tempat ini juga menjadi kampung halaman Samuel dan Baby …. Sebenarnya ket
”Benar apa kata Samuel, terkadang orang biasa bukan apa-apa di hadapan kekuasaan dan kekayaan.”Caden tidak membantah. Orang biasa zaman sekarang saja sulit untuk melawan kekuasaan, apalagi zaman dulu?Waktu itu, Tony baru berumur 40-an tahun. Dia masih dalam masa-masa arogannya! Ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan sosial waktu itu, kedudukannya memang mengizinkannya untuk bersikap arogan! Hanya saja, roda terus berputar. Nasib baik tidak mungkin hanya berpihak pada seseorang saja. Siapa pun pasti akan menerima akibat dari perbuatannya. Keadilan mungkin akan datang terlambat, tetapi pasti akan datang!Caden berusaha untuk menenangkan Naomi. “Tenang, nasib mereka nggak akan baik-baik saja.”Naomi menarik napas dalam-dalam. Dia menatap Caden dengan mata merah sembari bertanya, “Samuel memang bersalah, tapi yang pantas mati itu adalah Tony dan anggota Keluarga Pangestu itu. Seandainya Samuel berhenti sekarang, apa dia masih bisa diselamatkan?”Naomi tidak tahu masalah kasus kematian
Naomi menarik napas dalam-dalam. “Samuel sendiri juga nggak tahu. Katanya setelah sadar dari pingsan, dia sudah di tangan penculik.”Caden merasa bingung.Pengawal Tony sangat peka dan waspada. Saat menangani jasad, tidak mungkin dia tidak menggeledah lokasi kejadian.Samuel masih sangat kecil. Bagaimana dia bisa melarikan diri dari mata pengawal profesional?“Gimana dengan kakak perempuannya?”“Aku juga nggak tahu. Kata Samuel, dia nggak menemukan kakaknya lagi setelah bangun. Mengenai masalah yang berkaitan dengan kakaknya, dia juga nggak ungkit lagi.”Caden terdiam beberapa detik, lalu bertanya, “Jadi, kenapa dia bisa membenci seluruh Keluarga Pangestu? Semua ini ulah Tony. Apa hubungannya dengan yang lain?”Ketika mengungkit masalah ini, Naomi merasa semakin emosional lagi.“Tony itu berengsek. Anggota Keluarga Pangestu lainnya juga berengsek ….”Samuel bisa membantu anggota Keluarga Pangestu lainnya juga karena Tony. Alasan lainnya juga karena ruangan lukisan Yamin.Setelah Tony m
Ketika melihat Wanda, Angelo langsung teringat Abigail. Wanda cantik, lembut, dan sering tersenyum manis kepadanya. Wanda menyayangi Angelo seperti Abigail.Hati Angelo yang terluka perlahan pulih. Akhirnya, dia berani bicara dan punya sedikit harapan terhadap masa depan. Angelo bertekad untuk melanjutkan hidupnya. Dia ingin mencari kakak perempuannya.Angelo juga ingin belajar hukum dan menjadi pengacara. Dia ingin membalas dendam orang tua dan kedua kakak laki-lakinya.Wanda memberi tahu Angelo hukum bisa membantunya menegakkan keadilan dan menghukum orang jahat. Jika Angelo disakiti, dia bisa memakai hukum untuk melampiaskan kemarahannya.Angelo memercayai ucapan Wanda sepenuhnya. Semuanya perlahan membaik. Namun, takdir mengubah hidup Angelo. Dia kehilangan kebahagiaan lagi.Darman tiba-tiba muncul. Begitu melihat Darman, Angelo langsung teringat Tony dan semua kejadian di studio.Kemudian, Angelo dibawa Darman ke gunung. Hati Angelo yang sudah perlahan pulih hancur lagi. Bahkan, k
Yamin bertelungkup di lantai. Tubuhnya gemetaran dan matanya memerah. Dia hanya bisa melihat istrinya ditindas.Yamin sangat murka hingga ingin membunuh Tony, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun. Yamin melihat anaknya terluka dan wanita yang dicintainya dinodai. Yamin merasa tidak berdaya dan juga marah. Air matanya mengalir.Tony menodai Abigail sampai tengah malam. Dia memang abnormal. Tony sengaja menodai Abigail dengan berbagai gaya di depan Yamin.Abigail yang awalnya berteriak histeris dan memberontak perlahan terdiam. Akhirnya, dia hanya bisa membiarkan Tony mengendalikan tubuhnya.Yamin yang awalnya memelotot perlahan memejamkan matanya. Air matanya terus mengalir. Pasangan suami istri yang sangat mesra ini mengalami kejadian tragis. Tony menghancurkan kehidupan keluarga mereka.Padahal, hari ini keluarga Yamin sangat gembira. Sekarang yang tersisa hanya keputusasaan. Akhirnya, mereka mati tragis.Abigail mati setelah disiksa Tony. Pakaiannya koyak dan air matanya sudah ker
Lilin di atas kue langsung mati tertiup angin. Tony langsung berjalan masuk. Dia seperti iblis yang tiba-tiba muncul di depan Abigail dan Yamin.Yamin tidak mengenal Tony. Dia bertanya dengan sopan dan juga waswas, "Pak, kamu cari siapa?"Tony mengabaikan Yamin. Dia mengamati Abigail dengan ekspresi mesum. Yamin mengernyit. Sebelum dia sempat bicara, Tony bertanya, "Berapa harga satu malam?"Yamin dan Abigail kebingungan. Tony duduk, lalu memandang Abigail dan berujar seraya menyipitkan matanya, "Aku tertarik padamu, layani aku satu malam. Satu miliar cukup, nggak? Kalau nggak cukup, boleh tambah."Yamin dan Abigail baru tersadar setelah tertegun sejenak. Abigail membalas dengan ekspresi marah, "Kamu gila, ya?"Amarah Yamin memuncak. Tidak ada pria normal yang bisa terima diprovokasi seperti ini. Yamin hendak menghajar Tony, tetapi Abigail menghentikannya.Abigail tidak mengenal Tony. Dia hanya menganggap Tony sebagai orang gila. Bagaimanapun, ini adalah negara hukum. Semua orang tidak