Naomi bergumam, “Aku merasa kamu cukup kasihan.”Biasanya saat sedang sakit, semua orang pasti ingin didampingi. Apalagi sekarang telah terjadi masalah begitu besar dari diri Caden, dia malah tidak memiliki satu pun anggota keluarga yang perhatian terhadapnya. Naomi merasa kasihan terhadap Caden.Naomi dan Steven memang bukan tergolong anggota keluarga Caden. Hanya saja, Naomi adalah ibu kandungnya anak-anak. Masalah ini memang masih tidak diketahui Caden, tapi Naomi mengetahuinya!Dengan adanya anak-anak, siapa pun tidak bisa memutuskan hubungan mereka berdua. Naomi tetap memiliki hubungan dengan Caden.Naomi memang tidak membenci Caden, apalagi mencintainya. Sekarang sikap Naomi terhadap Caden juga biasa-biasa saja. Hanya saja, demi anak, dia merasa dirinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Caden.Jika masalah ini hanyalah masalah sepele, Naomi juga tidak akan mengurusnya. Namun, sekarang Caden sedang dihadapkan oleh masalah serius, dia merasa sudah seharusnya Naomi melakukan
Naomi menatap Caden dengan penuh rasa ragu. Dia masih tidak yakin Caden bisa keluar pada lusa hari nanti.Tiba-tiba Caden kepikiran sesuatu, lalu mengusulkan, “Kamu nggak percaya? Gimana kalau kita taruhan?”“Emm? Taruhan apa?”“Kalau aku nggak bisa keluar sebelum malam Tahun Baru, aku akan mengalihkan semua asetku kepadamu.”Saat mengungkit soal uang, kedua mata Naomi spontan berkilauan. “Serius? Taruhan sebesar itu?”“Iya! Tapi, kalau aku bisa keluar, kamu mesti jawab 1 pertanyaanku dengan serius. Kamu nggak boleh berbohong!”“Pertanyaan apa?”“Kita bicarakan nanti. Sekarang kamu mau taruhan nggak?” Ketika melihat Naomi sedang bimbang, Caden kembali mengingatkan, “Coba kamu pikiran uang itu.”Naomi langsung membalas, “Oke!”“Oke, jangan ingkar janji!”“Pasti!”Kali ini, Caden langsung tersenyum.Namun, Naomi malah mengerutkan keningnya. Dia merasa ada yang aneh di balik senyuman Caden. Hanya saja, seharusnya Naomi tidak rugi dengan taruhan ini.Sebelumnya Caden memang sudah bangkrut,
Setelah panggilan diakhiri, Naomi melamun di tempat. Sebenarnya sekarang Tiara masih sedang istirahat. Dalam kondisi biasa, mungkin Naomi akan memberi tahu Leon untuk jangan mengganggu waktu istirahat Tiara.Tadi Naomi sengaja berbicara seperti itu juga demi melihat reaksi Leon. Sekarang, berhubung Naomi tidak ada di rumah, Leon pun tidak ke rumah lagi.Saat memikirkan pertemuan mereka waktu itu, tatapan panas Leon membuat Naomi merasa sangat tidak nyaman …. Kening Naomi semakin berkerut lagi!Hubungan Leon dan Camila memang sudah sejak masa sekolah dulu. Setelah mereka menikah, semua orang juga tahu betapa cintanya Leon terhadap Camila. Dia tidak mungkin memiliki pemikiran lain terhadap Naomi.Namun, Naomi juga tidak sedang berkhayal ketinggian! Dia merasa ada yang aneh dengan Leon! Hanya saja, Tiara malah merasa sikap Leon sangat normal. Bukannya biasa orang-orang di sekitar akan melihat lebih jelas? Kenapa padahal Naomi bisa merasa ada yang aneh dengan tatapan Tiara, tetapi Tiara m
“Aduh! Apa kamu nggak punya mata! Kenapa malah halangi jalanku!”Orang itu tidak minta maaf, melainkan malah memaki.Naomi menatap orang itu dengan kesal. Orang yang menabraknya adalah seorang lelaki muda. Dalam sekilas mata, sepertinya lelaki itu baru berumur 16-17 tahun yang masih dalam masa memberontaknya.Si lelaki mengenakan pakaian modis dengan mengecat rambutnya menjadi warna kekuningan. Ada banyak aksesori berkilauan di telinga dan hidungnya. Kening Naomi spontan berkerut. “Kamu sudah menabrakku. Sekarang kamu malah marah-marah. Bagaimana orang tuamu mendidikmu?”Anak muda itu malah tersenyum. “Astaga, ternyata ada wanita cantik. Maaf, maaf, tadi aku nggak lihat dengan jelas. Kamu sakit, nggak? Gimana kalau aku bawa kamu ke rumah sakit?”“Nggak usah!”“Coba aku lihat bagian mana yang ketabrak?” Seusai berbicara, anak muda itu hendak menyentuh Naomi. Namun, Naomi malah mengelak. “Yang sopan, ya!”Si anak muda menggoyangkan kunci mobil balap di tangannya, lalu berkata dengan ter
Si pria mengenakan masker hitam dengan pakaian santai di dalam dan jaket panjang di luarnya. Dia memasukkan kedua tangan di dalam saku, lalu berjalan ke sisi anak muda dengan perlahan.Tidak bisa kelihatan wajah pria itu. Hanya saja, cara berpakaiannya bersih dan rambutnya juga rapi. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia adalah orang yang sangat teratur.Setelah berjalan ke sisi mobil, si pria menunduk melihat anak muda itu.Darah segar mengalir dari atas kepala pria muda itu. “Selamatkan … selamatkan aku ….”Si pria menghancurkan kaca jendela dengan tenang, lalu menyeret anak muda dari dalam mobil. Dia menarik salah satu kaki si anak muda, lalu menyeretnya ke dalam hutan.Beberapa saat kemudian, pria itu baru berjalan keluar hutan. Dia membuang kantongan sampah berwarna hitam ke dalam mobil. Kemudian, dia merapikan pakaiannya dengan berlagak tidak terjadi apa-apa, lalu melirik jam tangan malah di pergelangan tangannya, baru memasuki mobil meninggalkan tempat.Baru saja si pria
Tentu saja Naomi merasa gembira lantaran anak-anaknya dipuji. Dia pun tersenyum lembut. “Tapi sekarang giliran para guru yang mesti jagain anak-anak. Braden dan Jayden anaknya penurut. Cuma si Hayden saja yang agak bandel. Kalau dia nggak patuh, kalian marahi dia saja. Aku juga nggak akan manjain dia.”Samuel berkata dengan tersenyum, “Hayden bukan bandel, tapi selalu ribut mau punya adik perempuan. Dia sudah mengangkat banyak adik angkat di sekolah.”Dua guru wanita lainnya pun tersenyum.“Iya, setelah mengangkat semua teman di kelasnya, dia pun cari adik mangsa di kelas kami.”“Sepertinya Hayden ingin sekali punya adik perempuan. Gen keluarga kalian bagus-bagus. Kalau kalian benar-benar punya anak perempuan, pasti bakal cantik sekali. Cepat lahirkan anak perempuan sana.”Naomi tersenyum tidak berdaya. Impian terbesar Hayden memang adalah memiliki adik perempuan.Untung saja Hayden tidak punya adik perempuan. Jika tidak, Hayden pasti akan sangat memanjakannya.Mereka mengobrol sejenak
“Sudah diantar?”“Emm. Entah Nenek Shanti menyesal nggak antar anaknya buat sekolah ke luar negeri? Bisa jadi, kalau anaknya nggak diantar ke luar negeri, dia juga nggak akan menetap di luar negeri dan nggak kembali lagi.”Naomi berkata, “Masalah ini nggak ada hubungannya dengan soal dia sekolah di luar negeri atau nggak. Semuanya tergantung masing-masing orang. Dengan karakternya, meski dia nggak diantar ke luar negeri, dia juga nggak akan berbakti.”“Betul juga. Ngomong-ngomong, apa kamu pernah kepikiran buat antar anak-anak ke luar negeri?”“Lihat sikon dulu. Kalau kondisimu memungkinkan dan mereka juga berkenaan, aku bersedia memberi mereka kesempatan untuk membuka wawasan mereka belajar lebih banyak di luar sana.”“Apa kamu nggak khawatir nanti mereka bakal seperti anaknya Nenek Shanti? Nggak pulang lagi?”“Aku nggak khawatir. Mereka sangat mencintaiku. Mereka nggak akan tega membiarkanku seorang diri di rumah. Lagi pula, aku juga nggak akan biarkan mereka menetap di luar negeri.”
Tiara tertegun sejenak, lalu mengatakan, “Leon ingin tahu sebenarnya siapa suamimu. Tapi, aku juga nggak tahu. Dia suruh aku korek informasi dari kamu.”“Ngapain dia cari suamiku?”“Katanya demi kebaikanmu. Leon ingin segera cari suamimu untuk negosiasi sama dia, agar dia bisa cerai sama kamu.”Dari ucapan itu, kedengaran seperti Leon sedang bermaksud baik. Namun, Naomi malah terasa tidak tenang. Dia merasa sikap Leon terhadapnya sudah melewati batas wajar.Tiara berkata lagi, “Dia nggak izinin aku buat kasih tahu kamu masalah dia cari aku. Tapi, aku merasa berhubung kamu nggak bersedia untuk mengatakannya, seharusnya kamu juga punya alasanmu sendiri. Nggak seharusnya aku menyembunyikan masalah ini darimu.”“Emm. Tiara, terima kasih sudah maklumin aku.”“Untuk apa berterima kasih. Aku akan selalu dukung semua keputusanmu.”Tiara berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku nggak ingin mengatakannya karena waktu itu aku dan suamiku melakukan pernikahan secara rahasia. Saat menikah, kami juga su
Namun, setelah melihat Jayden, Naomi merasa sangat terhibur.“Selama Jayden memilihku, aku nggak keberatan kasih dia kompensasi sebanyak apa pun. Lagian, dengan kasih dia uang itu, Jayden nggak akan merasa bersalah lagi karena nggak kembali ke sisinya. Selain itu, kalau dipikir dari sudut pandang lain, itu berarti Jayden tahu berterima kasih dan ini merupakan hal yang bagus.”“Benar juga. Jayden benar-benar pengertian.”Saat menjelang siang, Caden pun kembali. Sementara itu, Naomi sudah membawa Hayden dan Jayden kembali ke kamar pasien Tiara. Setelah menyerahkan anak-anak pada Tiara, dia menarik Caden ke koridor.“Gimana?”“Sudah nggak ada masalah. Loki nggak punya bukti untuk tuduh kita yang culik Jayden. Tapi, dia masih dalam penyelidikan di kantor polisi.”Naomi menghela napas panjang dan bertanya, “Apa dia mungkin dipenjara?”Jika Loki ditahan di penjara, itu merupakan hal baik bagi Jayden, Yuna, dan Mia.Caden tidak mengangguk maupun menggeleng, melainkan hanya menjawab dengan tul
Tiara tahu seberapa besar arti kartu itu. Dia pun mengerutkan kening dan merasa sakit hati. Itu memang adalah uang jajan Jayden, tetapi jumlahnya sangatlah besar. Terlepas dari seberapa banyak uang yang diberikan Caden, Keluarga Howie dan Keluarga Cempaka sudah memberi banyak uang jajan kepadanya beberapa hari lalu. Jika dijumlahkan, totalnya mungkin mencapai lebih dari 2 miliar.Namun, Naomi tidak merasa sakit hati. Bukan karena sekarang dirinya sudah kaya dan tidak menyukai uang lagi, melainkan karena dia merasa tindakan Jayden itu tepat. Terlepas dari segalanya, Yuna memang telah mengandung Jayden selama 10 bulan dan melahirkannya dengan susah payah.Kehidupan Jayden itu diberikan oleh Yuna. Membalas budi Yuna yang melahirkannya merupakan bentuk dari bakti seorang anak. Tindakan Jayden memang tepat.Yuna menatap Jayden dengan terkejut. “Jayden ....”Jayden berdiri di hadapannya dan memohon dengan hati-hati, “Bo ... boleh nggak kamu jangan merebutku dari Mama? Mama nggak bisa tingga
Naomi memang tidak ingin Yuna berhubungan dengan Jayden, juga tidak berharap Jayden berhubungan dengannya. Hanya saja, Jayden berhak untuk bertemu dengan ibu kandungnya.Naomi memang tidak berniat untuk menemukan Jayden dengan Yuna. Hanya saja, berhubung semua itu keinginan Jayden, dia juga tidak akan menolak.Beberapa saat kemudian, Naomi membawa Jayden ke depan kamar Mia. Tiara dan Hayden juga mengikuti langkah mereka.Saat Yuna melihat mereka, dia juga merasa kaget, terutama ketika melihat Jayden! Dia sungguh tidak menyangka Jayden akan berinisiatif untuk mencarinya.Mata Yuna terasa memanas. Suaranya terdengar serak. “Jayden.”Yuna mengira Jayden datang untuk mengakuinya sebagai ibu. Dia pun mengulurkan tangannya hendak memeluk Jayden. Namun, Jayden malah langsung memeluk leher Naomi sembari menatapnya dengan gugup.Air mata membasahi wajah Yuna. “Jayden, aku mamamu.”Hati Jayden terasa tidak tenang.Yuna kembali berkata dengan sakit hati, “Jayden, Mama yang melahirkanmu. Akulah ma
Tidak ada siapa pun di belakang! Hanya saja, Naomi baru saja menerima foto yang diambil langsung dari belakangnya. Naomi merasa kaget hingga seluruh bulu kuduknya berdiri!“Ting ….” Ponsel Naomi kembali berbunyi. Dia menerima sebuah pesan baru lagi.Naomi segera memeriksa ponselnya. Ketika melihat kata “Sayangku”, kedua mata Naomi langsung terbuka lebar! Dia sungguh ketakutan! Naomi spontan kepikiran orang misterius itu. Orang misterius itu selalu menghasut Naomi untuk membunuh Caden! Hanya saja ada yang aneh! Waktu itu, orang misterius menyusun rencana penculikan Baby. Kemudian, bukannya dia sudah mati saat pesawat jatuh? Sekarang dia malah muncul lagi?Naomi memberanikan dirinya untuk membalas pesan. [ Siapa kamu sebenarnya? Untuk apa kamu mencariku? ]Pesan yang dikirim gagal.Naomi mengerutkan keningnya menunggu sejenak. Orang itu tidak mengirim pesan lagi. Hanya ada selembar foto dan juga satu percakapan di dalam laman percakapan mereka. [ Sayangku, sudah lama nggak bertemu. ]
Baru saja polisi pergi bersama mereka, tiba-tiba Yuna datang. “Kalian mau ke mana? Kalian mau bawa suamiku ke mana?”Loki segera berlari ke hadapan Yuna. “Mereka bilang aku sudah bersikap kasar sama kamu. Coba kamu jelaskan ke polisi. Aku nggak kasari kamu, ‘kan?”Yuna terbengong sejenak. Dia refleks menarik pakaiannya lantaran takut bekas luka akan kelihatan. Kemudian, Yuna pun menggeleng dengan kuat. “Nggak, dia nggak pernah pukul aku! Pak polisi, apa ada yang salah!”Kening Naomi berkerut. Dia tidak sanggup melihatnya lagi! Naomi menyerahkan Jayden kepada Tiara, lalu menyuruh Tiara membawa Hayden dan Jayden ke kamar.Setelah anak-anak masuk ke kamar pasien, Naomi baru berkata kepada Yuna di hadapan polisi, “Dia nggak pernah pukul kamu? Jadi, dari mana asal bekas luka di tubuhmu? Jadi, bagaimana ceritanya dengan bekas luka di tubuh putrimu?”“Itu … kami nggak sengaja terjatuh.”“Jatuh? Demi melindunginya, kamu malah nggak peduli dengan hidup matimu dan juga putrimu? Kamu itu seorang
Loki tahu sendiri bahwa dirinya adalah ayah kandung Jayden. Jika dia adalah orang baik, bisa jadi Caden dan Naomi akan membuatnya duduk di puncak piramida kehidupan. Hidupnya akan menjadi sukses dan terpandang! Namun, Loki sudah menyia-nyiakan kesempatan itu!Tuhan telah memberinya sebuah kartu as. Hanya saja, dia sudah menghancurkannya! Dia tidak pantas untuk menjadi ayah kandung Jayden!Hubungan Jayden dan Loki mirip dengan hubungan Caden dengan anggota Keluarga Pangestu. Mereka hanya memiliki hubungan darah saja. Sebatas itu saja!Tentu saja Loki mengerti apa maksud ucapan Caden. Dia bertanya dengan kening berkerut, “Apa maksudmu?”Caden berkata dengan suara dingin, “Kamu nggak akan mendapatkan apa pun.” Usai berbicara, Caden melihat ke sisi polisi. “Dia ada hak asuh, tapi aku nggak merasa dia bisa mengasuh anak dengan baik. Kalau anak hidup bersamanya, anak itu hanya akan hidup sengsara saja.”Loki segera berkata, “Hidup sengsara kalau hidup bersamaku? Dia itu anak kandungku. Aku p
Tiara segera mengangguk, lalu membawa Hayden kembali ke kamar pasien.Sekarang penyelamat telah datang. Tidak ada gunanya Tiara dan Hayden di sini. Lebih baik mereka pergi menemani Naomi dan Jayden saja.Sesuai dugaan, Naomi sedang menangis sembari memeluk Jayden. “Maaf, Jayden. Mama sudah membohongimu. Maaf ….”Tiara segera melangkah maju. “Apa kamu bodoh? Kamu nggak jujur sama Jayden juga demi kebaikan Jayden. Kamu nggak bersalah! Jayden, kamu nggak boleh salahin Mama, ya. Dia nggak terus terang sama kamu agar kamu bisa tumbuh besar dengan tenang seperti Braden dan Hayden! Mama Tiara berani jamin, Mama adalah orang yang paling mencintaimu di dunia ini!”Hayden juga berkata dengan buru-buru, “Jayden, coba kamu pikirkan bagaimana Mama memperlakukanmu selama ini. Kamu memang bukan anak kandung Mama, tapi Mama benar-benar sangat mencintaimu.”Jayden terdiam membisu. Dia merasa bagai disambar geledek saja! “Aku … aku bukan anak yang dilahirkan Mama?”Naomi menangis sembari meminta maaf.
Sebelum Hayden mencari Loki, Loki duluan datang mencarinya! Dia sedang menangis di luar kamar pasien Tiara. “Bu Naomi, mohon kembalikan Jayden kepada kami. Jayden adalah satu-satunya penerus keluargaku. Apa pun ceritanya, kami harus membawanya pulang. Aku mohon Bu Naomi ….”Orang-orang di dalam kamar pasien terdiam membisu.Naomi sungguh tidak menyangka Loki akan datang secara tiba-tiba. Dia spontan merasa panik! Dia langsung memeluk Jayden dengan erat lantaran khawatir akan direbut oleh Loki.Jayden menatap Naomi dengan terbengong. “Ada apa Mama? Apa Paman di luar sana lagi ngomongin aku?”Kedua mata Naomi memanas. Bibirnya sedikit berkedut. Dalam seketika, dia tidak tahu bagaimana menjawabnya. Jayden menatap Naomi dengan terbengong ….“Aku ke depan dulu!”Hayden dan Tiara sangat gusar saat ini. Mereka keluar kamar pasien bersama.Ketika melihat mereka berdua, kening Loki berkerut. “Di mana Bu Naomi dan anakku?”Tiara membalas dengan nada ketus, “Kalau ada masalah, bicarakan baik-baik
Hayden terisak-isak. “Kakak baik-baik saja. Hanya saja, tiba-tiba aku kepikiran kata-kata itu saja. Ayo, kita pergi. Kita pergi ke rumah sakit untuk antar makan Mama dan Mama Tiara. Kak Braden dan Rayden tinggal di sini buat jagain Nenek dan Jayden.”“Emm.”Setelah Hayden dan Jayden pergi, Braden segera menghubungi Caden untuk memberi tahu apa yang terjadi.Caden baru saja membayar biaya pengobatan Mia. Dia juga berpesan kepada pihak rumah sakit, jika Mia keluar rumah sakit lagi, sisa saldo deposit wajib dikembalikan ke rekening pengirim.Caden sudah menyelidiki Loki. Semalam Loki mengambil uang itu untuk berjudi! Dia tidak mungkin membiarkan Loki menggunakan cara yang sama untuk mendapatkan sepeser pun!Ketika mendengar Braden mengatakan Loki ingin memanfaatkan Jayden untuk mendapatkan uang, terlintas ekspresi dingin di mata Caden.Loki malah ingin memeras Caden. Dia memang tidak tahu diri!“Kalian jaga nenek kalian dan Baby saja. Kalian nggak usah khawatir dengan masalah ini. Aku ak