Share

Bab 457

Author: Erlina
Si pria mengenakan masker hitam dengan pakaian santai di dalam dan jaket panjang di luarnya. Dia memasukkan kedua tangan di dalam saku, lalu berjalan ke sisi anak muda dengan perlahan.

Tidak bisa kelihatan wajah pria itu. Hanya saja, cara berpakaiannya bersih dan rambutnya juga rapi. Dalam sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia adalah orang yang sangat teratur.

Setelah berjalan ke sisi mobil, si pria menunduk melihat anak muda itu.

Darah segar mengalir dari atas kepala pria muda itu. “Selamatkan … selamatkan aku ….”

Si pria menghancurkan kaca jendela dengan tenang, lalu menyeret anak muda dari dalam mobil. Dia menarik salah satu kaki si anak muda, lalu menyeretnya ke dalam hutan.

Beberapa saat kemudian, pria itu baru berjalan keluar hutan. Dia membuang kantongan sampah berwarna hitam ke dalam mobil. Kemudian, dia merapikan pakaiannya dengan berlagak tidak terjadi apa-apa, lalu melirik jam tangan malah di pergelangan tangannya, baru memasuki mobil meninggalkan tempat.

Baru saja si pria
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 458

    Tentu saja Naomi merasa gembira lantaran anak-anaknya dipuji. Dia pun tersenyum lembut. “Tapi sekarang giliran para guru yang mesti jagain anak-anak. Braden dan Jayden anaknya penurut. Cuma si Hayden saja yang agak bandel. Kalau dia nggak patuh, kalian marahi dia saja. Aku juga nggak akan manjain dia.”Samuel berkata dengan tersenyum, “Hayden bukan bandel, tapi selalu ribut mau punya adik perempuan. Dia sudah mengangkat banyak adik angkat di sekolah.”Dua guru wanita lainnya pun tersenyum.“Iya, setelah mengangkat semua teman di kelasnya, dia pun cari adik mangsa di kelas kami.”“Sepertinya Hayden ingin sekali punya adik perempuan. Gen keluarga kalian bagus-bagus. Kalau kalian benar-benar punya anak perempuan, pasti bakal cantik sekali. Cepat lahirkan anak perempuan sana.”Naomi tersenyum tidak berdaya. Impian terbesar Hayden memang adalah memiliki adik perempuan.Untung saja Hayden tidak punya adik perempuan. Jika tidak, Hayden pasti akan sangat memanjakannya.Mereka mengobrol sejenak

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 459

    “Sudah diantar?”“Emm. Entah Nenek Shanti menyesal nggak antar anaknya buat sekolah ke luar negeri? Bisa jadi, kalau anaknya nggak diantar ke luar negeri, dia juga nggak akan menetap di luar negeri dan nggak kembali lagi.”Naomi berkata, “Masalah ini nggak ada hubungannya dengan soal dia sekolah di luar negeri atau nggak. Semuanya tergantung masing-masing orang. Dengan karakternya, meski dia nggak diantar ke luar negeri, dia juga nggak akan berbakti.”“Betul juga. Ngomong-ngomong, apa kamu pernah kepikiran buat antar anak-anak ke luar negeri?”“Lihat sikon dulu. Kalau kondisimu memungkinkan dan mereka juga berkenaan, aku bersedia memberi mereka kesempatan untuk membuka wawasan mereka belajar lebih banyak di luar sana.”“Apa kamu nggak khawatir nanti mereka bakal seperti anaknya Nenek Shanti? Nggak pulang lagi?”“Aku nggak khawatir. Mereka sangat mencintaiku. Mereka nggak akan tega membiarkanku seorang diri di rumah. Lagi pula, aku juga nggak akan biarkan mereka menetap di luar negeri.”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 460

    Tiara tertegun sejenak, lalu mengatakan, “Leon ingin tahu sebenarnya siapa suamimu. Tapi, aku juga nggak tahu. Dia suruh aku korek informasi dari kamu.”“Ngapain dia cari suamiku?”“Katanya demi kebaikanmu. Leon ingin segera cari suamimu untuk negosiasi sama dia, agar dia bisa cerai sama kamu.”Dari ucapan itu, kedengaran seperti Leon sedang bermaksud baik. Namun, Naomi malah terasa tidak tenang. Dia merasa sikap Leon terhadapnya sudah melewati batas wajar.Tiara berkata lagi, “Dia nggak izinin aku buat kasih tahu kamu masalah dia cari aku. Tapi, aku merasa berhubung kamu nggak bersedia untuk mengatakannya, seharusnya kamu juga punya alasanmu sendiri. Nggak seharusnya aku menyembunyikan masalah ini darimu.”“Emm. Tiara, terima kasih sudah maklumin aku.”“Untuk apa berterima kasih. Aku akan selalu dukung semua keputusanmu.”Tiara berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku nggak ingin mengatakannya karena waktu itu aku dan suamiku melakukan pernikahan secara rahasia. Saat menikah, kami juga su

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 461

    Wajah Naomi seketika merona. Dia langsung mengalihkan topik pembicaraan. “Namanya juga manusia, kita mesti melihat ke depan. Tuhan itu adil, kok. Memang ada yang hidupnya biasa-biasa dan ada juga yang hidupnya penuh drama.”Tiara mengiakan. “Iya, coba kamu lihat kamu sendiri. Setelah hidup menderita dulu, kamu pun hidup bahagia sekarang. Berbeda sama aku, sejak kecil, hidupku biasa-biasa saja. Jadi, nggak ada kisah penting di dalam hidupku. Mengenai Camila, sebenarnya aku sama Camila hampir mirip, ‘kan? Semuanya tergolong biasa-biasa saja.”Saat mengungkit soal Camila, kening Naomi seketika berkerut. Dia terdiam sejenak, lalu berkata, “Sementara ini jangan beri tahu masalahku sama Leon dulu. Kalau dia tanya lagi, bilang saja kamu belum berhasil mendapat informasi apa-apa dariku.”“Emm.”Di dalam kamar anak, Braden sedang berdiri di dekat pintu. Dia dapat mendengar obrolan mereka berdua dengan jelas.Setelah Braden bangun, dia hendak ke kamar mandi. Tiba-tiba dia mendengar Tiara mengung

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 462

    Sebelum Steven datang, Gilbert sempat mencari Caden.Gilbert berkata, “Pak Caden, aku percaya orang itu bukan dibunuh kamu. Coba kamu lihat rekaman ini. Aku juga sudah menyuruh IT untuk memvalidasi keaslian video ini. Video ini hanyalah rekayasa.”“Ada yang tahu kamu nggak melakukan pembunuhan dan sengaja memalsukan bukti. Alasannya tak lain demi membuatmu dijatuhkan hukuman! Sebenarnya aku tahu ada mata-mata di dalam internal kami. Tapi kekuatanku seorang diri nggak sanggup untuk menangkapnya. Bisa jadi, aku malah akan mengorbankan nyawaku.”“Jadi, meski aku tahu rekaman ini rekayasa, aku juga nggak berani memublikasikannya. Bukannya aku nggak berani, tapi aku nggak ingin mengorbankan anggota keluargaku. Aku bisa berterus terang sama kamu juga berharap kamu bisa mengulurkan bantuan. Aku berharap kamu bisa melindungiku dan juga keluargaku. Aku nggak akan bersekongkol sama mereka.”Caden bertanya, “Kenapa kamu nggak ingin bersekongkol sama mereka?”Gilbert berkata, “Aku memang sudah ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 463

    Usai mendengar, Caden pun menyipitkan matanya. Dia melirik kotak makan yang baru dibawakan Steven tadi. Isi dari makanan itu adalah makanan yang dipersiapkan oleh Naomi.Caden terbengong sejenak. Dylan juga menyadari kotak makanan di atas meja. “Apa itu?”Dylan hendak menyentuhnya, tapi Caden langsung menepuk tangannya. Pukulan itu sangat kuat. Suaranya juga sangat keras. Tangan Dylan menjadi merah dalam seketika. “Sialan! Kamu ngapain!”Caden mematikan rokoknya, lalu membuka kotak makanan. Aroma wangi langsung tercium dalam seketika.Dylan bertanya, “Sarapan?”Caden memajangkan satu per satu kotak makanan di hadapannya. Isinya masih sama seperti biasa, hanya saja porsinya semakin banyak saja.Mungkin Naomi menyadari Caden menghabiskan semua makanan hingga tidak berbisa. Dia mengira semua itu tidak cukup bagi Caden.Dylan langsung berkata, “Ini pasti bukan makanan dari kantor polisi dan juga bukan seperti makanan yang dibeli dari restoran. Siapa yang turun tangan masak buat kamu? Bukan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 464

    Naomi tidak ingin memilih. “Anak kecil baru membuat pilihan. Orang dewasa ingin semuanya!”Caden tidak membalas omongan Naomi. Dia hanya menatap Naomi, menunggu pilihan wanita itu.Beberapa saat kemudian, Naomi baru bergumam, “Kalau hanya boleh memilih 1 di antara 2, aku pasti akan memilih kamu bisa bebas dari sini dengan selamat.”Tatapan Caden menjadi aneh. Dia menyipitkan matanya. “Bukannya kamu mau uang?”“Mau.”“Kalau mau, kenapa kamu pilih aku bebas dari sini? Kalau aku bebas, kamu nggak dapat uang lagi.”“Belum pasti. Kalau kamu bisa bebas dengan selamat, kamu pasti akan gembira, ‘kan? Bisa jadi kamu berwelas hati menghamburkan uangmu kepadaku. Biasanya di TV seperti itu. Orang kaya suka menghamburkan uang mereka ketika lagi gembira.”Caden terdiam. Sepertinya orang biasa tidak akan kepikiran hal seperti ini.“Apa kamu masih ingat dengan janjimu?”“Ingat! Bukannya kamu ingin aku jawab 1 pertanyaanmu?”“Emm, kalau nanti kamu nggak jawab dengan serius, kamu akan jatuh miskin untuk

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 465

    “Apa kamu lagi mencemaskan keselamatanmu dan anak-anak? Kamu tenang saja. Selama ada aku, mereka nggak akan berani untuk menyinggung kalian,” janji Caden.Naomi membalas dengan tenang, “Kamu biarkan aku pertimbangkan masalah ini dulu.”Caden juga tidak memaksa Naomi lagi. “Emm, kamu beri tahu aku setelah kamu selesai pertimbangkan nanti.”“Oke.” Naomi pun meninggalkan kantor polisi.Caden menyalakan rokok. Dia ingin menenangkan diri sejenak. Kemudian, dia memanggil Gilbert ke ruangannya lagi.“Kamu diam-diam bocorkan masalah aku panggil Naomi ke sini. Bilang saja, aku menyampaikan wasiatku kepadanya.”Gilbert terbengong, lalu memutar bola matanya. Dalam seketika, dia mengerti maksud Caden. “Mengerti!”…Sekarang berhubung telah terjadi sesuatu dengan Caden, dunia ekonomi mulai bergejolak. Bukan hanya dunia ekonomi saja, dunia di luar ekonomi juga ikut bergejolak.Terutama setelah Gilbert membocorkan masalah “menyampaikan wasiat” ke luar, situasi di luar sana semakin tidak stabil lagi.

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1568

    “Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1567

    Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1566

    “Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1565

    Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1564

    “Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1563

    “Apa uang bisa menyingkirkannya?” tanya Caden.Dylan menggeleng. “Dia cuma mau status sebagai istriku.”Caden mengernyit. “Aku dan dia nggak punya hubungan apa pun. Kalau kamu nggak bisa bertindak, apa perlu aku yang cari dia untuk membicarakannya?”Dylan mengerutkan keningnya dan menggeleng. “Aku nggak bisa melukainya.”Caden berujar, “Tapi, kamu mau punya persiapan mental. Kalau kamu nggak bisa tangani hal ini dengan baik, Bibi dan Paman mungkin akan tertimpa masalah besar.”Hanya setelah mengetahui faktanya saja, Lyana sudah langsung pingsan. Jika dia melihat jasad janin itu, mungkin saja dia akan langsung meninggal.Dylan menjentikkan abu rokok dengan kuat. “Haih ....”Kali ini, Dylan benar-benar bertemu kesulitan. Hal ini jauh lebih serius daripada isu kehamilan beberapa hari lalu. Dia benar-benar tidak menemukan cara penyelesaiannya.Entah karena terlalu cemas atau apa, sebelum menghabiskan sebatang rokok ini, Dylan mulai muntah-muntah lagi. Berhubung lambungnya kosong, dia hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1562

    “Dia nggak bersedia keluar. Dia cuma kasih waktu seminggu kepada kami untuk mempertimbangkannya. Seminggu lagi, kalau aku nggak bawa dia daftarkan pernikahan kami, dia akan kirim jasad janin itu ke rumah!”Caden juga merasa sangat kesal setelah mendengar ancaman itu. Dia bertanya dengan ekspresi muram, “Kalau dia merasa itu anakmu, kenapa dia nggak bersedia lakukan tes DNA?”Dylan menjawab dengan kesal, “Aku sudah tanya, tapi dia nggak mau kasih penjelasan. Dia cuma bilang, kami boleh nggak percaya dan langsung menolak, lalu tinggal tunggu terima jasad janin itu.”Catherine tahu jelas kelemahan Kevin dan Lyana. Berhubung mereka sangat menginginkan cucu, mereka pasti tidak berani mengambil risiko. Sementara itu, Dylan adalah anak yang berbakti dan juga tidak akan berani mengambil risiko. Bagaimanapun juga, apabila Kevin dan Lyana melihat jasad janin itu, mereka pasti tidak akan bisa menerimanya. Mungkin saja, hal ini juga akan menimbulkan korban jiwa.Caden bertanya dengan nada dingin,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1561

    Ketika Caden tiba di rumah sakit, Lyana baru keluar dari UGD. Dia berbaring di atas ranjang pasien dengan tenang dan masih belum sadarkan diri.Kevin duduk di samping ranjang pasien dengan ekspresi yang sangat suram, entah karena terlalu khawatir atau terlalu marah. Di sisi lain, Dylan menyeret tubuhnya yang masih lemah dan berlutut di samping dengan tampang bersalah.Melihat situasi ini, Caden sangat terkejut. Ketika di telepon tadi, Dylan hanya mengatakan sudah terjadi masalah, tetapi tidak mengatakan apa yang terjadi.Caden berjalan masuk ke kamar rawat dan bertanya dengan pelan, “Paman, gimana keadaan Bibi?”Kevin mendongak dan menjawab dengan sepasang mata yang merah, “Dia terlalu marah sampai terkena serangan jantung dan pingsan.”Caden pun terkejut. “Waktu aku pergi, dia masih baik-baik saja. Kenapa dia bisa tiba-tiba begitu marah?”Kevin memelototi Dylan dengan dingin, lalu berseru marah, “Tanyakan saja sama anak durhaka ini! Semua ini gara-gara dia! Perbuatannya benar-benar te

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1560

    Naomi tiba-tiba berlinang air mata. Sebenarnya, dia tahu apa alasan anak-anak memamerkan sertifikat penghargaan mereka, dan Rayden memberitahunya bahwa dia berinisiatif mencari teman baru. Itu karena mereka ingin menghiburnya. Sebagai seorang ibu, dia malah dihibur oleh anak-anaknya.Naomi merasa terharu, tetapi juga bersalah. “Senang. Mama senang banget. Malam ini, Mama akan masak sendiri dan buatkan makanan enak buat kalian. Akhir-akhir ini, keadaan Mama kurang baik karena khawatir sama Braden dan Hayden. Maaf sudah buat kalian khawatir.”Jayden bertanya, “Sekarang, Mama sudah baikan?”Naomi tersenyum. “Sudah.”Baby bertanya, “Mama, kapan Kak Braden dan Kak Hayden pulang? Aku sudah kangen sama mereka.”Naomi menjawab, “Mereka akan segera pulang. Mereka juga kangen banget sama Baby.”Naomi mengobrol sejenak dengan anak-anak, lalu berkata pada Steven, “Terima kasih kamu sudah pergi jemput anak-anak. Malam ini, kamu makan saja di sini. Aku akan masak lebih banyak.”Steven buru-buru menj

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status