Share

Bab 117

Penulis: Erlina
Begitu mendengar ucapan Caden, Jessica dan Jazli pun tercengang. Meskipun memiliki kedudukan tinggi dan sangat berkuasa, Caden selalu bersikap sopan di hadapan mereka dan tidak pernah mengumpat.

Jessica yang mengira dirinya salah dengar pun bertanya, “Caden, a ... apa katamu tadi?”

Caden mengerutkan keningnya dan menekankan kata-katanya, “Aku bilang, apa Naomi sejalang kamu? Kalau dia itu wanita jalang, kamu itu apa?”

Jessica langsung berlinang air mata dan berkata, “Caden, kamu ....”

“Kalau dia itu wanita jalang, kamu bahkan lebih rendah dari wanita jalang!”

“Caden! Kenapa kamu memakiku? Huhuhu ....”

Jessica langsung menangis karena marah. Sementara itu, Jazli masih tertegun dan tidak berani menyela. Hanya Caden seorang yang berani datang ke rumah mereka untuk memaki orang. Jika itu orang lain, orang itu mungkin sudah dihajar sampai mati.

Caden lanjut berkata, “Apa kamu nggak tahu jelas sifat pamanmu? Naomi yang merayunya? Memangnya dia layak untuk dirayu? Wanita yang nggak jijik meli
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
sukurin...hancur² dah...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 118

    Steven yang mengemudikan mobil menatap Caden yang sedang duduk sambil memijat pelipisnya melalui kaca spion tengah. Dia pun berkata, “Kamu juga nggak perlu merasa kesal lagi. Setidaknya, Bu Naomi baik-baik saja.”“Memangnya aku kesal gara-gara dia? Biarpun terjadi sesuatu padanya, apa hubungannya denganku?” seru Caden dengan marah.“Kamu juga nggak perlu kesal tentang Bu Jessica. Dia itu cuma seorang wanita cantik pembawa malapetaka.”“Apa kamu buta? Orang sepertinya juga bisa disebut cantik?”Steven menahan tawanya, lalu menjawab, “Nggak, dia itu cuma orang pembawa malapetaka.”“Dengan hatinya yang kejam itu, dia bahkan nggak layak disebut orang!”“Benar!”“Benar apanya? Kenapa kamu mengiakan semua kata-kataku? Memangnya kamu nggak punya pendirian sendiri?”Steven pun terdiam dan diam-diam bergumam dalam hati, ‘Ya Tuhan, biarkanlah aku menghilang sekarang juga. Aku ngomong apa juga salah! Lebih baik aku diam saja deh!’Setelah itu, Steven tidak berbicara lagi. Alhasil, Caden malah ber

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 119

    “Selidiki Leon dengan baik.”“Hmm? Kamu curiga sama Leon? Tapi, dia tahu jelas hubungan Brian dengan kita. Apa mungkin dia berani menyentuh Brian?”Caden menjentikkan abu rokok dan menjawab, “Nggak ada yang nggak mungkin. Kalau tindakan Brian melewati batas toleransinya, jangankan mengebiri Brian, dia bahkan mungkin membunuh Brian.”“Maksudmu ... Bu Naomi itu batas toleransi Leon?”Caden mengerutkan keningnya, tetapi tidak menjawab.Steven pun lanjut berkata dengan terkejut, “Tapi, hubungan di antara Leon dan Bu Naomi nggak begitu mendalam. Lagian, Bu Naomi juga bukan istrinya.”“Memang bukan istri, tapi mungkin saja Naomi itu cintanya yang tak tergapai!”“Hah? Nggak mungkin deh. Dari rumor internet, dibilang kalau Leon sangat mencintai Camila. Mereka sudah saling mencintai sejak masih sekolah.”“Apa itu sudah bisa membuktikan dia nggak pernah mencintai orang lain?”“Hmm .... Benar juga. Tapi, kok kamu tahu Leon menyukai Bu Naomi?”“Intuisi.”“Intuisi? Hampir setiap kali bertemu mereka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 120

    Begitu mendengar ucapan Naomi, Dylan langsung menyanjungnya, “Bu Naomi, sejujurnya, kamu itu wanita paling sempurna yang pernah kutemui. Selain cantik, kamu juga sangat pengertian. Aku suka banget sama wanita sepertimu.”Naomi langsung menjawab, “Jangan menyukaiku.”Dylan yang merasakan kewaspadaan Naomi pun merasa sangat kewalahan. Entah ada berapa banyak wanita yang menyukainya, tetapi Naomi malah sepertinya merasa tidak sudi untuk didekatinya. Hanya saja, Dylan tahu bahwa dia tidak boleh mendekati Naomi. Selain dilarang oleh kakaknya, Naomi juga merupakan milik Caden. Dia tidak akan merebut wanita sahabatnya.Dylan pun menjelaskan, “Maksudku, kagum, kagum! Aku mengagumi orang sepertimu! Jangan khawatir, kakakku sudah memperingatiku. Aku nggak akan berani mendekatimu.”Naomi berkata, “Aku sudah lapor ke polisi mengenai masalah hari ini dan polisi baru saja mengambil pernyataanku. Aku harap kamu nggak melindunginya.”Naomi khawatir Dylan akan melindungi Susan. Jika dilindungi oleh Dy

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 121

    Dylan tidak marah, malah tertawa dan bertanya, “Jadi, apa sebenarnya tujuanmu?”Caden tidak menjawab. Jadi, Dylan menebak, “Apa kamu takut dia akan jatuh cinta padamu setelah mengetahui identitasmu? Nggak usah berpikir kejauhan. Dia sudah bilang dia nggak suka sama kamu.”Caden bertanya dengan ekspresi muram, “Buat apa dia bicarakan tentang aku denganmu?”“Dia mau aku mengajakmu bertemu.”“Hmm?”“Kamu nggak salah dengar. Dia mau aku mengajak Caden keluar, bukan Cayden!”“Kenapa dia mau bertemu denganku?”“Aku juga nggak tahu. Dia nggak mau kasih tahu aku, cuma bilang ada masalah penting yang mau dibicarakannya denganmu.”Caden mengisap rokok sambil berpikir, tetapi tetap tidak dapat menebak tujuan Naomi mencarinya.“Apa kalian pernah berhubungan dulunya?”Caden langsung menggeleng dan menjawab, “Aku sudah menyelidikinya, tapi kami nggak punya hubungan apa-apa.”“Kok aneh? Dia nggak kenal sama kamu, buat apa dia mencarimu?”Caden juga terdiam.“Kalau kamu menyetujui permintaan itu, iden

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 122

    Sebelumnya, Tiara tidak tahu apakah Naomi bisa keluar dari rumah sakit atau tidak. Jadi, dia sudah terlebih dahulu memberi tahu ketiga bocah itu bahwa Naomi mungkin tidak akan pulang.Tiara menjawab dengan gembira, “Mama kalian sudah selesai tangani urusannya. Suasana hatinya juga sangat bagus. Dia mau pergi ke supermarket untuk beli bahan makanan supaya bisa memasakkan makanan enak untuk kalian malam ini.”“Yeay!” seru ketiga bocah itu dengan gembira.Naomi yang mendengar suara tawa anak-anaknya dari ponsel pun tersenyum. Suara anak-anaknya adalah suara terindah di dunia. Dylan dan Caden juga melihat senyuman Naomi itu. Caden tahu Naomi telah mengurus prosedur keluar rumah sakit. Entah karena memikirkan makanan yang diinginkan Rayden atau apa, dia memutuskan untuk mengikuti Naomi.“Senyumannya cakep banget!” puji Dylan dari dalam mobil.Baru saja Dylan selesai berbicara, Caden langsung memelototinya.Dylan pun bertanya dengan bingung, “Buat apa kamu memelototiku? Kamu nggak suka sama

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 123

    Di sisi lain, baru saja Naomi memutuskan sambungan telepon dengan Tiara, Fiona pun menghubunginya. Fiona mengatakan bahwa dia baru selesai berbelanja dan hendak pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Naomi, tetapi Dylan memberitahunya bahwa Naomi sudah keluar dari rumah sakit.Naomi tersenyum dan menjawab, “Emm, aku baru keluar dari rumah sakit. Kamu nggak usah datang lagi. Aku baik-baik saja kok, cuma sedikit terkejut. Tapi, aku sudah nggak kenapa-napa lagi sekarang.”“Haih, aku baru tahu mengenai hal ini. Si Susan itu bernyali banget! Selain itu, dia juga sama sekali nggak punya niat untuk berubah. Saat di mal kemarin, Dylan nggak mempermasalahkan hal itu dan langsung putus dengannya karena menghargainya sebagai seorang pacar. Tak disangka, dia malah begitu nggak tahu berterima kasih!”“Tahu begitu, aku seharusnya nggak mengampuninya hari itu! Untung kamu nggak apa-apa. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu!” seru Fiona.“Aku nggak apa-apa kok. Semuanya sudah berlalu,” jawab Naomi.“A

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 124

    Tidak lama kemudian, mobil di belakang mobil Caden pun mulai menekan klakson. Kecepatan mobil mereka bahkan lebih lambat dari pejalan kaki.Suara klakson yang tidak berhenti berbunyi juga menarik perhatian Naomi. Saat berhenti menunggu lampu merah, dia pun menoleh ke belakang.Steven buru-buru menunduk, sedangkan Caden juga tanpa sadar memalingkan wajahnya karena khawatir Naomi melihatnya. Untungnya, Naomi hanya melirik sekilas dan lampu lalu lintas juga segera berubah menjadi hijau.Steven berkata lagi, “Kak Caden, kita benar-benar nggak bisa begini terus! Bu Naomi nggak bodoh dan pasti akan menemukan kita. Kalau ketahuan kamu masih bisa naik mobil mewah dan nggak benar-benar bangkrut, dia pasti akan marah!”“Sekarang, dia masih merasa kesal padamu. Kalau dia tahu kamu mengikutinya, dia pasti bertambah marah! Bagaimana kalau dia menolak memasak untuk Rayden karena marah? Dengarlah nasihatku. Kamu pilih saja mau naik sepeda untuk mengejarnya atau suruh John mengikutinya.”Caden terdiam

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 125

    Orang lain akan merasa senang apabila dipuji. Namun, Caden yang dipuji malah menunjukkan ekspresi tidak senang, seolah-olah sedang diejek orang. Oleh karena itu, ibu-ibu yang sedang menyapu itu buru-buru pergi ke tempat lain. Sementara itu, orang lain yang sedang menatap Caden juga buru-buru mengalihkan pandangan mereka.Caden berjalan masuk ke supermarket dengan tampang muram. Dia sudah tidak pernah datang ke supermarket selama bertahun-tahun. Begitu melihat suasana ramai di supermarket, dia pun mengerutkan keningnya.Caden menyukai suasana yang tenang dan sangat membenci keramaian. Namun, demi mengikuti Naomi, dia pun bersabar. Dia juga mendorong sebuah troli belanja, lalu mengambil barang apa saja yang diambil Naomi. Saat Naomi pergi ke area buah-buahan untuk membeli pisang dan durian, Caden juga ikut membelinya. Begitu mencium aroma durian, dia merasa agak mual. Hanya saja, dia menahan rasa mualnya, lalu memilih sebuah durian yang besar dan menaruhnya ke troli.Saat Naomi pergi k

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1330

    “Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1329

    “Astaga! Aku hampir terlambat. Aku nggak ngobrol lagi sama kamu. Aku mesti segera absensi. Mengenai masalah anak-anak, kamu nggak usah khawatir. Ada aku yang akan menjaga mereka.”Usai berbicara, Tiara menyapa Caden, lalu buru-buru berlari ke dalam taman kanak-kanak.Naomi menghela napas panjang, kemudian mengesampingkan pemikirannya.…Beberapa hari berikutnya, hari-hari dilalui dengan sangat nyaman.Anak-anak sibuk ke sekolah, Joseph dan Maria sibuk merenovasi rumah baru. Caden sibuk bekerja, sedangkan Naomi berusaha untuk meneliti pengetahuan pengobatan tradisional.Beberapa hari kemudian, di bawah kendali Robbin, obat penawar racun berhasil diteliti oleh Anton.Semua orang di dunia pengobatan bersorak kegirangan. Tidak ada yang mencurigai Nenek dan juga Naomi. Hasil akhir seperti ini sangatlah bagus, juga adalah hasil yang diinginkan mereka.Setelah mengantar anak pulang ke rumah, Naomi berencana lanjut meneliti ilmu pengobatan tradisional. Tiba-tiba dia malah menerima panggilan da

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1328

    Caden takut Naomi akan menyalahkannya!Naomi memiliki prinsip dalam soal mendidik anak. Dia pasti menyayangi anak-anak, tapi tidak memanjakan mereka.Naomi juga sakit hati ketika melihat anak-anaknya menangis. Namun, Naomi tidak akan memanjakan mereka hanya karena mereka menangis.Nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi orang berguna atau orang tidak berguna, semua itu tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.Caden, Joseph, dan Maria berdiri di samping, menatap Naomi yang sedang menenangkan si kecil. Hanya saja, tidak ada yang berani mengutarakannya.Suara Naomi paling besar dari keluarga mereka, terutama dalam soal pendidikan anak-anak. Naomi memiliki suara yang besar!Untung saja Naomi mempelajari psikologis anak, apalagi dengan bantuan Braden, Hayden, dan Jayden, akhirnya Baby pun menenangkan dirinya.Baby masih terisak-isak. “Kalau begitu … Mama mesti ingat, ya. Jangan lupa untuk jemput aku.”“Emm! Mama nggak bakal lupa. Mama janji!”“Mama … Mama mesti datang awal untuk j

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1327

    Saat Naomi dan Caden meninggalkan rumah sakit, waktu sudah subuh.Kondisi Anton sudah membaik. Dia hanya pingsan karena emosi tinggi saja. Ada Robbin yang sedang merawatnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi baru membaca pesan dari Camila. Pesan itu dikirim Camila pada setengah jam lalu.Tiara sudah tidur. Camila menyuruh Naomi untuk segera istirahat setelah urusannya selesai. Naomi tidak perlu khawatir. Demi tidak mengganggu waktu istirahat Naomi, juga mempertimbangkan anak-anak akan sekolah besok pagi, Naomi pun tidak kembali ke Vila Anggara. Dia langsung menyuruh Caden untuk mengendarai mobil pulang ke rumah.Saat di perjalanan, Naomi melihat ke luar jendela dengan menghela napas panjang.Caden bertanya, “Apa kamu merasa penat?”“Bukan ….” Naomi menghela napas panjang lagi, lalu melihat ke sisi Caden dan berkata, “Tiba-tiba aku memahami Nenek. Pantas saja Nenek sudah setua itu, tapi masih saja khawatir dengan perkembangan dunia pengobatan. Sekarang boleh dikatakan Pak Anton me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1326

    Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1325

    Naomi melihat ke sisi Anton yang mengerutkan keningnya, dia pun berkata, “Kalau aku dibuktikan bersalah, aku juga bersedia untuk menerima hukuman. Aku akan terima semua hukuman yang mesti aku tanggung. Aku juga nggak akan biarkan Caden dan ayahku untuk memperbesar masalah!”Anton menatap Naomi dengan ekspresi kalut. Dia mengerti Naomi bisa berbicara seperti ini supaya dia bisa menunjukkan sikapnya.Tatapan Anton ketika melihat cucu perempuannya kelihatan ragu. “Salvia, masalah ini sangat serius. Kalau sampai kamu berbohong, kamu pasti akan menerima hukuman. Kakek nggak akan membelamu! Kakek tanya sekali lagi, apa kamu berbohong?” Anton langsung bertanya secara langsung.Sengaja menyebar virus ke tim medis adalah perbuatan yang sangat keji! Perbuatan itu bukan hanya merugikan tim medis, bahkan akan mengancam keselamatan negara.Bagaimanapun juga, jika sampai virus itu tersebar, manusialah yang akan menjadi korbannya. Seandainya Salvia tidak berbohong, riwayat Naomi pun akan berakhir! Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1324

    Naomi menghela napas panjang. Namun begitu kepikiran soal virus, perasaannya pun terasa tertekan. Sebab, di hadapan virus, nyawa manusia sangatlah lemah!Meskipun bisa diobati, kondisi tubuh juga sudah rusak. Saat terinfeksi virus, mereka akan merasa sangat menderita. Setelah sembuh, tetap ada risiko efek sampingnya.Naomi kepikiran lagi dengan kabar monyet-monyet yang membawa virus dan melarikan diri dari Negara Amuriko baru-baru ini, membuatnya merasa marah sekaligus pusing.Ada orang yang menghormati kehidupan, tetapi ada juga yang menginjak-injaknya!Naomi menoleh ke Caden dengan sikap tegas, “Kalau situasinya sulit diatasi, jangan lagi menyembunyikannya dariku. Bagaimanapun juga, kita nggak boleh membiarkan Salvia naik ke posisi itu!”Naomi lebih memilih identitasnya terbongkar daripada membiarkan Salvia menjadi ketua Asosiasi Medika!Jika setelah Anton pensiun nanti, tidak ada yang pantas menggantikan posisi beliau, Naomi lebih memilih untuk menduduki posisi itu sendiri!Sebab, S

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1323

    “Apa yang terjadi?” tanya Caden.Robbin berkata dengan gusar, “Naomi nggak bisa terlepas dari masalah virus! Salvia memang sudah gila! Dia malah lapor polisi. Katanya Naomi sengaja meracuni mereka. Polisi sudah memulai pemeriksaan. Nggak lama kemudian, seharusnya Naomi akan ditelepon.”Raut wajah Caden berubah serius. “Mereka lapor Naomi ke polisi?”“Emm!”“Apa dia punya bukti?”“Katanya ada, tapi mengenai bukti apa yang ada di tangannya, aku juga nggak tahu. Dia sangat mewaspadaiku.”“Aku mengerti.”Baru saja Caden memutuskan panggilan, Naomi pun menerima panggilan dari pihak kepolisian ….Pada jam 7 malam, mereka sekeluarga kembali ke kota.Joseph dan Maria telah mengetahui Naomi sedang ada urusan. Mereka pun membawa anak-anak pulang untuk beristirahat.Naomi membawa Tiara untuk mengobati kakinya, lalu mengantarnya ke rumah Camila. Saat di perjalanan, Camila mengirim pesan kepadanya.[ Tiara nggak berhenti menangis. Apa Andrew nggak akan kembali lagi? ]Naomi mengerutkan keningnya, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1322

    Andrew terdiam sejenak, lalu menyimpannya.Tiara segera berkata, “Kalung itu sudah aku pakai dari kecil. Kalung itu sangat penting bagiku. Jangan sampai kamu menghilangkannya! Kamu mesti balikin ke aku! Setelah misimu selesai, kembalilah, lalu kembalikan kalung itu kepadaku!”Andrew tidak menjawab. Dia menutup pintu mobil dengan paksa. Mesin mobil dinyalakan. Mobil pun melaju pergi. Andrew memang dingin dan tidak punya hati!Setelah mobil menjauh, Andrew baru mengintip melalui kaca spion tengah. Saat ini, Tiara masih berdiri di tempat dengan menangis. Dia kelihatan mirip dengan anak-anak saja.Kening Andrew berkerut. Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat kalung di telapak tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam kantong.Saat meninggalkan arena ski, kebetulan Andrew bertemu dengan para gadis yang menindas Tiara.Mereka sudah melepaskan perlengkapan ski, bersiap-siap untuk meninggalkan tempat.Mereka semua mengenakan pakaian yang norak dengan rambut yang dicat dengan warna norak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status