Share

Bab 1103

Penulis: Erlina
Nada bicara Dylan bagai dia telah menemukan harta karun saja.

“Pasti ada masalah dengan Leon. Kalau kamu mau menyelidiki masalah Camila, kamu mesti menyelidiki Leon!”

Kening Caden berkerut. “Katakan intinya!”

Dylan berkata, “Aku sudah cari tahu. Leon suka sama istrimu!”

Raut wajah Caden berubah dalam seketika. Dylan berkata dengan sangat pasti, “Saat kuliah, Leon diam-diam suka sama Naomi, tapi Naomi nggak tahu masalah ini. Tapi dia malah jadian sama Camila, aku curiga semuanya karena uang! Karena saat kuliah dulu, Camila terkenal sebagai putri orang kaya, tapi saat itu Naomi masih sangat miskin.”

“Leon menyembunyikan perasaannya terhadap Naomi dengan sangat dalam. Tapi, tetap saja ketahuan sama aku. Apa kamu masih ingat dengan masalah Brian? Semua itu ulah Leon.”

Caden kelihatan serius. Tentu saja dia masih ingat dengan masalah Brian. Brian adalah paman Jessica. Dia ingin menodai Naomi. Namun pada akhirnya, dia pun telah diberi pelajaran.

“Apa kamu yakin semua itu ulah Leon?”

“Yakin.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1104

    Caden segera bertanya, “Kamu mau ke kamar mandi?”Naomi menggertakkan giginya. “Aku mau cari Sanny!”“Sanny?”“Emm! Dia pasti tahu di mana Camila! Waktu aku baru pulang ke Kota Jawhar, dia kelihatan sangat aneh, bahkan pernah mengungkit masalah Camila!”Waktu itu, Sanny terus mengatakan Naomi adalah seorang pembunuh. Kemudian, dia mengatakan Camila tidak bisa kembali lagi! Naomi memang sempat merasa curiga, lalu bertanya pada Tiara, bahkan bertanya pada Leon dan Aryan. Namun, Naomi tidak menyadari telah terjadi sesuatu dengan Camila. Dia mengira Sanny tidak akur dengan Camila, sengaja mengutuk Camila!Setelah dipikir-pikir, ternyata masalah bukan seperti itu. Sanny pasti mengetahui sesuatu.Caden khawatir dengan kondisi tubuh Naomi. Dia tidak ingin Naomi pergi sekarang. Namun, Naomi sangat keras kepala. “Aku mesti cari dia! Sekarang!”Caden juga tidak sanggup untuk menghentikannya. Pada akhirnya, Caden menemani Naomi pergi mencari Sanny.Saat di perjalanan, Caden tidak memberi tahu Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1105

    Hati Naomi terasa gugup.Tanpa menunggu pertanyaan dari Naomi, Sanny langsung tertawa terbahak-bahak. “Aku tahu, tapi aku nggak mau beri tahu kamu! Hahaha …. Aku mau pancing emosimu! Aku nggak mau kasih tahu kamu! Seumur hidupmu, jangan harap kamu bisa menemukannya! Kamu sama saja dengan dia, sama-sama menyebalkan! Kalian semua pantas mati!”Kening Naomi berkerut. Dia berusaha menahan amarah di hatinya, lalu bertanya, “Apa Camila … dia masih hidup?”Sanny menggeleng dengan arogan. “Aku nggak akan beri tahu kamu! Haha! Aku nggak mau kasih tahu kamu.”Caden berkata dengan dingin, “Terkadang mati lebih bahagia daripada hidup. Kalau Camila mati, dia juga tergolong beruntung. Dia nggak usah menderita lagi.”Sanny tidak tahu Caden sedang menjebaknya. Dia langsung memalingkan kepalanya, lalu memelototi Caden dengan sangat marah.“Kata siapa dia sudah mati? Dia belum mati! Dia nggak pantas buat mati! Dia mesti hidup untuk disiksa!”Caden dan Naomi terdiam.Baguslah kalau Camila tidak mati! Bag

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1106

    Mata Naomi kembali basah. “Iya, setidaknya dia masih hidup!”…Setelah meninggalkan rumah sakit jiwa, mereka berdua langsung pulang ke rumah. Demi mengawasi Sanny, Rayden pun telah mengutak-atik kamera CCTV rumah sakit jiwa. Jadi, mereka tidak perlu khawatir kedatangan mereka mencari Sanny akan menjadi heboh.Paling-paling Leon hanya akan tahu mereka pergi mencari Sanny. Dia tidak akan tahu alasan mereka mencari Sanny. Jika Leon bertanya, mereka bisa memberi tahu Leon bahwa mereka kesulitan dalam menghubungi Leon dan juga Camila, itulah sebabnya mereka bisa mencari adik sepupunya.Di Vila Maison.Ketika melihat Naomi sudah kembali, Maria dan Baby langsung berlari ke sisinya. “Celine!”“Mama!”Selagi mereka sedang menemani Naomi, Caden pun pergi ke ruang baca lantai atas untuk rapat kecil dengan Braden dan Rayden.Braden bertanya, “Apa ucapan Sanny bisa dipercaya? Apa benar Mama Camila belum mati?”Caden mengangguk. “Kesadarannya memang bermasalah. Tapi, seharusnya yang dikatakannya i

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1107

    “Tempat Camila dikurung seharusnya ada hubungannya dengan mama kalian!”“Heh?” Braden menatap Caden dengan bingung.Caden menjelaskan, “Kata Sanny, ketika terjadi sesuatu dengan Camila, dia terus meminta tolong dengan memanggil nama mama kalian. Dia cuma memanggil nama mama kalian saja. Dia nggak panggil nama orang lain sama sekali. Itu berarti tempat itu nggak asing buat Camila dan cuma mama kalian saja yang mungkin ada di sana.”Braden dan Rayden mengangguk mengisyaratkan omongan Caden cukup masuk akal. Namun, di mana?Mereka bertiga berpikir sejenak, kemudian memutuskan untuk bertanya kepada Naomi.Tempat yang berhubungan dengan Naomi? Rahasia, tapi diketahui Camila? Sepertinya hanya Naomi saja yang mengetahui tempat itu.Setelah mendengar penjelasan Caden, Naomi merasa bingung. “Paling-paling sekolah, rumahku, atau beberapa toko tempat aku bekerja paruh waktu sebelumnya. Hanya saja, tempat itu nggak rahasia.”Raut wajah Braden langsung berubah. Tiba-tiba dia berkata, “Rumah!”“Heh?

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1108

    Mereka akan mencari Camila dulu, baru pergi menyelamatkannya. Setelah memastikan Camila dalam selamat, mereka baru akan balas dendam!Caden memahami perasaan Naomi. Tanpa menunda waktu, dia segera menelepon untuk mengatur semuanya. Dia duluan pergi ke kantor polisi untuk mengamati kondisi Keluarga Tandi dan lebih memberi perhatian ekstra kepada mereka. Jika benar anggota Keluarga Tandi bersekongkol dengan Leon dalam masalah penculikan Camila, Keluarga Tandi bisa menjadi saksi mata. Bisa jadi Leon akan kepikiran untuk melenyapkan mereka.Tidak peduli arah pemeriksaan benar atau tidak, Caden memutuskan untuk melindungi anggota Keluarga Tandi dulu karena mereka bisa dijadikan senjata untuk menghadapi Leon di kemudian hari.Setelah itu, Caden mengutus bawahannya untuk mencari tahu aktivitas Sanny dan Leon selama setahun ini. Sebab, Sanny pernah pergi ke tempat Camila dikurung. Bisa jadi mereka akan menemukan petunjuk dari sana.Setelah semuanya selesai diatur, Caden pun menghibur Naomi, “K

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1109

    Herbert kelihatan sangat emosional. Dylan pun menenangkannya, “Kamu jangan terlalu khawatir. Memang sudah terjadi sesuatu dengan Camila, tapi setidaknya dia masih hidup. Yang penting dia masih hidup.”Herbert memalingkan kepalanya untuk melihat Dylan. Air matanya tidak berhenti menetes. “Jadi … dia … di mana dia?”“Masih belum ditemukan. Aku diam-diam memanggilmu kemari untuk membahas solusi menyelamatkan Camila.”Dylan memapah Herbert untuk duduk, lalu menyerahkan selembar tisu kepadanya. “Kamu jaga dirimu dulu. Camila masih menunggu untuk diselamatkanmu.”Herbert duduk di sofa sembari menunduk dan menangis. Setelah menangis selama beberapa saat, dia mengangkat tangannya menampar wajahnya sendiri!“Aku bersalah dengan Camila. Aku malah percaya dengan omong kosong Leon. Sudah selama ini, aku malah nggak mencarinya! Kasihan sekali Camila-ku ….”“Leon memang berengsek! Padahal Camila memperlakukannya dengan sangat baik. Keluarga Nandara juga memperlakukannya dengan sangat baik! Dia malah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1110

    Caden menurunkan kelopak matanya. Dia mengeklik foto untuk melihatnya. Di dalam terowongan sangat gelap dan juga lembap. Ada juga rantai besi besar yang dideskripsikan Sanny. Selain itu, ada juga sebuah mangkuk besi yang dipenuhi dengan debu. Sepertinya arah penyelidikan mereka tidak salah. Camila memang pernah dikurung di sini. Hanya saja, sekarang dia sudah dipindahkan!“Coba kalian selidiki terowongan itu lagi. Lihat apa ada barang sejenis rambut atau yang lain. Bawa mangkuknya kembali.”“Baik!”Saat Caden kembali ke rumah, Maria dan anak-anak sudah tidur. Lampu di kamar master masih menyala, menandakan Naomi masih belum tidur.Ketika melihat Caden pulang, Naomi segera bertanya, “Apa ada kabar terbaru dari Camila?”Caden menatap Naomi yang lesu itu dengan sakit hati. Dia berjalan ke sisi Naomi, lalu mengusap wajahnya dan berkata dengan suara lembut, “Ada kabar dari Kediaman Keluarga Tandi, sekarang Camila nggak di sana. Tapi, aku punya kabar gembira.”“Memang ada terowongan di Kedi

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1111

    Keesokan harinya, Keluarga Nandara diterpa dua kabar heboh.Kabar pertama adalah kabar perselingkuhan Herbert dan telah memiliki anak haram yang berusia 20 tahun!Kabar kedua adalah Herbert ingin mengakui anaknya, lalu hendak menyerahkan pusaka keluarganya kepada anak haramnya!Berhubung Camila adalah seorang selebritas, ditambah lagi dengan bantuan Braden dan Rayden, berita Keluarga Nandara menjadi viral dalam seketika! Foto putri haramnya juga sudah terekspos di internet![ Eh, jujur saja, wajah anak haram itu mirip juga sama Kak Camila. Aku percaya kalau wanita ini anak haramnya! ][ Papa yang paling dicintai Kak Camila malah selingkuh. Bagaimana nasib Camila? ][ Wanita ini kelihatan sangat licik. Selagi Kak Camila lagi nggak di rumah, dia malah mau merebut harta kekayaannya! ]Ada juga orang yang mengunggah foto jelas pusaka Keluarga Nandara. Berita kembali heboh. Benda pusaka itu adalah batu giok yang sangat langka. Jangankan di dunia bebatuan, bahkan orang biasa saja dapat meras

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1580

    [ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1579

    Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1578

    [ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1577

    Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1576

    Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1575

    Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1574

    Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1573

    Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1572

    Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status