Padahal batu itu baru saja didapat Dylan, Caden malah langsung meminjamnya. Caden khawatir harta kekayaan Keluarga Nandara tidak akan berhasil memancing ikannya. Itulah sebabnya dia menambah persyaratan batu giok langka ini untuk menambah godaan.Caden menghibur Naomi, “Dia nggak usah takut kalau nggak melakukan kesalahan. Setelah menemukan Camila, kita akan maju untuk membersihkan reputasi Paman Herbert.”“Mama, kamu jangan khawatir. Semua pengorbanan yang dilakukan Kakek Herbert akan dibayar oleh Leon!”“Setelah kita menemukan Mama Camila, aku akan perhitungan sama dia!”Naomi menggertakkan giginya. “Emm!”Pada saat yang sama, di ruangan bawah tanah di sekitar perbatasan yang sepi.Leon yang mengenakan kemeja putih bersih sedang duduk di depan meja kerja. Dia menatap layar komputer, sedang membaca berita heboh Keluarga Nandara.Kening Leon kelihatan berkerut. Dia kelihatan tidak senang. Dia menggerakkan mouse-nya, lalu mengeklik foto batu giok untuk melihat dengan saksama.Di dalam b
Mata Naomi memanas. Dia pun menangis. Meskipun dia sedang bersandiwara dengan Leon, air mata yang diteteskan Naomi itu nyata. Dia tidak sanggup menerima kenyataan telah terjadi sesuatu dengan Camila!Ketika mendengar ucapan itu, hati Naomi sungguh terasa sakit! Apalagi ketika mendengar ucapan Leon, dia semakin emosional lagi!Leon juga tidak terkejut ketika mendengar suara tangis Naomi. Dia tahu bagaimana hubungan Naomi dengan Camila. Hanya saja, Leon merasa agak sakit hati. “Kamu jangan menangis. Pihak kepolisian sedang mencarinya.”Naomi bertanya dengan terisak-isak, “Camila masih hidup, ‘kan?”Leon pun terbengong sejenak, lalu berkata, “Iya, dia pasti masih hidup. Camila itu anaknya pintar. Dia pasti akan baik-baik saja.”Leon mengira Naomi sedang minta dihibur olehnya. Namun, Naomi malah bertanya lagi, “Polisi pasti bisa menemukan Camila, ‘kan?”“Iya! Kita mesti percaya sama polisi!”Caden berada di sisi Naomi. Dia tidak ingin Naomi berbicara terlalu banyak dengan pria berengsek it
Naomi khawatir sandiwara Keluarga Nandara akan dibongkar oleh Leon. Dia tidak berani menelepon untuk bertanya, melainkan bersembunyi di toilet untuk mengirim pesan kepada Caden.[ Apa Camila ikut pulang? ]Caden langsung membalas.[ Nggak, dia pulang sendiri. ]Naomi merasa kecewa, tapi dia juga memahaminya. Bagaimanapun, pasti akan sangat mencurigakan apabila Camila pulang bersama Leon.Leon juga tidak bodoh. Mana mungkin dia melakukan hal yang menimbulkan kecurigaan? Caden menghiburnya.[ Jangan khawatir. Sekarang dia sudah kembali. Camila juga akan segera kembali. Nanti ketika ketemu dia, kamu jangan bersikap gegabah. Dia sedang perjalanan ke Kediaman Keluarga Nandara. ][ Emm! ]Ponsel disimpan. Naomi menghela napas panjang, lalu berjalan keluar toilet, lanjut menemani Nancy.Herbert tidak sedang di rumah. Demi menyempurnakan sandiwaranya, selama dua hari ini dia terus menemani putri haramnya. Sebenarnya putri haramnya dilakoni oleh pengawal Baby yang bernama Ivona. Jayden menyama
Naomi berdiri di sisi Leon, lalu berkata dengan geram, “Waktu itu saat kamu bersama dengan Camila, kamu berbicara di hadapan kita semua. Kamu pasti akan menjaga Camila dengan baik. Kalau terjadi apa-apa dengan Camila, kita akan menyalahkanmu!”“Camila sudah menghilang selama setahun lebih, kamu malah baru tahu sekarang? Kamu bilang kamu baru tahu kalau kamu dibohongi selama ini? Heh! Kamu begitu mencintainya, apa kamu nggak tahu orang di depan kamera itu istrimu atau bukan? Sebenarnya bagaimana cara kamu mencintainya? Hah?”Leon menatap Naomi yang kesal itu. Dia semakin merasa sakit hati. “Maaf.”Naomi menaikkan volume suaranya. “Aku nggak mau dengar minta maaf dari kamu. Aku hanya ingin tahu sebenarnya bagaimana cara kamu mencintainya? Katakan!”“Dasar berengsek! Kembalikan Camila kepada kami! Kembalikan! Nggak seharusnya kamu bersama Camila! Camila begitu mencintaimu! Camila juga memperlakukanmu dengan sangat baik! Camila itu wanita baik hati. Huhu …. Dasar berengsek! Leon, kamu buka
Nancy menjambak rambut Anika, lalu memukulnya. Leon terbengong sejenak, kemudian segera melerai! Ketika kedua bocah cilik melihat kondisi ini, mereka juga segera maju untuk melerai!Tadi Naomi baru saja mengambil kesempatan untuk menampar Leon 2 kali, lalu memarahinya. Dia pun sudah berhasil meluapkan amarahnya. Namun, ketika melihat Naomi menangis dengan sakit hati, tentu saja hati kedua bocah cilik juga terasa sakit. Mereka ingin keluar untuk melampiaskan amarah ibu mereka kali ini!Di tengah keributan, Hayden pun menginjak jari kaki Leon. Leon merasa pijakan itu hampir menghancurkan jari kakinya!Pergelangan kaki Anika ditendang. Dia pun menjerit kesakitan, lalu jatuh duduk di tempat sembari menangis.Naomi memapah Nancy untuk duduk di sofa. Kemudian, dia memalingkan kepalanya untuk melihat Leon. “Leon, mamamu benar-benar keterlaluan!”Leon segera meminta maaf. “Maaf, karena masalah anak, dia pun jadi nggak akur sama Camila. Itulah sebabnya dia bisa berbicara seperti itu. Aku pasti
Malam harinya, Naomi membawa Nancy ke Vila Maison. Nancy hanya memiliki seorang anak saja. Sekarang malah terjadi sesuatu dengan Camila. Herbert juga mesti bersandiwara bersama “anak haramnya” dan tidak bisa menemaninya. Naomi pun merasa kasihan ketika melihat Nancy hidup sendirian di rumah yang dipantau Leon.Jadi, Naomi pun membawanya untuk tinggal di Vila Maison. Berhubung ada yang menemani Nancy, Nancy pun merasa lebih nyaman, hatinya juga tidak terasa penat lagi. Begitu sampai di rumah, Naomi berkata, “Bibi Nancy, kamu nggak usah khawatir Leon akan memantau rumah ini. Kamu bisa mengatakan apa pun di rumahku. Dia nggak akan bisa memantau sampai di sini.”Nancy merasa terharu hingga meneteskan air mata. “Terima kasih, Naomi. Terima kasih. Aku benar-benar berterima kasih sama kamu.”“Kamu juga jangan khawatir. Aku dan Camila itu sahabat karib. Keluarganya itu keluargaku juga. Kamu anggap saja kamu lagi di rumah sendiri, nggak usah merasa nggak leluasa.”Nancy langsung memeluk Naomi
Mata Maria dan anak-anak juga ikut memerah.Di benak mereka, Camila adalah seorang wanita pemberani, pintar, dan selalu membela orang yang disayanginya. Sewaktu kuliah, Camila juga sering maju untuk melindungi Naomi dan Tiara! Sekarang, telah terjadi sesuatu dengan Camila dan pelakunya malah adalah suaminya sendiri, Leon!Tiara dan Naomi sungguh merasa panik, kesal, dan juga benci! Betapa inginnya mereka mencincang Leon!Suasana di dalam rumah terasa tertekan. Hanya saja, setidaknya mereka tidak perlu menjaga sikap mereka! Mereka bisa melakukan apa pun di rumah ini, tidak perlu memendamnya.Malam harinya, Naomi dan Tiara menemani Nancy dan Maria mengobrol di ruang tamu.Caden bersama Braden dan Rayden pergi ke ruang baca lantai atas. Di atas layar komputer adalah gambaran CCTV Leon. Saat ini, dia sedang bersama Herbert.Rayden berkata, “Setelah dia antar mamanya pulang, dia langsung mencari Kakek Herbert untuk minta maaf dan menghiburnya.”“Dia juga bertanya masalah putri haramnya. Si
Keesokan paginya. Padahal Naomi belum menghubungi Leon, Leon duluan menghubunginya.Kening Naomi seketika berkerut. Dia mengangkat panggilan. “Halo.”“Naomi, apa Mama Nancy di rumahmu? Aku mau bawa mamaku untuk minta maaf sama dia. Kata pelayan rumah, dia pergi sama kamu semalam.”Naomi juga tidak merahasiakannya. “Iya, aku nggak tenang membiarkan Bibi sendirian di rumah. Jadi, aku bawa dia untuk tinggal di rumahku.” “Terima kasih.”“Kamu nggak usah berterima kasih. Semalam aku kehilangan kendali. Aku yang seharusnya minta maaf.”Leon merasa gembira. Dia segera berkata, “Kamu nggak usah minta maaf. Kamu nggak bersalah. Aku sebagai suami Camila, memang punya tanggung jawab atas masalah ini. Sudah seharusnya kalian marah dan pukul aku.”Naomi menahan rasa jijik di hati, kemudian berbicara, “Sebenarnya kita semua mengerti, masalah ini bukan salahmu.”Tanpa menunggu Leon berkata-kata, Naomi segera berkata, “Apa kamu ada waktu sekarang?”Leon terbengong sejenak. “Ada! Ada apa?”“Kalau begi
Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu
Camila tidak menjelaskan. Dia berkata dengan galak, “Sebenarnya kamu sudah hubungi Catherine belum? Hari ini dia datang atau nggak? Kalau dia nggak datang, aku pergi, nih!”Dylan segera berkata, “Datang, datang, datang. Dia balas aku kalau dia bakal datang, tapi dia datangnya agak sorean.”Kening Camila berkerut. “Kenapa sore?”Dylan berterus terang. “Aku juga nggak tahu. Kutebak mungkin sekarang dia lagi nggak di Kota Jawhar. Dia lagi perjalanan dari luar kota.”Camila merasa tidak senang. “Jadi, kenapa kamu nggak beri tahu aku sebelumnya?”Jika Camila tahu Catherine baru akan datang di sore hari, dia pun tidak akan datang ke rumah sakit di pagi hari!Apalagi hubungan mereka berdua sudah canggung!Dylan merasa agak kesal. “Kamu juga nggak tanya ….”Camila memelototinya.Belum sempat Camila kepikiran bagaimana untuk mengomeli Dylan, Dylan malah mulai muntah lagi. Dia berbaring di samping ranjang sembari mual-mual.Tadinya Camila tidak ingin menghiraukannya. Namun, ketika melihat dia mu
Kevin juga menambahkan, “Aku juga sama! Seluruh tubuhku terasa rileks!”Di kamar rawat sebelah.Begitu melihat orang tuanya, Dylan buru-buru duduk tegak dan menyapa mereka dengan hati-hati karena takut dipukul, “Ayah, Ibu.”Kevin kembali menjadi ayah yang bijaksana dan penuh kasih sayang. “Nggak usah gugup, kami datang bukan untuk memukulmu. Kamu benar-benar beruntung karena ketemu sama Camila! Kelak, kamu harus perlakukan Camila dengan baik. Kalau kamu berani membuatnya marah, aku dan ibumu pasti akan menghabisimu!”Lyana juga tertawa. “Putraku yang baik, gimana keadaanmu hari ini? Sudah punya selera makan?”Dylan merasa sangat terkejut setelah melihat perubahan sikap orang tuanya. Dia juga sudah berubah dari putra durhaka menjadi putra yang baik? Camila benar-benar berhasil menghibur orang tuanya? Ya Tuhan, bagaimana Camila melakukannya?Dylan diam-diam melirik Camila. Begitu tatapan mereka bertemu, Camila segera mengalihkan pandangannya dan mengabaikan Dylan.Dylan pun mengalihkan
Kali ini, Kevin juga langsung menunjukkan sikapnya.“Camila, tenang saja. Kali ini, kami nggak akan paksa Dylan untuk menikahinya lagi. Meski aku ... sangat ingin Keluarga Hermanto memiliki penerus, juga benar-benar inginkan anak itu, aku lebih rela Keluarga Hermanto nggak punya penerus daripada harus memisahkan kalian!”Kevin bahkan hampir meneteskan air mata. Dia benar-benar menginginkan seorang cucu. Kata orang, ada 3 bentuk ketidakberbaktian seorang anak dan yang terbesar adalah tidak memiliki penerus keluarga. Keinginan agar putranya meneruskan garis keturunan Keluarga Hermanto selalu menjadi beban dalam hatinya.Tidak peduli siapa yang melahirkannya, semua itu sebenarnya sama saja bagi Keluarga Hermanto. Oleh karena itu, Kevin baru mengucapkan kata-kata seperti itu. Dia lebih rela tidak memiliki cucu daripada menghancurkan kehidupan Camila dan Dylan.Camila mengetahui beban pikiran Kevin. Setelah mendengar ucapan Kevin, dia merasa lumayan terharu. Selain merasa terharu, dia juga
“Camila, kamu benar-benar pacaran sama Dylan?”“Emm! Kami juga berencana untuk menikah dan punya anak. Tapi, aku masih belum tenang karena Leon belum tertangkap. Jadi, aku undur dulu masalah pernikahan.”Mata Lyana dan Kevin langsung berbinar. Mereka bertanya dengan tidak percaya, “Se ... serius?”“Serius!”Lyana dan Kevin buru-buru bertanya lagi, “Kamu nggak keberatan nikah sama dia?”Camila pun tertawa. “Dia bahkan nggak keberatan aku ini seorang janda. Kenapa aku harus keberatan nikah sama dia? Dia memang pernah punya banyak pacar, tapi dia juga bukan cowok berengsek. Dia punya pandangan hidup dan kepribadian yang baik, juga bisa menyenangkan orang. Setelah kami bersama, dia cuma setia padaku dan memperlakukanku dengan baik.”Hati Lyana dan Kevin yang sudah mati pun hidup kembali! Meskipun Camila tidak mengandung, Camila dan Dylan benar-benar sedang berpacaran. Selain itu, mereka juga memiliki rencana untuk menikah dan melahirkan anak. Bagi Lyana dan Kevin, ini adalah hal yang sang
Camila menenangkan diri, lalu berjalan ke arah kamar rawat sebelah. Memberi pelajaran pada Catherine bukanlah yang terpenting. Dia harus terlebih dahulu menghibur Lyana. Amarah yang terlalu besar akan sangat melukai tubuh. Camila tidak boleh membiarkan Lyana terus-menerus merasa marah.Sebelum Camila tiba di depan pintu kamar rawat, terlihat Caden berjalan keluar dari dari kamar rawat Lyana. Camila pun menyapanya, “Pak Caden.”Melihat Camila, Caden merasa agak terkejut. “Kapan kamu pulang?”Camila menjawab, “Aku baru beli tiket pesawatnya semalam dan tiba pagi ini.”Caden menghela napas panjang. “Bagus juga kamu pulang. Kak Fiona nggak tahu masalah Bibi Lyana, sedangkan aku juga nggak begitu bisa berkomunikasi dengan Bibi Lyana. Berhubung kamu sudah pulang, temani dan hiburlah dia.”Camila menjawab, “Kak Fiona lagi hamil. Sebaiknya jangan buat dia khawatir. Aku akan jaga Bibi Lyana.”“Emm. Naomi tahu kamu pulang?”Camila menggeleng. “Pesawatku terbang di tengah malam. Dia seharusnya s
“Anak yang dikandung Catherine itu anakmu atau bukan?”Dylan mengernyit. “Aku nggak tahu.”Camila bertanya lagi, “Jadi, kamu sudah pikirkan cara penyelesaiannya?”Dylan menggeleng lagi dan menjawab dengan kesal, “Belum.”Camila menghela napas panjang. “Ajak dia keluar. Bilang saja kalian akan pergi daftarkan pernikahan kalian hari ini.”Dylan langsung membelalak. “Aku nggak akan nikahi dia! Pernikahan itu bukan permainan anak. Aku nggak akan menikah dengannya!”Camila menjulingkan matanya. “Memangnya kamu nggak bisa bohong?”Dylan pun terlihat bingung. “Hmm?”Camila tidak menjelaskan, hanya berkata, “Kalau kamu mau tangani masalah Catherine dengan baik, turuti kata-kataku! Ajak dia keluar hari ini!”Dylan buru-buru bertanya, “Kamu punya cara penyelesaiannya?”Camila menjawab, “Kamu ajak dulu dia keluar. Paling bagus kalau bisa ajak dia ketemu di rumah sakit. Aku akan bicara dengannya.”Dylan segera menunjukkan tampang layaknya seekor pug dan menyanjung, “Kalau kamu bisa bantu aku tanga
Keesokan paginya.Dylan terbaring di ranjang pasien dan tidak berhenti muntah kering. Dia memanggil Caden dengan lemas, “Caden, tolong ambilkan segelas air untukku. Aku mau kumur-kumur. Cepat dikit. Mulutku bau banget.”Pintu kamar pasien dibuka seseorang, lalu tercium aroma familier seseorang ....Dylan menyadari sesuatu dan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Dia pun buru-buru mendongak.Camila mengenakan mantel panjang dan menggeraikan rambut ikal panjangnya yang berwarna cokelat sedang berdiri di depan pintu. Dia juga memakai masker, kacamata hitam, dan sepatu hak tinggi setinggi 7 cm. Sebelah tangannya bertumpu pada koper, sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke saku mantel. Dia benar-benar terlihat layaknya seorang wanita yang mendominasi.Meskipun Camila membalut dirinya dengan rapat, Dylan tetap langsung mengenalinya. Seluruh tubuh Dylan pun menegang. Entah kenapa, dia mulai merasa panik dan jantungnya juga berdebar makin kencang. Dia hanya menatap Camila dengan mata membelal
“Halo, Naomi. Kangen sama aku?”Naomi menghela napas dan berkata, “Hari ini, Bibi Lyana pingsan.”Camila seketika terkejut. “Bibi Lyana kenapa?”Naomi menceritakan masalah Catherine kepada Camila. Setelah tertegun beberapa saat, Camila baru menyahut, “Benar-benar ada orang yang mengandung anak Dylan? Ternyata mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah!”Di pagi hari, mereka baru membicarakan hal ini. Camila dan Naomi merasa Dylan hanya sakit, tetapi tidak percaya mual kehamilan bisa berpindah ke seorang ayah. Tak disangka, berita heboh mengenai kehamilan Catherine langsung keluar malamnya.Naomi berujar, “Masih belum tentu itu anak Dylan atau bukan. Apalagi, itu cuma kata-kata sepihak Catherine. Dia bahkan menolak untuk melakukan tes DNA. Aku rasa pasti ada yang disembunyikannya.”Camila terdiam sejenak sebelum menjawab, “Memang ada yang aneh. Kalau itu memang anak Dylan, dia pasti akan biarkan Dylan tes DNA dengan tenang! Tapi, Catherine bernyali juga. Beraninya dia mengancam Dylan