Steven dan James sangat terharu hingga meneteskan air mata. Sementara itu, Erwin dan orang lainnya masih tercengang. Setelah sesaat, semua orang baru menjadi heboh.“Nggak mungkin! Mustahil! Celine sudah mati! Dia nggak mungkin adalah Celine! Dia pasti Celine palsu!”“Benar! Benar! Pasti Joseph yang sengaja merencanakan semua ini. Demi menang, dia sengaja menampilkan sandiwara ini!”“Beberapa hari yang lalu, tampangnya bukan seperti itu. Dia pasti sudah operasi plastik! Demi nyamar jadi Celine, dia operasi wajahnya agar mirip sama Maria waktu masih muda!”Apa pun yang terjadi, orang-orang itu tidak akan percaya Celine masih hidup dan kembali dalam keadaan baik. Bagaimanapun juga, begitu Celine kembali dengan membawa 15% saham itu, mereka akan kalah total.Caden menenangkan diri, lalu memapah ayah dan anak yang masih berlutut di lantai sambil menangis. Setelah itu, dia melirik semua orang dan memberi isyarat pada Steven.Steven segera menyeka air matanya, lalu berjalan ke hadapan semua
Joshua melongo sejenak, lalu buru-buru berlutut di hadapan Joseph dengan berlinang air mata. “Kak!”Joseph langsung membentak, “Jangan panggil aku kakak! Kamu sendiri yang bilang mau putus hubungan denganku. Sekarang, aku sudah nggak punya hubungan apa-apa sama kamu!”“Kak, kita ini saudara kandung. Mana mungkin hubungan kita bisa putus semudah itu! Kak, aku salah. Semua yang kukatakan itu cuma omong kosong. Jangan dengarkan omong kosongku!”“Huh! Jangan sandiwara lagi. Aku juga merasa muak!”“Kak ....”Caden memberikan setumpuk dokumen kepada Joseph dan berkata, “Selama ini, Joshua sudah melakukan banyak kejahatan. Ini semua buktinya. Kalau diserahkan ke polisi, dia paling nggak akan dikurung 10 tahun penjara.”Joseph melirik menantunya dengan penuh kasih sayang, lalu baru menerima setumpuk dokumen itu dan berujar sambil menggertakkan gigi, “Lapor polisi! Orang sepertinya nggak layak punya kebebasan!”Joshua langsung ketakutan. “Kak, aku salah. Aku bisa melakukan kesalahan ini karena
“Perusahaan Pelayaran Howie sudah ganti pemilik. Sekarang, bos perusahaan ini adalah Pak Erwin. Kalau kalian mau cari Joseph, sebaiknya tunggu di depan! Kami akan hajar kalian kalau kalian bersikeras menerjang masuk!”“Kalau kalian nggak mau tunggu di sini, tunggu saja di kantor polisi! Sudah lihat polisi yang menerjang masuk tadi? Mereka datang untuk menangkap Joseph! Kalian benar-benar bodoh! Joseph sudah bukan siapa-siapa, tapi kalian masih memihaknya!”Begitu selesai berbicara, satpam itu langsung ditinju. Danendra dulunya adalah seorang tentara. Selain itu, dia juga memiliki sifat yang berapi-api. Jadi, dia langsung main tangan karena malas berbicara omong kosong dengan satpam itu.Satpam itu juga sangat arogan. Dia segera memanggil sekelompok orang datang untuk melawan. Hanya saja, sebelum mereka sempat bertindak, polisi tiba-tiba keluar dengan menggiring sekelompok orang.Kakak beradik Keluarga Cempaka langsung tegang. Mereka awalnya mengira orang yang digiring polisi adalah Jos
Baru saja Joseph tiba ke rumah dan bahkan belum sempat turun dari mobil, James sudah meneleponnya. Saat mengetahui Keenan ingin menemuinya, dia langsung menunjukkan ekspresi muak. Begitu mendengar nama orang tidak tahu berterima kasih itu, dia sudah kesal. Namun, setelah mengetahui Keenan mengetahui rahasia di balik hilangnya Celine, dia segera setuju untuk menemui Keenan.“Ada apa, Ayah?” tanya Naomi dengan penuh perhatian setelah menyadari ekspresi aneh Joseph.Joseph memandang Naomi dengan penuh kasih sayang. Dia tidak ingin Naomi merasa tidak senang. Jadi, dia tidak mengungkit tentang Keenan dan hanya menjawab dengan santai, “Nggak apa-apa.”Begitu Joseph selesai berbicara, terdengar suara beberapa anak dari luar mobil.“Papa! Mama! Kakek!” Kelima anak kecil sedang berlari ke sisi mobil.Joseph merasa sangat bersemangat dan buru-buru turun dari mobil untuk menyambut mereka. Dia pada dasarnya menyukai anak-anak itu. Setelah mengetahui bahwa mereka adalah cucunya, dia pun makin menyu
Ester buru-buru menyeka air matanya dan mengamati Caden dengan serius. Kemudian, dia memuji, “Bagus! Bagus! Aku tahu kamu itu anak yang baik dan bertanggung jawab! Celine kelihatan terawat dengan baik. Ini pasti juga berkat kamu! Terima kasih, ya.”“Nenek, jangan begitu sungkan. Aku justru merasa terhormat karena dia menerimaku. Sudah seharusnya aku memanjakannya. Nenek tenang saja. Aku akan lanjut memanjakannya dan membuatnya bahagia setiap hari.”“Oke! Oke!”Seorang pembantu mendorong Maria yang duduk di kursi roda mendekati mereka. Begitu melihat Naomi, Maria pun tertegun. Ini adalah pertama kalinya dia melihat wajah asli Naomi.Naomi berjongkok dan menyapa, “Ibu.”Maria mengangkat tangannya yang diperban dan menyentuh wajah Naomi. “Celine mirip Ibu.” Maria menoleh ke arah Ester dan lanjut berkata, “Ibu, ini Celine. Celine sudah tumbuh dewasa.”Ester mengangguk dan menjawab, “Aku tahu. Dia Celine kita. Celine kita sudah pulang.”Maria tertawa dengan gembira seperti seorang anak kec
Keenan tahu Joseph adalah orang yang berpegang pada janjinya. Dia buru-buru berkata, “Dulu, Lisa yang merencanakan penculikan Celine. Dia menyuap pembantu untuk membawa pergi Celine di saat Bibi Maria dan Nenek Ester lengah, lalu Yugo yang membawanya meninggalkan dermaga.”“Lisa juga sengaja menghasut Yugo untuk membunuh Celine dan diam-diam merekam videonya. Dia mau pakai video ini untuk mengendalikan Keluarga Khoman supaya dirinya nggak akan pernah ditelantarkan mereka.”“Aku nggak sengaja tahu tentang rahasia ini, juga sekalian menyalin video Yugo menyiksa dan membunuh anak kecil. Jadi, Keluarga Khoman baru bersedia menyelamatkanku dengan segala cara. Tapi, sepertinya Yugo salah membunuh orang. Kalau nggak, Celine nggak mungkin bisa kembali dengan selamat.”Joseph menggertakkan giginya dan mengerutkan keningnya. Dia pernah mencurigai Lisa, tetapi tidak pernah menemukan buktinya.“Di mana videonya?”“Pa .... Paman janji dulu untuk ampuni aku. Habis itu, aku akan kasih Paman videonya.
Lisa tidak berhenti bergumam. Sangat jelas bahwa dia sudah mulai tidak waras.Hayden menggigit bibirnya dan mengepalkan tangannya dengan erat. Napasnya juga mulai memburu. Wanita berhati kejam itu benar-benar pantas mati!Setelah mengelilingi rumah sakit sekali, Hayden melompat masuk ke kamar pasien Lisa. Dia yang memberi perintah, sedangkan master melaksanakan perintahnya. Dia ingin membuat Lisa merasakan penderitaan yang jauh lebih menyakitkan dari yang dialami Maria.Ketika suster menemukan Lisa, Lisa sudah berubah menjadi seperti landak. Tubuhnya dipenuhi dengan jarum, selain bola matanya.Ada orang yang memosting keadaan tragis Lisa dan Keenan di internet. Para warganet pun terkejut, tetapi mereka semua memberi komentar yang sama.[ Ini akibat perbuatan mereka sendiri! ]Berhubung masalah ini sudah menimbulkan keributan besar, polisi tentu saja harus menyelidikinya. Namun, mereka sama sekali tidak menemukan apa-apa. Rekaman CCTV sudah dihancurkan, bahkan sosok Hayden dan master ju
“Emm,” jawab Naomi sambil mengangguk.Camila adalah seorang selebritas. Dia pasti memperhatikan trending topic di internet setiap hari. Meskipun sudah menandatangani perjanjian kerahasiaan syuting, hal itu juga tidak melarangnya untuk membaca berita, ‘kan?Namun, kenapa Camila tidak menghubungi Naomi setelah membaca berita? Dengan sifat Camila yang berapi-api, dia pasti sudah menelepon Naomi begitu membaca berita hari ini.Begitu mengungkit tentang Camila, Caden teringat tentang Leon. “Leon nggak menghubungimu?”“Nggak. Dia sudah lama nggak menghubungiku.”Caden baru menyadari bahwa Leon memang sudah lama tidak menghubungi Naomi. Saat Naomi baru kembali ke Kota Jawhar, Leon akan mencari Naomi setiap beberapa hari sekali. Dylan juga pernah membantu Caden menyelidiki tentang Leon. Meskipun sudah menikah dengan Camila, Leon pernah diam-diam menyukai Naomi semasa kuliah. Naomi termasuk cinta pertama Leon yang sebenarnya. Leon yang tiba-tiba berhenti mencari Naomi sangat tidak wajar.“Akhi
[ Astaga, apa kalian berdua benar-benar telah jadian? ]Kepala Camila berdengung. Dia tidak membalas pesan, melainkan memalingkan kepala untuk membelalaki Dylan. “Apa kamu gila! Apa aku pulang demi kamu? Aku pulang karena Bibi Lyana dan Paman Kevin! Lagi pula ….”Dylan memotongnya, “Bukannya sama saja pulang demi orang tuaku dengan pulang demiku? Lagi pula, semua itu juga masalahku!”“Apa bisa disamakan?”“Kenapa nggak bisa? Sama saja!”Camila menggertakkan giginya. Kalau bukan karena sedang mengendarai mobil, Camila pasti akan menendangnya!Jika mengatakan Camila pulang demi Lyana dan Kevin, Helen pasti tidak akan berpikir banyak. Dia tahu hubungannya dengan Lyana cukup dekat.Namun sekarang, Camila pulang demi Dylan. Masalah itu akan memicu prasangka orang-orang.Apalagi Dylan juga mengatakan dirinya tidak memiliki selera makan. Hanya karena masalah kecil ini, Camila malah diam-diam pulang. Bukannya semua itu adalah gerak-gerik yang dimiliki sepasang kekasih?Kekasih yang lagi diland
Camila menjulingkan bola matanya. Dia mengendarai mobil sembari menghubungi Naomi.“Naomi, apa kalian sudah sampai di rumah sakit?”“Kami akan segera tiba. Apa kamu sudah lapar?”“Lapar sekali. Tapi kali ini, terjadi sesuatu sama aku dan Dylan. Kalau kamu nggak ada masalah lain, kamu tunggu kami di kamar pasien.”Naomi merasa penasaran. “Kalian mau keluar?”“Emm, kalau nggak ada masalah, seharusnya kita bisa kembali dalam waktu 40 menit.”“Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu di kamar pasien.”“Emm, emm.”Ketika melihat Camila memutuskan panggilan, Dylan spontan berkata, “Apa kita bisa pulang dalam waktu 40 menit?”“Bisa.”Dylan melihat navigasi sekilas.“Sekarang masih ada 10 menit baru bisa tiba di kantor catatan sipil. Dari kantor catatan sipil ke rumah sakit sekiranya butuh waktu 30 menit. Apa kamu nggak perlu tatap muka sama Catherine?”Camila membalas, “Ketemuan sama dia juga nggak butuh waktu panjang.”Saat Dylan ingin mengatakan sesuatu, ponsel Camila berdering. Dia menerima pang
[ Kak, siapa yang bikin video ini? Tolong lepaskan Kota Yorta! Ular keberuntungan Kota Yorta nggak boleh disebarluaskan lagi! ][ Kak, dunia Kota Yorta sudah runtuh. Mohon danai yang versi baru. ]Selesai warganet di Kota Yorta menangis, giliran warganet Kota Ciawi yang menangis.[ Kak, mohon selamatkan ular pemakan manusia kami! ]Selesai warganet Kota Ciawi menangis, giliran warganet Kota Gora menangis.[ Kak, mohon selamatkan kami. Kami kebanyakan makan kentang di rumah. Huhuhu. ]Selesai warganet Kota Gora menangis, giliran warganet Kota Howi yang menangis.[ Kak, saudara kami sudah pingsan di toilet karena menangis kebanyakan. Mohon selamatkan mereka. Kami nggak sanggup lihat ular keberuntungan kami lagi. ]Bahkan ada yang sengaja datang untuk berlutut memohon kepada orang berotoritas untuk menstabilkan dunia hiburan.Pihak berotoritas pun melakukan respons.[ Dia nggak berada di dunia hiburan, tapi kedudukannya di dunia hiburan nggak bisa tergoyahkan. ]Dylan bahkan tidak membaca
Camila merasa penasaran. “Kenapa kamu tiba-tiba melepaskannya?”Dylan terdiam beberapa detik baru membalas, “Aku juga nggak tahu. Tiba-tiba aku bisa mengobrol masalah dia dengan terang-terangan.”Camila pun terdiam.Mereka berdua bertukar pandang selama beberapa saat. Tiba-tiba Dylan berdeham, lalu berkata, “Itu … kamu jangan sembarangan tidur di luar sana. Cara yang aku ajari sepertinya nggak terlalu bagus.”Camila terdiam membisu.Dylan menjelaskan, “Coba kamu lihat aku, aku sudah tidur dengan begitu banyak wanita, tapi aku tetap nggak bisa melepaskannya. Hari ini aku baru merasa bisa melepaskannya. Jadi, cara bermain di luar sana nggak efektif!”Topik pembicaraan ini membuat Camila merasa canggung. Dia pun memaksa dirinya untuk bertanya sekali lagi, “Sebenarnya bagaimana kamu bisa melepaskannya hari ini?”Dylan membalas, “Aku juga nggak tahu, mungkin aku sudah melepaskannya dari beberapa hari lalu. Semuanya terasa aneh, tapi aku yakin bukan karena tidur dengan yang lain. Pokoknya, k
Biasanya rasa sedih di hati tidak akan dibicarakan kepada orang luar. Dylan sama sekali tidak memberi Furla kesempatan untuk berbicara. Dia pun berkata, “Jujur saja, sekarang kamu adalah orang yang paling menjijikkan di antara mantan-mantanku.”“Kita nggak usah omong kosong lagi. Semakin banyak kamu bicara, aku malah akan semakin kesal sama kamu! Kelak mohon jauhi aku, juga jauhi leluhurku. Coba saja kalau kamu mengganggunya lagi!”Terlintas ekspresi syok di dalam mata Camila.Furla malah melihat Dylan dengan takut. Kali ini, dia merasa syok hingga tidak berani bernapas.Pemikirannya dibongkar dengan terang-terangan. Furla bukan hanya merasa gugup, melainkan juga merasa lebih takut lagi!Siapa si Dylan itu? Hanya dengan menggerakan jari tangannya, dia pun bisa menghabisi Furla!Furla bahkan tidak berani bersuara sama sekali. Dia menopang dirinya untuk berdiri, lalu meninggalkan kamar pasien dengan keadaan berantakan.Suasana di dalam kamar pasien kembali hening ….Camila masih sedang m
Dylan bersandar di ranjang pasien sembari meminum air. Setelah tenggorokannya tidak kering lagi, dia baru berkata, “Masalah aku sakit juga nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan, apalagi merasa bersalah. Kamu seharusnya tahu karakterku. Setiap kalinya aku akan putus dengan tegas, nggak suka tarik ulur. Kalau sudah putus, ya berarti kita sudah putus. Aku pasti nggak akan bersedih.”“Kita juga nggak mungkin akan baikan lagi. Aku nggak suka balikan dengan mantan. Jadi, aku dan kamu sudah nggak memungkinkan lagi.”Furla pun menangis. “Waktu itu, aku juga gegabah, makanya aku bisa kepikiran untuk putus sama kamu. Aku ….”Furla benar-benar tidak menyangka Dylan benar-benar tidak mencarinya!Selama beberapa hari ini, Dylan bahkan tidak mengirim pesan apa pun kepadanya!Dylan berkata dengan tersenyum, “Furla, aku memang gampang luluh sama cewek cantik, tapi aku hanya peduli dengan air mata pacarku.”“Kita berdua sudah putus. Nggak ada gunanya kamu menangis di hada
Furla merasa putus asa. Dia meminta pengampunan kepada Dylan dengan menangis. “Dylan, selamatkan aku. Huhuhu ….”Tanpa menunggu buka mulut dari Dylan, Camila mengambil setangkai bunga mawar merah dari buket bunga bawaan Furla. Dia mengopek kelopak bunga, lalu memasukkannya ke dalam mulut Furla!“Enak?” Furla merasa kesal hingga air mata tidak berhenti mengalir.Camila menyembunyikan senyumannya. Ekspresinya kelihatan dingin. “Kelak, kalau kamu berani menyinggungku lagi, aku nggak akan kasih kamu makan bunganya, aku akan kasih kamu makan duri bunga mawar! Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa coba!”Kedua mata Furla memerah. Dia sungguh ketakutan.Camila melepaskannya, lalu melempar tangkai bunga ke wajahnya.Duri di tangkai bunga itu mengenai pipi Furla. Furla pun tidak berani bersuara lagi.Camila berdiri, lalu berjalan ke sisi ranjang. Dia mengambil tisu basah untuk menyeka tangannya, lalu merapikan rambutnya sembari melihat ke sisi Dylan. “Aku sudah selesai ngobrol sama dia. Aku kelu
Furla benar-benar tidak menyangka ada Camila di dalam kamar pasien. Dia menatap Camila selama beberapa saat, baru tersadar dari bengongnya. Setelah itu, dia menyapa dengan tersenyum, “Kak Camila ….”Camila tidak menghiraukan Furla. Dia hanya tersenyum sembari mengamati Furla saja ….Hari ini Furla berpenampilan sederhana. Dia hanya merias wajahnya dengan polos, menguncir tinggi rambutnya, dengan mengenakan set seragam santai dan sepasang sepatu kanvas.Furla bergaya anak sekolah hari ini, kelihatannya seperti anak SMA saja.Tiba-tiba Camila teringat dengan cinta pertama Dylan, gadis yang bernama Citrus itu. Camila pun tersenyum sinis sembari membatin, ‘Furla ini cukup pintar. Dia tahu memanfaatkan keunggulannya untuk mendapatkan rasa suka Dylan.’Dylan bisa bersama Furla karena dia mirip sama Citrus. Dia belum pasti tahu siapa si Citrus itu. Hanya saja, Furla pasti bisa menebak orang yang tidak bisa dilupakan Dylan hanyalah cinta pertamanya.Bagaimanapun, cinta pertama itu biasanya ter
Camila berkata, “Aku menganggapmu sebagai teman.”Kening Dylan berkerut. “Itu berarti karena masalah malam itu. Bukannya kamu menegaskan untuk melupakannya?”Camila terdiam membisu.Suasana di dalam ruang pasien tiba-tiba terasa agak canggung.Iya, Camila terus menegaskan untuk melupakannya, tetapi dia sendiri yang tidak bisa melupakannya. Hanya saja, mereka pernah tidur bersama, bagaimana cara melupakannya?Hati Camila sungguh terasa penat. Dia tidak tahu bagaimana membalas dalam seketika. Untung saja ponselnya tiba-tiba berdering pada saat ini, membantunya memecahkan rasa canggung.Orang yang menelepon adalah Naomi. “Camila, aku dan Caden lagi dalam perjalanan ke rumah sakit. Kamu mau makan apa? Biar aku bawakan.”Camila tersenyum. “Aku baru saja berencana buat pesan makanan. Kalau kamu lewat, tolong singgah ke toko kue langganan aku buat beli beberapa potong kue dan bawakan boba buat aku. Oh, ya ….”Demi memecahkan rasa canggung, Camila berinisiatif untuk bertanya pada Dylan, “Kamu