Share

Bab 217. Ternyata daerah Sumatra.

"Kalau begitu, Kita bisa mencari mesin ATM disini dan mengirim uang pada istrimu dahulu. Lalu mencari travel untuk kita ke kampungmu."

Ilham mengangguk setuju. "Habiskan dulu makanannya. Sayang. Ini mahal."

Fic mengangguk, tapi tidak lagi melanjutkan makannya. Ia menatapi Pria di hadapannya itu yang sedang dengan lahapnya makan.

Fic, lagi lagi merasa beruntung bisa bertemu dengan Ilham. Walaupun hidup Ilham kekurangan, tapi sepertinya pria itu tulus dan bisa di percaya.

Akhirnya kedua pria itu melangkah keluar dari Rumah makan itu setelah Ilham berbicara pada sang sopir dan selesai membayar makanan mereka pada kasir.

Ilham membawa Fic memasuki sebuah Plaza yang tertulis kalimat.

Plaza Bandar jaya.

Terlihat mulai ramai meskipun ini masih sekitar subuh. Para pedagang sayuran sudah nampak merapikan dagangan.

Para pembeli yang sepertinya seorang pedagang kulakan pun sudah mulai berdatangan.

Ilham menunjuk sebuah tempat.

"Itu mesin ATM Mas!"

"Oh iya. Kita kesana."

"Jaga tas nya baik baik m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status