Share

Bab 218. Fic, di kampung.

Fic menarik selimut lagi. Padahal dia sudah memakai selimut dua lapis, belum lagi jaket kulit yang menempel di tubuhnya, tapi tetap saja rasa dingin begitu terasa menusuk tulang belulang Fic.

Padahal ini bukan daerah pegunungan, masih termasuk dataran tingginya saja. Pegunungannya masih sangat jauh di sana. Tapi hawa dingin dimalam hari pasti akan sangat menyiksa bagi segelintir orang orang yang baru memasuki daerah ini.

Gigi Fic terdengar gemeretak. Padahal baru saja meneguk kopi yang masih mengepul. Kopi hitam buatan sendiri punya. Bukan dari beli beli sachetan di toko toko. Tapi tidak mengurangi sedikitpun rasa dingin di tubuh Fic.

Fic menggigil di ranjang sempit tanpa kasur itu. Mendekap erat tubuhnya sendiri.

"Kenapa bisa sedingin ini? Apa aku demam?" meraba dahinya sendiri.

"Tidak panas." kembali mencoba memejamkan matanya.

Suara jangkrik diluar geribik begitu nyaring membuat Fic kembali membuka matanya. Sesaat terdengar suara lain. Burung hantu tidak jauh dari rumah itu.

Baru s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status