Share

123. Cemburu akut

Seperti jodoh yang selalu muncul di saat tidak terduga, Jeslyn makin menjauh saat Mentari mendekat. Mereka sampai menyusuri jalan kecil yang jika diambil jalan lurus tidak tahu ke mana tujuan selanjutnya. Jeslyn yang tidak tahu apa pun tentang wilayah di sini hanya melangkah tanpa henti walau Mentari berulang kali meneriakkan namanya. Dia tidak mau tahu, dia sudah telanjur sakit hati kala menyaksikan semua yang terjadi.

"Jes!" seru Mentari lagi seakan-akan tidak menyerah memanggil nama sang puan. Walau dia dijauhi, namun dia ingin tahu apa yang membuat Jeslyn kecewa. "Lo marah sama gue?" sambungnya.

Respons Jeslyn tetap sama. Beberapa kali namanya bergaung, dia tidak menoleh dan berhenti. Padahal ada yang ingin disampaikan Mentari, namun dia sudah kepalang kesal tanpa alasan.

"Gue bisa jelasin soal tadi, Jes," seru Mentari lagi yang tidak akan menyerah. Dengan kaki yang panjang, dia bisa menyusul Jeslyn untuk menghentikan langkahnya. Dia menarik tangan sang puan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status