HAPPY READING
....Selesai nongkrong di cafe milik Rendy, mereka bertiga memutuskan untuk menjenguk sahabatnya yang tengah berada di Rumah Sakit.
Mereka menggunakan kendaraannya masing masing,kecuali Ribka.Rendy dan Gabriel menggunakan motornya, sedangkan Ribka di bonceng oleh Gabriel.
Sebelum memutuskan pergi ke Rumah Sakit ,mereka pergi ke Rumah Dinda yang berada di kompleks perumahan elite.Karena mereka ingin Dinda ikutan menjenguk Alatha.
Sesampainya di halaman depan Rumah Dinda. Mereka bertiga turun dari motor Mereka.Pak satpam yang melihat kedatangan mereka langsung bergegas membuka pagar besi.
"Dinda ada di rumah Pak?," tanya Gabriel
Pak satpam mengganggukan kepalanya. "Non Dinda ada di rumah Den"
Rendy berjalan duluan lalu diikuti kedua sahabatnya. Sebelum pergi mereka tak lupa mengucapkan terima kasih kepada satpam itu.
Rendy mengetuk pintu Rumah Dinda. Tiga ketukan pertama Dinda belum keluar,tiga ketukan kedua Dinda belum keluar juga,hingga tiga ketukan ketiga barulah Dinda keluar dengan pakaian rapi.
Dinda yang melihat kedatangan sahabat sahabat mantan pacarnya itu membelalakkan mata nya terkejut akan kehadiran Mereka.
Gabriel yang melihat keterkejutan Dinda langsung To the point.
"Kita datang ke sini mau ngajak lo buat ikutan menjenguk Alatha. Lo mau ikutan? "
Dinda terdiam mendengar ajakan Gabriel untuk menjenguk Alatha.
Dia bingung Apakah dia harus ikut atau tidak?.Kalau nanti nya dia ikut, kedatangannya bukan membuat Alatha senang tapi malah membuat nya jijik.
Tapi kalau tidak ikut, mereka pasti akan curiga dengan nya kalau dia sedang menghindari sosok Alatha.
Ahk ...saat ini dia ingin menghilang saja dari permukaan bumi ini,agar dia terhindar dari mereka.
"Hey! " sentakan Ribka membuat Dinda lamunannya buyar seketika.
"Lo kok diam sih? Lo mau atau enggak?" tanya Ribka
"Hm ....sorry gue sibuk, gue lagi banyak kerjaan yang harus gue kerjakan," elak Dinda secara lembut
"Kan bisa lo kerjakan nanti. Lagipula ini cuman sebentar Din,setelah lo selesai menjenguk Alatha lo bisa langsung pulang" ujar Rendy
"Dan apa lo enggak mau tahu gimana sekarang keadaan Alatha?.Alatha saat butuh lo Din"
Mereka bertiga sengaja tidak memberi tahu keadaan Alatha yang tidak bisa melihat lagi, karena dia ingin gadis itu tahu sendiri keadaan Alatha saat ini.
Dinda tersenyum terpaksa dan menjawab.
"Gue pengen tahu keadaan Alatha sekarang gimana,tapi masalah gue lagi sibuk banget.Banyak kerjaan yang menumpuk," ucapan Dinda berhasil membuat mereka bertiga kecewa. Dinda dapat melihat raut wajah mereka yang menunjukkan kekecewaan.Padahal mereka sangat berharap Dinda ikut menjenguk Alatha.Tapi harapan mereka itu musnah,karena Dinda memilih untuk mementingkan pekerjaan di banding Alatha.
"Oh yaudahlah. Kami juga tidak memaksa lo untuk ikut. Tapi kami sangat ingin lo datang Din, karena saat ini Alatha sangat membutuhkan lo" tutur Rendy
Ingin sekali rasa nya Dinda menangis mendengar penuturan Rendy, tapi dia harus berusaha sebisa mungkin untuk menahan nya agar tidak jatuh didepan mereka bertiga.
"Sekali lagi gue minta maaf ya, karena gue enggak bisa ikut bareng kalian untuk menjenguk Alatha"
Ribka menganggukan kepala nya lalu dia menepuk pelan bahu Dinda dua kali.
"Enggak apa apa.Lain kali lo bisa jenguk Alatha, kalau lo punya free time"Dinda tersenyum manis kepada mereka dan menganggukan kepalanya.
"Gue pasti bakal jenguk Alatha kalau gue punya waktu luang"Mereka bertiga berpamitan pergi kepada Dinda.
"Kita pergi dulu ya Din," pamit RendyDinda mengantar mereka sampai depan pagar rumahnya. Setelah mereka bertiga pergi,air mata yang sedari tadi Dinda bendung akhirnya keluar dengan deras.
Pak satpam yang melihat itu khawatir dan langsung bertanya.
"Non Dinda tidak apa apa?"Mendengar pertanyaan itu dengan segera Dinda menghapus air matanya.
"Dinda tidak apa apa kok Pak" Dinda tersenyum ke Pak satpam."Dinda masuk dulu ya Pak," pamitnya
"Oh silahkan Non" ucap Pak satpam itu sambil tersenyum keada majikkannya.
Dinda masuk kedalam rumahnya dengan kecewa. Dia sangat kecewa dengan dirinya sendiri, karena dia telah membuat Alatha buta.
Sebenarnya Dinda sudah tahu keadaan Alatha, karena malam di mana Alatha kecelakaan dia datang ke Rumah Sakit. Tapi dia bersembunyi di balik dinding.
Dinda tahu Alatha kecelakaan dari Ribka.Ribka menelepon nya mengatakan kalau Alatha kecelakaan.Mendengar itu dia langsung segera datang ke Rumah Sakit yang sudah di beritahu oleh Ribka.
Dinda juga mendengar perkataan Dokter Andi yang mengatakan kalau Alatha buta. Dan itu sangat membuat hati Dinda hancur.
Dia lah penyebab Alatha buta
Dia menyadari dirinya sangat bodoh. Karena telah membuat Alatha kecewa.
Seharusnya dia mengatakan hal yang sebenarnya kepada Alatha. Kalau saja dia mengatakan hal yang sebenarnya kepada Alatha, mungkin saja sekarang hubungannya dengan Alatha baik baik saja.
Perkataan Dinda tadi yang mengatakan kepada sahabat sahabat Alatha 'Dia akan menjenguk Alatha kalau punya waktu luang',itu hanyalah bohongan. Agar mereka percaya dan langsung pergi dari rumahnya.
Mana mungkin dia akan menjenguk Alatha. Itu sangat mustahil.
***
Setelah dari Rumah Dinda mereka pergi menuju Rumah Sakit tempat Alatha tengah terbaring lemah. Sebelum itu mereka membeli sebuket buah buat Alatha.
Sesampainya di Rumah Sakit mereka langsung menuju kamar rawat milik Alatha Devlonka dengan senyum ceria . Karena mereka sangat merindukan sahabatnya itu.
Walau tidak bertemu dengan Alatha hanya beberapa jam,tapi mereka sangat merindukan sahabat nya itu.
"Halo bestfriend nya Rendy" ucap Rendy girang kepada Alatha ketika sudah sampai di ruang rawat Alatha.
Rendy langsung menghampiri Alatha yang sedang duduk di atas ranjang nya dengan alas bantal di belakang punggungnya.
"Gimana keadaan lo Al?" tanya Gabriel "Baik" jawab Alatha singkat"Tante Dasha mana Al?" tanya Gabriel
"Keluar sebentar," mereka bertiga hanya menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Alatha
"Al lo tau enggak," Rendy duduk di samping Alatha dan memegang bahu kanannya.
"Hm" Alatha hanya berdehem
"Sebelum kita kesini kita mampir ke rumahnya Dinda.Kita mau mengajak dia buat ikutan sama kita untuk jenguk lo, tapi dia bilang dia sibuk ngurusi kerjaannya"
"Apa lebih penting ya kerjaan nya dibanding menjenguk lo?," sambung Rendy
Alatha yang mendengar itu hanya diam. Dia malas menjawab ucapan Rendy. Bahkan mendengar nama perempuan itu saja dia sudah jijik. Dia juga sudah tidak perduli lagi dengan perempuan pengkhianat itu.
Rendy yang melihat Alatha diam saja tanpa merespon ucapannya itu merasa kesal. "Lo dengar gue enggak sih Al"
"Hm" lagi dan lagi Alatha cuman berdehem,membuat Rendy semakin kesal di buat Alatha.
"Untung lo sahabat gue kalau enggak bisa aja nyawa lo melayang" kesal Rendy
Gabriel dan Ribka menertawakan Rendy yang kesal karena Alatha.
"Hahaha" tawa Gabriel dan Ribka kencang membuat Rendy semakin kesal
Gabriel yang melihat wajah Rendy ditekuk karena kesal merangkulnya.
"Udah ah jangan ngambekkan.Udah kaya cewek aja lo tukang ngambek" cibir Gabriel
"Apaan sih lo" ujar Rendy sinis pada Gabriel
Ribka yang melihat Alatha yang sedari tadi diam semenjak Rendy menyebut nama Dinda,semakin sangat penasaran pada hubungan Alatha dan Dinda.
Apa hubungan mereka baik baik saja?
Pertanyaan itulah yang sedang hinggap di pikirannya.
Ia ingin menanyakkan kepada Alatha tentang hubungannya dengan Dinda,tapi sudah di dahului oleh Gabriel.
"Al, Apa hubungan Lo dan Dinda baik baik saja? " tanya Gabriel hati hati
Lagi dan lagi Alatha diam.
Membuat mereka bertiga sangat penasaran tentang hubungannya dengan Dinda.
Gabriel tersenyum kepada Alatha.
"Kalau lo enggak bisa cerita sekarang enggak apa apa kok Al. Mungkin lain kali lo bisa berbagi cerita sama kita, kan kita sahabat lo"
Tangan Gabriel berahli memegang pundak Alatha dengan lembut. "Kesedihan lo jangan lo pendam sendiri Al,karena itu akan buat lo semakin terpuruk"
Rendy yang berada di samping Alatha memeluknya dengan sangat erat.
"Kita siap kok Al jadi tempat cerita lo dan jadi tempat kesedihan lo" ucap Rendy
Ribka dan Gabriel bergabung untuk memeluk Alatha juga.
Di sela sela pelukannya air mata Alatha menetes. Dia sangat tidak menyangka mempunyai sahabat sahabat yang baik dan sangat peduli dengannya. Dia sangat beruntung mempunyai sahabat seperti mereka.
Disaat keadaannya seperti ini sahabat sahabatnya tidak pergi meninggalkannya. Dia kira mereka akan pergi meninggalkannya karena keadaannya sekarang tidak seperti dulu lagi.Tapi ternyata dia salah mengira, sahabat sahabatnya malah menghiburnya dan menenangkannya.
Dia juga merasa sangat bersalah pada dirinya sendiri,karena dia tidak mau jujur kepada mereka bertiga tentang hubungannya dengan Dinda yang sudah berakhir.
Seharusnya dia berkata jujur kepada ketiga sahabatnya itu. Bukannya sesama sahabat harus saling jujur bukan?.
Tak lama kemudian pintu ruang rawat Alatha terbuka. Sahabat sahabat Alatha menoleh kebelakang melihat siapa yang datang. Ternyata itu adalah Mamanya Alatha.
Rendy tersenyum manis,
"Halo tante"Mamanya Alatha membalas senyuman Rendy.
"Kalian sudah lama datang? " tanya Mama Alatha
"Udah lumayan lama sih Tan" jawab Gabriel
"Makasih banyak ya kalian sudah mau menemani Alatha disaat tante lagi keluar" ucap Mama Alatha
Mereka bertiga tersenyum manis dan menganggukan kepala.
"Sama sama Tan.Itu udah tanggung jawab kita buat jagain Alatha" ucap Rendy sambil menatap Gabriel dan Ribka
Mendengar itu hati Mama Alatha seketika menghangat.
'Terima kasih banyak Tuhan, kau telah mempertemukan anak hamba dengan orang orang baik seperti mereka' lirihnya dalam hati***
Thanks for Reading
HAPPY READING....Make you smile-Di sisi lain dua orang lelaki dengan pakaian khas orang kantoran sedang duduk berhadapan di Restaurant mewah.Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka berbincang bincang."Gimna sekarang keadaan anak lo Van?," tanya lelaki berjas hitam kepada Alvander DevlonkaAlvander menatap lelaki itu dengan pandangan sedih. "Keadaannya sekarang sudah mulai membaik,tapi ..." Alvander diam sejenak lalu melanjutkan perkataannya"Kedua mata Alatha buta," lelaki berjas hitam itu terdiam mendengar perkataan sahabatnya itu.Dia menatap raut waj
HAPPY READING....Sahabat yang tulus tak akan pernah pergi di saat kau sedang terpuruk-Pasti kamu salah lihat Dasha. Itu enggak mungkin Dinda' ucapnya dalam hati'Dia enggak mungkin mengkhianati anaknya'Dia menghilangkan pikiran pikiran aneh terhadap Dinda. Dia yakin betul itu pasti bukan Dinda, dia pasti lagi sibuk kerja.Dia melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda menuju Rumah Sakit.***Sebulan Alatha dirawat di Rumah Sakit, akhir nya dia sudah di perbolehkan Dokter Andi pulang ke rumah.Dia juga merasa sangat bosan dirawat di Rumah Sakit.Jadi,dia meminta kepada Papa dan Mama nya agar dia dirawat di rumah saja.Orangtua nya
HAPPY READING.... I still see your face's in my mind - No, I think I'll stay in tonightSkip the conversations and the, oh, I'm fine'sNo, I'm no stranger to surpriseThis paper town has let me down too many timesWhy do I even try?Give me a reason why I thought that I could trust you, nevermindWhy all the switching sides?Where do I draw the line?I guess I'm too naive to read the signs I'm just lookin' for some real friendsAll they ever do is let me downEvery time I let
HAPPY READING....I break my heart when i see u meeting a man other than me-Dua perempuan muda yang berumur 19 Tahun dan berparas cantik tengah duduk di sebuah Cafe berhadap hadapan.Mereka sedang membicarakan hal hal lucu yang dapat membuat mereka berdua tertawa.Sangking Asiknya tertawa mereka tak sadar kalau seorang pelayan datang untuk menyiapkan hidangan yang di pesan oleh mereka tadi.Dua perempuan itu adalah Aletha Alexandra dan Santi Olivia.Setelah merasa lelah tertawa karena lelucon yang saling mereka lontarkan,Aletha dan Santi melahap sarapan mereka yang sudah tertata rapi di meja mereka.Aletha Alexandra Algatama adalah Anak dari pemilik Perusahaan Algatama Corp,yaitu Arjuna Algatam
HAPPY READING....I hope your happy with someone else-"Gue tahu Gab" Alatha menganggukkan kepala nya lalu melanjutkan perkataannya."Gue udah ikhlasin dia jadi milik orang lain dan gue juga udah ikhlasin keadaan gue saat ini"Alatha mengigit bibir atasnya agar dia bisa menahan air mata,supaya tidak jatuh.Dia harus tegar dan enggak boleh lemah. Dia yakin dia bisa dengan cepat melupakan Dinda dan mencari perempuan yang lebih darinya."Gue juga sadar ternyata dia bukan dipilih Tuhan buat gue selama nya ,tapi dia cuman sementara" lirih Alatha"Gue yakin gue bisa dapatin perempuan yang lebih baik dari nya"***Di tempat lain Alet
Happy Reading. . . . . Banyak janji tapi satupun tak ada tertepati? It's just bullshit-Alatha tengah duduk sendirian menikmati angin pagi di taman belakang rumahnya.Tadi setelah sarapan Alatha meminta Mama nya untuk membawa nya ke taman belakang rumahnya. Mama nya pun membawa nya,dan Alatha meminta Mama nya untuk meninggalkan nya sendirian di taman itu.Jadi alhasil Alatha duduk sendirian di taman itu.Pikiran Alatha kembali tertuju pada kejadian beberapa bulan yang lalu, yang dimana Dinda mengkhianati dirinya dengan lelaki lain.Dan membuat keadaannya menjadi seperti ini.Dia tidak tahu apa yang membuat Dinda s
Happy Reading. . . . . Jangan jatuh cinta, Kalau tidak mau merasakan yang namanya patah hati-Dia takut Gabriel mengira dia salting dengan perlakuannya yang di berikan ada Sinta.Dia juga tidak tahu apa penyebab pipi nya bersemu merah. Apa karena dia baper dengan perlakuan Gabriel? Apa dia sudah menyukai kakak seniornya ini?TidakSanti segera menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran aneh yang merayap di otaknya.***"Makasih banyak ya kak udah ngantar Sinta pulang ke rumah" ucap Sinta setelah turun dari motornya Gabriel
HAPPY READING....Mungkin pilihanmu sudah sangat tepat untukmu-"Kamu putusin semua pacar kamu dan jangan pusat larut malam atau semua fasilitas kamu Papa cabut," ucapan Arjuna membuat Aletha terbungkam.Dia bingung harus pilih yang mana. Tapi kalau dia pilih pilihan yang kedua semua fasilitas nya akan dicabut oleh Papa nya."Papa tunggu besok pagi jawaban dari kamu," setelah mengatakan itu Arjuna meninggalkan Aletha yang terbungkam di tempatnya.***Pagi ini Aletha sudah bersiap siap dengan pakaian kantornya. Sebelum turun kebawah, dia melihat penampilannya di kaca. Aletha memakai pakaian khas kantoran, dan memakai makeup tipis serta liptin untuk mencerahkan wajah dan bibirnya.
Tok.. tok.. tok Aletha yang tadinya sibuk dengan laptopnya mengalihkan pandangannya ke arah pintu."Masuk!" ucap Aletha.Lelaki berkacamata yang bernama barren masuk ke ruangan Aletha sambil membawa beberapa berkas di tangannya.Aroma parfum khas Aletha menyeruak masuk sampai ke hidungnya.Aroma perpaduan antara strawberry dan blueberry berhasil memabukkan Barren dalam sekejap.Hingga suara deheman Aletha terdengar di telinga,membuat Barren sadar."Selamat Sore,bu Aletha" sapa Barren sambil tersenyum ramah.Barren ialah salah satu karyawan di perusahaan milik Papa Aletha.Aletha membalas senyuman Barren."Selamat sore,Barren.""Ada yang bisa saya bantu?" tanya Aletha to the poin.Barren menyodorkan berkas itu Aletha."Saya di beri pesan oleh Pak Arjuna untuk memberikan berkas ini pada ibu.Kata Pak Arjuna ibu harus mengerjakan berkas berkas ini secara cepat,karena Pak Arjuna butuh sekarang,bu."Aletha membulatkan kedua matanya terkejut.Apa apaan Papa nya ini? belum lagi kelar yang peker
Mereka berdua baru saja sampai di Flower Garden. Lokasinya lumayan jauh dari rumah Aletha. Tempat ini adalah kesukaan Alatha dari kecil. Orangtuanya yang pertama kali mengajak nya kesini. Pertama kali melihat tempat ini dia langsung jatuh hati. Semenjak dari situ Dia sering meminta orangtua nya untuk membawa nya ke tempat ini untuk memetik bunga dan melihat keindahan jenis jenis bunga Hingga saat ini dia masih sangat menyukai tempat ini. Semenjak beranjak dewasa dia mulai terbiasa pergi sendiri kalau dia sedang punya masalah Sesekali Dia mengajak Dinda,mantan pacar nya ke sini. Dinda gadis pertama yang mengetahui tempat kesukaan nya. Dinda juga langsung menyukai tempat ini. Tempat nya yang sangat indah dan damai. Berbagai jenis dan warna bunga ada di sini membuat mata terhipnotis. Kata nya ini pertama kali nya Dinda ke sini, orangtua nya tak pernah mengajak diri nya. Karena mereka lebih sibuk ke pekerjaan mereka masing masing. Bahkan dia baru tahu kalau di Jakarta ada tempat
Bertemu dengan mu bukanlah suatu yang kebetulan, Hanya sebuah rencana yang sudah Di atur oleh kedua orangtua kita. Pertama kali melihat mu Hatiku berdesir hebat, Paras tampan mu dan sikapmu Membuatku ingin memilikimu Sebelum nya aku tak pernah mencintai seseorang, Berpacaran dengan mereka hanya Buat kesenangan ku saja Tapi, Semenjak ku mengenal dirimu Benih cinta timbul di hatiku Tanpa ku minta, Dan tanpa kusadari Tapi keadaanmu saat ini membuatmu Ragu Apakah aku tulus mencintai mu atau Hanya mempermainkan perasaan mu?
HAPPY READING..... Aku tahu,perkataan ku berhasilMenceloskan hatimu.Aku tak sadar perkataan tajam berhasilKeluar dengan sempurna dari bibirku. Maaf,Kalau itu menyakiti hatimu.Maaf,Kalau aku telah membuatmu kesaldan marah. Apa yang harus ku lakukan agar kau mau memaafkan ku? -Pagi hari telah tiba.Saat ini Alatha tengah bersiap siap mengenakan pakaian nya di bantu oleh Papa nya. Dia akan pergi ke
HAPPY READING....-Can I call you baby?Can you be my friend?Can you be my lover up until the very end?Let me show you love, oh, I don't pretendStick by my side even when the world is givin' in, yeahOh, oh, oh, don'tDon't you worryI'll be there, whenever you want me
HAPPY READING. . . . I'm sorry-It's the thought of being youngWhen your heart's just like a drumBeating louder with no way to guard itWhen it all seems like it's wrongJust sing along to Elton JohnAnd to that feeling, we're just getting startedWhen the nights get colderAnd the rhythms got you falling behindJust dream about that momentWhen you look yourself right in the eye, eye, eyeThen you sayI wanna
HAPPY READING. . . . Menyiakan nyiakan yang tulus, sama dengan kau membuang berlian-You nearly gave me a heart attackWhen you said you're doin' wellIs it obvious you're all I had?And the last year's been like hellGuess I'm lonely thinkin' that you ain't moved onAnd I'm sorry if I'm comin' off too strongNever thought I'd see the shape of painStandin' in the front porch lightIs it obvious I'm not okay?Never meant to start a fightGuess I'm just a moment livin' in your past
HAPPY READING. . . . Jangan menilai seseorang dari sebelah mata, karena kita tahu seperti apa dia di sisi lain- I can be tough, I can be strongBut with you, it's not like that at allThere's a girl that gives a shitBehind this wall, you just walk through it And I remember all those crazy things you saidYou left them running through my headYou're always there, you're everywhereBut right now, I wish you were here All those crazy things we did
HAPPY READING. . . . Jadilah dirimu sendiri, jangan jadi orang lain. - We broke up a month agoYour friends aren't mine, you know, I knowYou've moved on, found someone newOne more girl who brings out the better in youAnd I thought my heart was attachedFor all the sunlight of our pastBut she's so sweet, she's so prettyDoes she mean you forgot about me? Oh, I hope you're happy, but not like how you were with meI'm selfish, I know, I can't let you goSo find someone great but don't find no one