HAPPY READING
....-
No, I think I'll stay in tonight
Skip the conversations and the, oh, I'm fine'sNo, I'm no stranger to surpriseThis paper town has let me down too many timesWhy do I even try?Give me a reason whyI thought that I could trust you, nevermind
Why all the switching sides?Where do I draw the line?I guess I'm too naive to read the signsI'm just lookin' for some real friends
All they ever do is let me downEvery time I let somebody inThen I find out what they're all aboutI'm just lookin' for some real friendsWonder where they're all hidin' outI'm just lookin' for some real friendsGotta get up out of this town (Oh, ooh)I stay up, talkin' to the moon (Ooh)
Been feelin' so alone in every crowded roomCan't help but feel like something's wrong, yeah'Cause the place I'm livin' inJust doesn't feel like homeI'm just lookin' for some real friends
All they ever do is let me downEvery time I let somebody inThen I find out what they're all aboutI'm just lookin' for some real friendsWonder where they're all hidin' outI'm just lookin' for some real friendsGotta get up out of this townLookin' for some real friends
I just wanna talk about nothin'
With somebody that means somethingSpell the names of all our dreams and demonsFor the times that I don't understandTell me what's the point of a moon like thisWhen I'm alone again?Can I run away to somewhere beautifulWhere nobody knows my name?I'm just lookin' for some real friends
All they ever do is let me downThen, I let somebody inBut I find out what they're all aboutI'm just lookin' for some real friendsAll they ever do is let me downI'm just lookin' for some real friendsGotta get up out of this town, yeah*Real Friend-Camila Cabelo*
-
Dan orang yang terakhir adalah Rendy Frankin,Lelaki dia jumpai waktu duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama juga,sama seperti Gabriel.
Nah kalau Rendy,Alatha bertemu dengannya waktu sudah bersahabat dengan Gabriel Draco.Mereka berdua sudah ditakdirkan untuk sekelas.Sebulan mereka berdua bersekolah,membuat Alatha dan Gabriel menjadi sangat akrab karena kejadian lucu itu.
Jam pulang sekolah berbunyi,Alatha dan Gabriel segera memasukan alat tulis dan buku mereka kedalam tas.Setelah itu mereka berdua berjalan pulang kerumah masing masing.Karena rumah mereka berdua searah jadi mereka berdua sering pulang bareng.
Ditengah perjalanan yang sepi,tak sengaja mata mereka menangkap seorang anak lelaki yang berseragam sekolah seperti mereka.Anak laki laki itu sedang berjoget ria dengan headphone di kepalanya di pinggir jalan yang sepi.
Apa dia sudah gila?
Mereka berdua tertawa terbahak bahak melihat kelakuan anak lelaki itu.Mereka berdua menghampiri anak lelaki itu.
"Hey,apa kau sudah kehilangan akal sehat?" tanya Gabriel sambil tertawa
Anak lelaki itu tidak mendengar suara Gabriel karena dia memakai headphone di kepalanya.
Lalu dengan iseng Alatha menarik kuat kabel headphone milik si anak lelaki itu.
Anak itu melirik mereka tajam seperti silet.
"Kalian apa apaan telah menggangguku" ucap anak laki laki ini murka."Apa kau sudah kehilangan akalmu? Sehingga kau berjoget ria tak jelas di pinggir jalan?" tanya Alatha menekankan kata kehilang akalmu sambil tertawa
"Apa kau sudah gila?" tanya Alatha lagi
Mendengar itu Gabriel tertawa terbahak bahak.Anak laki laki yang melihat dia ditertawai merasa tak terima,lalu mendorong mereka berdua dengan keras.Membuat mereka terhuyung kebelakang.
Gabriel yang di dorong tak terima mendorong si anak itu balik.
"Kau apa apaan sih!?"Si anak itu mendorong balik
"Kalian apa apaan.Kalian yang sudah menggangguku duluan"Alatha melipat kedua tangannya lalu berkata,
"Sudah jangan berantam lagi.Kami cuma menyadarkanmu,siapa tahu kau sudah kehilangan akal sehatmu atau kau kerasukan" ucapnya diakhiri kekehan"Aku masih waras!" ucap anak itu tak terima
Gabriel masih tetap tertawa
"Kami tak tahu apa kau masih waras atau tidak"Anak lelaki itu ingin mendorong Gabriel,
tapi ditahan oleh Alatha."Sudah ku bilang jangan berantam lagi!"Alatha tersenyum dan berkata
"Maaf kalau ucapan kami menohok hatimu.Karena kami tak tahu apa kau masih waras atau tidak""Aku masih waras! Dan aku sudah maafin kalian" setelah mengatakan itu anak laki laki itu pergi dari hadapan mereka,tapi tangan anak itu di cekal oleh Alatha.
Alatha mengulurkan tangannya pada anak itu sambil tersenyum tipis.
"Nama aku Alatha Devlonka"Anak itu membalas jabatan tangan Alatha dengan kesal.
"Rendy Franklin"Alatha menatap Gabriel agar melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan tadi.
Tapi Gabriel tidak mau karena dia masih enggan menatap anak lelaki itu.Dia masih sangat kesal dengan nya.
Alatha menatapnya sangat tajam,
membuat nyali Gabriel menciut dan lebih memilih mengikuti ucapan Alatha.Dengan sangat amat terpaksa Gabriel mengulurkan tangannya sambil tersenyum paksa.
"Gabriel Draco"Anak lelaki yang bernama Rendy membalasnya dengan pandangan tak suka.
"Rendy Franklin"Alatha tersenyum,
"Nah gitu dong," Alatha menepuk pundak Rendy pelan dan berkata."Udah,jangan marah lagi.Mendingan kita jadi teman kan kita satu sekolah"
Mendengar itu,dengan cepat Gabriel membantah ucapan Alatha.
"Ogah!""Aku juga ogah" setelah mengatakan itu Rendy pergi dari hadapannya mereka, tapi tiba tiba tangan nya dicekal oleh Alatha lagi.
"Tunggu.Aku mau kalian berdua jadi
akur" ujar AlathaAlatha menatap tajam Gabriel membuat nyali Gabriel menciut lagi.
"Yaudah iya" ucap Gabriel dengan tulus
"Yaudah iya apa?" tanya Alatha pura pura enggak mengerti
"Yaudah kita berteman," ucap Gabriel pada Rendy sambil tersenyum paksa.
Alatha yang mendengar itu tersenyum senang.
"Nah gitu dong"Alatha merangkul pundak Rendy dengan tangan sebelah kanan ,sedangkan tangan sebelah kiri di gunakannya untuk merangkul pundak Gabriel.
Alatha menatap mereka berdua secara bergantian dan berkata.
"Serius nih kita sekarang berteman?"Gabriel hanya membalas dengan deheman.Sedangkan Rendy menganggukkan kepala nya tanda dia setuju.
Mereka bertiga pun jadi berteman dan sekarang mereka mengganti status menjadi bersahabat.
Flashback Off
Mengingat momen momen itu membuat kekehan kecil keluar dari bibir Alatha.Dia tak menyangka bisa bertemu mereka bertiga dengan kelakuan mereka yang aneh.
Tapi dia juga sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka.Karena mereka bertiga selalu ada disaat Alatha membutuhkan mereka.Mereka selalu ada di sampingnya Alatha, seperti roti dan selai nya.
Karena mengingat momen momen itu, tak terasa perjalanan dari Rumah Sakit ke rumah telah sampai.Dan Sahabat Sahabatnya yang mengikuti dari belakang juga sudah tiba di rumahnya.
Ayah Alatha turun dari mobil dan langsung membawa barang barang milik Alatha.Sedangkan Alatha turun dari mobil di bantu oleh Gabriel dan Rendy.Mama Alatha dan Ribka ikut membantu Ayah Alatha membawa barang barang milik Alatha.
Mereka semua pun masuk kedalam rumah.Alatha meminta Gabriel dan Rendy langsung membawanya ke kamar milliknya.
Mereka berdua mengiyakan permintaan Alatha yang meminta mereka berdua membawa nya langsung ke kamar milik nya.
***
Setibanya di dalam kamar milik Alatha,Gabriel dan Rendy langsung membaringkan Alatha di kasur besar milik Alatha.
Mereka berdua menatap Alatha dengan pandangan sedih.Mereka masih tak terima dengan kondisi Alatha saat ini.Alatha yang dulu mereka kenal dengan sosok yang sangat ceria,murah senyum,kini berubah menjadi sosok pendiam dan dingin.
Ingin rasa nya Gabriel menyalakan Tuhan yang telah membuat keadaan Alatha seperti ini.Tapi dia sadar kalau sebagian besar ini bukan salah Tuhan,tapi ini salah Alatha yang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.
Gabriel sangat berharap semoga donor mata buat Alatha segera ketemu,agar Alatha bisa melihat lagi.Dia sangat ingin Alatha bisa melihat lagi.
Mereka berdua sangat merindukan Alatha yang dulu
Gabriel menghilangkan rasa sedihny dengan mengajak Alatha berbicara.
Dia tak boleh terhanyut didalam kesedihan terus menerus.Dia harus terlihat tegar agar Alatha tak curiga padanya kalau dia sedih melihat keadaan Alatha seperti ini."Al,pinjam ponsel lo dong" pinta Gabriel
"Buat?"
"Ada deh"
"Sama Mama", Gabriel menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar kamar Alatha.
Kini tersisa Rendy yang masih terdiam sambil menatap Alatha dengan pandangan sedih. Dia duduk di sofa kamar Alatha yang letak nya sedikit jauh dari ranjang Alatha.
Dia masih tak menyangka dengan keadaan Alatha saat ini.
Semenjak kedua mata Alatha buta, dia menjadi sosok yang pendiam dan dingin.
Dia sangat merindukan Alatha yang dulu. Alatha yang ceria dan murah tersenyum.
Dia juga sangat merindukan senyuman manis Alatha. Dulu dia sering sekali tersenyum kepadanya dan juga kepada Gabriel dan Ribka,tapi sekarang senyum itu sudah menghilangkan dari sosok Alatha.
"Ren" panggil Alatha.
Mendengar suara Alatha memanggil namanya dengan segera dia menghilangkan rasa sedihnya.
"Ya Al,lo mau minta apa?"
Alatha menggelengkan kepalanya lalu berkata.
"Gak ada.Lo jangan keluar ya temanin gue disini"Rendy menganggukkan kepalanya
"Ya Al.Gue bakal selalu temani lo"Pintu kamar Alatha terbuka membuat Rendy menoleh melihat siapa yang datang. Ternyata itu adalah Alvander, Papa Alatha.
Rendy tersenyum pada nya dan di balas oleh Papa Alatha.
Alvander menghampiri anak nya yang berada di ranjang dan duduk di samping anak nya.
"Halo anak Papa"
Alatha mendengar suara Papa nya membalas,
"Ya"
Alvander tersenyum menatap anak nya. Dia tidak tahu apakah senyum nya ini menggambarkan kebahagian atau kesedihan. Anak sudah benar benar berubah jadi pria yang dingin.
"Anak Papa harus kuat ya. Kamu enggak boleh lemah ya," ucap Alvander.
Alatha menganggukan kepala,
"Iya Pa"
Alvander mengelus kepala Alatha dengan lembut.
"Papa janji, Papa akan terus mencari donor mata buat kamu."
"Makasih banyak ya Pa," Alatha tersenyum tipis pada Alvander.
Alvander yang melihat senyum tipis Alatha ingin menangis, tapi se berusaha mungkin di tahannya. Karena dia harus terlihat tegar di depan anak nya. Kalau dia lemak, maka anak nya akan ikut lemah.
***
Thnks for Reading
HAPPY READING....I break my heart when i see u meeting a man other than me-Dua perempuan muda yang berumur 19 Tahun dan berparas cantik tengah duduk di sebuah Cafe berhadap hadapan.Mereka sedang membicarakan hal hal lucu yang dapat membuat mereka berdua tertawa.Sangking Asiknya tertawa mereka tak sadar kalau seorang pelayan datang untuk menyiapkan hidangan yang di pesan oleh mereka tadi.Dua perempuan itu adalah Aletha Alexandra dan Santi Olivia.Setelah merasa lelah tertawa karena lelucon yang saling mereka lontarkan,Aletha dan Santi melahap sarapan mereka yang sudah tertata rapi di meja mereka.Aletha Alexandra Algatama adalah Anak dari pemilik Perusahaan Algatama Corp,yaitu Arjuna Algatam
HAPPY READING....I hope your happy with someone else-"Gue tahu Gab" Alatha menganggukkan kepala nya lalu melanjutkan perkataannya."Gue udah ikhlasin dia jadi milik orang lain dan gue juga udah ikhlasin keadaan gue saat ini"Alatha mengigit bibir atasnya agar dia bisa menahan air mata,supaya tidak jatuh.Dia harus tegar dan enggak boleh lemah. Dia yakin dia bisa dengan cepat melupakan Dinda dan mencari perempuan yang lebih darinya."Gue juga sadar ternyata dia bukan dipilih Tuhan buat gue selama nya ,tapi dia cuman sementara" lirih Alatha"Gue yakin gue bisa dapatin perempuan yang lebih baik dari nya"***Di tempat lain Alet
Happy Reading. . . . . Banyak janji tapi satupun tak ada tertepati? It's just bullshit-Alatha tengah duduk sendirian menikmati angin pagi di taman belakang rumahnya.Tadi setelah sarapan Alatha meminta Mama nya untuk membawa nya ke taman belakang rumahnya. Mama nya pun membawa nya,dan Alatha meminta Mama nya untuk meninggalkan nya sendirian di taman itu.Jadi alhasil Alatha duduk sendirian di taman itu.Pikiran Alatha kembali tertuju pada kejadian beberapa bulan yang lalu, yang dimana Dinda mengkhianati dirinya dengan lelaki lain.Dan membuat keadaannya menjadi seperti ini.Dia tidak tahu apa yang membuat Dinda s
Happy Reading. . . . . Jangan jatuh cinta, Kalau tidak mau merasakan yang namanya patah hati-Dia takut Gabriel mengira dia salting dengan perlakuannya yang di berikan ada Sinta.Dia juga tidak tahu apa penyebab pipi nya bersemu merah. Apa karena dia baper dengan perlakuan Gabriel? Apa dia sudah menyukai kakak seniornya ini?TidakSanti segera menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran aneh yang merayap di otaknya.***"Makasih banyak ya kak udah ngantar Sinta pulang ke rumah" ucap Sinta setelah turun dari motornya Gabriel
HAPPY READING....Mungkin pilihanmu sudah sangat tepat untukmu-"Kamu putusin semua pacar kamu dan jangan pusat larut malam atau semua fasilitas kamu Papa cabut," ucapan Arjuna membuat Aletha terbungkam.Dia bingung harus pilih yang mana. Tapi kalau dia pilih pilihan yang kedua semua fasilitas nya akan dicabut oleh Papa nya."Papa tunggu besok pagi jawaban dari kamu," setelah mengatakan itu Arjuna meninggalkan Aletha yang terbungkam di tempatnya.***Pagi ini Aletha sudah bersiap siap dengan pakaian kantornya. Sebelum turun kebawah, dia melihat penampilannya di kaca. Aletha memakai pakaian khas kantoran, dan memakai makeup tipis serta liptin untuk mencerahkan wajah dan bibirnya.
HAPPY READING. . . . Senyumanlah yang hanya bisa menyembunyikan rasa sakit-Anyway I'm just gonna sing and playUm, and I'm gonna play a song that you may knowThat you may knowYou're the light, you're the nightYou're the color of my bloodYou're the cure, you're the painYou're the only thing I wanna touchNever knew that it could mean so much, so muchYou're the fear, I don't care'Cause I've never been so highFollow me through the darkLet me take you past our satellites
HAPPY READING. . . . -- When you hold me in the streetAnd you kiss me on the dancefloorI wish that it could be like thatWhy can't it be like that? Cause I'm yoursWe keep behind closed doorsEvery time I see you I die a little moreStolen moments that we steal as the curtain falls It'll never be enoughIt's obvious you're meant for meEvery piece of you it just fits perfectlyEvery second, every thought, I'm in so deep
HAPPY READING. . . . Jangan pernah mengusik ,jika kau tak ingin di usik. - Well, good for you, I guess you moved on really easilyYou found a new girl, and it only took a couple weeksRemember when you said that you wanted to give me the world? (Ah-ah-ah-ah)And good for you, I guess that you've been working on yourselfI guess that therapist I found for you, she really helpedNow you can be a better man for your brand-new girl Well, good for you, you look happy and healthyNot me, if you ever cared to askGood for you, you're doing great out there without me, baby