HAPPY READING
....Sahabat yang tulus tak akan pernah pergi di saat kau sedang terpuruk
-
Pasti kamu salah lihat Dasha. Itu enggak mungkin Dinda' ucapnya dalam hati
'Dia enggak mungkin mengkhianati anaknya'
Dia menghilangkan pikiran pikiran aneh terhadap Dinda. Dia yakin betul itu pasti bukan Dinda, dia pasti lagi sibuk kerja.
Dia melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda menuju Rumah Sakit.
***
Sebulan Alatha dirawat di Rumah Sakit, akhir nya dia sudah di perbolehkan Dokter Andi pulang ke rumah.Dia juga merasa sangat bosan dirawat di Rumah Sakit.Jadi,dia meminta kepada Papa dan Mama nya agar dia dirawat di rumah saja.Orangtua nya mengiyakan permintaan anak sematang wayangnya itu.Karena mereka juga enggak enak hati kalau mereka menolak permintaan Alatha yang ingin pulang kerumah.
Seharusnya dua bulan Alatha dirawat di Rumah Sakit ,karena keadaan nya belum benar benar membaik.Tapi karena dia bosan berada di Rumah Sakit,jadi dia meminta kepada kedua orangtuanya agar dia dirawat di rumah saja.
Dia sangat merindukan suasana di taman belakang rumahnya. Karena tempat adalah tempat favorite Alatha, kalau dia lagi bosan, sedih, dan lagi banyak pikiran tentang pekerjaannya.
Alatha merasa sangat lega akhirnya dia di perbolehkan pulang ke Rumah.
Mamanya Alatha mengemasi barang barang anaknya,sedangkan Alatha hanya bisa duduk di ranjang Rumah Sakit.Sambil menunggu Papa dan Sahabat Sahabatnya datang ke Rumah Sakit.
Sahabat sahabatnya sudah berjanji padanya untuk datang ke Rumah Sakit agar mengantarnya pulang kerumahnya.
Kebetulan hari ini adalah hari minggu jadi mereka punya waktu untuk mengantar Alatha pulang. Sedangkan Papa nya sebenarnya sangat sibut, karena pekerjaannya sangat banyak, tapi dia sudah berjanji pada Alatha agar datang juga ke Rumah Sakit. Jadi menyampingkan pekerjaannya dulu.
Setelah mengemasi barang barang anaknya,Mama nya Alatha menatap anak nya yang hanya bisa duduk di ranjang. Air mata nya keluar tanpa di undang. Dia merasa tak terima dengan takdir yang menimpah anak nya.Dan dia merasa sangat gagal menjadi seorang ibu buat Alatha.
Dia menghapus air matanya agar tak ada yang melihatnya menangis.Dia harus bisa menghadapi takdir,bahwa anak tak bisa melihat lagi.Tapi ada kemungkinan anak nya bisa melihat lagi,kalau sudah dapat donor mata buat Alatha.
Semoga saja donor mata buat Alatha segera ketemu,agar anak nya bisa melihat lagi.
Tak lama kemudian Sahabat Sahabat Alatha datang dengan senyum ceria.
"Selamat Pagi Alatha,selamat pagi Tante" sapa Gabriel
"Selamat Pagi Juga" balas mereka berdua bersamaan
Ribka menghampiri Alatha yang sedang duduk di ranjang nya.
"Ciee... Ada yang mau pulang niee" godanya"Udah bosan ya disini maka nya minta pulang?" Alatha hanya tersenyum tipis dan mengangguk menjawab pertanyaan Ribka
"Al gue boleh nanyak sesuatu sama lo?" Rendy menghampiri Alatha
Alatha menganggukan kepala nya,
"Boleh. Lo mau nanyak apa? "
"Al,apa lo lagi berantam sama Dinda? Sampai sampai Dinda enggak pernah datang ke sini buat jenguk lo" tanya Rendy
Gabriel ikut berkata,
"Ya Al.Kalau memang kalian lagi punya masalah kalian kan bisa ngomong baik baik"Gabriel memegang pundak Alatha sebelah kanan dan berkata,
"Jangan sampai hubungan kalian retak gara gara masalah sepele Al.Dan Dinda sangat mencintai lo Al"
Mendengar pertanyaan dari Rendy dan ucapan dari Gabriel membuat Alatha bungkam dan terdiam.
Bukan nya menjawab dia malah mengingat kejadiaan yang waktu di Restaurant sebulan yang lalu.Dimana Dinda mengkhianati diri nya dan membuat hatinya teriris perih.Dinda lebih memilih lelaki lain di banding diri nya.
Dan kata Gabriel,Dinda sangat mencintainya?
Sangat Mencintai darimana coba?
Dia bahkan mengkhianati diri nya.Apa itu bisa di sebut sangat mencintai?.
Kalau memang dia sangat mencintai diri nya,dia tak akan tergoda oleh godaan lelaki lain.
Bahkan Dinda lah penyebab Alatha menjadi buta.
Ingin rasa dia mengatakan yang sesungguh nya kepada sahabat sahabat nya,tapi untuk saat ini dia tidak usah dulu berbicara hal ini pada mereka.
Ribka yang melihat Alatha bungkam karena pertanyaan dan ucapan sahabat nya membuatnya tersenyum tipis.
"Kalau memang lo punya masalah sama Dinda berbicaralah baik baik.Supaya hubungan kalian tetap awet" Ribka mengelus pelan kepala Alatha.
Alatha masih diam mendengar ucapan sahabat sahabat nya.
Jujur,masih sangat membekas dipikirannya dimana Dinda berpelukan mesra dengan lelaki selain dirinya.
Tapi Alatha harus berusaha tegar agar sahabat nya tidak curiga kalau sebenarnya dia dan Dinda sudah putus.
Dia hanya bisa tersenyum tipis walau paksa.
"Ya" ujarnya singkatMama nya Alatha yang mendengar perbincangan kecil dari mereka semua hanya bisa terdiam tanpa niat ikut campur.Dia juga tidak mau ikut campur soal kisah asmara anak sematang wayang nya itu.
Dia sangat berharap semoga hubungan cinta anak nya dan perempuan yang dia cintai tidak kandas.
"Udah yok kita pulang" suara Mamanya Alatha membuat mereka semua beranjak dari tempat mereka.
Gabriel dan Rendy mengangkat tubuh Alatha lalu mendudukkannya di kursi roda.Untuk sementara ini Alatha pakai kursi roda.Karena keadaannya yang belum benar benar membaik.
"Papa enggak jadi datang Ma?" tanya Alatha
"Papa udah nunggu di Parkiran Rumah Sakit,Nak" jawab Mamanya Alatha
Setelah itu tak ada lagi perbincangan.
Mereka keluar dari ruang rawat Alatha menuju Parkiran Rumah Sakit.Rendy dengan setia mendorong kursi roda Alatha.Tiba di parkiran Rumah Sakit,Alatha langsung masuk ke dalam mobil di bantu oleh Rendy dan Gabriel yang selalu setia menemaninya.Mereka berdua mendudukan Alatha di bangku depan. Sedangkan Mamanya Alatha duduk di bangku belakang.
Dan sahabat sahabatnya Alatha menggunakan kendaraan mereka masing masing yang telah mereka bawa dari Rumah.
Setelah semua sudah siap,mobil Papanya Alatha melaju keluar dari Rumah Sakit.
Di tengah perjalanan Alatha tidak memikirkan Dinda,tapi dia memikirkan sahabat sahabatnya yang selalu ada untuk nya.Seulas senyuman tipis terbit di bibir Alatha.Dia sangat sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka bertiga,yang selalu ada untuknya.
Dia sangat berharap semoga mereka bertiga selalu seperti ini sampai selama nya,sampai mereka tua nanti. Dan selalu ada di saat dia sedang susah dan sedih.
Dia jadi teringat pertemuan nya dengan sahabat sahabat nya itu yang menurutnya sangat lucu.Lucu?
Ya sangat lucu
Flashback On
Orang yang pertama kali dia jumpai adalah Ribka Saraswati adalah sahabatnya dari mereka duduk di bangku Sekolah Dasar,sekaligus mereka satu kelas.Walau mereka satu kelas tapi mereka tak pernah saling berbicara, bahkan menyapa saja tidak pernah.
Awal perbincangan mereka waktu di toilet laki laki.Saat itu Alatha pergi ke toilet,sesampainya disana secara tidak sengaja dia melihat seorang perempjan seusia nya tengah kencing berdiri membelakangi dirinya.
Di situ pas jam istirahat Pelajaran Olahraga.Alatha bertanya alasan kenapa dia kencing di kamar mandi laki laki. Mendengar jawaban dari mulut Ribka membuat Alatha tertawa hingga membuatnya malu.
Dan berawal dari situlah mereka menjadi berteman dan menjadi sangat kompak
Yang kedua Gabriel Draco,Orang yang kedua dia jumpai waktu duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.Pertemuan pertama mereka waktu MOS Hari ke-2.
Dimana dia tak sengaja bertemu dengan Gabriel seorang diri duduk di Taman Belakang Sekolah.Dia menghampiri Gabriel dan bertanya kepadanya.
"Hey,Kenapa kamu duduk sendirian?" tanya AlathaGabriel tak menjawab.Alatha menatap Gabriel sedang gemetaran seperti sedang menahan rasa takut.
"Kenapa kamu tidak bergabung dengan kelompokmu? " tanya Alatha lagi, tapi lagi dan lagi Gabriel terdiam
Lalu Alatha mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan namanya.
"Nama aku Alatha Devlonka" ucap AlathaGabriel menatap uluran tangan itu,lalu menatap Alatha takut.
"Na-ma a-ku Gabri-el" ucapnya terbata bata"Gausah takut. Aku enggak akan makan kamu kok" ujar Alatha sambil tersenyum tipis kepada Gabriel
Tak lama kemudian dia mencium aroma bau kencing.Lalu dia melihat celana Gabriel basah akibat kencingnya.Rasanya dia ingin tertawa,tapi dia takut Gabriel malah sakit hati.
Dia membantu Gabriel membawa nya ke toilet dan membelikan nya celana dari koperasi sekolah.
Berawal dari situlah mereka menjadi sangat akrab dan saling berbicara.
***
Thnks For ReadingHAPPY READING.... I still see your face's in my mind - No, I think I'll stay in tonightSkip the conversations and the, oh, I'm fine'sNo, I'm no stranger to surpriseThis paper town has let me down too many timesWhy do I even try?Give me a reason why I thought that I could trust you, nevermindWhy all the switching sides?Where do I draw the line?I guess I'm too naive to read the signs I'm just lookin' for some real friendsAll they ever do is let me downEvery time I let
HAPPY READING....I break my heart when i see u meeting a man other than me-Dua perempuan muda yang berumur 19 Tahun dan berparas cantik tengah duduk di sebuah Cafe berhadap hadapan.Mereka sedang membicarakan hal hal lucu yang dapat membuat mereka berdua tertawa.Sangking Asiknya tertawa mereka tak sadar kalau seorang pelayan datang untuk menyiapkan hidangan yang di pesan oleh mereka tadi.Dua perempuan itu adalah Aletha Alexandra dan Santi Olivia.Setelah merasa lelah tertawa karena lelucon yang saling mereka lontarkan,Aletha dan Santi melahap sarapan mereka yang sudah tertata rapi di meja mereka.Aletha Alexandra Algatama adalah Anak dari pemilik Perusahaan Algatama Corp,yaitu Arjuna Algatam
HAPPY READING....I hope your happy with someone else-"Gue tahu Gab" Alatha menganggukkan kepala nya lalu melanjutkan perkataannya."Gue udah ikhlasin dia jadi milik orang lain dan gue juga udah ikhlasin keadaan gue saat ini"Alatha mengigit bibir atasnya agar dia bisa menahan air mata,supaya tidak jatuh.Dia harus tegar dan enggak boleh lemah. Dia yakin dia bisa dengan cepat melupakan Dinda dan mencari perempuan yang lebih darinya."Gue juga sadar ternyata dia bukan dipilih Tuhan buat gue selama nya ,tapi dia cuman sementara" lirih Alatha"Gue yakin gue bisa dapatin perempuan yang lebih baik dari nya"***Di tempat lain Alet
Happy Reading. . . . . Banyak janji tapi satupun tak ada tertepati? It's just bullshit-Alatha tengah duduk sendirian menikmati angin pagi di taman belakang rumahnya.Tadi setelah sarapan Alatha meminta Mama nya untuk membawa nya ke taman belakang rumahnya. Mama nya pun membawa nya,dan Alatha meminta Mama nya untuk meninggalkan nya sendirian di taman itu.Jadi alhasil Alatha duduk sendirian di taman itu.Pikiran Alatha kembali tertuju pada kejadian beberapa bulan yang lalu, yang dimana Dinda mengkhianati dirinya dengan lelaki lain.Dan membuat keadaannya menjadi seperti ini.Dia tidak tahu apa yang membuat Dinda s
Happy Reading. . . . . Jangan jatuh cinta, Kalau tidak mau merasakan yang namanya patah hati-Dia takut Gabriel mengira dia salting dengan perlakuannya yang di berikan ada Sinta.Dia juga tidak tahu apa penyebab pipi nya bersemu merah. Apa karena dia baper dengan perlakuan Gabriel? Apa dia sudah menyukai kakak seniornya ini?TidakSanti segera menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran aneh yang merayap di otaknya.***"Makasih banyak ya kak udah ngantar Sinta pulang ke rumah" ucap Sinta setelah turun dari motornya Gabriel
HAPPY READING....Mungkin pilihanmu sudah sangat tepat untukmu-"Kamu putusin semua pacar kamu dan jangan pusat larut malam atau semua fasilitas kamu Papa cabut," ucapan Arjuna membuat Aletha terbungkam.Dia bingung harus pilih yang mana. Tapi kalau dia pilih pilihan yang kedua semua fasilitas nya akan dicabut oleh Papa nya."Papa tunggu besok pagi jawaban dari kamu," setelah mengatakan itu Arjuna meninggalkan Aletha yang terbungkam di tempatnya.***Pagi ini Aletha sudah bersiap siap dengan pakaian kantornya. Sebelum turun kebawah, dia melihat penampilannya di kaca. Aletha memakai pakaian khas kantoran, dan memakai makeup tipis serta liptin untuk mencerahkan wajah dan bibirnya.
HAPPY READING. . . . Senyumanlah yang hanya bisa menyembunyikan rasa sakit-Anyway I'm just gonna sing and playUm, and I'm gonna play a song that you may knowThat you may knowYou're the light, you're the nightYou're the color of my bloodYou're the cure, you're the painYou're the only thing I wanna touchNever knew that it could mean so much, so muchYou're the fear, I don't care'Cause I've never been so highFollow me through the darkLet me take you past our satellites
HAPPY READING. . . . -- When you hold me in the streetAnd you kiss me on the dancefloorI wish that it could be like thatWhy can't it be like that? Cause I'm yoursWe keep behind closed doorsEvery time I see you I die a little moreStolen moments that we steal as the curtain falls It'll never be enoughIt's obvious you're meant for meEvery piece of you it just fits perfectlyEvery second, every thought, I'm in so deep