Share

Bab 39

Tuan Rijunta menyipitkan matanya dan menatap Arjuna yang juga sedang berdiri.

"Benarkah? Lalu kamu bisa meminta Dewi Perang untuk datang kepadaku."

Tangan kanan menunjuk dan mengatakan satu kata.

"Enyahlah!"

Pada titik ini, Arjuna hanya bisa membawa Adriano pergi terlebih dahulu.

Buk, buk, buk!

Begitu masuk ke dalam mobil, Adriano memukul bagian belakang kursi dengan gila-gilaan.

"Aku nggak terima! Ayah, kenapa Fandy begitu beruntung dan ternyata dia adalah kerabat jauh Tuan Rijunta? Apakah kita akan menyerah seperti ini?"

Melihat lengannya yang lumpuh, amarahnya tidak pernah mereda.

Sorot mata Arjuna juga dingin dan dia menggertakkan gigi.

"Jangan panik dulu, aku masih harus mencari kesempatan untuk menyelidiki kakak sepupumu! Kalau kita bertindak dengan gegabah dan sepupumu nggak mengakuiku sebagai paman lagi, semua yang dibangun keluarga kita dengan susah payah akan berakhir."

Siapa yang menjadi tokoh besar ketika Kamar Dagang Forin yang dia dirikan bisa mencapai titik ini hari ini?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status