Meskipun Fandy menganggapnya sulit untuk dipercaya, tetap saja dialah yang mendiagnosisnya sendiri. Tuan Besar Rick memang terkena Racun Pir. Bahkan dia membutuhkan bahan obat itu sebagai bantuan, belum lagi yang disebut dokter genius.Akan tetapi, tidak ada yang mutlak dalam segala hal. Dunia ini begitu besar, siapa yang berani menyebut diri mereka mengerti segalanya? Mungkin ada sebuah keajaiban. Setidaknya apa pun yang terjadi, Fitri tidak akan pernah melakukan sesuatu pada tubuh kakeknya.Setelah mendesak sopir untuk mengemudi lebih cepat, Fandy tiba di Komunitas Golden Bay dan bergegas masuk. Selama Tuan Besar Rick memberikan jawaban, setidaknya dia tidak perlu lagi membuang tenaga untuk surat nikah ini.Saat hampir sampai di Vila No. 8 tempat Fitri tinggal, hembusan angin bertiup. Sekitar lima meter di depan Fandy, ada empat orang lagi yang jelas menghalanginya."Ada masalah?"Fandy mengerutkan kening. Dia sedang terburu-buru mencari Tuan Besar Rick dan tidak ingin terhambat oleh
Pada saat ini Empat Teror saling memandang dan salah satu dari mereka berkata dengan garang."Ingin mendapatkan imbalan dari kami? Mimpi! Mari kita lihat apakah kamu seberuntung itu."Saat berikutnya, keempat orang itu benar-benar berdiri dengan postur yang sangat aneh, tubuh mereka sangat tegak."Hati-hati."Meskipun Fandy tidak tahu apa yang akan terjadi, dia selalu memiliki firasat buruk, jadi dia membuka mulut untuk mengingatkannya. Akan tetapi, Fitri masih meremehkan seperti biasanya dan kilatan dingin muncul di matanya.Karena Empat Teror begitu keras kepala, Fitri tentu saja harus menghukum mereka saat itu juga.Akan tetapi sebelum dia bisa menyerang, Empat Teror merentangkan tangan mereka pada saat yang sama dan darah memercik dari jantung mereka. Mereka bergabung bersama dalam sekejap sebelum menerjang ke arah Fitri.Semuanya terjadi begitu cepat, terutama kecepatan darahnya. Bahkan Fitri pun tidak sempat untuk bereaksi.Akan tetapi, yang aneh adalah darah itu menghilang denga
Teriakan itu sungguh memilukan. Memikirkan kekuatan Fitri sebagai seorang seniman bela diri, orang akan tahu betapa menyakitkannya itu.Ketika Fandy bergegas mendekat, Fitri sudah pingsan karena kesakitan. Saat memeriksa denyut nadi wanita itu, sorot matanya berubah."Detak jantungnya lemah sekali. Mungkinkah itu serangan dari Empat Teror?"Tidak peduli bagaimanapun, menyelamatkan orang adalah hal yang paling penting. Meskipun Fandy tidak bersedia menjadi penyelamat dunia, mustahil membiarkan nyawa menghilang begitu saja ketika hal itu benar-benar terjadi di hadapannya.Setelah hampir sepuluh menit, Fandy menghela napas lega."Kamu beruntung bisa bertemu denganku!"Serangan terbaik dari Empat Teror benar-benar sangat kejam. Darah menyelimuti hati Fitri sepenuhnya dan kalau terlambat satu menit, dia tidak akan selamat.Sekarang coba pikirkan, bagaimana serangan itu bisa begitu mencolok dan konyol bagi mereka yang mengorbankan nyawa?Melihat wanita yang dibaringkan di sofa di sampingnya,
"Jangan khawatir, ada aku di sini."Meskipun Jarvis tidak bisa menemukan apa yang salah, dia bisa menstabilkan detak jantung Fitri yang merupakan masalah kecil bagi keterampilan medisnya.Sekitar setengah jam kemudian, Fitri bangun."Ini aku."Saat melihat dua orang di ruangan itu, Fitri juga terkejut."Jarvis? Kok kamu ada di rumahku?"Sharon buru-buru menjelaskan."Nyonya, kalau bukan karena Kak Jarvis, aku nggak bisa membayangkan apa akibatnya atau apakah sudah terlambat."Setelah mendengarkan ucapan Sharon, raut wajah Fitri berubah menjadi sangat jelek.Tentu saja dia ingat alasannya. Serangan terbaik dari Empat Teror begitu menakutkan hingga bisa menyakitinya. Saat memikirkannya dan menggambarkannya dalam ingatan, rasanya sangat menyakitkan.Fandy sialan!Fitri diam-diam memaki dan bahkan lebih muak dengan Fandy. Saat berada dalam situasi itu, meskipun keterampilan medis Fandy yang dangkal tidak bisa membantu, tidak bisakah pria itu menelepon ambulans? Dia benar-benar mengabaikann
Saat ini raut wajah Claire sangat aneh karena ini adalah pertama kalinya dia menghadapi masalah seperti itu."Lalu bagaimana aku harus membuktikannya?"Claire tidak tahu harus berkata apa dan bahkan merasa terlalu tidak masuk akal. Saat ini dia masih harus membuktikan dirinya adalah dirinya sendiri?Saat berikutnya, Chaesa tertawa terbahak-bahak."Haha! Fandy, kamu memang orang paling nggak tahu malu yang pernah kulihat. Kamu khawatir kami akan bertanya setelah kembali, jadi kamu mencari aktris lebih dulu?"Wajah Wanda menjadi semakin pucat."Kamu benar-benar berencana untuk mendorong dirimu sendiri ke ujung tanduk. Nggak bisa, hari ini aku harus mengusirmu!"Pada saat ini Wildan masuk dan Fandy langsung mengakhiri panggilan karena tahu akhirnya dia bisa tidur dan mana mungkin bisa terus berdebat dengan kedua wanita ini?Meskipun telah membuat keputusan di dalam hatinya untuk tidak mengungkapkan apa pun di depan Chaesa, Fandy sering kali terpaksa melakukannya."Ngapain kalian berdiri d
Melihat Yoshua hendak pergi, Chaesa buru-buru meraih lengannya."Kamu tiba-tiba sangat membenciku? Ah!"Semua orang yang berlalu-lalang menoleh karena teriakan Chaesa. Untungnya, Yoshua berencana untuk bekerja sama untuk terakhir kalinya. Meskipun dia belum pernah merasakan tubuh wanita ini, semua itu tidak penting lagi dengan munculnya Fandy."Nggak begitu, aku benar-benar nggak bisa pergi dua hari ini karena ibuku, jangan marah."Chaesa mengetahui situasi ibu Yoshua dan langsung kesal saat mendengar ini."Kapan kamu akan mengajakku menemui bibi?""Ada lagi, kamu ingin mengunjungi pasar antik?"Sambil mengangguk, suasana hati Chaesa pulih."Iya, hari ini ayahku berulang tahun. Dia suka lukisan antik, jadi aku datang untuk mencoba peruntunganku. Kalau nggak ada, nggak masalah. Aku sudah meminta seseorang menyiapkan cadangan untukku."Di sebuah kios di pasar barang antik, Fandy berhenti dan melihat berbagai barang di sana.Dalam bidang ini, mengatakan sekali dibuka dan dijual, keuntunga
Chaesa mencibir."Benar! Kalau kamu punya akal sehat, enyahlah dari sini. Biar kuberitahu, Yoshua juga ada di sini. Kalau dia melihatmu setelah kembali dari toilet, kujamin akhir hidupmu akan sangat menyedihkan."Awalnya, Fandy terlalu malas untuk berdebat Chaesa, tetapi pertama, dia berkeliaran di pasar barang antik sebentar sebelum menemukan benda yang sedikit lebih tua. Kedua, Chaesa menyebut Yoshua, jadi dia merasa orang menjengkelkan ini akan tamat."20 juta 200 ribu."Setelah mendengar tawaran tersebut, Chaesa tertawa terbahak-bahak."Kalau nggak punya uang, pergi main lumpur saja. Untuk apa berpura-pura sok di sini?"Pemilik kios juga agak tidak berdaya, kemudian berkata setelah berpikir sejenak."Kak, jangan menakuti orang dengan tawaranmu seperti ini. Kamu harus menunjukkan kepercayaan diri dan aura."Apa arti 200 ribu tambah 200 ribu bagimu? Kalau orang lain mulai menambahkan seperti ini, uangku akan jauh lebih sedikit.Tepat ketika Chaesa hendak membuka mulutnya, Yoshua kemb
Di sisi lain, Chaesa berusaha keras untuk menghentikan Yoshua di tempat parkir."Yoshua! Apa maksudmu!? Ternyata kamu memanggilnya Kak Fandy?"Wajah Yoshua tanpa ekspresi."Bukan urusanmu!"Apa? Chaesa agak melongo. Ternyata Yoshua yang selalu lembut dan perhatian padanya begitu kejam padanya?"Nggak! Hari ini kamu harus memberiku penjelasan."Kalau ini terjadi sebelumnya, Yoshua akan menampar wajahnya. Beraninya dia bermain-main di hadapannya? Akan tetapi, sekarang dia tahu Fandy dan Wildan memiliki hubungan yang dekat. Meskipun putrinya menyebalkan, akankah Fandy datang dan mencari masalah dengannya kalau dia benar-benar menyerang?Dia hanya bisa berkata tanpa daya."Fandy tahu seni bela diri dan sangat pandai bertarung. Aku nggak berani mencari masalah dengannya lagi. Sudah puas?"Melihat Chaesa tidak lagi menghentikannya, Yoshua pergi dan melarikan diri.Setelah beberapa saat, Chaesa sadar dan raut wajahnya terlihat sangat jelek."Heh! Ternyata dia pria yang sembrono. Kukira dia pu
Meskipun Arnold tidak tahu orang macam apa yang dipanggil Catherine sebagai Nona, fokusnya tertuju pada orang-orang di konser Caren."Terima kasih atas kebaikan Nona, aku sangat menghargainya."Fandy bingung. Terus terang saja, dirinya tidak menunjukkan kemampuan apa pun dalam duel antara keterampilan medisnya dan keterampilan Negara Gestin. Kenapa Ratu tiba-tiba memperhatikannya? Terakhir kali ditolak setelah mengajak makan bersama, tapi alih-alih marah, malah mengundangnya ke konser kali ini. Benar-benar aneh sekali."Aku mengerti, aku akan menyampaikannya dengan jujur."Setelah telepon ditutup, sebelum Arnold sempat mengatakan apa pun, telepon lain masuk. Telepon dari Lusiana, yang sudah lama tidak berhubungan."Nona Lusiana.""Hm! Fandy, apa kamu nggak bisa memanggilku Lusiana saja!"Fandy memang agak malu karena ada teman baiknya di sebelahnya."Lusiana, katakan saja, aku akan mendengarkannya.""Hehe, begitu dong! Caren akan mengadakan konser di ibu kota provinsi, kamu seharusnya
"Haha, kali ini aku ceroboh, tapi Fitri, kamu jangan pernah berpikir untuk mendapatkan informasi apa pun dariku. Kakekmu akan mati dengan sangat menyakitkan, haha!"Di tengah tawa itu, darah terus-menerus menyembur keluar dan wanita itu langsung tewas. Fandy menggelengkan kepalanya berulang kali setelah melihat kejadian ini."Untungnya kamu akan menjadi Jenderal Perang Wanita. Aku sudah menjelaskannya dengan jelas sekali, tapi kamu masih saja nggak membatasi tindakannya. Lihat, sekarang dia sudah bunuh diri. Ini nggak ada hubungannya denganku!"Fitri sangat marah hingga ingin menampar Fandy."Aku baru saja tiba, nggak tahu apa-apa. Bagaimana otakmu bisa bekerja secepat itu? Kamu bisa menyakitinya dengan mudah, apa kamu nggak bisa membatasinya?"Fandy menggerakkan mulutnya dan mengubah kata-katanya. Berdebat dengan wanita ini sama saja dengan mencari masalah."Dia hanya bilang dari Nenek Hera, lainnya aku nggak tahu apa-apa lagi. Sekarang kamu bisa pergi."Nenek Hera!Jelas bahwa Fitri
Komunikasi rahasia?Fandy mencibir, dia terus mengemudi dan mengabaikan suara ini. Pada saat yang sama dia juga merasa bingung, tidak disangka ada orang yang mengawasinya saat dia makan bersama anggota Keluarga Sumar.Hanya saja setelah dipikir-pikir lagi, Tuan Besar Rick pernah diracuni dengan Racun Pir sebelumnya. Racun Pir adalah racun yang sangat berharga dan tidak bisa didapatkan oleh orang biasa.Apalagi setelah bertemu dengan Jeka yang merupakan pencipta Racun Pir, orang biasa tidak mungkin bisa berhubungan dengan orang sepertinya. Jadi pasti ada musuh yang bersembunyi di balik Keluarga Sumar atau Tuan Besar Rick. Tidak disangka kebenarannya akan terungkap hari ini.Fandy menelepon Fitri setelah ragu-ragu sejenak dan Fitri langsung menjawab panggilannya."Ada apa?"Fandy merasa sangat kesal dengan nada bicara Fitri yang kaku. Jika bukan karena Tuan Besar Rick adalah orang yang baik, mengakui pertunangan mereka. Serta menghormati mereka dan memberi mereka waktu sebulan untuk meng
"Masakan Anda benar-benar sangat enak."Tuan Besar Rick berkata sambil tersenyum."Hahaha! Aku menggunakan kemampuan memasakku untuk mendapatkan hati pasanganku."Mereka berdua mengobrol dengan gembira, hanya Fitri yang terus terdiam. Pada awalnya Fitri memiliki sedikit rasa suka pada Fandy. Fitri merendahkan dirinya untuk berbicara dengan Fandy setelah mengetahui keterampilan medisnya. Tidak disangka, Fandy masih memiliki sikap yang sama, jadi tentu saja pikiran Fitri berubah lagi.Ponsel Fitri berdering, dia segera pergi ke kamar di lantai satu."Bos."Tentu saja Fitri merasa bersemangat karena orang yang meneleponnya adalah Jenderal Perang Dominic. Orang mulia yang merupakan guru dan temannya akan tetap mendapatkan sikap hormat yang sama dari Fitri meskipun dia diangkat menjadi Jenderal Perang wanita."Tiga hari ke depan ada konser di ibu kota provinsi, kamu akan secara pribadi memimpin anggota untuk bertanggung jawab atas keamanan konser."Apa! Tidak disangka aku yang merupakan Dew
Fandy membalikkan badannya dan berjalan keluar, tapi Fandy tidak lupa untuk menyelesaikan ucapannya sebelum ini."Kakekmu minta kamu turun makan."Buk!Pintu kamar ditutup dengan rapat, Fitri duduk di tempat tidur dengan ekspresi masam. Rambutnya masih basah dan tubuhnya dibungkus dengan handuk mandi.Meskipun tidak ada bagian tubuhnya yang terbuka, setidaknya bagi wanita keadaan saat ini hanya bisa dilihat oleh sang suami. Tapi Fandy baru saja melihatnya, bagaimana mungkin dia bisa merasa nyaman?Fitri sama sekali tidak tahu jika kakeknya akan memanggil Fandy untuk makan bersama. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia memilih untuk mandi saat ini?Semua pelayan di dalam rumah adalah wanita dan kakeknya bukanlah orang luar. Meskipun pintu kamar terbuka, kakeknya tidak akan masuk ke dalam kamar. Jadi inilah alasan kenapa Fitri bisa bertindak seperti itu."Dasar bajingan!"Fitri merasa sangat kesal saat teringat jika Fandy melihat tubuhnya setelah mandi.10 menit kemudian, Fitri turun ke lan
Jenifer merasa emosional, dia tidak pernah menyangka jika alasan yang membuat kedua pria memiliki konflik ternyata adalah seorang wanita. Ternyata memang benar jika pria mana pun tidak mungkin tidak tertarik pada wanita."Kalau memang karena wanita, kamu bisa rebut wanita itu! Apakah kamu sendiri nggak tahu betapa hebatnya dirimu? Apakah kamu perlu bertindak dengan cara yang ekstrem seperti itu?"Jenifer tidak akan membujuk Heijo untuk menyerah, karena mereka sudah berkenalan selama beberapa tahun. Jenifer jika mengetahui betapa pentingnya wanita yang dimaksud oleh guru Heijo pada Heijo sendiri. Jadi tidak ada gunanya juga jika Jenifer membujuk Heijo.Heijo mengerutkan keningnya, terlihat jelas dia merasa tidak senang."Jenifer, apa hubungan kita dan apa hubunganmu dengan Fandy? Nggak disangka kamu membelanya? Kamu benar-benar mengecewakanku!""Kamu sendiri harusnya juga tahu aku adalah orang yang seperti apa! Kamu juga sudah tahu keterampilan medis Fandy, bagaimana mungkin Fandy sesed
Fandy juga menyipitkan matanya, Rijunta pernah memberikan foto padanya. Selain itu, pihak lain mengetahui namanya. Fandy semakin yakin jika pemuda di seberangnya adalah Heijo."Heijo, nggak disangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini."Tiba-tiba Jenifer berdiri di antara mereka berdua, lalu berkata dengan serius sambil menatap Heijo."Apa yang mau kamu lakukan?"Jenifer sudah merasakan niat membunuh yang terpancar dari tubuh Heijo, bagaimana mungkin dia mengabaikan hal ini.Heijo berjalan maju beberapa langkah dengan tatapan dingin."Jenifer, minggirlah! Fandy harus mati. Pada awalnya aku baru akan bertindak setelah makan bersama denganmu. Tapi sepertinya Tuhan nggak mau dia hidup lebih lama."Fandy mencibir."Kamu sendiri yang datang menemuiku!"Keduanya sama saja, yang membuat Jenifer merasa kesal."Tutup mulut kalian! Aku akan minggir sekarang, aku mau lihat siapa yang berani bergerak?!"Entah kenapa Heijo berdiri diam di tempat, sedangkan Fandy juga tidak mengatakan apa pun.
Jelas-jelas perawat itu mengatakan Arnold terluka parah, Fandy juga sudah bersiap-siap untuk memasuki ruang operasi, kenapa dia malah mendatangi kamar pasien?"Arnold!"Saat melihat Arnold sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit, Fandy mengetahui jika Arnold tidak mengalami luka serius tanpa perlu memeriksa denyut nadinya. Selain luka ringan, Arnold sudah bisa pulang dan memulihkan dirinya dengan kondisinya saat ini."Perawat, apa yang terjadi?"Seolah mengetahui Fandy akan bertanya seperti ini, perawat itu berkata sambil tersenyum."Temanmu sangat beruntung, seorang dokter genius kebetulan sedang berceramah di Departemen Pengobatan Tradisional di rumah sakit kami hari ini, dia langsung datang untuk menyelamatkan temanmu setelah mendengar ada kecelakaan mobil."Ternyata seperti itu, Fandy menghela napas lega. Baguslah jika temannya baik-baik saja, dia merasa sangat gugup dan khawatir dalam perjalanan ke sini."Apakah kamu tahu penyebab kecelakaannya?"Perawat itu mengangguk."Sese
Sebenarnya sejak awal Fandy sudah menganggap 9 kakak seperguruannya sebagai wanitanya sendiri. Tapi dia adalah seorang pria yang berprinsip, jadi godaan saat ini benar-benar telah mencapai titik ekstrem.Eva telah melepaskan pakaiannya. Meskipun dia masih mengenakan pakaian dalam, bentuk tubuhnya tetap terpampang dengan sempurna.Tidak ada sedikit pun daging yang tidak berguna di tubuhnya. Bagian yang seharusnya montok benar-benar montok. Apalagi wajahnya yang cantik yang akan membuat pria mana pun jatuh cinta padanya.Hanya saja Fandy adalah orang yang berprinsip, dia hanya bisa menahan keinginan untuk menekan wanita ini di atas tempat tidurnya."Kak Eva, masalah pertunanganku masih belum diselesaikan."Eva yang terlihat tersipu tentu saja terlihat lebih menggoda."Tapi aku bukanlah orang yang cuma bicara saat minta bantuan orang lain. Aku juga nggak punya hal apa pun yang bisa dikasih padamu, jadi aku cuma bisa memberikan tubuhku padamu. Tenang saja, kita nggak perlu kasih tahu hal i