Alasan mengapa dia sebagai orang awam ingin membeli Daun Lobelia tentu saja untuk memberikannya kepada Dokter Felix. Ini adalah perintah kakeknya. Bagaimanapun, Felix adalah salah satu dari sepuluh dokter genius di Negara Limas dan dia selalu menjaga hubungan baik dengan orang seperti itu. Keuntungannya terbukti dengan sendirinya.Harga awal Daun Lobelia adalah 1 miliar dan harganya naik menjadi 4 miliar. Hal itu memang membuat takut banyak orang, tetapi tidak semuanya."4,6 miliar!""5,4 miliar!""5,8 miliar!"Penghinaan di wajah Louis menjadi semakin kuat dan dia mengangkat tangannya lagi."8 miliar!"Kali ini memang tidak ada yang menaikkan harga, jelas sekali orang itu sangat percaya diri dan kaya, tidak ada gunanya terus berteriak.Tepat ketika Louis hendak menikmati hitungan mundur dan jatuhnya palu juru lelang, sebuah suara terdengar."10 miliar."Dia bisa mendengar suara itu datang dari belakang dan Louis terlalu malas untuk melihatnya."12 miliar."Ekspresi beberapa orang beru
Meskipun Fandy menganggapnya sulit untuk dipercaya, tetap saja dialah yang mendiagnosisnya sendiri. Tuan Besar Rick memang terkena Racun Pir. Bahkan dia membutuhkan bahan obat itu sebagai bantuan, belum lagi yang disebut dokter genius.Akan tetapi, tidak ada yang mutlak dalam segala hal. Dunia ini begitu besar, siapa yang berani menyebut diri mereka mengerti segalanya? Mungkin ada sebuah keajaiban. Setidaknya apa pun yang terjadi, Fitri tidak akan pernah melakukan sesuatu pada tubuh kakeknya.Setelah mendesak sopir untuk mengemudi lebih cepat, Fandy tiba di Komunitas Golden Bay dan bergegas masuk. Selama Tuan Besar Rick memberikan jawaban, setidaknya dia tidak perlu lagi membuang tenaga untuk surat nikah ini.Saat hampir sampai di Vila No. 8 tempat Fitri tinggal, hembusan angin bertiup. Sekitar lima meter di depan Fandy, ada empat orang lagi yang jelas menghalanginya."Ada masalah?"Fandy mengerutkan kening. Dia sedang terburu-buru mencari Tuan Besar Rick dan tidak ingin terhambat oleh
Pada saat ini Empat Teror saling memandang dan salah satu dari mereka berkata dengan garang."Ingin mendapatkan imbalan dari kami? Mimpi! Mari kita lihat apakah kamu seberuntung itu."Saat berikutnya, keempat orang itu benar-benar berdiri dengan postur yang sangat aneh, tubuh mereka sangat tegak."Hati-hati."Meskipun Fandy tidak tahu apa yang akan terjadi, dia selalu memiliki firasat buruk, jadi dia membuka mulut untuk mengingatkannya. Akan tetapi, Fitri masih meremehkan seperti biasanya dan kilatan dingin muncul di matanya.Karena Empat Teror begitu keras kepala, Fitri tentu saja harus menghukum mereka saat itu juga.Akan tetapi sebelum dia bisa menyerang, Empat Teror merentangkan tangan mereka pada saat yang sama dan darah memercik dari jantung mereka. Mereka bergabung bersama dalam sekejap sebelum menerjang ke arah Fitri.Semuanya terjadi begitu cepat, terutama kecepatan darahnya. Bahkan Fitri pun tidak sempat untuk bereaksi.Akan tetapi, yang aneh adalah darah itu menghilang denga
Teriakan itu sungguh memilukan. Memikirkan kekuatan Fitri sebagai seorang seniman bela diri, orang akan tahu betapa menyakitkannya itu.Ketika Fandy bergegas mendekat, Fitri sudah pingsan karena kesakitan. Saat memeriksa denyut nadi wanita itu, sorot matanya berubah."Detak jantungnya lemah sekali. Mungkinkah itu serangan dari Empat Teror?"Tidak peduli bagaimanapun, menyelamatkan orang adalah hal yang paling penting. Meskipun Fandy tidak bersedia menjadi penyelamat dunia, mustahil membiarkan nyawa menghilang begitu saja ketika hal itu benar-benar terjadi di hadapannya.Setelah hampir sepuluh menit, Fandy menghela napas lega."Kamu beruntung bisa bertemu denganku!"Serangan terbaik dari Empat Teror benar-benar sangat kejam. Darah menyelimuti hati Fitri sepenuhnya dan kalau terlambat satu menit, dia tidak akan selamat.Sekarang coba pikirkan, bagaimana serangan itu bisa begitu mencolok dan konyol bagi mereka yang mengorbankan nyawa?Melihat wanita yang dibaringkan di sofa di sampingnya,
"Jangan khawatir, ada aku di sini."Meskipun Jarvis tidak bisa menemukan apa yang salah, dia bisa menstabilkan detak jantung Fitri yang merupakan masalah kecil bagi keterampilan medisnya.Sekitar setengah jam kemudian, Fitri bangun."Ini aku."Saat melihat dua orang di ruangan itu, Fitri juga terkejut."Jarvis? Kok kamu ada di rumahku?"Sharon buru-buru menjelaskan."Nyonya, kalau bukan karena Kak Jarvis, aku nggak bisa membayangkan apa akibatnya atau apakah sudah terlambat."Setelah mendengarkan ucapan Sharon, raut wajah Fitri berubah menjadi sangat jelek.Tentu saja dia ingat alasannya. Serangan terbaik dari Empat Teror begitu menakutkan hingga bisa menyakitinya. Saat memikirkannya dan menggambarkannya dalam ingatan, rasanya sangat menyakitkan.Fandy sialan!Fitri diam-diam memaki dan bahkan lebih muak dengan Fandy. Saat berada dalam situasi itu, meskipun keterampilan medis Fandy yang dangkal tidak bisa membantu, tidak bisakah pria itu menelepon ambulans? Dia benar-benar mengabaikann
Saat ini raut wajah Claire sangat aneh karena ini adalah pertama kalinya dia menghadapi masalah seperti itu."Lalu bagaimana aku harus membuktikannya?"Claire tidak tahu harus berkata apa dan bahkan merasa terlalu tidak masuk akal. Saat ini dia masih harus membuktikan dirinya adalah dirinya sendiri?Saat berikutnya, Chaesa tertawa terbahak-bahak."Haha! Fandy, kamu memang orang paling nggak tahu malu yang pernah kulihat. Kamu khawatir kami akan bertanya setelah kembali, jadi kamu mencari aktris lebih dulu?"Wajah Wanda menjadi semakin pucat."Kamu benar-benar berencana untuk mendorong dirimu sendiri ke ujung tanduk. Nggak bisa, hari ini aku harus mengusirmu!"Pada saat ini Wildan masuk dan Fandy langsung mengakhiri panggilan karena tahu akhirnya dia bisa tidur dan mana mungkin bisa terus berdebat dengan kedua wanita ini?Meskipun telah membuat keputusan di dalam hatinya untuk tidak mengungkapkan apa pun di depan Chaesa, Fandy sering kali terpaksa melakukannya."Ngapain kalian berdiri d
Melihat Yoshua hendak pergi, Chaesa buru-buru meraih lengannya."Kamu tiba-tiba sangat membenciku? Ah!"Semua orang yang berlalu-lalang menoleh karena teriakan Chaesa. Untungnya, Yoshua berencana untuk bekerja sama untuk terakhir kalinya. Meskipun dia belum pernah merasakan tubuh wanita ini, semua itu tidak penting lagi dengan munculnya Fandy."Nggak begitu, aku benar-benar nggak bisa pergi dua hari ini karena ibuku, jangan marah."Chaesa mengetahui situasi ibu Yoshua dan langsung kesal saat mendengar ini."Kapan kamu akan mengajakku menemui bibi?""Ada lagi, kamu ingin mengunjungi pasar antik?"Sambil mengangguk, suasana hati Chaesa pulih."Iya, hari ini ayahku berulang tahun. Dia suka lukisan antik, jadi aku datang untuk mencoba peruntunganku. Kalau nggak ada, nggak masalah. Aku sudah meminta seseorang menyiapkan cadangan untukku."Di sebuah kios di pasar barang antik, Fandy berhenti dan melihat berbagai barang di sana.Dalam bidang ini, mengatakan sekali dibuka dan dijual, keuntunga
Chaesa mencibir."Benar! Kalau kamu punya akal sehat, enyahlah dari sini. Biar kuberitahu, Yoshua juga ada di sini. Kalau dia melihatmu setelah kembali dari toilet, kujamin akhir hidupmu akan sangat menyedihkan."Awalnya, Fandy terlalu malas untuk berdebat Chaesa, tetapi pertama, dia berkeliaran di pasar barang antik sebentar sebelum menemukan benda yang sedikit lebih tua. Kedua, Chaesa menyebut Yoshua, jadi dia merasa orang menjengkelkan ini akan tamat."20 juta 200 ribu."Setelah mendengar tawaran tersebut, Chaesa tertawa terbahak-bahak."Kalau nggak punya uang, pergi main lumpur saja. Untuk apa berpura-pura sok di sini?"Pemilik kios juga agak tidak berdaya, kemudian berkata setelah berpikir sejenak."Kak, jangan menakuti orang dengan tawaranmu seperti ini. Kamu harus menunjukkan kepercayaan diri dan aura."Apa arti 200 ribu tambah 200 ribu bagimu? Kalau orang lain mulai menambahkan seperti ini, uangku akan jauh lebih sedikit.Tepat ketika Chaesa hendak membuka mulutnya, Yoshua kemb
Ini menunjukkan betapa luar biasanya Keluarga Ritos dari Delapan Keluarga Bela Diri Kuno itu.Setelah mobil dinyalakan, Fandy terdiam sejenak sebelum berkata."Apakah tadi Kepala Desa itu membicarakanku?"Entah mengapa Welly terlihat gelisah dan Levron pingsan, jadi hanya Aditya yang mengangguk."Benar, dia membicarakanmu!"Saat ini keterkejutan Aditya belum mereda. Ternyata kepala Desa Debris yang merupakan keturunan Keluarga Ritos dan seorang Kaisar Bela diri berutang nyawa pada Fandy? Status apa yang dimiliki pria ini?Setelah menerima jawabannya, Fandy tetap diam di tempat sambil mengingat wajah yang ada di pikirannya dengan cermat.Di bawah cahaya api unggun, kulitnya agak kecokelatan dan tidak terlalu tinggi. Dia juga memiliki jenggot tipis."Itu dia!"Tiba-tiba saja Fandy ingat. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu, tidak lama setelah dia mulai belajar pengobatan dari gurunya. Saat itu dia harus pergi ke kota untuk menyelamatkan orang. Dalam perjalanan, Fandy pergi untuk mengump
Ekspresi Welly berubah dan sepasang matanya membelalak."D ... dia masih hidup?"Senyuman pria kekar itu semakin lebar."Bajingan, tahukah kamu apa yang kamu katakan? Mana mungkin bosku bisa mati? Kamulah yang telah mengecewakannya! Orang yang mengecewakannya harus menerima akibatnya!"Sambil menunjuk ke arah Fandy dengan tangan kanannya, pria kekar itu melanjutkan."Awalnya bos berencana untuk membius dia dan Levron, membiarkan mereka melakukan beberapa hal yang nggak senonoh di kasur dan direkam untuk kamu tonton, supaya kamu akan frustrasi dulu sebelum mulai menyerangmu. Sayangnya, sepertinya bocah itu adalah seorang dokter pengobatan tradisional dan ketahuan. Makanya aku langsung melakukannya saja."Welly terlihat sangat sedih."Nggak, saat itu aku terus menunggu, tapi dia nggak pernah muncul. Aku nggak bisa menunggu selamanya. Ini bukan salahku!"Mengetahui sekarang bukan waktunya untuk menanyakan hal-hal ini, Fandy segera berkata dengan suara rendah."Ayo pergi!"Sekarang orang s
Setelah keluar dari bar, para anggota Aula Anora dari Balai Tim Drag sudah menunggu. Sinta baru saja kembali ke markas Balai Tim Drag beberapa jam yang lalu untuk menangani beberapa urusan penting. Semua anggota Aula Anora ini adalah mereka yang menjaga Restoran Rusi dan tentu saja saat ini mereka diutus kemari.Saat mobil terus melaju, Aditya yang sedang mengemudi tiba-tiba berbicara."Aku ingat. Pantas saja Desa Debris terdengar nggak begitu asing."Eh? Fandy bertanya."Apa maksudmu?"Alamat yang ditinggalkan oleh orang kekar itu adalah Desa Debris dan nama desa tersebut memberikan orang kesan yang sangat aneh."Desa Debris adalah desa anak perusahaan Keluarga Ritos, kita benar-benar harus waspada."Tanpa perlu menatap Aditya, orang lain bisa mendengar rasa takut terhadap Keluarga Ritos ini dari suaranya."Keluarga Ritos itu menakutkan?"Aditya melirik ke arah Fandy dan merasa sangat aneh. Apakah orang ini benar-benar sosok yang bisa membuat seluruh Balai Tim Drag turun tangan? Ini p
Fandy berdiri di sana dan menyaksikan pria itu membawa pergi Levron yang tidak berdaya.Bukannya Fandy tidak mau menyerang, hanya saja dia tidak mampu karena merasa tertekan oleh aura pria kekar itu.Sekitar satu menit kemudian, raut wajahnya baru berubah."Sial!"Saat bertemu Nenek Hera, Fandy tidak merasa sedih sampai sejauh ini. Akan tetapi kali ini saat menghadapi pria kekar itu, ini memang perasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.Apalagi kali ini melibatkan Levron. Kalau sesuatu benar-benar terjadi, Fandy tidak akan punya muka untuk bertemu dengan Kak Eva lagi.Setengah jam kemudian, bar telah dibersihkan dan bahkan para pelayan pun sudah pergi. Hanya ada Fandy yang sedang duduk seorang diri.Saat ini Janson bergegas masuk dengan seorang pemuda yang sangat tampan."Tuan Fandy."Setelah mengatakan itu, Janson menendang pemuda di sebelahnya ke lantai dengan bibir bergetar karena marah."Bajingan! Jelaskan pada Tuan Fandy bagaimana kamu menindas Levron!?"Pemuda itu adalah putr
Alex tertawa."Haha, boleh juga cari tahunya. Bahkan tahu adikku akan menikah! Tapi Fandy, kamu terlalu takabur. Apa kamu pikir aku cuma tong kosong nyaring bunyinya? Aku sudah mengancammu beberapa kali tanpa melakukan apa pun."Sambil melangkah ke depan, sorot mata Alex penuh dengan penghinaan."Itu karena Fitri bilang kalau sesuatu terjadi padamu terlepas ada bukti atau nggak, akulah yang melakukannya. Dia nggak akan pernah memberiku kesempatan untuk mengejarnya lagi. Kalau nggak, apa kamu pikir bisa aman sampai sekarang?"Fandy menyipitkan matanya. Sebenarnya dia selalu penasaran dengan masalah ini. Dengan Keluarga Hubert dari Kota Taro sebagai pendukung Alex, mana mungkin dia hanya berbicara tanpa melakukan apa pun? Ternyata Fitri yang telah membuka suara."Oke! Karena kamu berani membual, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir. Kalau kamu benar-benar bisa membuatku berlutut di depanmu dan meminta maaf di hari pernikahan adik, semuanya tentu saja akan berakhir! Tapi kalau ngga
Sesampainya di ruangan tertentu, Jenderal Perang Dominic tersenyum."Fitri, aku menyisihkan waktu untuk makan malam bersamamu. Kamu akan mentraktirku apa?"Melihat Jenderal Perang Dominic, Fitri benar-benar bersyukur. Tanpa atasan yang terlihat seperti seorang master ini, dia tidak akan bisa sampai ke titik ini."Ayo pergi ke rumahku, aku akan memasak sendiri. Kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus mentraktirmu apa."Meskipun sekarang Fitri adalah Jenderal Perang Ferin dan posisinya setara dengan Jenderal Perang Dominic, rasa hormat harus tetap dipertahankan terlepas dari siapa yang di lebih tinggi."Oke, kalau begitu aku akan mencoba keahlian memasakmu."Setelah mengatakan itu, Jenderal Perang Dominic menyadari sesuatu dan bertanya."Sepertinya kamu sedang ada masalah?"Setelah ragu sejenak, Fitri berkata."Tuan, kamu yang menyuruh Zenia membawa Fandy untuk menghadiri upacara pengangkatanku?"Masih mengira apa itu, Jenderal Perang Dominic tertawa."Benar, ada masalah?"Memang b
Meskipun dua dari Ace 13 karena keberuntungan, Fitri-lah yang mencatat rekor di markas besar. Ini adalah hal yang tidak bisa disangkal.Melihat orang-orang di bawah, Fitri masih begitu garang dan tegas. Hanya saja sorot matanya menjadi terkejut begitu terfokus pada kursi terakhir.Fandy? Ternyata dia juga datang.Setelah buru-buru menyesuaikan suasana hatinya, Fitri mulai mengungkapkan pidato promosinya yang hanya berupa kata-kata klise.Setelah upacara pengangkatan, semua orang yang hadir pergi. Ini bukan perjamuan dan mengobrol, jadi tentu saja akan selesai dalam waktu singkat.Setelah lebih senggang, Fandy berdiri di depan Fitri."Selamat, Fitri."Hati Fitri sangat rumit, dia tidak pernah menyangka hari ini akan bertemu Fandy dan menerima ucapan selamatnya."Terima kasih."Fandy tersenyum, kemudian berbalik dan pergi. Tujuannya telah tercapai dan tidak ada gunanya tinggal.Begitu dia pergi, Jessica berlari dengan marah."Kak, ternyata ada seseorang yang berani membiarkan orang yang
Jessica menoleh dengan kesal dan melihat ternyata itu adalah wanita cantik dan dia memanggil Fandy, jadi tentu saja dia menjadi semakin marah.Saat hendak berbicara, Jessica melihat semua prajurit memberi hormat kepada wanita itu, jadi dia terpaksa menahan apa yang ingin dia katakan untuk saat ini. Lagi pula, ini adalah Pasukan Serigala Ganas dan dia tidak bisa bertindak sembarangan.Akan tetapi, Jessica pergi sambil mengingat penampilan Zenia. Hanya karena dia tidak bisa menghadapinya, bukan berarti sepupunya tidak bisa.Hari apa ini? Upacara pengangkatan Jenderal Perang Wanita sangat formal dan penting. Tidak ada orang biasa yang diperbolehkan masuk. Jessica bisa datang karena dia adalah kerabatnya, jadi apa hak Fandy untuk datang? Tidak peduli siapa yang membawanya masuk, itu sudah merupakan pelanggaran aturan."Kamu Zenia, 'kan?"Zenia menatap Fandy. Meskipun ini adalah pertama kalinya dia bertemu Fandy, dia sudah sering mendengar tentang pemuda ini. Pemuda di depannya yang bahkan
"Pak Burhan, kok kamu tahu dia akan hadir? Dengan situasinya saat ini, takutnya koneksinya sudah sangat lemah."Setelah mengangguk, Burhan tersenyum lagi."Benar, meskipun Fandy telah kehilangan seni bela diri dan keterampilan medisnya menurun drastis, aku selalu merasa dia masih sangat luar biasa. Lihatlah, dia benar-benar bisa ikut berpartisipasi."Sejujurnya, Wisnu sangat terkesan. Harus diketahui kalau ini bukanlah perjamuan. Semua orang yang hadir adalah anggota sendiri. Tidak peduli seberapa hebatnya seseorang di luar, mereka tidak akan bisa masuk. Sebaliknya, orang seperti Fandy berhasil dan rasanya sangat mudah.Upacara pengangkatan Fitri diadakan di markas Pasukan Serigala Ganas. Fandy dihentikan saat berkendara ke gerbang."Halo, aku datang untuk menghadiri upacara pengangkatan."Prajurit di dekat jendela mengeluarkan daftar dan berkata."Tolong tunjukkan KTP-mu."Setelah menyerahkan KTP, prajurit tersebut melihatnya. Akan tetapi alih-alih membandingkannya dengan orang ada di