Selesai juga akhirnya membuat akun f******k baru. Ya waktu itu baru baru nya hadir jejaring sosial baru bernama f******k buat mengganti friendster dan pasti semua orang ingin mempunyai f******k, terutama anak muda yang katanya mempermudah mencari kenalan baru, dan pastinya untuk mencari pasangan hehehehe.. saya mulai mencari teman teman lama saya di f******k dan ketemu semua karena jaman dulu pada pakai nama asli jadi gampang mencarinya, saya sampai kecanduan karena saking senang nya bisa bertemu teman teman lama yang lama menghilang, dan saya bisa mengobrol dengan mereka atau sekedar tanya kabar. Beberapa hari berlalu, lalu saya mengecek F* saya kok ada yang nge add cewek fotonya cantik banget, gak salah apa ya ini batinku. Aku konfirm pastinya hahahahaha.. Saya cek foto fotonya pas ada foto keluarga kok kaya kenal sama foto adiknya, lalu aku coba hubungi teman ku yang kebetulan 1 kampus dengan orang ini untuk menanyakan dia siapa, dan benar ternyata cewek itu adalah sahabat sekolah saya si rini, hanya dia tidak memakai nama asli di f******k, buset cantik amat sekarang. Karena dulu akrab maka saya berani ngetik wall ke dia. " woi anaknya pak salam to kamu hahahaha" ujarku, karena memang kami sangat akrab jaman dulu suka ejek ejekan nama bapak. Gak lama ternyata dia balas " hei arca apa kabar, kesini yuk aku lagi nongkrong di cafe coklat nih". Aku pun menjawab, " ok 10 menit lagi meluncur"..
Saya pun siap siap, dandan yang keren dan pakai mobil butut biar menambah keren. Pasti dia akan terkesima dengan saya sekarang. Udah kerja di BUMN, naik mobil pula pasti cewek pada klepek klepek. Walau mobil nya cuma sedan tua tapi gak masalah. Itulah senjata saya untuk mendekati cewek hahahahaha.. lalu saya meluncur ke lokasi cafe tersebut yang tidak terlalu jauh dari rumah saya, hanya berjarak 15 menit saja, setelah parkir lalu saya clingak clinguk mencari, mana orangnya pikirku, " hei arca, sini..".. lalu tiba tiba ada yang memanggil namaku. Aku pun datang, dan ternyata dia datang bareng bareng bersama cowok, yah gagal sudah harapan saya, tapi gak apa apa siapa tau dia berpaling ke saya setelah tau saya siapa sekarang hahahaha... dan kami ngobrol ngobrol sebentar lalu sang cowok pamit pulang, dan saya liat cowoknya cuma naik motor, bisa nih digaet pikirku, secara aku sekarang pekerjaan mapan, naik mobil. Lalu aku iseng tanya ke rini " itu cowokmu..? ".. " bukan itu temenku, tadi sebelum kamu datang kita kumpul rame rame disini temen kampus dan dia yang terakhir pulang" jawabnya. Asyik ternyata bukan pacarnya batinku jadi saya bisa bebas. Kami melanjutkan ngobrol sebentar lalu kita pamit pulang karena waktu sudah menunjukkan tengah malam dan besok pagi saya harus kerja, sekalian nih biar si rini liat aku bawa mobil. Setelah kita keluar lalu aku mau masuk ke mobil tiba tiba si rini masuk ke mobil di depanku, buset ternyata dia punya mobil lebih bagus dari aku, keluaran terbaru lagi, Duh aku jadi malu cuma bawa mobil butut. Mobil ku gak ada apa apanya sama punya dia, harga mobil dia setara 10 mobil saya.
Ternyata yang dikatakan si rini pacar saya benar adanya, baru sebulan kami buka studio tato, sudah timbul perpecahan antara saya dan niko, dan mengharuskan saya pisah dan buka sendiri. Waktu itu saya sempat pusing saat pindah, karena waktu itu yang punya tempat adalah si niko, kami buka studio tato di galery seni dia. Jadi saya harus keluar dan mencari tempat lagi, sedangkan uang saya sudah habis untuk modal awal dan belum ada sebulan harus pindah tempat baru, tapi saya gak mau menyerah, saya mencoba muter muter cari ruko yang cocok, lama saya berkeliling tapi tidak mendapat tempat yang cocok, karena untuk sewa ruko mahal mahal banget, sempat frustasi akhirnya saya tiba di salah 1 komplek ruko dan ada ruko kosong dipojokan, tempatnya agak tersembunyi, saya coba hubungi yang punya dan coba lihat kondisi dalamnya, saya catat nomor telpon nya lalu saya coba telpon beliau dan diangkat, " halo apa benar ini yang punya ruko..?"... " iya betul dek ada yang bisa dibantu...? " ujarnya.
Akhirnya saya mulai pindah tempat, tapi sebelum saya membuka toko saya, saya harus mencari seniman tato baru, karena saya belum bisa membuat tato. Saya cukup bingung juga, siapa ya, saya kepikiran menarik tukang tato yang menggambar saya dulu, tapi dia pasti tidak mau karena dia sudah membuka studio sendiri, lama berpikir akhirnya saya baru ingat, bahwa kakaknya orang yang men tato saya dulu juga bisa membuat tato dan dia gak buka studio tato karena pekerjaan dia serabutan gak fokus di dunia tato karena peralatannya gak lengkap, namanya cahya. Mungkin kalau dia diajak kerja sama mau saya fasilitasi lengkap dan dia gak perlu kesini setiap hari, kesini nya kalau ada customer saja.Esoknya saya mulai berangkat ke tempat cahya, semoga saja dia dirumah pikirku. Semoga tidak pindah keluar kota, kalau sampai pindah, sungguh tambah pusing diriku. Akhirnya aku pun sampai ke rumah mas cahya. Aku parkirkan motor dahulu, lalu mulai mengetuk pintu rumahnya. Tok tok tok.. " permisi..!!"...
Akhirnya saya sampai ke tempat mas eno dengan membawa pak becak yang bersedia menjadi model tato saya. Saya pun mulai di ajarkan cara membuat tato dengan baik dan benar, dan akhirnya saya bisa memasukkan tinta dan berhasil membuat garis tegas, ternyata tehnik nya cuma simple, yaitu kulitnya harus ditarik sekencang kencangnya. Saya sangat senang sekali, wah pasti saya akan bisa menjadi seorang seniman tato yang jago pikirku. Mas eno mengajari ku dengan telaten sambil ngobrol ringan biar gak jenuh, saya belajar banyak dari mas eno, dan dia adalah guru pertama saya yang sangat berjasa di kehidupan saya, saya tak akan pernah lupa. Disaat semua orang menolak untuk mengajarkan saya, bahkan ada yang merendahkan, justru mas eno yang rela mengajarkan saya dengan ikhlas. Tato saya akhirnya selesai, dan saya cukup puas dengan hasilnya, setelah selesai beres beres lalu saya mencoba menyelipkan uang ke beliau sebagai wujud terima kasih, tapi sama beliau ditolak, " kan kita temen bro sudah lama,
Lama kelamaan saya mulai berani mengerjakan customer sendirian, dan saya akhirnya tidak bekerja sama dengan mas cahya lagi karena kalau bekerja sama hasil tato nya di bagi 2, tapi kalau dikerjakan sendiri hasilnya untuk aku sendiri hehehe. Saya mulai menikmati proses membuat tato tapi saya ketergantungan dengan kertas thernal, jadi kertas thermal adalah alat untuk menjiplak gambar dari print an gambar dikertas, lalu ditempel ke kulit dan saya tinggal mengikuti gambar nya saja. Saya belum begitu pandai kalau disuruh menggambar sendiri sesuai imaginasi. Tahun pertama menjalankan bisnis ini amat begitu berat, agak susah mendapat customer, bahkan pernah selama 3 bulan hanya dapat 1 customer saja, dan itu hanya 300.000 saja harganya. Jaman itu belum booming internet, pengguna internet sangat sedikit jadi agak begitu susah untuk mempromosikannya. Lalu saya mulai berpikir, saya harus iklan agar orang orang tau saya, jadi saya mencari info harus iklan dimana, kebetulan dalam waktu dekat aka
Pelan tapi pasti studio saya mulai kondang di kota saya sendiri maupun kota lain gara-gara saya sering ikut event tattoo di seluruh negri. Jaman dulu medsos belum terlalu booming, jadi ketika kita ingin promosi kita harus sering ikut event untuk mempromosikan studio kita, dan itu biaya nya gak murah. Selain harus membayar sewa both, kita juga harus memikirkan biaya perjalanan, biaya hotel dan biaya hidup di sana. Dan di event tersebut sangat jarang jarang sekali bisa dapat customer, karena rata rata yang datang kesana adalah teman teman sendiri atau hanya ingin eksis dan foto foto saja. Beda dengan event tato di luar negri yang dia bisa mendatangkan customer. Itulah alasan saya kenapa memilih mengikuti event di luar negri daripada di lokal.Semakin dikenal justru membawa beban yang berat, karena kita disorot banyak orang, banyak yang kepo dengan kita. Ada yang positif, ada juga yang negatif. tapi lebih banyak yang negatif karena bagaimanapun juga dari segi bisnis jika m
3 tahun lebih saya bertahan di studio saya ini, karena merasa studio saya terlalu kecil maka tahun selanjutnya saya berencana pindah cari toko lebih besar, berharap karir saya bisa berkembang. impian saya adalah mendapatkan customer bule, karena menurut cerita teman teman saya yang pada hijrah ke bali, kalau men tattoo bule enak uangnya banyak, jadi saya tergiur untuk dapat customer bule di jogja karena saya tidak bisa ke bali karena beberapa sebab, padahal banyak yang menawari saya kerja disana. salah satu alasannya karena pacar saya bilang "disini kamu punya studio sendiri, kalau di bali kamu kerja dengan orang, jadi kamu bukan nya maju tapi mundur" kata rini. betul juga pikirku, itulah kenapa saya tetap bertahan di kota saya walau banyak yang menawarkan kerja di luar jogja jogja juga merupakan kota yang dikunjungi turis bule selain bali, tapi hanya ada di beberapa titik saja tempat yang banyak di datangi bule, maka saya berencana akan pindah ke daerah - daerah itu. saya s
karena bantuan dari ayah saya, saya jadi semangat lagi mencari tempat di daerah yang sering dikunjungi bule, saya jadi lebih pede cari tempat yang luas, karena saya akan buka 2 usaha, tattoo dan coffee shop jadi 1, jadi butuh tempat yang luas, setelah berminggu minggu keliling akhirnya dapat tempat yang cocok, dan 2 lantai tapi kebawah bukan keatas, jadi ada ruangan basement atau ruangan bawah tanah, rencana saya yang atas jadi coffee shop dan yang basement ruang eksekusi tattoo. deal cocok lalu bayar. lalu saya mulai merenovasi tempat itu dibantu dengan teman teman saya yang akhirnya saya tarik untuk bekerja dengan saya di coffee shop saya, saat itu saya sangat kesusahan mencari mesin kopi, karena dijogja gak ada yang jual, kebanyakan dari jakarta dan tahun segitu belum jaman jual beli online pakai aplikasi, jadi agak sedikit gak percaya kalau beli online, takut tertipu karena jaman itu lagi marak penipuan online apalagi mesin kopi harganya waktu itu sangat mahal, seharga m
dan akhirnya studio saya buka, ayah saya sangat bahagia, saat launcing dia menyewa band untuk live musik dan mengundang teman temannya, acara sangat meriah saat itu, disaat saat itu saya mulai merasa dirumah lagi, dekat dengan keluarga yang sudah sangat lama tidak saya rasakan lagi. beberapa hari setelah saya launcing, saya mendapat kabar ada syukuran di tempat salah 1 studio tato, semua diundang kecuali saya dan saya tidak tau. saya tau nya ketika ada rombongan seniman tattoo datang ke tempat saya buat ngeliat tempat baru, saya tanya kok rame rame darimana, katanya baru ke tempat syukuran studio tato di deket sini, padahal cuma deket tapi saya sendiri yang tidak diundang kala itu, sakit pastinya tapi gak saya pikirkan, ah sudahlah pikirku, mungkin lupa. karena teman teman se profesi sudah datang maka saya berencana akan mengadakan syukuran juga buat mereka, jadi saya mengundang mereka untuk datang ke esokan hari nya kesini untuk syukuran, saya siapkan makanan dan me
dan akhirnya studio saya buka, ayah saya sangat bahagia, saat launcing dia menyewa band untuk live musik dan mengundang teman temannya, acara sangat meriah saat itu, disaat saat itu saya mulai merasa dirumah lagi, dekat dengan keluarga yang sudah sangat lama tidak saya rasakan lagi. beberapa hari setelah saya launcing, saya mendapat kabar ada syukuran di tempat salah 1 studio tato, semua diundang kecuali saya dan saya tidak tau. saya tau nya ketika ada rombongan seniman tattoo datang ke tempat saya buat ngeliat tempat baru, saya tanya kok rame rame darimana, katanya baru ke tempat syukuran studio tato di deket sini, padahal cuma deket tapi saya sendiri yang tidak diundang kala itu, sakit pastinya tapi gak saya pikirkan, ah sudahlah pikirku, mungkin lupa. karena teman teman se profesi sudah datang maka saya berencana akan mengadakan syukuran juga buat mereka, jadi saya mengundang mereka untuk datang ke esokan hari nya kesini untuk syukuran, saya siapkan makanan dan me
karena bantuan dari ayah saya, saya jadi semangat lagi mencari tempat di daerah yang sering dikunjungi bule, saya jadi lebih pede cari tempat yang luas, karena saya akan buka 2 usaha, tattoo dan coffee shop jadi 1, jadi butuh tempat yang luas, setelah berminggu minggu keliling akhirnya dapat tempat yang cocok, dan 2 lantai tapi kebawah bukan keatas, jadi ada ruangan basement atau ruangan bawah tanah, rencana saya yang atas jadi coffee shop dan yang basement ruang eksekusi tattoo. deal cocok lalu bayar. lalu saya mulai merenovasi tempat itu dibantu dengan teman teman saya yang akhirnya saya tarik untuk bekerja dengan saya di coffee shop saya, saat itu saya sangat kesusahan mencari mesin kopi, karena dijogja gak ada yang jual, kebanyakan dari jakarta dan tahun segitu belum jaman jual beli online pakai aplikasi, jadi agak sedikit gak percaya kalau beli online, takut tertipu karena jaman itu lagi marak penipuan online apalagi mesin kopi harganya waktu itu sangat mahal, seharga m
3 tahun lebih saya bertahan di studio saya ini, karena merasa studio saya terlalu kecil maka tahun selanjutnya saya berencana pindah cari toko lebih besar, berharap karir saya bisa berkembang. impian saya adalah mendapatkan customer bule, karena menurut cerita teman teman saya yang pada hijrah ke bali, kalau men tattoo bule enak uangnya banyak, jadi saya tergiur untuk dapat customer bule di jogja karena saya tidak bisa ke bali karena beberapa sebab, padahal banyak yang menawari saya kerja disana. salah satu alasannya karena pacar saya bilang "disini kamu punya studio sendiri, kalau di bali kamu kerja dengan orang, jadi kamu bukan nya maju tapi mundur" kata rini. betul juga pikirku, itulah kenapa saya tetap bertahan di kota saya walau banyak yang menawarkan kerja di luar jogja jogja juga merupakan kota yang dikunjungi turis bule selain bali, tapi hanya ada di beberapa titik saja tempat yang banyak di datangi bule, maka saya berencana akan pindah ke daerah - daerah itu. saya s
Pelan tapi pasti studio saya mulai kondang di kota saya sendiri maupun kota lain gara-gara saya sering ikut event tattoo di seluruh negri. Jaman dulu medsos belum terlalu booming, jadi ketika kita ingin promosi kita harus sering ikut event untuk mempromosikan studio kita, dan itu biaya nya gak murah. Selain harus membayar sewa both, kita juga harus memikirkan biaya perjalanan, biaya hotel dan biaya hidup di sana. Dan di event tersebut sangat jarang jarang sekali bisa dapat customer, karena rata rata yang datang kesana adalah teman teman sendiri atau hanya ingin eksis dan foto foto saja. Beda dengan event tato di luar negri yang dia bisa mendatangkan customer. Itulah alasan saya kenapa memilih mengikuti event di luar negri daripada di lokal.Semakin dikenal justru membawa beban yang berat, karena kita disorot banyak orang, banyak yang kepo dengan kita. Ada yang positif, ada juga yang negatif. tapi lebih banyak yang negatif karena bagaimanapun juga dari segi bisnis jika m
Lama kelamaan saya mulai berani mengerjakan customer sendirian, dan saya akhirnya tidak bekerja sama dengan mas cahya lagi karena kalau bekerja sama hasil tato nya di bagi 2, tapi kalau dikerjakan sendiri hasilnya untuk aku sendiri hehehe. Saya mulai menikmati proses membuat tato tapi saya ketergantungan dengan kertas thernal, jadi kertas thermal adalah alat untuk menjiplak gambar dari print an gambar dikertas, lalu ditempel ke kulit dan saya tinggal mengikuti gambar nya saja. Saya belum begitu pandai kalau disuruh menggambar sendiri sesuai imaginasi. Tahun pertama menjalankan bisnis ini amat begitu berat, agak susah mendapat customer, bahkan pernah selama 3 bulan hanya dapat 1 customer saja, dan itu hanya 300.000 saja harganya. Jaman itu belum booming internet, pengguna internet sangat sedikit jadi agak begitu susah untuk mempromosikannya. Lalu saya mulai berpikir, saya harus iklan agar orang orang tau saya, jadi saya mencari info harus iklan dimana, kebetulan dalam waktu dekat aka
Akhirnya saya sampai ke tempat mas eno dengan membawa pak becak yang bersedia menjadi model tato saya. Saya pun mulai di ajarkan cara membuat tato dengan baik dan benar, dan akhirnya saya bisa memasukkan tinta dan berhasil membuat garis tegas, ternyata tehnik nya cuma simple, yaitu kulitnya harus ditarik sekencang kencangnya. Saya sangat senang sekali, wah pasti saya akan bisa menjadi seorang seniman tato yang jago pikirku. Mas eno mengajari ku dengan telaten sambil ngobrol ringan biar gak jenuh, saya belajar banyak dari mas eno, dan dia adalah guru pertama saya yang sangat berjasa di kehidupan saya, saya tak akan pernah lupa. Disaat semua orang menolak untuk mengajarkan saya, bahkan ada yang merendahkan, justru mas eno yang rela mengajarkan saya dengan ikhlas. Tato saya akhirnya selesai, dan saya cukup puas dengan hasilnya, setelah selesai beres beres lalu saya mencoba menyelipkan uang ke beliau sebagai wujud terima kasih, tapi sama beliau ditolak, " kan kita temen bro sudah lama,
Akhirnya saya mulai pindah tempat, tapi sebelum saya membuka toko saya, saya harus mencari seniman tato baru, karena saya belum bisa membuat tato. Saya cukup bingung juga, siapa ya, saya kepikiran menarik tukang tato yang menggambar saya dulu, tapi dia pasti tidak mau karena dia sudah membuka studio sendiri, lama berpikir akhirnya saya baru ingat, bahwa kakaknya orang yang men tato saya dulu juga bisa membuat tato dan dia gak buka studio tato karena pekerjaan dia serabutan gak fokus di dunia tato karena peralatannya gak lengkap, namanya cahya. Mungkin kalau dia diajak kerja sama mau saya fasilitasi lengkap dan dia gak perlu kesini setiap hari, kesini nya kalau ada customer saja.Esoknya saya mulai berangkat ke tempat cahya, semoga saja dia dirumah pikirku. Semoga tidak pindah keluar kota, kalau sampai pindah, sungguh tambah pusing diriku. Akhirnya aku pun sampai ke rumah mas cahya. Aku parkirkan motor dahulu, lalu mulai mengetuk pintu rumahnya. Tok tok tok.. " permisi..!!"...
Ternyata yang dikatakan si rini pacar saya benar adanya, baru sebulan kami buka studio tato, sudah timbul perpecahan antara saya dan niko, dan mengharuskan saya pisah dan buka sendiri. Waktu itu saya sempat pusing saat pindah, karena waktu itu yang punya tempat adalah si niko, kami buka studio tato di galery seni dia. Jadi saya harus keluar dan mencari tempat lagi, sedangkan uang saya sudah habis untuk modal awal dan belum ada sebulan harus pindah tempat baru, tapi saya gak mau menyerah, saya mencoba muter muter cari ruko yang cocok, lama saya berkeliling tapi tidak mendapat tempat yang cocok, karena untuk sewa ruko mahal mahal banget, sempat frustasi akhirnya saya tiba di salah 1 komplek ruko dan ada ruko kosong dipojokan, tempatnya agak tersembunyi, saya coba hubungi yang punya dan coba lihat kondisi dalamnya, saya catat nomor telpon nya lalu saya coba telpon beliau dan diangkat, " halo apa benar ini yang punya ruko..?"... " iya betul dek ada yang bisa dibantu...? " ujarnya.
Selesai juga akhirnya membuat akun facebook baru. Ya waktu itu baru baru nya hadir jejaring sosial baru bernama facebook buat mengganti friendster dan pasti semua orang ingin mempunyai facebook, terutama anak muda yang katanya mempermudah mencari kenalan baru, dan pastinya untuk mencari pasangan hehehehe.. saya mulai mencari teman teman lama saya di facebook dan ketemu semua karena jaman dulu pada pakai nama asli jadi gampang mencarinya, saya sampai kecanduan karena saking senang nya bisa bertemu teman teman lama yang lama menghilang, dan saya bisa mengobrol dengan mereka atau sekedar tanya kabar. Beberapa hari berlalu, lalu saya mengecek FB saya kok ada yang nge add cewek fotonya cantik banget, gak salah apa ya ini batinku. Aku konfirm pastinya hahahahaha.. Saya cek foto fotonya pas ada foto keluarga kok kaya kenal sama foto adiknya, lalu aku coba hubungi teman ku yang kebetulan 1 kampus dengan orang ini untuk menanyakan dia siapa, dan benar ternyata cewek itu adalah sahabat