Akhirnya saya sampai ke tempat mas eno dengan membawa pak becak yang bersedia menjadi model tato saya. Saya pun mulai di ajarkan cara membuat tato dengan baik dan benar, dan akhirnya saya bisa memasukkan tinta dan berhasil membuat garis tegas, ternyata tehnik nya cuma simple, yaitu kulitnya harus ditarik sekencang kencangnya. Saya sangat senang sekali, wah pasti saya akan bisa menjadi seorang seniman tato yang jago pikirku. Mas eno mengajari ku dengan telaten sambil ngobrol ringan biar gak jenuh, saya belajar banyak dari mas eno, dan dia adalah guru pertama saya yang sangat berjasa di kehidupan saya, saya tak akan pernah lupa. Disaat semua orang menolak untuk mengajarkan saya, bahkan ada yang merendahkan, justru mas eno yang rela mengajarkan saya dengan ikhlas. Tato saya akhirnya selesai, dan saya cukup puas dengan hasilnya, setelah selesai beres beres lalu saya mencoba menyelipkan uang ke beliau sebagai wujud terima kasih, tapi sama beliau ditolak, " kan kita temen bro sudah lama, santai aja, besok kalau kesusahan main main kesini lagi aja".. Itu kata beliau. Saya bingung mau bilang apa lagi, pokoknya sangat berterima kasih sekali kepada mas eno. Setelah itu saya memberikan rokok dan sejumlah uang ke pak becak nya, dia pun senang. " mas besok besok kalau butuh model tato, saya dipanggil lagi gak apa apa.." .. kata beliau.. " baik pak nanti saya kabari lagi.." kata saya. Lalu kami pun berpisah dan pulang ke tujuan masing masing.
Waktu pun berjalan, bisnis saya sudah mulai ada yang tau dan gak sedikit yang mulai membuat tato ditempat saya, tapi yang membuat teman saya si cahya, saya belum berani membuatkan tato untuk customer, secara saya masih belajar dan customer membayar pasti gak mau dibuat oleh tukang tato amatiran. Saya masih giat belajar dengan mas eno, bahkan saya juga diajarkan beberapa tehnik gambar, karena mas eno jago bikin gambar realis, jadi saya sering diajarkan tehnik tehnik membuat gambar realis oleh beliau.
Lalu tiba tiba masalahpun mulai datang, studio saya gak bisa ramai dan justru menurun, karena waktu itu saya masih kerja di BUMN jadi saya harus bisa membagi waktu dan bisa membuka toko nya sore saat sudah pulang kerja, saya dilema, kalau begini terus siapa yang mau membuat tato disini, lha wong bukanya saja sore, saya harus memilih sebuah keputusan. Keluar dari kerjaan BUMN dan fokus ke dunia tato agar bisa buka maksimal, atau tutup studio tato dan fokus kerja di BUMN saja. Dilema melanda saya, lalu saya coba curhat ke pacar saya si rini, karena besok kalau saya menikah dengan nya, keputusan saya pasti akan berpengaruh ke dia juga kelak, jika salah pilih ambil keputusan bisa fatal.
Saya pun pergi menemui rini. Dan saya mulai menceritakan masalah saya, dan dengan santainya dia menjawab " kalau itu terserah kamu, kamu tau mana yang baik, aku gak pernah memaksa kamu untuk jadi pegawai negri, aku juga gak malu kok punya pacar atau suami tukang tato, yang terpenting tanggung jawabnya. Tukang parkir saja bisa menghidupi anak istrinya, masa tukang tato gak bisa..".. mendapat jawaban itu akhirnya saya punya kekuatan dan tau harus memilih yang mana. Saya memilih untuk mengejar mimpi saya, menjadi seorang seniman tato, dan saya gak akan menjadi seniman tato ecek ecek, saya harus menjadi seniman tato pro yang jago. Begitu janji saya kepada diri saya sendiri.
Akhirnya saya keluar dari kerjaan saya di BUMN dan fokus ke dunia tato, tapi tidak semudah itu saya bisa keluar, saya dimarahi habis habisan oleh keluarga saya. " kamu sudah enak enak kerja di kantor papa, malah keluar dan pilih jadi tukang tato, otak mu dimana..? Mau jadi preman kamu..? Mau jadi gembel..? ".. itu yang ibu saya katakan, saya gak bisa menjawab apa apa, hanya bisa diam saja. Saya hanya bisa menjawab di dalam hati, " saya harus bisa menjadi seniman tato profesional yang elegan, biar orang tua saya bangga, bukan tukang tato kampung yang mentato preman preman kampung"... itu janji saya. Karena dimusuhi orang rumah jadi saya jarang pulang kerumah dan saya pilih hidup sendiri, gak akan minta makan dirumah sesusah susah nya saya , saya harus konsekuen.
Akhirnya saya bisa buka studio tato saya lebih awal, tapi ternyata tidak seindah yang dibayangkan, pengunjungnya sepi, mana sudah gak ada pemasukan lain selain dari tato jadi saya harus mengirit irit pengeluaran, makan pun bisa nya cuma nasi sayur aja. Tapi kadang saya sering dibawakan makanan oleh rini pacar saya, bahkan dia selalu bilang, " kalau kamu lapar tapi gak punya uang, main ke rumahku aja, kita makan dirumahku.." akhirnya masalah makanan agak sedikit ada solusi, saya gk harus menahan kelaparan banget banget heheheh..
Akhirnya ada yang datang kestudio saya tante tante kaya datang membawa mobil, wah akhirnya saya bisa makan enak nih karena punya uang, dan customer saya ini pasti banyak duit jadi gak mungkin ngasih uang sedikit. " mari tante silahkan masuk, mau bikin tato apa tan..? "... " iya mas, aku mau bikin tato gambar bunga bisa..? " tanya tante tersebut. " bisa tan, biayanya untuk bikin tato tersebut 300.000 tan, gimana..? " .. "oke gak masalah mas.." jawab tante tersebut. Aku pun gembira, jaman itu uang 300.000 lumayan besar, gaji rata rata UMR masih 500.000 dan uang 5.000 bisa makan kenyang waktu itu.
Lalu aku lalu mencoba menghubungi si cahya si pembuat tato nya, sialnya aku lupa itu masih sayang dan si cahya gak bisa datang karena harus kerja serabutan. Aduh mati aku, pas dapat customer malah kaya gini kejadiannya, mana beduit lagi customer nya. Aku pun sempat bingung sebentar dan berpikir, akhirnya saya putuskan aku aja yang bikin tato nya, modal nekat, dari pada gak bisa makan, karena saya sudah tidak ada income lagi. Tapi saya gak mau terlihat masih belajar, saya harus berlagak seperti seniman tato pro.
" mari tan, silahkan kesini sudah siap semua peralatannya"... " oke mas" jawab tante tersebut. Akhirnya saya mulai membuat kan tato bunga tersebut dengan hati hati, tante itu terlihat kesakitan karena mungkin saya masih amatiran hehehe.. treeet .. treeett.. treeett.. saya buat dengan teliti sambil saya ajak ngobrol si tante biar gak begitu terasa menyakitkan. Setelah 1 jam akhirnya tato bunga itu selesai dan si tante akhinya lega setelah menahan sakit. Not bad lah menurut saya walaupun gak bagus bagus amat hehehehe.. lalu tante tersebut menyelesaikan pembayaran dan pulang, kurang tau juga dia puas atau tidak, tapi dari raut muka nya terlihat biasa aja gak terlihat kecewa atau senang. Gak apa apa lah pikirku, yang penting saya sudah membuat secara maksimal sesuai kemampuan saya. Dan akhirnya saya bisa makan enak selama beberapa minggu hehehehe...
Lama kelamaan saya mulai berani mengerjakan customer sendirian, dan saya akhirnya tidak bekerja sama dengan mas cahya lagi karena kalau bekerja sama hasil tato nya di bagi 2, tapi kalau dikerjakan sendiri hasilnya untuk aku sendiri hehehe. Saya mulai menikmati proses membuat tato tapi saya ketergantungan dengan kertas thernal, jadi kertas thermal adalah alat untuk menjiplak gambar dari print an gambar dikertas, lalu ditempel ke kulit dan saya tinggal mengikuti gambar nya saja. Saya belum begitu pandai kalau disuruh menggambar sendiri sesuai imaginasi. Tahun pertama menjalankan bisnis ini amat begitu berat, agak susah mendapat customer, bahkan pernah selama 3 bulan hanya dapat 1 customer saja, dan itu hanya 300.000 saja harganya. Jaman itu belum booming internet, pengguna internet sangat sedikit jadi agak begitu susah untuk mempromosikannya. Lalu saya mulai berpikir, saya harus iklan agar orang orang tau saya, jadi saya mencari info harus iklan dimana, kebetulan dalam waktu dekat aka
Pelan tapi pasti studio saya mulai kondang di kota saya sendiri maupun kota lain gara-gara saya sering ikut event tattoo di seluruh negri. Jaman dulu medsos belum terlalu booming, jadi ketika kita ingin promosi kita harus sering ikut event untuk mempromosikan studio kita, dan itu biaya nya gak murah. Selain harus membayar sewa both, kita juga harus memikirkan biaya perjalanan, biaya hotel dan biaya hidup di sana. Dan di event tersebut sangat jarang jarang sekali bisa dapat customer, karena rata rata yang datang kesana adalah teman teman sendiri atau hanya ingin eksis dan foto foto saja. Beda dengan event tato di luar negri yang dia bisa mendatangkan customer. Itulah alasan saya kenapa memilih mengikuti event di luar negri daripada di lokal.Semakin dikenal justru membawa beban yang berat, karena kita disorot banyak orang, banyak yang kepo dengan kita. Ada yang positif, ada juga yang negatif. tapi lebih banyak yang negatif karena bagaimanapun juga dari segi bisnis jika m
3 tahun lebih saya bertahan di studio saya ini, karena merasa studio saya terlalu kecil maka tahun selanjutnya saya berencana pindah cari toko lebih besar, berharap karir saya bisa berkembang. impian saya adalah mendapatkan customer bule, karena menurut cerita teman teman saya yang pada hijrah ke bali, kalau men tattoo bule enak uangnya banyak, jadi saya tergiur untuk dapat customer bule di jogja karena saya tidak bisa ke bali karena beberapa sebab, padahal banyak yang menawari saya kerja disana. salah satu alasannya karena pacar saya bilang "disini kamu punya studio sendiri, kalau di bali kamu kerja dengan orang, jadi kamu bukan nya maju tapi mundur" kata rini. betul juga pikirku, itulah kenapa saya tetap bertahan di kota saya walau banyak yang menawarkan kerja di luar jogja jogja juga merupakan kota yang dikunjungi turis bule selain bali, tapi hanya ada di beberapa titik saja tempat yang banyak di datangi bule, maka saya berencana akan pindah ke daerah - daerah itu. saya s
karena bantuan dari ayah saya, saya jadi semangat lagi mencari tempat di daerah yang sering dikunjungi bule, saya jadi lebih pede cari tempat yang luas, karena saya akan buka 2 usaha, tattoo dan coffee shop jadi 1, jadi butuh tempat yang luas, setelah berminggu minggu keliling akhirnya dapat tempat yang cocok, dan 2 lantai tapi kebawah bukan keatas, jadi ada ruangan basement atau ruangan bawah tanah, rencana saya yang atas jadi coffee shop dan yang basement ruang eksekusi tattoo. deal cocok lalu bayar. lalu saya mulai merenovasi tempat itu dibantu dengan teman teman saya yang akhirnya saya tarik untuk bekerja dengan saya di coffee shop saya, saat itu saya sangat kesusahan mencari mesin kopi, karena dijogja gak ada yang jual, kebanyakan dari jakarta dan tahun segitu belum jaman jual beli online pakai aplikasi, jadi agak sedikit gak percaya kalau beli online, takut tertipu karena jaman itu lagi marak penipuan online apalagi mesin kopi harganya waktu itu sangat mahal, seharga m
dan akhirnya studio saya buka, ayah saya sangat bahagia, saat launcing dia menyewa band untuk live musik dan mengundang teman temannya, acara sangat meriah saat itu, disaat saat itu saya mulai merasa dirumah lagi, dekat dengan keluarga yang sudah sangat lama tidak saya rasakan lagi. beberapa hari setelah saya launcing, saya mendapat kabar ada syukuran di tempat salah 1 studio tato, semua diundang kecuali saya dan saya tidak tau. saya tau nya ketika ada rombongan seniman tattoo datang ke tempat saya buat ngeliat tempat baru, saya tanya kok rame rame darimana, katanya baru ke tempat syukuran studio tato di deket sini, padahal cuma deket tapi saya sendiri yang tidak diundang kala itu, sakit pastinya tapi gak saya pikirkan, ah sudahlah pikirku, mungkin lupa. karena teman teman se profesi sudah datang maka saya berencana akan mengadakan syukuran juga buat mereka, jadi saya mengundang mereka untuk datang ke esokan hari nya kesini untuk syukuran, saya siapkan makanan dan me
Nama saya arcadia, saya besar di lingkungan keluarga pegawai negri, dan yang pastinya orang tua saya juga menyuruh saya ketika dewasa juga bisa bekerja menjadi pegawai negri mengikuti jejak keluarga yang memang hampir semua masuk ke lingkungan pemerintahan, karena suatu kebanggaan dan kehormatan besar bisa menjadi seorang pegawai negri pada saat itu. Hidup dilingkungan seperti ini akhirnya akan membuat 1 buah pola kehidupan yang sama, yaitu lahir, sekolah, kuliah, jadi pegawai negri, nikah, pensiun dan meninggal. Jadi bisa ditebak besok pasti saya akan kerja kantoran mengikuti jejak keluarga, walaupun waktu muda mempunyai banyak hobi dan mimpi tapi akhir akhirnya juga akan jadi pekerja kantoran juga. Dan akhirnya mimpi itu akan pupus pada akhirnya walau kita mengejarnya dengan serius, walau kadang sebenarnya saya gak begitu berminat bekerja menjadi abdi negara tapi orang tua selalu memarahi , " agar masa depan mu aman, tidak akan kekurangan uang..." itu kata kata yang selalu diucapk
Setelah kejadian malam itu kami mulai melanjutkan komunikasi malam itu karena saya sudah menyimpan nomor teleponnya, dan kami jadi lebih sering bertemu dan keluar berdua untuk sekedar nongkrong dan ngobrol. Tak lama kami pun berpacaran dan saya juga sering diajak main ketempat usaha keluarganya, oiya keluarga si rini mempunyai restoran besar dan ternama di kota saya, setiap hari ramai pengunjung sampai selalu membuat macet jalanan karena saking banyaknya yang parkir untuk makan disana. Dari situlah mindset saya berubah, setelah tau bapak si rini gak perlu kerja apa apa tapi omset sehari nya sama seperti gaji saya setahun yang harus kerja bangun pagi pulang sore. Buseeeettt dah, apa yang saya banggakan selama ini gak ada apa apanya ternyata, dari situ saya bertekad dalam hati, suatu saat saya harus mempunyai bisnis, sekarang tujuan akhir saya bukan sebagai pegawai negri seperti dulu, pola pikir saya berubah drastis. Waktu pun berlalu. Beberapa bulan kemudian saya dikena
Selesai juga akhirnya membuat akun facebook baru. Ya waktu itu baru baru nya hadir jejaring sosial baru bernama facebook buat mengganti friendster dan pasti semua orang ingin mempunyai facebook, terutama anak muda yang katanya mempermudah mencari kenalan baru, dan pastinya untuk mencari pasangan hehehehe.. saya mulai mencari teman teman lama saya di facebook dan ketemu semua karena jaman dulu pada pakai nama asli jadi gampang mencarinya, saya sampai kecanduan karena saking senang nya bisa bertemu teman teman lama yang lama menghilang, dan saya bisa mengobrol dengan mereka atau sekedar tanya kabar. Beberapa hari berlalu, lalu saya mengecek FB saya kok ada yang nge add cewek fotonya cantik banget, gak salah apa ya ini batinku. Aku konfirm pastinya hahahahaha.. Saya cek foto fotonya pas ada foto keluarga kok kaya kenal sama foto adiknya, lalu aku coba hubungi teman ku yang kebetulan 1 kampus dengan orang ini untuk menanyakan dia siapa, dan benar ternyata cewek itu adalah sahabat
dan akhirnya studio saya buka, ayah saya sangat bahagia, saat launcing dia menyewa band untuk live musik dan mengundang teman temannya, acara sangat meriah saat itu, disaat saat itu saya mulai merasa dirumah lagi, dekat dengan keluarga yang sudah sangat lama tidak saya rasakan lagi. beberapa hari setelah saya launcing, saya mendapat kabar ada syukuran di tempat salah 1 studio tato, semua diundang kecuali saya dan saya tidak tau. saya tau nya ketika ada rombongan seniman tattoo datang ke tempat saya buat ngeliat tempat baru, saya tanya kok rame rame darimana, katanya baru ke tempat syukuran studio tato di deket sini, padahal cuma deket tapi saya sendiri yang tidak diundang kala itu, sakit pastinya tapi gak saya pikirkan, ah sudahlah pikirku, mungkin lupa. karena teman teman se profesi sudah datang maka saya berencana akan mengadakan syukuran juga buat mereka, jadi saya mengundang mereka untuk datang ke esokan hari nya kesini untuk syukuran, saya siapkan makanan dan me
karena bantuan dari ayah saya, saya jadi semangat lagi mencari tempat di daerah yang sering dikunjungi bule, saya jadi lebih pede cari tempat yang luas, karena saya akan buka 2 usaha, tattoo dan coffee shop jadi 1, jadi butuh tempat yang luas, setelah berminggu minggu keliling akhirnya dapat tempat yang cocok, dan 2 lantai tapi kebawah bukan keatas, jadi ada ruangan basement atau ruangan bawah tanah, rencana saya yang atas jadi coffee shop dan yang basement ruang eksekusi tattoo. deal cocok lalu bayar. lalu saya mulai merenovasi tempat itu dibantu dengan teman teman saya yang akhirnya saya tarik untuk bekerja dengan saya di coffee shop saya, saat itu saya sangat kesusahan mencari mesin kopi, karena dijogja gak ada yang jual, kebanyakan dari jakarta dan tahun segitu belum jaman jual beli online pakai aplikasi, jadi agak sedikit gak percaya kalau beli online, takut tertipu karena jaman itu lagi marak penipuan online apalagi mesin kopi harganya waktu itu sangat mahal, seharga m
3 tahun lebih saya bertahan di studio saya ini, karena merasa studio saya terlalu kecil maka tahun selanjutnya saya berencana pindah cari toko lebih besar, berharap karir saya bisa berkembang. impian saya adalah mendapatkan customer bule, karena menurut cerita teman teman saya yang pada hijrah ke bali, kalau men tattoo bule enak uangnya banyak, jadi saya tergiur untuk dapat customer bule di jogja karena saya tidak bisa ke bali karena beberapa sebab, padahal banyak yang menawari saya kerja disana. salah satu alasannya karena pacar saya bilang "disini kamu punya studio sendiri, kalau di bali kamu kerja dengan orang, jadi kamu bukan nya maju tapi mundur" kata rini. betul juga pikirku, itulah kenapa saya tetap bertahan di kota saya walau banyak yang menawarkan kerja di luar jogja jogja juga merupakan kota yang dikunjungi turis bule selain bali, tapi hanya ada di beberapa titik saja tempat yang banyak di datangi bule, maka saya berencana akan pindah ke daerah - daerah itu. saya s
Pelan tapi pasti studio saya mulai kondang di kota saya sendiri maupun kota lain gara-gara saya sering ikut event tattoo di seluruh negri. Jaman dulu medsos belum terlalu booming, jadi ketika kita ingin promosi kita harus sering ikut event untuk mempromosikan studio kita, dan itu biaya nya gak murah. Selain harus membayar sewa both, kita juga harus memikirkan biaya perjalanan, biaya hotel dan biaya hidup di sana. Dan di event tersebut sangat jarang jarang sekali bisa dapat customer, karena rata rata yang datang kesana adalah teman teman sendiri atau hanya ingin eksis dan foto foto saja. Beda dengan event tato di luar negri yang dia bisa mendatangkan customer. Itulah alasan saya kenapa memilih mengikuti event di luar negri daripada di lokal.Semakin dikenal justru membawa beban yang berat, karena kita disorot banyak orang, banyak yang kepo dengan kita. Ada yang positif, ada juga yang negatif. tapi lebih banyak yang negatif karena bagaimanapun juga dari segi bisnis jika m
Lama kelamaan saya mulai berani mengerjakan customer sendirian, dan saya akhirnya tidak bekerja sama dengan mas cahya lagi karena kalau bekerja sama hasil tato nya di bagi 2, tapi kalau dikerjakan sendiri hasilnya untuk aku sendiri hehehe. Saya mulai menikmati proses membuat tato tapi saya ketergantungan dengan kertas thernal, jadi kertas thermal adalah alat untuk menjiplak gambar dari print an gambar dikertas, lalu ditempel ke kulit dan saya tinggal mengikuti gambar nya saja. Saya belum begitu pandai kalau disuruh menggambar sendiri sesuai imaginasi. Tahun pertama menjalankan bisnis ini amat begitu berat, agak susah mendapat customer, bahkan pernah selama 3 bulan hanya dapat 1 customer saja, dan itu hanya 300.000 saja harganya. Jaman itu belum booming internet, pengguna internet sangat sedikit jadi agak begitu susah untuk mempromosikannya. Lalu saya mulai berpikir, saya harus iklan agar orang orang tau saya, jadi saya mencari info harus iklan dimana, kebetulan dalam waktu dekat aka
Akhirnya saya sampai ke tempat mas eno dengan membawa pak becak yang bersedia menjadi model tato saya. Saya pun mulai di ajarkan cara membuat tato dengan baik dan benar, dan akhirnya saya bisa memasukkan tinta dan berhasil membuat garis tegas, ternyata tehnik nya cuma simple, yaitu kulitnya harus ditarik sekencang kencangnya. Saya sangat senang sekali, wah pasti saya akan bisa menjadi seorang seniman tato yang jago pikirku. Mas eno mengajari ku dengan telaten sambil ngobrol ringan biar gak jenuh, saya belajar banyak dari mas eno, dan dia adalah guru pertama saya yang sangat berjasa di kehidupan saya, saya tak akan pernah lupa. Disaat semua orang menolak untuk mengajarkan saya, bahkan ada yang merendahkan, justru mas eno yang rela mengajarkan saya dengan ikhlas. Tato saya akhirnya selesai, dan saya cukup puas dengan hasilnya, setelah selesai beres beres lalu saya mencoba menyelipkan uang ke beliau sebagai wujud terima kasih, tapi sama beliau ditolak, " kan kita temen bro sudah lama,
Akhirnya saya mulai pindah tempat, tapi sebelum saya membuka toko saya, saya harus mencari seniman tato baru, karena saya belum bisa membuat tato. Saya cukup bingung juga, siapa ya, saya kepikiran menarik tukang tato yang menggambar saya dulu, tapi dia pasti tidak mau karena dia sudah membuka studio sendiri, lama berpikir akhirnya saya baru ingat, bahwa kakaknya orang yang men tato saya dulu juga bisa membuat tato dan dia gak buka studio tato karena pekerjaan dia serabutan gak fokus di dunia tato karena peralatannya gak lengkap, namanya cahya. Mungkin kalau dia diajak kerja sama mau saya fasilitasi lengkap dan dia gak perlu kesini setiap hari, kesini nya kalau ada customer saja.Esoknya saya mulai berangkat ke tempat cahya, semoga saja dia dirumah pikirku. Semoga tidak pindah keluar kota, kalau sampai pindah, sungguh tambah pusing diriku. Akhirnya aku pun sampai ke rumah mas cahya. Aku parkirkan motor dahulu, lalu mulai mengetuk pintu rumahnya. Tok tok tok.. " permisi..!!"...
Ternyata yang dikatakan si rini pacar saya benar adanya, baru sebulan kami buka studio tato, sudah timbul perpecahan antara saya dan niko, dan mengharuskan saya pisah dan buka sendiri. Waktu itu saya sempat pusing saat pindah, karena waktu itu yang punya tempat adalah si niko, kami buka studio tato di galery seni dia. Jadi saya harus keluar dan mencari tempat lagi, sedangkan uang saya sudah habis untuk modal awal dan belum ada sebulan harus pindah tempat baru, tapi saya gak mau menyerah, saya mencoba muter muter cari ruko yang cocok, lama saya berkeliling tapi tidak mendapat tempat yang cocok, karena untuk sewa ruko mahal mahal banget, sempat frustasi akhirnya saya tiba di salah 1 komplek ruko dan ada ruko kosong dipojokan, tempatnya agak tersembunyi, saya coba hubungi yang punya dan coba lihat kondisi dalamnya, saya catat nomor telpon nya lalu saya coba telpon beliau dan diangkat, " halo apa benar ini yang punya ruko..?"... " iya betul dek ada yang bisa dibantu...? " ujarnya.
Selesai juga akhirnya membuat akun facebook baru. Ya waktu itu baru baru nya hadir jejaring sosial baru bernama facebook buat mengganti friendster dan pasti semua orang ingin mempunyai facebook, terutama anak muda yang katanya mempermudah mencari kenalan baru, dan pastinya untuk mencari pasangan hehehehe.. saya mulai mencari teman teman lama saya di facebook dan ketemu semua karena jaman dulu pada pakai nama asli jadi gampang mencarinya, saya sampai kecanduan karena saking senang nya bisa bertemu teman teman lama yang lama menghilang, dan saya bisa mengobrol dengan mereka atau sekedar tanya kabar. Beberapa hari berlalu, lalu saya mengecek FB saya kok ada yang nge add cewek fotonya cantik banget, gak salah apa ya ini batinku. Aku konfirm pastinya hahahahaha.. Saya cek foto fotonya pas ada foto keluarga kok kaya kenal sama foto adiknya, lalu aku coba hubungi teman ku yang kebetulan 1 kampus dengan orang ini untuk menanyakan dia siapa, dan benar ternyata cewek itu adalah sahabat