Home / Pernikahan / Aku Tak Rela Dimadu / Bab 4 - Menikah Denganmu

Share

Bab 4 - Menikah Denganmu

Author: Siez
last update Last Updated: 2021-11-23 17:55:05

Pernikahan di Masa Lalu

“Akhirnya kamu lulus juga, sayang. Selamat kamu sudah menjadi sarjana sastra. Aku bangga padamu.” ucap Melvin bahagia. Ia memeluk erat Zee dan mencium pipinya. Hari ini ia sangat bahagia karena Zee sudah lulus kuliah. Bahkan Melvin sengaja mengambil cuti untuk merayakannya bersama Zee.

“Terima kasih, Kak. Terima kasih karena sudah menunggu aku dengan sabar ya.” Zee mengeratkan pelukannya kepada Melvin. Ia bahagia, akhirnya perjuangannya sudah selesai di bangku kuliah. Sekarang saatnya ia mencari pekerjaan bahkan mengambil sertifikasi sebagai penerjemah tersumpah untuk kedua bidang yang telah ia tekuni selama ini.

“Selamat ya sayang, Papa dan Mama bangga sama kamu.” Revalina dan Ramon mendekati tempat duduk Zee. Mereka memeluk Zee dengan erat dan menciumi pipi anaknya yang paling mereka cintai. Rasa bangga terpancar dari wajah kedua orang tua Zee.

“Terima kasih ya mama dan papa.” Zee memeluk kedua orang tuanya erat. Ia sangat bersyukur karena sangat didukung dan dicintai oleh kedua orang tuanya.

“Setelah ini kamu mau bagaimana Zee?” Tanya Ninda, salah satu teman Zee di kampus.

“Aku mau mendapatkan sertifikasi sebagai penerjemah tersumpah terlebih dahulu, setelah itu aku ...” 

“Akan menikah dengan aku!” Potong Melvin tiba-tiba. Zee dan Ninda terkejut mendengar ucapan Melvin. Zee menutup mulutnya yang menganga besar mendengar semua ucapan Melvin. Ia sangat tidak menyangka bahwa Melvin akan melamarnya di depan teman baiknya. Suatu hal yang tidak pernah diduga oleh Zee bahwa pangeran impiannya akan melamarnya di tempat terbuka seperti auditorium kampus tempat ia melaksanakan wisuda. 

Sementara orang tua Zee hanya bisa tersenyum saja melihat Melvin yang melamar anak putrinya. Sebelumnya Melvin sudah meminta restu terlebih dahulu pada orang tua Zee untuk menikahi anaknya secepatnya. Dan beruntungnya, orang tua Zee setuju dengan lamaran dari Melvin.

“Ka.. kamu serius, Kak?” Tanya Zee terbata-bata. Kebahagiaan terpancar dari sinar mata Zee yang melihat Melvin.

“Serius. Zeline Jovanka, maukah kamu jadi istriku? Mendampingiku seumur hidup, mencintaiku dalam keadaan susah ataupun senang.” Melvin berlutut di depan Zee. Memberikan sebuah kotak berwarna merah berisi cincin emas sederhana. Semua orang di auditorium bersorak sorai melihat pemandangan ini. 

“Terima … Terima … “ teriakan di auditorium bergema. Banyak orang yang menyemangati kisah cinta mereka bahkan kedua orang tua Zee juga ikut menyemangati Zee untuk menerima lamaran Melvin. Ada yang senang dan adapun yang sebal melihat keromantisan Melvin di depan umum. Para pria patah hati karena gadis pujaan fakultas sastra Inggris dan sastra Mandarin ini ternyata sudah ada yang punya bahkan akan segera menikah.

Zee melihat wajah kedua orang tuanya yang mengangguk tanda menyetujui. Zee sangat bahagia karena orang tuanya mendukung hubungannya dengan Melvin. 

“Aku mau, Kak.” Pipi Zee merona. Ada rasa bahagia dan terharu di hati Zee. Zee setuju dan menangguk menerima cincin pemberian Melvin. Melvin segera memakaikan cincin di jari manis Zee lalu mencium tangan Zee. 

Zee sangat senang akhirnya pangeran impiannya melamarnya dengan sangat romantis. Orang tua Zee yang berada di samping Zee pun sangat bahagia melihat anak perempuan yang mereka kasihi terlihat sangat bahagia.

Hanya berselang satu bulan setelah kelulusan, akhirnya Zee menikah dengan Melvin. Meskipun sederhana, tapi sangat syahdu dan khidmat. Mereka hanya menikah di masjid saja. Bagi Zee semua itu sudah cukup. Ia tidak peduli dengan glamor atau meriah, yang ia pentingkan hanyalah menjadi istri sah seorang Melvin.

“Maaf ya sayang, Kakak hanya bisa menyelenggarakan pernikahan kita sesederhana ini. Hanya akad nikah saja. Tapi kakak janji akan membahagiakan kamu selamanya.” ucap Melvin sedikit murung. Kekurangan ekonomi yang selama ini menjadi momok bagi Melvin dan keluarganya selalu menghantui Melvin. Sebenarnya, ibunda dari Melvin sudah mengatakan untuk menunda pernikahan, tapi Melvin tidak ingin menunda lagi. 

Flashback on

“Mel, apa tidak sebaiknya kamu pikirkan kembali? Kamu masih terlalu muda untuk menikah saat ini.” ucap Nina, ibunda Melvin.

“Aku sudah tidak bisa nunggu, Ma.”

“Kenapa, Mel? Apakah Zee mendesakmu untuk menikahinya segera?” Nina menjadi bingung. Mengapa pernikahan ini seperti terburu-buru. “Apakah Zee hamil?” tanya Nina curiga.

“Zee tidak hamil, bahkan aku belum pernah menyentuhnya, Ma.” 

“Baguslah. Kalian masih bisa menjaga diri sebelum sampai ke pernikahan.” Nina mengusap dadanya sendiri. Kekhawatirannya menghilang karena ternyata Zee tidak hamil.

“Tapi aku sudah cinta mati terhadap Zee, aku tidak bisa kehilangan dirinya.” suara Melvin meninggi. Nina mengangguk mengerti dengan keinginan anaknya, tapi perasaannya masih mengganjal karena anaknya menikah muda.

“Kehilangan? Zee minta putus pada kamu karena tidak mau menikahinya segera?” Nina semakin menyelidiki. “Mengapa Zee sangat tidak sabar untuk menikah dengan anakku?” gumam Nina dalam hati.

“Enggak ma. Zee tidak minta putus. Tapi Melvin sudah tidak bisa menunggu lagi. Banyak pria yang mengejar Zee. Bahkan mereka lebih kaya dan tampan dibandingkan Melvin yang bukan apa-apa.” Melvin murung. Ia tahu bahwa di kampus banyak pria yang mengejar Zee, ia pernah melihat sendiri ada seorang pria yang menyatakan cinta terhadap Zee tapi saat itu Zee menolaknya. Entah karena ada Melvin di samping Zee sehingga Zee menjadi tidak enak atau karena Zee memang tidak menyukai pria itu. 

“Jika Zee tidak tergesa - gesa, maka kamu bisa menunggu harusnya.” Nina menasehati anaknya, ia mengusap-usap punggung Melvin agar lebih santai dalam berbicara.

“Aku tidak mau ma!” nada suara Melvin naik satu oktaf.

“Maksud mama, Zee masih bisa menunggu sampai kamu mapan bukan? Mama takut, nanti malah kamu akan kesulitan dalam menafkahi Zee dan keluarga kita. Saat ini saja kita sudah mengalami kesulitan. Terlebih lagi harus mengadakan pesta pernikahan. Itu semua membutuhkan uang yang banyak.” Nina berusaha menjelaskan sebaik mungkin. Ia tidak mau Melvin salah sangka terhadapnya. Nina menyetujui Zee menjadi calon istri Melvin, tapi bukan sekarang saatnya untuk menikah. Keadaan ekonomi mereka cukup tidak memungkinkan dan jika dipaksakan, Nina takut akan terjadi bencana perceraian.

“Mama tenang saja. Mel sudah berbicara pada Zee. Dia mau jika Melvin hanya menikah sederhana saja. Hanya akad nikah saja. Tidak ada resepsi apapun.” Melvin menenangkan ibunya yang sedikit cemas.

“Zee berasal dari keluarga berada, apakah tidak bermasalah? Keluarganya tidak protes?” Nina agak canggung dengan orang tua Zee yang cukup berada.

“Tidak, Ma. Mel sudah bertanya pada orang tua Zee dan mereka semua setuju.” Melvin tersenyum mengingat restu dari orang tua Zee. Ia bersyukur sangat mudah mendapatkan restu dari kedua orang tua Zee. Mereka hanya meminta agar Zee dibahagiakan. Urusan materi bisa menjadi rezeki dari perkawinan, yang penting saling setia.

“Baiklah. Semua mama serahkan pada kalian saja.” Nina menyerah. Watak anaknya sama dengan suaminya, sama-sama keras kepala dan tidak mau mendengar orang lain.

Flashback off

 “Tidak masalah, Kak. Yang terpenting saat ini adalah kita sudah menjadi suami dan istri yang sah. Aku bahagia saat bersama kakak. Itu semua sudah cukup bagiku.” Zee tersenyum bahagia melihat suaminya yang sah. 

“Terima kasih, Zee. Mari kita jadikan pernikahan ini sebagai awal kebahagiaan kita.” Melvin mencium kening Zee dengan lembut.

***

Kalau kalian suka tipe pernikahan yang bagaimana? Mewah atau sederhana?

Jawab dikomen yaaa

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Sebutannya kak sama dek w pikir kristen ternyata muslim. Np ga mas aj? Apanya bersama dlm suka dan duka? Susah dan senang? Klo nyatanya nikah lg?
goodnovel comment avatar
Rani Hermansyah
yang berkenan mampir ya dikarya recehku istri yang tak dirindukan
goodnovel comment avatar
Masandra
sederhana tapi bahagia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 5 - Boros

    Chap 5 - Kembali ke Masa Kini Zee sangat kesal, benar-benar kesal dengan kelakuan suaminya yang sangat merasa diri sangat berkecukupan bahkan untuk menghidupi 2 istri dan orang tua serta adiknya. Memang sekarang ini semua keuangan Melvin dipegang oleh Zee . Setiap bulannya Zee selalu membagi semua uang yang dihasilkan Melvin ke pos-pos yang wajib dibayarkan. Gaji Melvin saat ini adalah 5 juta rupiah. Uang yang dihasilkan oleh Melvin digunakan untuk membayar kontrakan sebesar 1 juta rupiah per bulan, cicilan mobil sebesar 2 juta per bulan dan masih harus dicicil selama 3 tahun lagi, biaya hidup orang tua dan 2 adik Melvin 1.5 juta. Sisa dari gaji Melvin hanya 500 ribu per bulan saja. Zee pernah melarang Melvin untuk membeli mobil karena dirasa akan sulit bagi mereka untuk menjalani hidup denga

    Last Updated : 2021-11-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 6 - Rencana Ninda

    Berita Buruk “Hai, Nin. Apa kamu sedang sibuk?” sapa Zee di telepon kepada Ninda sahabatnya. “Tidak. Ada apa Zee?” tanya Zee penasaran. Suara Zee terdengar berbeda daripada biasanya. “Aku sedang dalam masalah …,” lirih Zee getir. Ia sedang menahan air matanya yang akan segera tumpah. “Masalah apa?” Ninda melembutkan suaranya untuk menenangkan Zee. “Nin, apa yang harus aku lakukan? Kak Melvin sudah menikah lagi," lirih Zee. “Hah … menikah lagi?” tanya Ninda terkejut. “Bukankah dia sangat mencintaimu? Apa yang menyebabkan dia menikah lagi?" cerocos Ninda. "Karena kami tak kunjung punya anak, Nin," ucap Zee menangis terisak.

    Last Updated : 2022-01-13
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 7 - Mertua Lintah Darat

    "Zee …" panggil Nina, mertuanya tidak sabaran di depan pintu kontrakan Zee."Ya, Bu." Zee membuka pintu rumah."Apakah Melvin ada?" tanya Nina ketus."Tidak ada, Bu." Zee menggeleng. Ia tahu bahwa Melvin pasti ada di rumah madunya karena hari ini adalah jatah hari untuk Misya."Apakah kamu bisa memberikan Ibu uang sekarang? Ibu harus membeli sabun muka dan kosmetik. Semuanya sudah habis," pinta Nina tanpa tahu malu dan agak sedikit memandang rendah Zee. Menurut Nina, Zee adalah benalu di keluarganya. Ia sangat bangga dengan Melvin yang sudah berkecukupan sementara Zee hanya di rumah dan melakukan kegiatan tak berguna."Belum ada uang, Bu. Kak Melvin belum gajian. Lusa Kak Melvin baru gajian," terang Zee."Baiklah. Lusa Ibu akan meminta uang. Siapkan lima ratus ribu. Kosmetik Ibu mahal," ucap Nina ketus sebelum meninggalkan Zee sendiri berdiri di depan pintu."Bu …" panggil Zee untuk menghentikan langkah Nina."Ada apa?" Nina berbalik dan menatap Zee."A-ap

    Last Updated : 2022-01-14
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 8 - Bujuk Rayu Istri Muda

    Melvin sedang menikmati hembusan angin yang berada di teras rumah kontrakan Misya. Ia begitu damai karena sekarang apa yang ia impikan telah menjadi kenyataan. Melvin sudah menjadi seorang calon ayah. Anak yang ia nantikan selama ini sudah bertumbuh subur di kandungan Misya. “Mas ...” panggil Misya manja kepada Melvin yang sedang bersantai merokok di teras rumah kontrakannya.“Ada apa, Sayang? Istri mas paling cantik di dunia …,” rayu Melvin saat melihat Misya yang begitu cantik dan muda sedang merajuk manja terhadapnya. Ia sangat gemas dengan tingkah laku manja Misya, tidak seperti Zee yang kaku dan datar.“Mas, aku sekarang kan sudah hamil,” ucap Misya memulai pembicaraan.“Terus ...” Melvin tersenyum, ia masih menunggu ucapan Misya selanjutnya.“Mas kan sudah janji padaku waktu kita menikah tiga bulan lalu,”“Janji?” Melvin sendiri hampir melupakan kata-katanya saat menikah dengan Misya.“Aku bisa memegang semua keuangan Mas saat aku sudah hamil?” Misya

    Last Updated : 2022-01-15
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 9 - Keluarga Boros

    “Zee … Zee ...” panggil Melvin di depan pintu. Ia bahkan lupa membawa kunci rumah karena tergesa-gesa untuk pulang ke rumah. “Zee … Zee ...” Melvin memanggil Zee kembali tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah. Ia meraih ponselnya dan memilih nama Zee untuk di teleponnya. “Maaf, nomor telepon yang anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi,” jawab operator telepon kepada Melvin. "Hais … kamu dimana sih, Zee?" ucap Melvin kesal. Melvin akhirnya pergi ke rumah orang tuanya yang berbeda tiga rumah darinya. Ia akan menunggu Zee pulang dan mengambil ATM-nya dari tangan Zee. "Bu," panggil Melvin di depan pintu kontrakan orang tuanya. "Ya, tunggu sebentar." Nina keluar dari kamarnya dan mendengar suara Melvin di depan pintu rumah. Ceklek Pintu rumah dibuka. "Wah ternyata kamu sudah pulang," ujar Nina yang sangat senang melihat kedatangan Melvin. "Iya, Bu. I

    Last Updated : 2022-01-16
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 10 - Konsultasi Keluarga

    Cinta hanya seutas tali yang mudah putusZee menemui kedua orang tuanya. Ia harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan terpenting di dalam hidupnya. Ia tidak mau mengambil keputusan di saat kepalanya masih sangat panas dan hatinya sedih.Ting tong!Zee memencet bel pintu rumah orang tuanya."Zee …” Virni terkejut karena melihat Zee berada di depan pintu rumahnya. “Aduh mama kangen sekali bertemu denganmu." Virni memeluk Zee erat. Ia sangat merindukan putri semata wayangnya yang jarang pulang ke rumah.“Mama, aku kangen mama … Huaaa …” Tangis Zee pecah saat ia merasakan dekapan erat dari mamanya.“Jangan menangis, Sayang. Ayo masuk ke dalam. Ada kakak dan Papa di dalam.” Virni mengajak Zee untuk masuk ke dalam rumah.“Hei, anak papa kenapa matanya sembab?” tanya Alex, papa Zee. Ia sangat heran mengapa mata anaknya sangat sembab dan penampilan Zee sangat berantakan, tidak seperti biasanya.“Aku … aku butuh konsultasi kepada kalian semua

    Last Updated : 2022-01-17
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 11 - Konsultasi Keluarga 2

    “Jika kamu masih sangat mencintainya, cobalah berdamai dengan keadaan. Terimalah madumu, Zee,” ucap Alex memberi nasehat.“Tapi tidak semudah itu, Pa!” sahut Zidan tidak terima dengan nasehat papanya.“Jadi menurut kamu, Zee harusnya seperti apa?” tanya Alex heran kepada Zidan. Ia memang tahu dari dulu bahwa Zidan sangat tidak menyukai Melvin.“Cerai!” tegas Zidan.“Perceraian sangat dibenci Allah, Zidan,” ucap Virni mengingatkan.“Bagaimana jika kamu mencoba bertahan terlebih dahulu? Tapi jika kamu tidak sanggup, maka kami akan mendukungmu selalu,” ucap Alex lagi memberikan pilihan kepada Zee.“Aku tidak tahu apakah aku sanggup atau tidak, Pa. Mereka semua bahkan seperti sangat membenci diriku,” lirih Zee sedih. Ia sangat ingat bagaimana perlakuan keluarga Melvin selama ini kepadanya. Hanya Melvin dan Rio yang sangat baik kepadanya, tapi sekarang Melvin berubah menjadi orang yang berbeda semenjak menikah dengan Misya.“Uji coba dulu, Sayang.” Virni mengelus pun

    Last Updated : 2022-01-19
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 12 - Tantangan Zee

    Setelah berkonsultasi dengan keluarga, rencana Zee menjadi lebih matang. Ia tidak mau harga dirinya diinjak terus menerus oleh keluarga Melvin. Ia harus membuat mereka menyesal karena telah menyia-nyiakan dirinya. Ia akan berjuang untuk pernikahannya dan dirinya sendiri. "Aku tegar, aku kuat!" Zee mengingatkan dirinya sendiri di sepanjang perjalanan menuju rumah kontrakannya."Aku wanita kuat, aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri," ucap Zee sambil komat kamit sendiri. Ia mendoktrin dirinya agar lebih baik dan tegar.Dengan tegar, Zee pulang kembali ke rumah kontrakannya. Ia akan menghadapi semua orang yang berada di sana dan ia akan melihat seberapa jauh ia dapat bertahan dengan kenyataan pahit yang ada di hadapannya.Ketika sedang berjalan pulang melewati gang dekat rumahnya, tiba-tiba …“Zee …,” panggil seorang pria yang sudah Zee kenal suaranya. Dia adalah Melvin, suaminya. Ia seperti orang tidak sabaran menunggu kedatangan Zee.Zee melirik ke arah suaminya

    Last Updated : 2022-01-20

Latest chapter

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 2

    Setiap pagi wajah Theo datang dengan cerah. Wajahnya berbahagia. Kali ini ponsel di tangannya masih aktif. Kakinya menapaki lantai dari lift menuju ruangannya melewati receptionis. "Sayang, aku sudah sampai Kantor. Aku akan pulang jam 5 sore. Kita makan malam ya? Aku tak sabar menunggu malam lagi" Theo terkekeh. Semenjak bersama Zee, jiwa romantisnya seakan tidak ada habisnya saja. Setiap hari, Theo selalu ingin cepat pulang dan bertemu dengan Zee.Theo mendengar jawaban lawan bicara di ponselnya, ia yakni Zee sedang mengecup mesra di ponselnya walau hanya kecupan di udara sambil mengatakan "Zee, aku sangat mencintaimu." Zee juga bahagia, "Terima kasih Kak Theo untuk semua hal yang indah sejak kamu menjadi suamiku. Aku juga mencintaimu.""Bye, Sayangku. I love you."Theo tak menyadari Vivi berada di belakangnya juga keluar dari lift. Hati Vivi tersayat. Vivi tahu bahwa Theo akan selalu menelepon istrinya dengan ucapan yang sangat manja dan penuh cinta sementara dulu Theo bukanlah o

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 1

    Vivi merenung masih memikirkan Theo. Mamanya Melani masuk ke kamarnya. "Waktunya bagimu meninggalkan perusahaan Theo. Dia tidak mencintaimu. Kita punya perusahaan, Sayang. Kau harus belajar memimpin perusahaan ayahmu."Vivi menggeleng. "Aku lebih suka masak, Ma. Aku tidak berminat pada usaha Papa.""Hfff..." Melani menarik nafas berat. Vivi anaknya memang keras kepala. "Maksudmu? tetap menjadi sekretaris Theo, seorang bawahan. Diperintah sana dan sini?" Melani kecewa pada putrinya. "Mama mendampingi Papamu agar perusahaan kita maju. Kami berharap Kamu juga berjuang bersama kami agar kita tetap sejahtera.""Mama masih mengerti dengan bisnis Choco chipmu yang kini punya banyak cabang di mall-mall. Iseng-iseng untuk belajar memulai bisnis besar. Mama masih mengerti kamu melamar pekerjaan sekretaris padahal lulisan Hardvard. Untuk mengejar Theo orang yang sudah lama kamu sukai."Vivi acuh mendenagar omelan Mamanya. Melani menarik nafasnya kesal. "Tetapi tolong sudahi main-mainnya kamu

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 213 - Kesempurnaan ( Ending )

    Virny dan Alex menyambut haru kedatangan Zee. Virny menangis memeluk putrinya. Jangan pergi lagi sayang, Mama rindu" "Zee juga rindu, Ma. Zee baik-baik saja, Ma. Jangan menangis." Zee memang merindukan Mamanya. Alex juga memeluk putrinya. Zidan menaruh semua tas di kamar Zee. Semua berbahagia untuk kedatangan Zee.Zee melihat pada Theo. Virny tersenyum pada Theo, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat persembunyian Zee, Theo?""Selama ini selalu bilang baik-baik saja. Tidak mau memberi alamatnya dengan alasan ingin menenangkan diri?" Virny penasaran."Setahun lebih mencari Zee, Tante. Terombang ambing tak menentu, Theo tidak ingin lagi kehilangan dia."Semua tersenyum, memandang dua sejoli ini. "Sebenarnya Zee hanya memintamu menyelesaikan masalahmu dengan Vivian. Itu langkah yang tepat, lihatlah kasusmu usai kita bisa berkumpul lagi." ujar Alex mengerti jalan pikiran Zee."Om, Tante perkenankan Theo tidak membuang waktu terlalu lama. Theo meminta restu kalian berdua. Theo ingin mel

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 212 - Pulang Ke Jakarta

    Siang ini sepertinya semua bunga dibumi ini tumbuh hanya untuk Theo, dipetik dan dicurahkan begitu saja untuk hatinya. Kehadiran Zee siang ini memasak makananya tak diperkenankan olehnya. "Aku akan memasak untuk Kak Theo" ujar Zee bersiap ke dapur. Dipikirannya di kulkas ada banyak bahan untuk dimasak."Jangan Zee kita pesan makanan on line saja, aku tak mau kamu meninggalkanku bahkan hanya ke dapur. Aku takut Zee"Zee tertawa tak percaya, Theo seperti anak kecil yang takut ibunya pergi, Theo tak perduli. Ia tetap mengenggam tangan Zee. Bahkan Zee kesulitan untuk menggapai ponselnya. Zee membalas genggaman Theo. Memandang Theo. "Kak aku berjanji padamu, bersedia menjadi istrimu. Besok kita kerumah orang tuaku. Maafkan aku pernah meninggalkanmu. Tolong percayai aku." kedua netra mereka beradu. Theo melihat kesungguhan dan tatapan kerinduan pada netra Zee yang indah itu. Theo tersenyum. "Maafkan aku, Zee. Kamu benar, aku percaya padamu, Zee. Kita pesan on line dan makan berdua ya, Z

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 211 - Pertemuan Zee dan Theo

    Theo hari ini merekah. Hatinya bak dilingkari pelangi. Ia tak dapat menangisi Zee lagi, Robin telah menemukan keberadaan Zee."Bos, Aku berhasil menemukan Zee." Robin sumringah menyampaikan laporannya. "HAH? Jangan bohongi aku. Aku butuh buktinya." tantang Theo tak percaya."Buka file yang kukirim. Ini Zee yang Bos maksud kan?"Theo membuka email, dan melihat file pdf yang terkirim dengan hati berdebar . Tampaklah gambar seorang wanita. 'Zee?' wajahnya cantik natural seperti biasanya tanpa make up berlebih, berbulu mata lentik, putih, rambutnya kini panjang kecoklatan. Zee mengecat rambutnya. Zee semakin cantik. Theo tak sanggup berkata, menyentuh gambar itu dengan hati berdebar. 'Zee.... Kamu cantik, sayang. Aku suka menatapmu dan mengetahui kamu baik-baik saja.' Batinnya bergemuruh."Katakan dimana foto ini diambil, Robin?" Suara Theo bergetar menahan sesuatu yang hangat yang seakan ingin tumpah dari matanya. Theo tak dapat mengendalikan perasaannya."Ada apa Bos? Dia Zee, atau Ze

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 210 - Tidak Ada Wanita Lain Selain Zee

    "Melvin bangu...un, buka matamu. Bangun nak!! Lihat Mama!" Teriak Nina mengguncang bahu anaknya. Dokter Adrian menggeleng lemah. "Ikhlaskan Nyonya," kata Dokter itu iba melihat histetis Nina. Robert mencoba meraih tangan istrinya.Nina menggeleng. "Pa, dokter ini bohong. Kita jangan mau percaya." Tangan Nina melepas tangan Robert yang berusaha menggengamnya. Wajah Melvin ditutup kain putih oleh Suster."Tidaaaak .... Hiks. Anakku, tidak. Apa yang kalian lakukan? Kamu pikr dia mati? Dia memang bersalah, tapi dia anakku, dia berhak mendapat maaf dari siapapun percayalah dia anak baik, Suster!" tegas Nina. Vina memeluk anaknya. Metadang dan mengamuk pada siapa saja. "Ma... Tenanglah Ma, jangan seperti ini." Rio menenangkan Nina. Wajahnya juga sendu.Vina membiarkan Suster itu melaksanakan tugasnya. Menutup wajah Pasien "Vina, apa ini maksudnya?" tanya Nina pada anak perempuannya. Vina menangis. Terisak menjawab, "Kak Melvin tiada, Ma." Rio mengangguk meyakinkan Mamanya lagi. "Hu ...

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 209 - Akhir Vivian dan Melvin

    Sudah 3 kali sidang dilakukan untuk pembacaan tuntutan dan pengumpulan bukti. Lelah terus-menerus hadir dan ingin segera mendengar putusan hakim. Itulah yang dirasakan semua tersangka, yakni Melvin, Vivian, Devan, Entis pada kasus Video porno ini. Vivian sudah dua kali ijin sakit untuk sekedar menghirup udara diluar penjara. Om Bram pengacaranya, sudah tak bisa membantunya lagi karena itu sudah batas maksimal ijin sakit. Vivian nanti dianggap belum dipenjara sudah sering melarikan diri dengan banyak alasan. Vivian mendengus kesal, ia tak suka Sel, tak suka jeruji hitam, lantai penjara bahkan semua hal tentang penjara. Sebanyak apapun ia membayar sipir agar bisa memabawa ponsel, laptop, dan semua kemudahan-kemudahan lain, penjara tetaplah penjara. Tak akan jadi istana. Vivian kini menyesali nasibnya. Berungkali Mama dan Papa menengoknya dan semua makin berat buat Vivian. Vivian ingin bebas. Air matanya menetes tak henti. Rasanya hidupnya pengap tetap disini. Ketika Bu Ivony, salah

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 208 - Tersangka

    Penangkapan Melvin di sebuah desa terpencil menjadi trending topic informasi di dunia maya, dan televisi. Kepolisian seakan menunjukkan bahwa mereka masih punya kinerja terbaik. Para warganet dan rakyat penyimak berita cukup puas dengan hasil kinerja kepolisian mereka menyanjung kepolisian yang sanggup mengungkap kasus ini dengan cepat.Bram Sirait selaku orang yang sudah menyinggung Bripka Anggara dalam suatu kesempatan bahwa kepolisian tidak akan bisa maksimal mencecar Vivian karena mereka juga punya kesalahan tidak bisa menangkap pelaku utama sampai saat ini kini hanya bisa diam menunduk kesal dan menyusun rencana terbaik untuk seluruh anggota timnya agar Vivian tidak mendapat hukuman penjara maksimal. "Om Bram, Vian sudah lelah dipenjara kok sekarang malah Melvin tertangkap aku takut Om, hiks.""Ah, Vian, jangan nangis gitu. Nanti Papamu akan marah sama Om. Om bisa usahakan supaya kamu dirawat di rumah sakit, dengan alasan sakit nanti kita atur itu, lumayan bisa seminggu sampe 10

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 207 - Melvin Tertangkap

    Sementara guru mengaji Celine dan Vivian disisi Celine yang terisak. Celine berusaha memegangi tangan anaknya, padahal disisi kanan kiri anaknya ada dua polisi. Tiba-tiba Mereka terhenti sejenak dan terperangah... Didepan pintu rumah mereka ratusan wartawan menutup jalan hingga polisi harus berhenti.Flash... Flash.. Flash... Suara kamera dan cahaya silaunya keluar tak terhenti menyorot Vivian. "Vivian... Vivian sejak kapan anda berhijab?""Vivian... Vivian... Vivian...""Vivian, apa komentar anda?"Semua wartawan berebut, mengambil gambar Vivian. Mengabadikan tangan Vivian yang di borgol, hijab Vivian yang menggetarkan dan paduan busana dan wajah Vivian yang memang cantik. Vivian menutup wajahnya. Bram Sirait langsung membuat pagar untuk Vivian agar tak ada tangan iseng yang menarik, memaksa memotret dan sebagainya untuk Vivian."No Comment, tak ada komentar." ucap Bram Sirait menghalau mike dan pertanyaan-pertanyaan. Dua Bodyguard di sisi Vivian, Vivian diam menunduk justru pengaca

DMCA.com Protection Status