Beranda / Pernikahan / Aku Tak Rela Dimadu / Bab 2 - Masa Lalu yang Indah

Share

Bab 2 - Masa Lalu yang Indah

Penulis: Siez
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-23 16:42:31

Masa lalu

Pernahkah kamu dinyatakan cinta oleh pria paling populer di sekolah? Pria yang kamu sukai selama 1 tahun tiba-tiba menyatakan cinta di depan semua murid sekolah. Kamu tahu rasanya bagaimana? Berbunga-bunga dan berbangga hati. Itulah yang dirasakan oleh Zeline Jovanka atau yang biasa disebut Zee . Dinyatakan cinta oleh seorang Melvin Vincent yang merupakan pria klasifikasi tertampan di sekolah SMA Harapan Bangsa. Melvin juga ketua tim basket di SMA Harapan Bangsa. 

"Please jadi pacar aku Zee." Pinta seorang Melvin Vincent dengan berlutut di depan banyak orang. Hati siapa yang tidak berbunga-bunga jika dinyatakan cinta dengan begitu romantis. Begitulah hati Zee saat itu. 

Melvin adalah pria blasteran Jerman dan Indonesia, matanya biru, kulitnya putih, tubuhnya tinggi menjulang, mungkin sekitar 180 cm dan tentu saja tampan. Semua anak perempuan di SMA Harapan Bangsa selalu luluh jika melihat kedua lesung pipi pada Melvin jika ia tersenyum.

Saat orientasi siswa SMA Harapan Bangsa, Zee melihat seorang pria tampan untuk pertama kalinya dan membuat hatinya berdegup kencang. Melvin adalah seniornya sewaktu masa orientasi sehingga hubungan mereka bisa dibilang dekat. Melvin yang selalu ramah dan manis terhadap Zee membuat Zee memiliki perasaan lain terhadap Melvin.

Zee sendiri merupakan wanita tercantik ketiga di sekolah. Klasifikasi tercantik dan tertampan selalu ada di sekolahnya yang merupakan voting dari seluruh siswa dan siswi di sekolahnya. Entah mengapa mereka selalu membuat klasifikasi tersebut bahkan Zee sendiri risih dengan klasifikasi yang dibuat pada aplikasi sekolahnya. 

Banyak kakak kelas dan teman seangkatan yang selalu mencoba menarik perhatian Zee . Tapi sayangnya, perhatian Zee hanya tertuju pada Melvin seorang. Jika sudah jatuh cinta, Zee menjadi seorang yang bodoh dan buta. Menurut Zee , semua tentang Melvin adalah indah dan tidak bisa digantikan oleh orang lain. Mungkin ini yang disebut dengan cinta pada pandangan pertama dan tak akan berganti.

Zee selalu  memperhatikan Melvin, kakak kelasnya sendiri. Bahkan Zee selalu mencari tau tentang biodata Melvin, apakah ia punya kekasih? Apakah makanan kesukaannya? Apa minuman kesukaannya? Apa olahraga favoritnya? Semua hal tentang Melvin sudah diketahui oleh seorang Zee Jovanka.

Jadi jika seorang Melvin bertanya apakah Zee atau panggilannya Zee mau menjadi pacarnya? Tentu saja jawabannya “Iya ka … Aku mau jadi pacar kakak.” Begitulah awal mula kisah cinta Melvin dan Zee dimulai.

oooOOOooo

“Zee, kamu nanti mau melanjutkan sekolah lagi atau bagaimana jika nanti lulus SMA?” Tanya Melvin yang sedang bersantai di sebuah kursi taman sekitar rumah Zee.

“Kuliah sih harusnya, Kak.” Jawab Zee santai sambil menyedot minuman sodanya.

“Kuliah apa, Zee?” 

“Aku mau kuliah dua bahasa, Inggris dan Mandarin, Kak.”

“Wah, banyak sekali jurusan yang kamu ambil? Apa tidak bermasalah nanti? Biayanya kan besar sekali, Zee.” Melvin mengernyitkan dahinya. Ia sendiri bingung mengapa Zee bisa mengambil terlalu banyak jurusan kuliah. Bukankah satu jurusan saja sudah mahal, apalagi dua.

“Ah, Kakak tenang saja. Zee pasti akan mendapat beasiswa dan semoga saja Zee tidak akan membayar sepeserpun untuk berkuliah.” Ucap Zee tersenyum bangga.

“Wah, pacar kakak ini pintar sekali ya. Kakak tidak menyangka. Kakak doakan ya, semoga keinginan kamu berhasil.” Melvin mengelus kepala Zee. Rasanya memang bangga melihat pacarnya bisa mendapatkan beasiswa, tapi di hati kecil Melvin, ia merasa iri dan rendah diri terhadap prestasi yang dimiliki oleh Zee. Selain itu, Zee juga berasal dari keluarga yang bisa dikatakan mampu. Hal itu tentu semakin membuat Melvin tidak percaya diri untuk berpacaran dengan Zee.

“Amin. Terima kasih, Kakak.” Zee dengan cepat mencium pipi Melvin. Ia senang karena merasa Melvin akan mendukung semua keputusannya.

“Kalau Kakak bagaimana?” Tanya Zee penasaran sambil memeluk Melvin.

“Kayaknya Kakak langsung cari kerja. Kakak tidak sepintar kamu, jadinya Kakak tidak mendapatkan beasiswa.” Melvin menundukkan wajahnya. Ia murung. Tuntutan hidup membuatnya tidak bisa melanjutkan sekolah kembali. Ia harus puas hanya dengan bersekolah SMA saja.  Melvin berasal dari keluarga kurang mampu jadi tidak ada uang untuk membiayainya bersekolah lebih tinggi. Ia juga harus memperhatikan kedua adiknya yang masih membutuhkan sekolah. Jadi Melvin tidak boleh egois.

“Kita punya prestasi di bidang berbeda. Kakak tidak perlu berkata seperti itu. Aku akan selalu mendukung Kakak, apapun yang Kakak akan lakukan kedepannya. Aku akan selalu ada di samping Kakak.” Zee semakin memeluk Melvin untuk memberikan semua dukungan kepada Melvin.

“Terima kasih, Zee. Aku sayang sekali sama kamu.” Melvin menambah pelukannya lebih erat. Ia bersyukur mendapatkan Zee sebagai kekasihnya yang bisa menerima semua kekurangan dan kelebihannya. Mereka yang selama ini mengidolakan Melvin tidak pernah tahu bagaimana kondisi keluarga Melvin. Mereka melihat Melvin hanya sebagai seorang yang tampan dan mungkin juga kaya karena pakaiannya termasuk rapi dan bersih. Tapi sebenarnya Melvin bukanlah dari keluarga mampu, dan bukanlah hal yang tidak mungkin jika semua teman mengetahui tentang kehidupan Melvin sebenarnya, mereka bisa saja meninggalkan Melvin. Berbeda dengan Zee yang menerima semua yang Melvin miliki, bahkan Zee sangat ramah terhadap semua keluarga Melvin tanpa memandang rendah mereka. Zee memang orang yang sangat lembut dan rendah hati. Membuat semua orang menyayanginya. 

oooOOOooo

Setelah satu tahun berpacaran dengan Zee, akhirnya hari ini adalah hari wisuda untuk Melvin. Semua perasaan para murid bercampur, bersedih dan bahagia karena lepas dari julukan anak berseragam. Tapi tidak dengan Melvin, ia sangat murung karena di saat semua teman akan melanjutkan sekolah, ia hanya bisa mencari pekerjaan untuk membantu kehidupan orang tua dan adiknya. 

“Kak, selamat ya. Akhirnya Kakak lulus.” Ucap Zee bersemangat.

“Terima kasih, Zee.” Balas Melvin datar.

“Kenapa Kak? Kelihatannya Kakak kurang bersemangat.” Zee memperhatikan wajah Melvin yang sedikit murung.

“Aku sudah diterima kerja.” Ucap Melvin singkat.

“Wah, hebat banget. Aku salut sama Kakak.” Zee berjingkrak - jingkrak senang karena mendengar pacarnya telah mendapatkan pekerjaan. Sebetulnya Zee sangat bangga terhadap Melvin yang kuat dan menjadi salah satu tulang punggung keluarganya. Zee sangat berharap nanti suatu saat jika mereka menikah, Melvin akan bertanggung jawab dan sayang pada keluarga kecilnya bersama Zee.

“Tapi aku harus kerja di luar kota.“ Melvin bertambah murung karena harus berpisah dengan Zee.

“Keluar kota? Kemana Kak?” Zee jadi khawatir dengan perubahan wajah Melvin yang bertambah murung.

“Karawang.”

“Ah, Karawang dekat koq, Kak. Nanti kita bisa sering bertemu jika hari libur.” Zee mencoba menghibur Melvin.

“Tapi akan sangat sulit dan terbatas untuk bertemu kamu.”

“Sekarang kan sudah ada video call, Kak. Kita pasti masih bisa berhubungan.”

“Tapi … bagaimana jika ada pria lain yang mendekati kamu. Aku gak rela.”

“Kakak tenang saja. Hatiku hanya untuk Kakak. Selama Kakak setia padaku, aku akan menjaga hatiku hanya untuk kakak saja.” Zee memeluk Melvin untuk meyakinkannya. Ia tidak mau Melvin goyah karena harus bekerja di luar kota. Zee harus memberikan semangat kerja agar Melvin bisa bekerja dan berprestasi di perusahaan barunya.

“Kamu janji?”

“Aku janji.” Zee mengaitkan kelingkingnya untuk pinky promise dengan Melvin.

Bab terkait

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 3 - LDR

    Masih Masa Lalu Melvin saat ini bekerja di Karawang sebagai seorang staf operasional di sebuah perusahaan bernama PT YMH Corp. Gaji Melvin saat ini adalah UMR yaitu sebesar 4.3 juta rupiah. Lumayan besar untuk seorang anak lulusan SMA. Melvin sangat berusaha bekerja dengan keras untuk mengumpulkan uang demi masa depannya nanti dan keluarganya di Jakarta. Selama bekerja di Karawang, Melvin masih sering berhubungan dengan Zee malah mereka semakin mesra. Terkadang Melvin yang datang ke Jakarta ataupun Zee yang datang ke Karawang. Mereka selalu membuat waktu khusus untuk pertemuannya. Setelah 2 tahun berpacaran, akhirnya Zee melanjutkan kuliahnya di sebuah universitas ternama dengan mendapatkan beasiswa. Maklum, Zee ada

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 4 - Menikah Denganmu

    Pernikahan di Masa Lalu “Akhirnya kamu lulus juga, sayang. Selamat kamu sudah menjadi sarjana sastra. Aku bangga padamu.” ucap Melvin bahagia. Ia memeluk erat Zee dan mencium pipinya. Hari ini ia sangat bahagia karena Zee sudah lulus kuliah. Bahkan Melvin sengaja mengambil cuti untuk merayakannya bersama Zee. “Terima kasih, Kak. Terima kasih karena sudah menunggu aku dengan sabar ya.” Zee mengeratkan pelukannya kepada Melvin. Ia bahagia, akhirnya perjuangannya sudah selesai di bangku kuliah. Sekarang saatnya ia mencari pekerjaan bahkan mengambil sertifikasi sebagai penerjemah tersumpah untuk kedua bidang yang telah ia tekuni selama ini. “Selamat ya sayang, Papa dan Mama bangga sama kamu.” Revalina dan Ramon mendekati tempat duduk Zee. Mereka memeluk Zee dengan erat dan menciumi pipi anaknya yang pa

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 5 - Boros

    Chap 5 - Kembali ke Masa Kini Zee sangat kesal, benar-benar kesal dengan kelakuan suaminya yang sangat merasa diri sangat berkecukupan bahkan untuk menghidupi 2 istri dan orang tua serta adiknya. Memang sekarang ini semua keuangan Melvin dipegang oleh Zee . Setiap bulannya Zee selalu membagi semua uang yang dihasilkan Melvin ke pos-pos yang wajib dibayarkan. Gaji Melvin saat ini adalah 5 juta rupiah. Uang yang dihasilkan oleh Melvin digunakan untuk membayar kontrakan sebesar 1 juta rupiah per bulan, cicilan mobil sebesar 2 juta per bulan dan masih harus dicicil selama 3 tahun lagi, biaya hidup orang tua dan 2 adik Melvin 1.5 juta. Sisa dari gaji Melvin hanya 500 ribu per bulan saja. Zee pernah melarang Melvin untuk membeli mobil karena dirasa akan sulit bagi mereka untuk menjalani hidup denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-23
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 6 - Rencana Ninda

    Berita Buruk “Hai, Nin. Apa kamu sedang sibuk?” sapa Zee di telepon kepada Ninda sahabatnya. “Tidak. Ada apa Zee?” tanya Zee penasaran. Suara Zee terdengar berbeda daripada biasanya. “Aku sedang dalam masalah …,” lirih Zee getir. Ia sedang menahan air matanya yang akan segera tumpah. “Masalah apa?” Ninda melembutkan suaranya untuk menenangkan Zee. “Nin, apa yang harus aku lakukan? Kak Melvin sudah menikah lagi," lirih Zee. “Hah … menikah lagi?” tanya Ninda terkejut. “Bukankah dia sangat mencintaimu? Apa yang menyebabkan dia menikah lagi?" cerocos Ninda. "Karena kami tak kunjung punya anak, Nin," ucap Zee menangis terisak.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 7 - Mertua Lintah Darat

    "Zee …" panggil Nina, mertuanya tidak sabaran di depan pintu kontrakan Zee."Ya, Bu." Zee membuka pintu rumah."Apakah Melvin ada?" tanya Nina ketus."Tidak ada, Bu." Zee menggeleng. Ia tahu bahwa Melvin pasti ada di rumah madunya karena hari ini adalah jatah hari untuk Misya."Apakah kamu bisa memberikan Ibu uang sekarang? Ibu harus membeli sabun muka dan kosmetik. Semuanya sudah habis," pinta Nina tanpa tahu malu dan agak sedikit memandang rendah Zee. Menurut Nina, Zee adalah benalu di keluarganya. Ia sangat bangga dengan Melvin yang sudah berkecukupan sementara Zee hanya di rumah dan melakukan kegiatan tak berguna."Belum ada uang, Bu. Kak Melvin belum gajian. Lusa Kak Melvin baru gajian," terang Zee."Baiklah. Lusa Ibu akan meminta uang. Siapkan lima ratus ribu. Kosmetik Ibu mahal," ucap Nina ketus sebelum meninggalkan Zee sendiri berdiri di depan pintu."Bu …" panggil Zee untuk menghentikan langkah Nina."Ada apa?" Nina berbalik dan menatap Zee."A-ap

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-14
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 8 - Bujuk Rayu Istri Muda

    Melvin sedang menikmati hembusan angin yang berada di teras rumah kontrakan Misya. Ia begitu damai karena sekarang apa yang ia impikan telah menjadi kenyataan. Melvin sudah menjadi seorang calon ayah. Anak yang ia nantikan selama ini sudah bertumbuh subur di kandungan Misya. “Mas ...” panggil Misya manja kepada Melvin yang sedang bersantai merokok di teras rumah kontrakannya.“Ada apa, Sayang? Istri mas paling cantik di dunia …,” rayu Melvin saat melihat Misya yang begitu cantik dan muda sedang merajuk manja terhadapnya. Ia sangat gemas dengan tingkah laku manja Misya, tidak seperti Zee yang kaku dan datar.“Mas, aku sekarang kan sudah hamil,” ucap Misya memulai pembicaraan.“Terus ...” Melvin tersenyum, ia masih menunggu ucapan Misya selanjutnya.“Mas kan sudah janji padaku waktu kita menikah tiga bulan lalu,”“Janji?” Melvin sendiri hampir melupakan kata-katanya saat menikah dengan Misya.“Aku bisa memegang semua keuangan Mas saat aku sudah hamil?” Misya

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 9 - Keluarga Boros

    “Zee … Zee ...” panggil Melvin di depan pintu. Ia bahkan lupa membawa kunci rumah karena tergesa-gesa untuk pulang ke rumah. “Zee … Zee ...” Melvin memanggil Zee kembali tapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah. Ia meraih ponselnya dan memilih nama Zee untuk di teleponnya. “Maaf, nomor telepon yang anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi,” jawab operator telepon kepada Melvin. "Hais … kamu dimana sih, Zee?" ucap Melvin kesal. Melvin akhirnya pergi ke rumah orang tuanya yang berbeda tiga rumah darinya. Ia akan menunggu Zee pulang dan mengambil ATM-nya dari tangan Zee. "Bu," panggil Melvin di depan pintu kontrakan orang tuanya. "Ya, tunggu sebentar." Nina keluar dari kamarnya dan mendengar suara Melvin di depan pintu rumah. Ceklek Pintu rumah dibuka. "Wah ternyata kamu sudah pulang," ujar Nina yang sangat senang melihat kedatangan Melvin. "Iya, Bu. I

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 10 - Konsultasi Keluarga

    Cinta hanya seutas tali yang mudah putusZee menemui kedua orang tuanya. Ia harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan terpenting di dalam hidupnya. Ia tidak mau mengambil keputusan di saat kepalanya masih sangat panas dan hatinya sedih.Ting tong!Zee memencet bel pintu rumah orang tuanya."Zee …” Virni terkejut karena melihat Zee berada di depan pintu rumahnya. “Aduh mama kangen sekali bertemu denganmu." Virni memeluk Zee erat. Ia sangat merindukan putri semata wayangnya yang jarang pulang ke rumah.“Mama, aku kangen mama … Huaaa …” Tangis Zee pecah saat ia merasakan dekapan erat dari mamanya.“Jangan menangis, Sayang. Ayo masuk ke dalam. Ada kakak dan Papa di dalam.” Virni mengajak Zee untuk masuk ke dalam rumah.“Hei, anak papa kenapa matanya sembab?” tanya Alex, papa Zee. Ia sangat heran mengapa mata anaknya sangat sembab dan penampilan Zee sangat berantakan, tidak seperti biasanya.“Aku … aku butuh konsultasi kepada kalian semua

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-17

Bab terbaru

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 2

    Setiap pagi wajah Theo datang dengan cerah. Wajahnya berbahagia. Kali ini ponsel di tangannya masih aktif. Kakinya menapaki lantai dari lift menuju ruangannya melewati receptionis. "Sayang, aku sudah sampai Kantor. Aku akan pulang jam 5 sore. Kita makan malam ya? Aku tak sabar menunggu malam lagi" Theo terkekeh. Semenjak bersama Zee, jiwa romantisnya seakan tidak ada habisnya saja. Setiap hari, Theo selalu ingin cepat pulang dan bertemu dengan Zee.Theo mendengar jawaban lawan bicara di ponselnya, ia yakni Zee sedang mengecup mesra di ponselnya walau hanya kecupan di udara sambil mengatakan "Zee, aku sangat mencintaimu." Zee juga bahagia, "Terima kasih Kak Theo untuk semua hal yang indah sejak kamu menjadi suamiku. Aku juga mencintaimu.""Bye, Sayangku. I love you."Theo tak menyadari Vivi berada di belakangnya juga keluar dari lift. Hati Vivi tersayat. Vivi tahu bahwa Theo akan selalu menelepon istrinya dengan ucapan yang sangat manja dan penuh cinta sementara dulu Theo bukanlah o

  • Aku Tak Rela Dimadu   Extra Part 1

    Vivi merenung masih memikirkan Theo. Mamanya Melani masuk ke kamarnya. "Waktunya bagimu meninggalkan perusahaan Theo. Dia tidak mencintaimu. Kita punya perusahaan, Sayang. Kau harus belajar memimpin perusahaan ayahmu."Vivi menggeleng. "Aku lebih suka masak, Ma. Aku tidak berminat pada usaha Papa.""Hfff..." Melani menarik nafas berat. Vivi anaknya memang keras kepala. "Maksudmu? tetap menjadi sekretaris Theo, seorang bawahan. Diperintah sana dan sini?" Melani kecewa pada putrinya. "Mama mendampingi Papamu agar perusahaan kita maju. Kami berharap Kamu juga berjuang bersama kami agar kita tetap sejahtera.""Mama masih mengerti dengan bisnis Choco chipmu yang kini punya banyak cabang di mall-mall. Iseng-iseng untuk belajar memulai bisnis besar. Mama masih mengerti kamu melamar pekerjaan sekretaris padahal lulisan Hardvard. Untuk mengejar Theo orang yang sudah lama kamu sukai."Vivi acuh mendenagar omelan Mamanya. Melani menarik nafasnya kesal. "Tetapi tolong sudahi main-mainnya kamu

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 213 - Kesempurnaan ( Ending )

    Virny dan Alex menyambut haru kedatangan Zee. Virny menangis memeluk putrinya. Jangan pergi lagi sayang, Mama rindu" "Zee juga rindu, Ma. Zee baik-baik saja, Ma. Jangan menangis." Zee memang merindukan Mamanya. Alex juga memeluk putrinya. Zidan menaruh semua tas di kamar Zee. Semua berbahagia untuk kedatangan Zee.Zee melihat pada Theo. Virny tersenyum pada Theo, "Bagaimana kamu bisa menemukan tempat persembunyian Zee, Theo?""Selama ini selalu bilang baik-baik saja. Tidak mau memberi alamatnya dengan alasan ingin menenangkan diri?" Virny penasaran."Setahun lebih mencari Zee, Tante. Terombang ambing tak menentu, Theo tidak ingin lagi kehilangan dia."Semua tersenyum, memandang dua sejoli ini. "Sebenarnya Zee hanya memintamu menyelesaikan masalahmu dengan Vivian. Itu langkah yang tepat, lihatlah kasusmu usai kita bisa berkumpul lagi." ujar Alex mengerti jalan pikiran Zee."Om, Tante perkenankan Theo tidak membuang waktu terlalu lama. Theo meminta restu kalian berdua. Theo ingin mel

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 212 - Pulang Ke Jakarta

    Siang ini sepertinya semua bunga dibumi ini tumbuh hanya untuk Theo, dipetik dan dicurahkan begitu saja untuk hatinya. Kehadiran Zee siang ini memasak makananya tak diperkenankan olehnya. "Aku akan memasak untuk Kak Theo" ujar Zee bersiap ke dapur. Dipikirannya di kulkas ada banyak bahan untuk dimasak."Jangan Zee kita pesan makanan on line saja, aku tak mau kamu meninggalkanku bahkan hanya ke dapur. Aku takut Zee"Zee tertawa tak percaya, Theo seperti anak kecil yang takut ibunya pergi, Theo tak perduli. Ia tetap mengenggam tangan Zee. Bahkan Zee kesulitan untuk menggapai ponselnya. Zee membalas genggaman Theo. Memandang Theo. "Kak aku berjanji padamu, bersedia menjadi istrimu. Besok kita kerumah orang tuaku. Maafkan aku pernah meninggalkanmu. Tolong percayai aku." kedua netra mereka beradu. Theo melihat kesungguhan dan tatapan kerinduan pada netra Zee yang indah itu. Theo tersenyum. "Maafkan aku, Zee. Kamu benar, aku percaya padamu, Zee. Kita pesan on line dan makan berdua ya, Z

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 211 - Pertemuan Zee dan Theo

    Theo hari ini merekah. Hatinya bak dilingkari pelangi. Ia tak dapat menangisi Zee lagi, Robin telah menemukan keberadaan Zee."Bos, Aku berhasil menemukan Zee." Robin sumringah menyampaikan laporannya. "HAH? Jangan bohongi aku. Aku butuh buktinya." tantang Theo tak percaya."Buka file yang kukirim. Ini Zee yang Bos maksud kan?"Theo membuka email, dan melihat file pdf yang terkirim dengan hati berdebar . Tampaklah gambar seorang wanita. 'Zee?' wajahnya cantik natural seperti biasanya tanpa make up berlebih, berbulu mata lentik, putih, rambutnya kini panjang kecoklatan. Zee mengecat rambutnya. Zee semakin cantik. Theo tak sanggup berkata, menyentuh gambar itu dengan hati berdebar. 'Zee.... Kamu cantik, sayang. Aku suka menatapmu dan mengetahui kamu baik-baik saja.' Batinnya bergemuruh."Katakan dimana foto ini diambil, Robin?" Suara Theo bergetar menahan sesuatu yang hangat yang seakan ingin tumpah dari matanya. Theo tak dapat mengendalikan perasaannya."Ada apa Bos? Dia Zee, atau Ze

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 210 - Tidak Ada Wanita Lain Selain Zee

    "Melvin bangu...un, buka matamu. Bangun nak!! Lihat Mama!" Teriak Nina mengguncang bahu anaknya. Dokter Adrian menggeleng lemah. "Ikhlaskan Nyonya," kata Dokter itu iba melihat histetis Nina. Robert mencoba meraih tangan istrinya.Nina menggeleng. "Pa, dokter ini bohong. Kita jangan mau percaya." Tangan Nina melepas tangan Robert yang berusaha menggengamnya. Wajah Melvin ditutup kain putih oleh Suster."Tidaaaak .... Hiks. Anakku, tidak. Apa yang kalian lakukan? Kamu pikr dia mati? Dia memang bersalah, tapi dia anakku, dia berhak mendapat maaf dari siapapun percayalah dia anak baik, Suster!" tegas Nina. Vina memeluk anaknya. Metadang dan mengamuk pada siapa saja. "Ma... Tenanglah Ma, jangan seperti ini." Rio menenangkan Nina. Wajahnya juga sendu.Vina membiarkan Suster itu melaksanakan tugasnya. Menutup wajah Pasien "Vina, apa ini maksudnya?" tanya Nina pada anak perempuannya. Vina menangis. Terisak menjawab, "Kak Melvin tiada, Ma." Rio mengangguk meyakinkan Mamanya lagi. "Hu ...

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 209 - Akhir Vivian dan Melvin

    Sudah 3 kali sidang dilakukan untuk pembacaan tuntutan dan pengumpulan bukti. Lelah terus-menerus hadir dan ingin segera mendengar putusan hakim. Itulah yang dirasakan semua tersangka, yakni Melvin, Vivian, Devan, Entis pada kasus Video porno ini. Vivian sudah dua kali ijin sakit untuk sekedar menghirup udara diluar penjara. Om Bram pengacaranya, sudah tak bisa membantunya lagi karena itu sudah batas maksimal ijin sakit. Vivian nanti dianggap belum dipenjara sudah sering melarikan diri dengan banyak alasan. Vivian mendengus kesal, ia tak suka Sel, tak suka jeruji hitam, lantai penjara bahkan semua hal tentang penjara. Sebanyak apapun ia membayar sipir agar bisa memabawa ponsel, laptop, dan semua kemudahan-kemudahan lain, penjara tetaplah penjara. Tak akan jadi istana. Vivian kini menyesali nasibnya. Berungkali Mama dan Papa menengoknya dan semua makin berat buat Vivian. Vivian ingin bebas. Air matanya menetes tak henti. Rasanya hidupnya pengap tetap disini. Ketika Bu Ivony, salah

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 208 - Tersangka

    Penangkapan Melvin di sebuah desa terpencil menjadi trending topic informasi di dunia maya, dan televisi. Kepolisian seakan menunjukkan bahwa mereka masih punya kinerja terbaik. Para warganet dan rakyat penyimak berita cukup puas dengan hasil kinerja kepolisian mereka menyanjung kepolisian yang sanggup mengungkap kasus ini dengan cepat.Bram Sirait selaku orang yang sudah menyinggung Bripka Anggara dalam suatu kesempatan bahwa kepolisian tidak akan bisa maksimal mencecar Vivian karena mereka juga punya kesalahan tidak bisa menangkap pelaku utama sampai saat ini kini hanya bisa diam menunduk kesal dan menyusun rencana terbaik untuk seluruh anggota timnya agar Vivian tidak mendapat hukuman penjara maksimal. "Om Bram, Vian sudah lelah dipenjara kok sekarang malah Melvin tertangkap aku takut Om, hiks.""Ah, Vian, jangan nangis gitu. Nanti Papamu akan marah sama Om. Om bisa usahakan supaya kamu dirawat di rumah sakit, dengan alasan sakit nanti kita atur itu, lumayan bisa seminggu sampe 10

  • Aku Tak Rela Dimadu   Bab 207 - Melvin Tertangkap

    Sementara guru mengaji Celine dan Vivian disisi Celine yang terisak. Celine berusaha memegangi tangan anaknya, padahal disisi kanan kiri anaknya ada dua polisi. Tiba-tiba Mereka terhenti sejenak dan terperangah... Didepan pintu rumah mereka ratusan wartawan menutup jalan hingga polisi harus berhenti.Flash... Flash.. Flash... Suara kamera dan cahaya silaunya keluar tak terhenti menyorot Vivian. "Vivian... Vivian sejak kapan anda berhijab?""Vivian... Vivian... Vivian...""Vivian, apa komentar anda?"Semua wartawan berebut, mengambil gambar Vivian. Mengabadikan tangan Vivian yang di borgol, hijab Vivian yang menggetarkan dan paduan busana dan wajah Vivian yang memang cantik. Vivian menutup wajahnya. Bram Sirait langsung membuat pagar untuk Vivian agar tak ada tangan iseng yang menarik, memaksa memotret dan sebagainya untuk Vivian."No Comment, tak ada komentar." ucap Bram Sirait menghalau mike dan pertanyaan-pertanyaan. Dua Bodyguard di sisi Vivian, Vivian diam menunduk justru pengaca

DMCA.com Protection Status